• Tidak ada hasil yang ditemukan

Misi Perum Perumnas

Dalam dokumen BAB I DISERTASI BAHRIL D S (Halaman 124-130)

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

2) Misi Perum Perumnas

a) Menyediakan perumahan dan pemukiman berkualitas dan bernilai bagi masyarakat

b) Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan. c) Menerapkan manajemen perusahaan yang efisien dan efektif d) Mengoptimalkan sinergi dengan Pemerintah,BUMN dan

instansi lain.111 e. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Perum Perumnas sejak berdiri sampai sekarang sudah mengalami beberapa kali perubahan. Dewan Pengawas dan Dewan Direksi ditetapkan Surat Keputusan Menteri BUMN. Sedangkan struktur organisasi ditetapkan oleh Direksi Perum Perumnas dengan persetujuan Pemerintah (Menteri BUMN dan Menteri PUPR). Organisasi disusun atas pola direktorat untuk Kantor Pusat dan Regional dan Cabang untuk Kewilayahan. Susunan organisasi terakhir berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perum Perumnas No: Dirut/016/KPTS/10/2011. Perusahaan dipimpin oleh Dewan Direksi yang terdiri dari Direktur Utama; Direktur Korporasi & Pertanahan; Direktur Produksi; Direktur Pemasaran dan ; Direktur Keuangan & SDM ada 4 Direktorat, yaitu :a. Direktorat Korporasi & Pertanahan; Direktorat Produksi; Direktorat Pemasaran dan; Direktorat Keuangan & SDM. Tiap Direktorat di bagi atas Divisi-Divisi. Tiap Divisi dibagi atas Bagian-Bagian. Diluar struktur yang bersifat komando, ada unit yang bersifat staff yang bertanggung jawab langsung kepad Direktur Utama, yaitu Satuan Pengawas Intern (SPI) dan Sekretariat Perusahaan.112 ( Lampiran VI)

Secara kewilayahan, Indonesia dibagi menjadi tujuh Regional, yaitu Regional I membawahi Cabang-Cabang di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan Riau Kepulauan, berkedudukan Di

111

Ibid., h. 128

112

Perum Perumnas, Surat Keputusan Direksi Perum Perumnas No.

108

Medan ; Regional II membawahi Cabang-Cabang di Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung dan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, berkedudukan di Jakarta ; Regional III, khusus untuk Jabodetabek, berkedudukan di Jakarta; Regional IV membawahi Cabang-Cabang di Jawa Barat dan Banten, berkedudukan di Bandung; Regional V, membawahi Cabang-Cabang di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, berkedudukan di Semarang; Regional VI membawahi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, berkedudukan di Surabaya; Regional VII berkedudukan di Makasar, membawahi seluruh propinsi di Sulawesi, Maluku dan Papua. Disamping 7 Regional tersebut ada regional khusus, yaitu Regional Rumah Susun Sewa, yang menangani seluruh rumah susun sewa milik Perum Perumnas yang ada di seluruh Indonesia (Tanjung Piayu, Padang, Pontianak, Jakarta I, Jakarta II, Cirebon, Samarinda, Makasar dan Surabaya.113. Gambar Peta Wilayah Usaha Perum Perumnas pada Lampiran VII.

f. Sistem dan Prosedur Operasi

Dalam menjalankan misinya sebagai perusahaan yang didirikan Pemerintah Indonesia memerlukan tata kelola yang baik. Walaupun tidak diwajibkan mencari keuntungan, tetap harus bekerja dengan efektif dan efisien. Dengan demikian Perumnas tetap bisa melakukan recovery terhadap modal yang diinvestasikan, bisa memenuhi semua kewajibannya dan memberikan maslahat kepada masyarakat berupa perumahan yang sehat, layak dan terjangkau. Untuk itu Perumnas perlu memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Salah satu bentuk tata kelola yang baik adalah adanya standar prosedur operasi perusahaan atau SOP (Standar Operating Procedure. Direksi Perumnas telah menyusun SOP ini sejak awal perusahaan berdiri, dan telah mengalami beberapa kali perubahan atau perbaikan. Ada beberapa SOP yang disusun mengikuti langkah kegiatan 113

Perumnas mulai dari :1. Prosedur Rekomendasi Pasar ; 2. Prosedur Site Selection dan Penerbitan Izin Prinsip ; 3. Prosedur Pembebasan Tanah ; 4. Prosedur Perencanaan ; 5. Prosedur Pembangunan ; 6. Prosedur Daftar Rekanan Terpilih ; 7. Prosedur Pengawasan Pembangunan ; 8. Prosedur Penjualan ; 9. Prosedur Sertifikasi Tanah.

SOP yang terakhir ini secara prinsip tidak berbeda dalam urutan prosedur dengan SOP sebelumnya , hanya lebih menekankan Perumnas sebagai sebuah perusahaan yang bekerja dengan efisien dan efektif. Berbeda dengan periode sebelumnya unsur efektifitas lebih menonjol. Berikut ini uraian dari masing-masing prosedur disertai dengan skema dari prosedur tersebut.

1) Prosedur Rekomendasi Pasar

a) Asisten Manager Seksi Pemasaran mengumpulkan informasi mengenai pelanggan potensial yang ada dan menyampaikan kepada Manager Cabang, selanjutnya menginput data pelanggan yang telah membayar Tanda Jadi (Booking Fee) pada Sistem Informasi Pemasaran Perumnas (SIPP). Manager Cabang melakukan evaluasi data yang sudah diinput oleh Asisten Manager Seksi Pemasaran dan membuat Surat Permohonan Rekomendasi Pasar Berdasarkan SIPP, untuk selanjutnya dikirim ke Kantor Regional. 114

b) Asisten Sub Bagian Pemasaran mengevaluasi ajuan Surat Permohonan dari Kantor Cabang. Manager Pemasaran melakukan evaluasi terkait Surat Permohonan Rekomendasi Pasar Berdasarkan SIPP. General Manager Regional memverifikasi dan

menandatangani Surat Permohonan Rekomendasi Pasar

Berdasarkan SIPP. 115

c) Manager Divisi Peluang Pasar melakukan verifikasi input data

pada SIPP, dan selanjutnya membuat Surat Persetujuan

114

Perum Perumnas, Hanbook SOP Perumnas, Prosedur Rekomendasi Pasar ( Jakarta : No. Dokumen SOP-SAR-02-02, Edisi 1, 2014) h. 8

115

110

Rekomendasi Pasar. General Manager Divisi Pemasaran dan Penjualan menandatangani Surat Persetujuan Permohonan Rekomendasi Pasar Berdasarkan SIPP. Direktur Pemasaran mengeluarkan Rekomendasi Pasar Berdasarkan SIPP. 116

Dalam bentuk Flow-chart proses-proses dalam menetapkan rekomendasi pasar pada Gambar IV.1 di halaman berikut ini :

116

PROSEDUR REKOMENDASI PASAR BERDASARKAN SIPP

KANTOR CABANG KANTOR REGIONAL KANTOR PUSAT

ASSMAN SEKSI ASSMAN MANAGER MD PELUANG GMD PEMASARAN & DIREKTUR

PEMASARAN MANAGER PEMASARAN PEMASARAN GM REGIONAL PASAR PENJUALAN P EMASARAN

1. Mengajukan draft/ data Rumah/Ruko yang akan

dimohonkan rekomendasikan pasar

2.Melakukan evaluasi Draft tersebut

3.Membuat Surat Permohonan sesuai hasil Evaluasi Manager Cabang

4.menandatangani Surat Permohonan Rekomendasi Pasar ke

Regional

5.Melakukan Evaluasi Surat Permohonan dan

Cabang

Gambar IV.1. : Prosedur Rekomendasi Pasar117

6. Melakukan Evaluasi Surat Permohonan Rekomendasi Pasar 7. Verifikasi dan Tandatangan Surat Permohonan Rekomendasi Pasar

8.Verifikasi Input Data

Pada SIPP 9.Membuat Surat Persetujuan Rekomendasi Pasar 10. Menandatangani Surat Persetujuan Rekomendasi Pasar 11. Menandatangani Persetujuan Rekomendasi Pasar 117 Ibid., h. 9

112

2) Prosedur Site Selection (SS)

a) Cabang mengajukan lokasi yang akan ditinjau oleh Tim Regional. Estimasi 3 (tiga) hari kerja.118

b) Kantor Regional membentuk Tim Survey untuk meninjau lokasi-lokasi yang telah diajukan dan mengumpulkan data awal yang dibutuhkan. Bagian Pertanahan Regional menyusun Buku Laporan SS. Kantor Regional mengirimkan Buku Laporan SS, Buku Analisis Peluang Bisnis (APB) dan Permohonan Jadwal Sidang Lokasi kepada Divisi Pertanahan Kantor Pusat, ditembuskan kepada GM Perencanaan Teknis, GM Pemasaran dan Direktur Korporasi dan Pertanahan.119

c) Divisi Pertanahan melakukan verifikasi terhadap Buku Laporan SS Regional. Apabila data sudah lengkap, maka dapat dilakukan Sidang Lokasi yang bertempat di Kantor Regional. Sidang lokasi dihadiri oleh GM Regional, Manager Produksi, Manager Pemasaran, Tim SS Regional, GMD Pertanahan, GMD Perencanaan Teknis dan GMD Pemasaran. Hasil sidang adalah evaluasi dan revisi terhadap hasil SS, dan ditandatangani saat itu juga oleh para GM yang hadir. Hasil Sidang dilaporkan kepada Direktur Korporasi dan Pertanahan. Berdasarkan Laporan SS, Direktur Korporasi dan Pertanahan dan Direktur Pembina Wilayah melakukan peninjauan akhir lapangan . Selanjutnya Laporan Hasil Site Selection disahkan. Berdasarkan pengesahan ini Direktur Utama menerbitkan Izin Prinsip Pembebasan Tanah.120

Dalam bentuk flowchart dapat dilihat pada Gambar IV.2 berikut ini :

118

Perum, Perumnas, Hanbook SOP Perumnas, Prosedur Site Selection ( Jakarta : No. Dokumen SOP-TAN-02-01, Edisi 1, 2015 ) h. 7

119

Ibid., h. 7

120

Dalam dokumen BAB I DISERTASI BAHRIL D S (Halaman 124-130)