• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mobilitas Sosial Pada Keluarga Single Mother : dari Buruh Tani Ke buruh Tani

10. Ibu Gopal

4.3. Iterpretasi Data Penelitian

4.3.4 Mobilitas Sosial Pada Keluarga Single Mother : dari Buruh Tani Ke buruh Tani

di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe

Mobilitas Sosial yang terlihat pada orangtua tunggal yang berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dalam segi pendidikan yang terjadi antara orangtua tunggal dan para anak – anaknya memiliki perbedaan yang signifikan karena anak memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orangtuanya. Dimana para orangtua tunggal hanya memiliki tingkat pendidikan sampai pada jentang Sekolah Dasar, sementara untuk para anak – anaknya sudah mencapai pedidikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan ada juga yang sudah menjadi Sarjana. Sehingga terjadi mobilitias sosial secara vertikal mengenai pendidikan antara orangtua tunggal yang bekerja sebagai buruh dengan anaknya.

Hal yang menyebabkan orangtua tunggal tidak mengecam pedidikan yang lebih tinggi diakibatkan pada zaman mereka pendidikan hanya untuk orang – orang yang memiliki kekuasaan atau yang memiliki kekayaan. Sedangkan untuk mereka yang memiliki ekonomi yang rendah, tidak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak selain itu akses orangtua untuk mengecam pendidikan sangatlah jauh. Selain itu pendidikan juga tidak begitu penting di zaman mereka, maka setelah taman Sekolah dasar mereka langsung membantu orangtuanya untuk mecari nafkah.

Seiring dengan perkembangan jaman pemikiran para orangtua mengenai pendidikan untuk anak – anaknya sudah mulai mengalami perubahan. Orangtua sudah sadar bahwa pendidikan itu sangat penting, maka mereka memberikan pendidikan yang cukup untuk anak – anaknya. Tetapi berbeda dengan orangtua tunggal yang berada di kecamatan ini orangtua tunggal tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepada anak - anaknya. Hal ini di akibatkan karena faktor konomi yang rendah dan masih banyak kepentingan dan kebutuhan yang harus di tutupi oleh orangtua tunggal. Meskipun seperti itu pendidikan anak dari orangtua tunggal sudah lebih tinggi dari orangtuanya.

Sementara dari segi pekerjaan anak dan orangtua tunggal masih memiliki kedudukan yang sama. Dimana anak dan orangtuanya memiliki pekerjaan sebagai buruh tani di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Sehingga terjadi mobilitas horizontal terhadap pekerjaan. Padahal dari segi pendidikan anak lebih tinggi dari pada orangtuanya hal ini di sebabkan karena susahnya mencari pekerjaan yang lebih layak. Anak hanya mengecam pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas, sedangkan di jaman sekarang pendidikan Sekolah Menengah Atas akan sulit mendapatkan pekerjaan yang baik, maka dari itu anak – anak dari orangtua tunggal bekerja sebagi buruh tani untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan membantu kebutuhan keluarga.

Alasan anak bekerja sebagai buruh tani dikarenakan tidak memiliki pilihan lain dan susah sekali mencari pekerjaan. Walapun pekerjaan sebagai buruh tani bukan pilihan utama untuk bekerja namun harus tetap dilakoni. Mereka hanya berharap agar adik – adik mereka tidak seperti mereka yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak pernah merasa putus asa karena hanya bekerja serbagai buruh tani dan selalu tetap bersyukur karena ibu mereka sudah cukup baik memberikan pendidikan kepadanya.

Peran ganda yang harus di terima ibu tunggal yang ditinggalkan mati oleh suaminya dan ada juga di tinggal pergi ke luar kota yang cukup lama, hal inilah yang menyebabkan orangtua tunggal harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan mengurus anak - anaknya. Ibu tunggal yang sebelumnya belum pernah bekerja dan harus bekerja untuk menggantikan peran ayah. Hal ini lah yang menyebakan anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak, dan hal lain ibu tunggal hanya bekerja sebagai buruh tani dengan berpenghasilan Rp 40.000 – 50.000 rupiah dan itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama pendidikan anak - anaknya. Padahal sebelum suami dari ibu tunggal meninggal dunia atau pergi ke kota yang cukup lama kehidupan keluarga orangtua tunggal cukup baik, dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Karena mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan keluarga, jika seorang suami bekerja, maka sebagian ibu tunggal bisa mengolah lahan pertanian mereka seperti menanam padi atau jagung untuk kebutuhan yang akan datang, atau ibu tunggal bisa berjualan di hari pekan untuk membantu perekonomian keluarga. Tetapi yang terjadi ibu tunggal yang memiliki lahan pertanian mereka tidak dapat mengurusnya karena harus bekerja sebagai buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti terhadap keluarga orangtua tunggal (single mother) yang bekerja sebagai buruh tani tersebut.

Profil orangtua tunggal adalah pada umumnya orangtua tunggal ini memiliki ekonomi yang rendah karena orangtua tunggal dengan tingkat pendidikan pada umumnya hanya tamatan SD (Sokolah Dasar), SMP (Sekolah Mengah Pertama) dan ada juga yang tidak sekolah. Mobilitas Sosial yang terlihat pada orangtua tunggal yang berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dalam segi pendidikan yang terjadi antara orangtua tunggal dan para anak – anaknya memiliki perbedaan yang signifikan karena anak memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orangtuanya. Dimana para orangtua tunggal hanya memiliki tingkat pendidikan sampai pada jentang Sekolah Dasar, sementara untuk para anak – anaknya sudah mencapai pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan ada juga yang sudah menjadi Sarjana. Sehingga terjadi mobilitias sosial secara vertikal mengenai pendidikan antara orangtua tunggal yang bekerja sebagai buruh dengan anaknya.

Hal yang menyebabkan orangtua tunggal tidak mengecam pedidikan yang lebih tinggi diakibatkan pada zaman mereka pendidikan hanya untuk orang – orang yang memiliki kekuasaan atau yang memiliki kekayaan. Sedangkan untuk mereka yang memiliki ekonomi yang rendah, tidak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak selain itu akses orangtua untuk mengecam pendidikan sangatlah jauh. Selain itu pendidikan juga tidak begitu penting di zaman mereka, maka setelah taman Sekolah dasar mereka langsung membantu orangtuanya untuk mecari nafkah. Orangtua tunggal pun dalam pekerjaannya

tidak dapat menentukan hasil kebutuhan yang cukup memadai, oleh sebab itu orangtua bekerja di luar rumah (publik).

Upaya keluarga orangtua tunggal dalam mempertahankan ekonomi keluarga adalah bahwa single mother memiliki ketahanan yang cukup mampu, walaupun dalam menjalankan pernannya, dengan sendiri tanpa pasangan hidup. Orangtua tunggal harus bekerja sebagai buruh tani. Pekerjaan yang dilakukan informan ibu tunggal yang bekerja sebagai buruh tani tersebut sangatlah memerlukan kekuatan fisik, otot dan tenaga yang kuat dan melaksanakan pekerjaan mereka sebagai buruh tani di lahan pertanian masyarakat Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dan masing – masing informan mendapatkan upah/penghasilan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan orangtua tunggal (ibu) buruh tani tersebut setiap harinya atau pun perminggunya.

Untuk melanjutkan kehidupan bersama keluarga dan anak -anaknya. Banyak rintangan yang harus dihadapi orangtua untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anak – anaknya, misalnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, kebutuhan pangan dan sebagainya. Walaupun mereka hanya bekerja buruh tani di ladang pertanian pemilik lahan. Single mother (dalam hal ini informan) sangat berjuang untuk melanjutkan kehidupan mereka dengan cara melakukan segala macam pekerjaan yang halal, meskipun terlihat memprihatikan yang penting berpenghasilan.

Tujuan orangtua tunggal (single mother) bekerja sebagai buruh tani di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe karena tidak memiliki pekerjaan atau keahlian lain. Mereka tidak memiliki pendidikan yang baik sedangkan mereka mengharapkan anak – anak mereka dapat merubah kehidupan mereka yaitu dengan memberikan pendidikan dengan kemampuan yang ia miliki. Meskipun yang telihat mereka belum memberikan pendidikan yang layak terhadap anak mereka, hal ini di sebabkan karena kurangnya biaya sedangkan pekerjaannya hanya

sebagai buruh tani dengan hanya berpenghasilan Rp 40.000 - 50.000 perharinya. Dapat di lihat bahwa informan yang bekerja sebagai buruh tani di lahan pertanian masyarakat Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe semua pendapatan mereka dialokasikan dengan baik untuk keluarga. Pendapatan yang di proleh dialokasikan ke berbagai kebutuhan keluarga seperti kebutuhan dapur, kebutuhan makanan, membeli prabot, uang buku anak, jajan anak, tabungan untuk anak – anak, kredit barang, bayar listrik, air dan lain sebagainya.

Tetapi orangtua tunggal di Kecamatan Sitellu Tali Urang jehe tidak pernah merasa pasrah dengan keadaan tersebut, mereka tetap semangat dalam menjalani pekerjaan sebagai buruh tani tujuannya adalah agar dapat memberikan pendidikan yang lebih baik untuk anak - anaknya. Alasan orangtua tinggal bekerja sebagai buruh tani disebabkan suami sudah tiada untuk memberikan nafkah kepada keluarganya. Jadi harus bekerja sebagai buruh tani. Meskipun sebagian ibu tunggal yang bekerja sebagai buruh tani juga mencari kerja sampingan untuk menambah pendapatan seperti berjualan sayuran, dan membuka warung kecil untuk berjualan kopi yang dimana mereka membukanya setiap setiap hari pekan.

Beberapa kendala yang di hadapi orangtua tunggal (single mother) dalam menghidupi keluarga seperti anak yang yang tidak nurut terhadap orangtua, sehingga terkadang orangtua tunggal harus bersabar dalam mendidiknya, status janda menjadi hambatan menjadi ibu tunggal apa bilang keluar dari rumah, dan masalah ekonomi yang sering terjadi pada ibu tunggal yang hanya bekerja sendiri untuk menghidupi keluarga. Faktor di atas dapat memicu orangtua mudah marah, dimana keadaan marah tersebut akibat dari keadaan yang mengganggu maupun reaksi dari tekanan perasaan ibu tunggal (single mother) seperti tekanan yang dialami pasca bercerai/meninggalnya suami, stres akibat permasalahan yang di alami orangtua tunggal di lingkungan pekerjaaan maupun di lingkungan rumah.

Pada awalnya anak dari orangtua tunggal merasa keberatan karena ibunya harus bekerja sebagai buruh tani di lahan pertanian masyarakat Kecamatan Tersebut. Namun Mereka harus menerima karena banyaknya kebutuhan keluarga yang belum tercukupi dan sangat bangga memiliki yang tangguh, kuat, dan bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga. mereka merasa bahwa kondisi perekonomian keluarga semakin meningkat.

Selain itu mereka tidak pernah melarang ibunya bekerja sebagai buruh tani karena pekerjaan itu adalah satu – satunya pekerjaan yang bisa melanjutkan kehidupan mereka dan pendidikan anak – anak. Karena pendidikan untuk anak – anak penting bagi Ibu tunggal jadi mereka selalu berusaha untuk memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya. mereka selalu berusaha semangat ketika bekerja, agar nantinya anaknya mendapatkan pekerjaan yang layak. Harapan mereka, agar anaknya tidak sama sepertinya yang hanya bekerja sebagai buruh meskipun sudah ada anaknya yang bekerja sebagai buruh tani tetapi harapannya untuk anaknya yang masih mengecam pendidikan agar lebih baik.

Hasilnya adalah anak orangtua tunggal hanya mendapatkan pendidikan tamat SMA (Sekolah Menengah Atas) saja dan setelah lulus mereka hanya bisa bekerja sebagai buruh di ladang pertanian masyarakat Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat. Karena anak – anak orangtua tunggal (single mother) juga sadar jika mereka pergi merantau mereka hanya bisa jadi buruh pabrik ataupun bekerja sebagai pembantu karena keterbatasan pendidikan. Karena zaman sekarang mengandalkan ijazah SMA (Sekolah Menengah Atas) tidak cukup karena lapangan pekerjaan tidak menerima jika hanya tamatan SMA (Sekolah Menengah Atas).

Sementara dari segi pekerjaan anak dan orangtua tunggal masih memiliki kedudukan yang sama. Dimana anak dan orangtuanya memiliki pekerjaan sebagai buruh tani di

Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Sehingga terjadi mobilitas horizontal terhadap pekerjaan. Padahal dari segi pendidikan anak lebih tinggi dari pada orangtuanya hal ini di sebabkan karena susahnya mencari pekerjaan yang lebih layak. Anak hanya mengecam pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas, sedangkan di zaman sekarang pendidikan Sekolah Menengah Atas akan sulit mendapatkan pekerjaan yang baik, maka dari itu anak – anak dari orangtua tunggal bekerja sebagi buruh tani untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan membantu kebutuhan keluarga.

Alasan anak bekerja sebagai buruh tani dikarenakan tidak memiliki pilihan lain dan susah sekali mencari pekerjaan. Meskipun pekerjaan sebagai buruh tani bukan pilihan utama untuk bekerja namun harus tetap dilakoni. Walaupun sebagai anak dari orangtua tunggal mencari pekerjaan sampingan yaitu bekerja memanen buah sawit dari pemilik lahan. Mereka hanya berharap agar adik – adik mereka tidak sepertinya yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak pernah merasa putus asa karena hanya bekerja sebagai buruh tani dan selalu tetap bersyukur karena ibu mereka sudah cukup baik memberikan pendidikan kepadanya. Meskipun pendidikan tersebut belum dapat memberikan pekerjaan yang layak terhadap mereka, selain itu karena dalam pekerjaan masih banyak menggunakan uang atau memiliki kerabat dekat agar dapat di terima di dalam perusahaan.

Menurut mereka tidak ada faktor adat istiadat orangtua tunggal tidak memberikan pendidikan yang layak terhadap anaknya tert api karena faktor ekonomi yang rendah sedangkan kebutuhan keluarga sangatlah besar. Hal ini lah membuat orangtua hanya dapat memberikan pendidikan yang semampu mereka, anak orangtua tunggal juga tidak dapat memaksa agar orangtuanya memberikan pendidikan yang lebih tinggi, karena mereka sadar bahwa orangtuanya hanya sendiri menafkahi mereka, sedangkan adik – adik mereka juga harus sekolah. Jadi mereka lebih menerima keadaan dari oangtua mereka.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan saran, yaitu sebagai berikut :

1. Diharapkan agar orangtua tunggal (single mother) lebih sabar dan tidak putus asa dalam menjalani pekerjaan sebagai buruh tani yang memiliki peran ganda yakni sebagai ibu dan ayah yang mengurus kebutuhan keluarga, dan sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anak – anak. Diharapkan agar orangtua memberikan pendidikan yang layak dan kasih sayang yang baik dan juga disiplin yng baik dengan hal tersebut memberikan dampak yang baik untuk kedepannya. Selain itu juga di harapkan agar orangtua ekstra hati – hati dalam memperhatikan dan memberikan ajaran baik secara formal maupun non formal. Orangtua diharapkan memberikan bimbingan untuk menhidari kemngkinan terjadinya berbagai atau hambatan yang dialami anak. Aorangtua juga diharapkan memberikan motivasi yang baik kepada anak dan contoh yang baik peda anak maka anak akan mengerti akan hal yang dijalankan orangtuanya yang mana membersarkan sendiri tanpa ayah/suami dan mencari uang tidak mudah.

2. Bagi anak orangtua tunggal diharpakan mampu menerima keadaan orangtunya pascapecerarain kedua orangtuanya maupun karena meninggalnya ayah. Selain itu di harapkan agar anak dapat menerima propesi orangtuanya yang bekerja sebagai buruh tani, ataupun lain sebagainya. Hal lain yaitu agar anak dapat membantu ekonomi keluarga baik orangtua maupun adik – adiknya jika sudah memiliki pekerjaan dan harus sadar akan posisi atau keadaan orangtuanya dan tidak melakukan kesalahn yang dapat meresahkan keluarga ataupun orangtuanya. Dan diharapkan agar agak lebih giat bekerja dan mecari pekerjaan yang dapat membantu ekonomi keluarga.

3. Bagi masyarakat di lingkungan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe memberikan perlindungan dan perhatian kepada keluarga (single mother) dan bukan menyudutkan, mengucilkan serta mempersulit dan menambah beban anak dan orangtua tunggal di Kecamatan tersebut. Dan masyarakat hendaknya tidak mebeda – bedakan perthatian dan perlakuan terhadap anak mereka.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperdalam teori yang di pergunakan dan mengembangkan penelitian mengenai mobilitas keluarga orangtua tungga (single mother) dari buruh tani ke buruh tani.

BAB II