• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI DAN MODAL SOSIAL DALAM CU CINTA KASIH Sosialisasi Dalam CU Cinta Kasih

3.4 Modal Sosial Dalam CU Cinta Kasih

3.4.1 Manfaat Modal Sosial Pada Individu dan Organisasi

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dasar dari terbentuknya modal sosial adalah rasa percaya (trust). Modal sosial menjadi perekat bagi setiap individu dalam bentuk norma, kepercayaan dan jaringan sosial, sehingga terjadi

kerjasama yang menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian modal sosial ini menghasilkan rasa kebersamaan, kesetiakawanan dan sekaligus tanggung jawab akan kemajuan bersama. Manusia belum sisebut manusia yang sebenarnya bila ia tidak ada dalam suatu masyarakat, karena itu pula maka manusia disebut sebagai mahluk sosial. Manusia pada dasarnya tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dangan baik tanpa hidup bermasyarakat. Sejak lahir, manusia membutuhkan pertolongan orang lain sampai ia dewasa dan meninggal, ia pun tetap membutuhkan orang lain. Kebersamaan, solidaritas, toleransi, semangat bekerjasama, kemampuan berempati merupakan modal sosial yang melekat dalam kehidupan masyarakat.

Hartanto mengemukakan beberapa proposisi mengenai hubungan modal sosial dengan kemajuan organisasi. Dia mengatakan bahwa semangat kerja sama, rasa saling percaya, berkorelasi dengan intensitas kerjasama yang selanjutnya mempengaruhi kualitas sinergi kerja organisasi. Sebuah organisasi yang memiliki banyak anggota yang cerdas belum tentu akan menjadikan organisasi yang cerdas pula. Anggota organisasi yang cerdas tetapi tidak memiliki kemampuan bersinergi dengan orang lain tidak akan memberikan kontribusi yang maksimal. Penyebab dari sulitnya anggota organisasi untuk bekerjasama dengan orang lain adalah sifat kepribadian yang arogan dan kurang menghargai pendapat orang lain. Namun sebaliknya bila sebuah organisasi mengutamakan modal sosial dalam menjalankan kegiatannya maka organisasi itu akan kokoh dan bertahan lama. Dengan adanya kebersamaan dapat meringankan beban, sehingga dapat dipastikan semakin kuat modal sosial maka semakin tinggi daya tahan, daya juang dan kualitas dari suatu organisasi.

3.4.2 Modal Dalam Credit Union

Credit Union merupakan perkumpulan usaha bersama yang memiliki motto dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Agar CU itu kuat dan kokoh, maka permodalannya harus menghimpun lebih besar dari dalam anggotanya sendiri sedangkan modal dari luar anggota hanya diperlukan sebagai tambahan apabila sangat dibutuhkan. Ini terjadi karena CU, modal sahamnya tidak terbatas maka perluasan dan pertumbuhan anggota merupakan syarat utama dalam meningkatkan permodalan CU. Agar dapat menambah modal, CU tidak perlu menjual saham kepada pihak lain karena pada dasarnya CU tersebut sudah dikenal banyak orang. Ini disebabkan oleh CU yang terus membuka peluang bagi masyarakat luas agar dapat menjadi anggotanya. Tingkat pertumbuhan anggota merupakan suatu indikator bahwa CU tersebut cukup sehat karena masyarakat tetap menaruh kepercayaan sehingga mereka tetap tertarik untuk menjadi anggotanya.

3.4.3 Manfaaat Modal Sosial Dalam Credit Union

Modal sosial merupakan segala hal yang berkaitan dengan kerjasama dalam kelompok individu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, dan ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya adalah rasa saling percaya. Kepercayaan merupakan faktor penting dalam lembaga keuangan, baik itu Bank maupun Koperasi Kredit. Demikian juga dengan CU Cinta Kasih yang lebih mengutamakan kepercayaan dalam menjalankan kegiatannya. CU Cinta Kasih menganggap bahwa dengan adanya rasa saling percaya dan memastikan bahwa kepercayaan itu dapat dipertahankan, maka kerjasama antara CU Cinta Kasih dengan anggota-anggotanya dapat terjalin

dengan baik terutama dalam hal simpan pinjam. Pada awalnya kelahiran CU Cinta Kasih adalah untuk melayani masyarakat yang tidak bisa menggunakan jasa lembaga keuangan lain ,seperti bank dalam memperoleh modal pinjaman.

Hal inilah yang menjadi alasan bagi sebagian anggota CU Cinta Kasih sehingga mereka berminat menjadi anggota di dalam CU ini. Mereka berpendapat bahwa CU Cinta Kasih sangat berbeda dengan lembaga keuangan yang lain, terutama mengenai simpan pinjam. Di mana proses simpan pinjam yang ada dalam CU Cinta Kasih tidak berbelit-belit, sehingga setiap anggotanya yang ingin melakukan simpan pinjam tidak mengalami kesulitan. Ini semua terjadi karena adanya kepercayaan yang diberikan CU Cinta Kasih terhadap anggotanya dalam melakukan peminjaman. Peminjaman dalam CU Cinta Kasih dapat diperoleh dengan cepat dan mudah, dengan suku bunga pinjaman yang layak, sehingga dapat menolong anggota yang membutuhkan. Sama halnya dengan CU Cinta Kasih yang telah mempercayai anggotanya, maka anggota-anggota CU ini juga telah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada CU Cinta Kasih terlebih lagi dengan adanya informasi yang cepat dan akurat yang disampaikan kepada setiap anggota mengenai perkembangan yang terjadi di CU. Setahun sekali diadakan rapat anggota tahunan (RAT) yang digelar secara terbuka, dengan demikian anggota dapat mengetahui apa saja yang terjadi dan berkembang di CU, dan ini akan menambah rasa kepercayaan dari anggota sehingga anggota merasa aman untuk menyimpan uang mereka dalam CU Cinta Kasih.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa CU Cinta Kasih dengan anggota-anggotanya saling membutuhkan, di mana CU Cinta Kasih membutuhkan anggotanya dalam melakukan simpanan dan sebaliknya anggota-anggotanya ini

membutuhkan CU Cinta Kasih dalam pemberian pinjaman. Tingkat pertumbuhan anggota merupakan suatu indikator bagi CU Cinta Kasih karena masyarakat tetap menaruh kepercayaan, sehingga mereka tetap tertarik untuk menjadi anggotanya. Dengan adanya kepercayaan dari anggota maka CU Cinta Kasih dapat bertahan lama hingga saat ini.

3.4.4 Kasus-kasus mengenai anggota CU yang telah berhasil

Berikut ini merupakan cerita dari para anggota CU yang telah mengalami perubahan hidup baik itu dari segi penghasilan yang menjadi lebih baik dari sebelumnya setelah masuk menjadi anggota CU Cinta Kasih. Namun dalam penelitian ini, penulis memilih unit Brayan dan sekitarnya yang menjadi lokasi penelitian yang terdiri dari unit Jl Mawar, unit Jl Bersama, unit PBB dan kelompok Kapt Muslim.

Ahmad Surianto

Pria yang berusia 43 tahun ini merupakan anggota CU Cinta Kasih dari unit Jl Mawar. Ia memiliki usaha panglong yang bernama Karya Bersama di jalan Karya, di mana usaha yang dimiliki oleh pak Ahmad ini merupakan warisan dari keluarga yang sudah ada sejak tahun 1995. Modal untuk usaha ini semula berasal dari tabungan orang tua pak Ahmad, dengan modal yang berasal dari tabungan sendiri maka usaha ini semula hanyalah usaha kecil-kecilan karena modalnya sangat terbatas. Namun setelah usaha ini diberikan kepada pak Ahmad agar meneruskan usaha kedua orangtuanya, maka ia pun mulai berpikir untuk mengembangkan usahanya ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Disaat ia berusaha mencari pinjaman modal agar dapat mengembangkan usahanya, pak

Ahmad kemudian mendapatkan informasi mengenai CU Cinta Kasih dari tetangganya yang sudah menjadi anggota CU.

“Untuk menjadi anggota CU, calon anggota diwajibkan mengikuti pendidikan, pendidikan dalam hal ini adalah menyangkut pengelolaan keuangan, pengetahuan jenis-jenis produk CU, anggaran belanja keluarga, dan pendidikan moral kekeluargaaan dalam bermasyarakat”.

Setelah sah menjadi anggota pada 19-1-2006 dan telah memiliki NBA (Nomor Buku Anggota): 2.377, barulah pak Ahmad dapat mengajukan pinjaman sebesar Rp50.000.000 yang digunakan untuk mengembangkan usaha panglongnya. Dengan bungan pinjaman sebesar 2,75% per bulan sesuai saldo pinjaman terakhir. Sebelum menjadi anggota CU, usahanya ini dikelola dengan sangat terbatas dalam pemenuhan pesanan barang. Namun setelah mendapatkan pinjaman dari CU maka pesanan dari pelanggan dapat terpenuhi, dan kini pak Ahmad mampu mempersiapkan stok-stok barang yang akan dijual ke pasaran.

Ketika penulis menanyakan adakah kendala yang dihadapi pak Ahmad sewaktu mengajukan pinjaman:

“kendala sewaktu mengajukan pinjaman hampir tidak ada, yang penting kita jujur, terbuka dan punya niat baik, dan yang mungkin agak repot adalah masalah agunan, soalnya saya belum punya asset pribadi yang bisa jadi jaminan, terpaksa saya harus mengagunkan surat tanah milik saudara. Manfaat pinjaman jelas sudah sekarang, penghasilan saya bertambah, karena kebutuhan usaha akan modal sudah tersedia”. katanya

Bagi pak Ahmad peranan CU Cinta Kasih tidak hanya sebagai koperasi kredit semata yang di dalamnya terjalin hubungan kerjasama antara CU dengan para anggotanya dalam hal simpan pinjam tetapi lebih dari itu:

“Peranan CU dalam pinjaman itu ada, CU juga mengamati perjalanan usaha ini dan memberi saran-saran yang baik untuk kelancaran usaha saya, bahkan dikantor CU dibuat brosur usaha ini, siapa tahu ada anggota yang ingin memesan atau membeli barang-barang perabotan, jadi itu juga peranan yang sangat besar dari CU untuk usaha ini”.

Sewaktu ditanyakan kepada beliau adakah perbedaan yang dirasakan oleh pak Ahmad melihat CU dengan lembaga keuangan yang lainnya, Pak Ahmad pun mengatakan bahwa:

“CU tentu saja berbeda dengan lembaga keuangan lain, istri saya punya simpanan di bank, tapi tiap bulan selalu berkurang, katanya biaya administrasi, nah ini tidak pernah ada di CU”.

Gambar.6 Lokasi panglong

Gambar.8 Proses pembuatan pesanan

Gambar.9 Pak Ahmad Sarianto

Yusdi Surya

Yusdi Surya memiliki usaha distributor sembako keluar kota dengan nama usaha Twist yang berada di Marelan yang telah ada sejak tahun 2003. Pria yang berumur 41 tahun ini merupakan anggota CU dari unit Jl Mawar. Semula usaha yang digelutin oleh pak Yusdi ini hanyalah usaha rumah tangga yang sederhana karena modal usahanya sangat terbatas. Dengan modal usahanya pada waktu itu hanyalah tabungan beliau dengan istri dan sedikit bantuan dari keluarga, dan tidak

di tempuh waktu itu adalah dengan meminjam dari rentenir dengan bunga yang cukup mencekik leher. Hal ini tentunya sangat memberatkan beliau karena keuntungan yang diperoleh sebagian besar hanya untuk membayar bunga. Kemudian pak Yusdi mendapatkan informasi mengenai CU Cinta Kasih yang dapat memberikan pinjaman bagi mereka yang memerlukan modal untuk usaha.

“Informasi mengenai CU saya peroleh dari teman seprofesi yang sudah menjadi anggota sebelumnya. Dia jelaskan gimana CU itu, jadi saya tertarik untuk masuk jadi anggota. Tujuan saya kemarin masuk jadi anggota ya untuk mengembangkan usaha, terutama dalam penyediaan modal. Untuk menjadi anggota CU, calon anggota diwajibkan mengikuti pendidikan, pendidikan dalam hal ini adalah menyangkut pengelolaan keuangan, pengetahuan jenis-jenis produk CU, anggaran belanja keluarga, dan pendidikan moral kekeluargaaan dalam bermasyarakat dan syarat yang berikutnya hanyalah pemenuhan kelengkapan administrasi”.

Pada tanggal 17-5-2005, ia telah sah menjadi anggota CU dengan memiliki NBA:1.713. Pak Yusdi telah melakukan peminjaman sebesar Rp150.000.000 dengan bunga pinjaman sebesar 2,75% per bulan sesuai dengan saldo pinjaman terakhir. Di mana uang sebanyak itu digunakan untuk mengembangkan usahanya, yang sebelumnya ia hanya sebagai pengecer barang-barang kelontong dan daerah operasi masih hanya terbatas di sekitar wilayah Brayan. Kini dengan modal yang didapat dari CU, dan sekarang ia telah membeli satu unit mobil box dengan maksud agar mampu menjangkau pasar sasaran di luar daerah, dan sebagian lagi uangnya digunakan untuk pengadaan barang-barang, dalam hal ini ia dapat langsung bekerjasama dengan pihak pabrik. Selain itu pak Yusdi juga memperbanyak jenis produk yang akan dipasarkan sesuai dengan permintaaan pelanggan baik lokal maupun luar daerah seperti di daerah Tebing, Siantar, Pekan Baru dan daerah lain. .

Pak Yusdi juga mengatakan pada saat mengajukan peminjaman ia mendapat kendala:

“Kendala sewaktu mengajukan pinjaman tetap ada, yakni ketika pengelola CU melakukan survei, mereka melihat banyak hal yang perlu saya perbaiki dan saya kembangkan dalam pengelolaan usaha ini, agar lebih produktif sehingga tidak berakibat buruk pada pengembalian pinjaman saya nanti”.

Adapun manfaat peminjaman yang kini dirasakan oleh pak Yusdi dalam mengembangkan usahanya jelas sudah sekarang, penghasilan beliau kini jauh lebih besar, dan yang pasti ia juga telah merekrut 8 karyawan, yang tentunya telah memberi mereka lapangan pekerjaan dan perekonomian beliau semakin meningkat, dan sekarang sisa hutangnya tinggal 20 juta. Pak Yusdi pun kini telah memiliki 1 unit mobil box dan 1 pick up, dan ia juga lebih banyak mengenal orang orang penting di banyak perusahaan dan melakukan bekerja sama, dan pengetahuan beliau dalam pengelolaan usaha semakin baik.

Selain memperoleh pinjaman uang dari CU, peranan CU juga sangat berpengaruh dalam kemajuan usahanya. Seperti yang diungkapkan oleh beliau:

“Peranan CU dalam pinjaman itu banyak, artinya CU tidak hanya memberikan uang saja, mereka juga menjadi penasehat saya dalam penanganan keuangan dan juga memberi masukan masukan untuk usaha saya, dan yang paling nyata adalah mereka selalu mengontrol perjalanan usaha ini, artinya mereka juga ingin memastikan kalau usaha saya itu sudah pada rel yang tepat”.

Ketika penulis menanyakan kepada beliau adakah perbedaan antara CU dengan lembaga keuangan yang lain, maka ia pun mencoba menjelaskan:

“CU tentu saja berbeda dengan lembaga keuangan lain, saya juga pernah bekerja sama dengan bank, yang pasti disana kita terikat sekali dengan kontrak perjanjian pinjaman, dan saya juga mengeluarkan banyak biaya administrasi dalam setiap transaksi, apalagi meminjam. Kalau meminjam di CU kontrak itu tetap ada tapi tidak kaku, ada saatnya usaha saya macet dalam beberapa bulan, dan saya tidak mampu memenuhi kontrak cicilan utang saya, dan saya hanya membayar bunga, CU maklum akan hal itu, dan suatu waktu saya juga pernah mengangsur lebih dari pada jumlah kontrak, dan CU sangat bangga dengan itu, intinya mereka mengenal saya dan usaha saya. CU seperti modal keluarga”.

Gambar.10 Lokasi gudang yang berada di Marelan

Gambar.11 Tempat penyimpanan barang

Gambar.13 Barang yang akan didistribusikan keluar kota

P.Situmorang

P.Situmorang yang berusia 36 tahun ini merupakan anggota CU dari unit JL Bersama, yang memiliki usaha angkutan umum. Di mana usahanya ini merupakan warisan keluarga yang sudah ada sejak tahun 1994. Semula angkot-angkotnya ini adalah usaha kedua orangtua dari pak Situmorang. Sehingga untuk merawat dan memperbaiki setiap angkot-angkotnya menggunakan dana sendiri. Namun setelah diberikan kepada pak Situmorang untuk melanjutkan usaha dari kedua orangtuanya, maka beliau mulai berfikir untuk mendapatkan dana agar dapat mengurus semua keperluan angkot-angkotnya tersebut. Hal ini mengingat kondisi pak Situmorang yang tidak memiliki pekerjaan sehingga ia tidak memiliki banyak uang untuk menutupi keperluan dalam hal perawatan angkotnya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk masuk menjadi anggota CU Cinta Kasih.

“Saya mendapatkan informasi mengenai CU ini ya dari lingkungan doa saya sendiri karena sayakan anggota lingkungan St.Bonaventura tapi saya mulai masuk jadi anggota tahun 1999. Alasan saya masuk jadi anggota CU Cinta Kasih karena saya ingin menabung, baru meminjam uang dan satu lagi karena saya liat CU ini lebih mengutamakan sifat sosial misalnya kalau ada anggota CU yang meninggal maka anggota keluarganya dapat santunan dari CU apalagi sekarang CU ini dah jadi anggota Daperma…”.

Kini setelah terdaftar menjadi anggota CU pada tanggal 5-3-1999 dan memiliki NBA: 465, beliau tidak lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjam dana untuk merawat dan memperbaiki angkot-angkotnya itu. Pak Situmorang juga mengatakan bahwa:

“CU ini menerima siapa saja yang ingin jadi anggotanya jadi gak ada persyaratan yang sulit untuk bisa menjadi anggota di dalamnya. Kita hanya mengisi formulir calon anggota dah gitu mengikutin pendidikan mengenai CU”.

Pak Situmorang telah melakukan peminjaman uang sebesar Rp30.000.000 dengan bunga 3% dan jangka waktu pengembalian uang selama 2 tahun. Uang itu digunakan untuk perawatan angkot dan sebagian lagi digunakan sebagai modal untuk istrinya beliau yang kerjanya mengangsurkan pakaian dan sisanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Beliau juga mengatakan bahwa selama mengajukan peminjaman ia tidak mengalami kesulitan karena:

“Sayakan kebetulan diangkat jadi kepala unit jadi gak ada mengalami kendala sewaktu mengajukan peminjaman, karena biasanya pengurus diberi keistimewahan dalam peminjaman dari pada anggota biasa. Tapi kalau peminjaman di atas Rp10.000.000 ya dilihat juga dari agunan”.

Adapun peranan CU dalam mengarahkan pinjaman yang dilakukan oleh pak Situmorang adalah sebagai berikut:

“CU selalu memantau setiap perkembangan usaha yang dilakukan oleh setiap anggotanya. Tidak terkecuali dengan usaha angkot saya ini, CU memantau bagaimana usaha saya ini apakah berjalan dengan lancar atau mengalami hambatan dan CU juga memberikan masukan kepada saya agar dapat meningkatkan penghasilan”.

Godlin Sipayung

Godlin Sipayung yang berusia 36 tahun ini merupakan anggota CU dari kelompok Kapt Muslim yang berprofesi sebagai pedagang. Di mana modal dagangannya ini diperoleh dari hasil peminjaman di CU Cinta Kasih. Semula ia menggunakan uang dari tabungan sendiri untuk modal isi kedainya. Tetapi tabungan yang ia punya tidak cukup banyak untuk dapat menutupi kekurangan akan modal kedainya. Disaat ia memikirkan cara agar memperoleh uang tambahan, ia mendapat informasi mengenai CU Cinta Kasih, baik itu mengenai manfaat dan keuntungan yang akan didapat bila menjadi anggota terutama bagi yang memerlukan pinjaman modal. Mendengar informasi yang demikian akhirnya ia memutuskan untuk masuk menjadi anggota CU. Pada tanggal 7-1-2006 sah menjadi anggota CU dengan NBA:2.349.

“Saya mendapatkan informasi mengenai CU ini dari adik saya yang kebetulan sudah jadi anggota CU. Saya jadi tertarik pas dia bilang mengenai CU ini jadi saya ikut masuk jadi anggotanya. Alasan saya masuk jadi anggota ya ingin menabung dah gitu meminjam uang untuk modal usaha, sayakan jualan jadi lumayanlah bisa untuk nambah modal isi kedai. Terakhir saya minjam Rp30.000.000 untuk modal kedai tadi”.

Manfaat dari peminjaman yang telah ia lakukan kini dapat dirasakan, seperti yang diungkapkannya sebagai berikut:

“Dulu sebelum saya jadi anggota CU ini kedai saya kecil karena modal sendiri tapi pas udah jadi anggota apalagi setelah mendapatkan pinjaman barulah usaha saya yang semula kecil-kecilan udah bisa dibilang usaha menengah. Dengan adanya pinjaman ini juga saya bisa membantu keuangan keluarga, apalagi sekarang saya belum menikah jadi lebih mandiri karena punya penghasilan sendiri udah ngak merepotkan orang tua lagi. Sewaktu saya mengajukan pinjaman tidak ada mengalami kesulitan karena bagian perkreditan melihat juga dari lamanya menabung, kelancaran mengembalikan utang sedangkan saya udah berapa kali melakukan peminjaman jadi udah gak ada kesulitan dalam melakukan transaksi peminjaman”.

Beliau juga menjelaskan terdapat perbedaan antara CU Cinta Kasih dengan Bank.

“Kalo menurut saya ya CU ini sangat membantu anggotanya untuk berusaha meningkatkan pendapatan jadi peminjaman ngak berbelit-belit ditambah lagi bunga pinjaman yang menurun jadi bisa dibilang CU Cinta Kasih ini lebih bersifat sosial. Bila dibandingin dengan bank apalagi proses peminjamannya yang berbelit-belit dah gitu bunga pinjaman besar harus dibayar tiap bulan, karna dulu saya pernah minjam di bank sebelum masuk jadi anggota di CU. Jadi jelas kali perbedaan antara CU dengan bank, kalo saya lebih senang menabung uang di CU dibandingin di bank, selain itu CU mengontrol dan mengarahkan anggotanya supaya peminjaman yang dilakukan bertujuan untuk produktif agar dapat meningkatkan pendapatan dari setiap anggota”.

Kini ia pun telah diangkat oleh pengurus CU sebagai kepala kelompok untuk wilayah Kapt Muslim yang tugasnya sebagai perpanjang tangan/penghubung antara pengurus CU dengan anggota.

Gerhad.Tinambunan

Gerhad Tinambunan merupakan anggota CU dari unit Pulo Brayan, yang berprofesi sebagai pedagang. Semula usaha yang digeluti oleh pria yang berusia 40 tahun ini hanyalah usaha kecil-kecilan karena menggunakan modal sendiri. Ia memulai usahanya ini sejak tahun 2000. Modal usahanya itu diperoleh dari tabungan ia dengan sang istri, dengan menggunakan modal sendiri maka stok barang dagangannya pun hanya sedikit. Sehingga membuat pak Gerhad berpikir untuk mendapatkan pinjaman modal agar dapat memenuhi stok barang dagangannya. Pada ia mencari modal pinjaman, beliau mendapatkan informasi mengenai CU yang dapat memberikan pinjaman modal kepada setiap anggotanya dalam mengembangkan usaha.

“Saya mendapatkan informasi mengenai CU Cinta Kasih dari saudara saya yang kebetulan jadi pengawasa keuangan di CU itu, dia menjelasin mengenai CU dan manfaat apa saja yang diperoleh bila menjadi anggotannya. Mendengar penjelasannya yang bagus jadi saya tertarik masuk menjadi anggota. Tujuan saya masuk jadi anggota CU ya untuk menabung dan meminjam uang untuk digunakan sebagai tambahan modal usaha saya”.

Setelah memenuhi semua persyaratan untuk menjadi anggota pada tahun 2004, barulah beliau mengajukan pinjaman sebesar Rp7.000.000 yang digunakan untuk menambah modal dari isi kios yang ia punya.

“Kendala sewaktu meminjam gak ada karena di liat dari berapa besar simpanan kita udah gitu sistem bunga pinjaman menurun jadi sangat meringankan

Dokumen terkait