Penerapan modal sosial pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bogor didominasi oleh komponen kepercayaan sebesar 4,24 kemudian komponen jaringan sosial sebesar 3,93 dan komponen norma sosial sebesar 3,91. Penerapan modal sosial pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bogor telah hampir sangat baik khususnya pada komponen kepercayaan. Penerapan modal sosial pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bogor dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Penerapan Modal Sosial KPP Pratama Bogor
4.5.1 Kepercayaan
Kepercayaan sebagai salah satu komponen modal sosial yang terbentuk pada KPP Pratama Bogor merupakan komponen modal sosial yang terbentuk dengan nilai rataan skor yang tertinggi yaitu sebesar 4,24. Berdasarkan penjelasan Tabel 8 dapat dilihat penerapan komponen modal sosial kepercayaan pada KPP Pratama Bogor. Kriteria komponen modal sosial kepercayaan yang memiliki nilai rataan tertinggi adalah “saya yakin
mampu bekerja sama dengan rekan kerja yang lain KPP Pratama Bogor”
yaitus sebesar 4,36. Pegawai KPP Pratama Bogor memiliki tujuan dan kepentingan yang sama sehingga timbulnya kepercayaan yang kuat dalam hal kerja sama tim yang dilakukan untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Menurut Djohan (2007), kerja sama sebagai salah satu unsur penopang modal
Komponen Modal Sosial Rataan Skor
Kepercayaan 4,24
Norma Sosial 3,91
sosial akan timbul apabila individu-individu yang terlibat didalamnya memiliki tujuan, aspirasi, dan kepentingan yang sama. Sedangkan pengetahuan resiko pekerjaan di KPP Pratama Bogor, banyak pegawai yang menyatakan mengetahui resikonya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai pernyataan
“saya mengetahui resiko yang ditanggung ketika memutuskan bekerja di KPP Pratama Bogor” sebesar 4,10. Nilai rataan skor komponen kepercayaan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Penilaian Pegawai Mengenai Komponen Modal Sosial Kepercayaan
Pernyataan Rataan
Skor
Pernyataan Jawaban
Saya yakin mampu bekerja sama dengan rekan kerja yang lain di KPP Pratama Bogor.
4,36 Sangat
Setuju
Saya percaya bahwa hubungan yang terbangun dalam KPP Pratama Bogor ini akan memudahkan pekerjaan saya dan pegawai lainnya.
4,34 Sangat
Setuju
Saya percaya bahwa saya mampu menjaga keeratan hubungan di KPP Pratama Bogor.
4,22 Setuju
Saya percaya bahwa saya mampu menjaga KPP Pratama Bogor agar mampu bertahan.
4,20 Setuju
Saya mengetahui resiko yang ditanggung ketika memutuskan bekerja di KPP Pratama Bogor.
4,10 Setuju
Rataan Skor 4,24 Setuju
Komponen kepercayaan yang tinggi pada KPP Pratama Bogor dapat dilihat melalui adanya kepercayaan antar pegawai yang besar dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka. Pegawai KPP Pratama Bogor sering melakukan kegiatan saling membantu antar pegawai lain dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Komponen ini perlu ditingkatkan lagi dalam hal pengenalan deskripsi pekerjaan setiap seksi-seksi dengan baik. Pengenalan deskripsi pekerjaan ini akan membantu para pegawai untuk mengenali tanggung jawab dan tugasnya sehingga akan mampu untuk mengetahui resiko setiap pekerjaan yang dilakukan.
Pentingnya komponen kepercayaan ini juga sebagai landasan dalam penerapan suatu gaya kepemimpinan antara pimpinan dengan pegawai KPP Pratama Bogor. Peningkatan dan penjagaan kestabilan kepercayaan baik antar sesama pegawai, dengan pimpinan, maupun terhadap organisasi harus selalu dijaga dengan baik. Selain itu, KPP Pratama Bogor sebagai institusi pelayanan masyarakat (wajib/non-wajib pajak) juga dituntut agar mampu membentuk kepercayaan yang baik dengan masyarakat.
4.5.2 Norma Sosial
Para pegawai KPP Pratama Bogor mengatakan sangat setuju pada
kriteria “KPP Pratama Bogor memiliki aturan tertulis yang mengatur aktivitas
anggotanya”. Kriteria ini memiliki nilai rataan skor yang paling tinggi diantara kriteria lainnya pada komponen norma sosial yaitu sebesar 4,3. Aturan tertulis berbentuk aturan berupa Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, aturan pelaksanaan prosedur KPP Pratama Bogor, dan aturan yang berupa aturan tambahan yang mengatur aktivitas harian pegawai KPP Pratama Bogor. Sedangkan pengaturan aktivitas melalui aturan tidak tertulis mempunyai nilai paling kecil yaitu sebesar 3,58. Penerapan komponen modal sosial norma sosial untuk kriteria lainnya pada KPP Pratama Bogor dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Penilaian Pegawai Mengenai Komponen Modal Sosial Norma Sosial
Pernyataan Rataan
Skor
Pernyataan Jawaban
KPP Pratama Bogor ini memiliki aturan tertulis yang mengatur aktivitas anggotanya.
4,30 Sangat
Setuju
KPP Pratama Bogor ini memiliki aturan tidak tertulis yang mengatur aktivitas anggotanya.
3,58 Setuju
KPP Pratama Bogor ini memiliki nilai- nilai tradisional yang dijunjung tinggi untuk mengatur aktivitas anggotanya.
3,86 Setuju
Rataan Skor 3,91 Setuju
Komponen modal sosial yang terbentuk di KPP Pratama Bogor paling kecil adalah norma sosial. Hal ini disebabkan oleh pegawai KPP Pratama Bogor lebih merespon terhadap aturan-aturan tertulis yang terbentuk.
Peningkatan norma sosial sebagai komponen modal sosial sangat penting dilakukan. Peningkatan komponen tersebut dapat melalui pengenalan mendalam budaya KPP Pratama Bogor yang lebih disosialisasikan kepada pegawai KPP Pratama Bogor sehingga budaya tersebut dapat memiliki
positioning yang kuat. Rendahnya pendapat pegawai KPP Pratama Bogor pada komponen norma sosial juga disebabkan oleh kurang tersosialisasinya aturan-aturan tidak tertulis yang telah ada.
Pelaksanaan nilai-nilai yang terdapat pada KPP Pratama Bogor belumlah secara menyeluruh. Nilai-nilai yang dilaksanakan baik oleh pegawai dan organisasi hanya terlihat pada beberapa nilai saja. Salah satu nilai tersebut adalah pelayanan prima yang telah diwujudkan melalui adanya pembentukan AR dan contact center untuk wadah keluhan, kritik, dan saran bagi WP.
4.5.3 Jaringan Sosial
Jaringan sosial yang terbentuknya pada KPP Pratama Bogor dikatakan
baik yang mempunyai skor rataan 3,93. Kriteria “saya mengetahui sebagian besar pegawai KPP Pratama Bogor” memiliki nilai rataan skor paling besar
yaitu sebesar 4,10. Jaringan sosial terbentuk melalui pola hubungan yang dibawa dalam proses terjadinya hubungan dengan pihak atau kelompok lain (Djohan, 2007). Pengenalan pegawai satu dengan yang lainnya hanyalah
sebatas hubungan rekan kerja. Hal ini dilihat melalui nilai pernyataan “saya
mengenal dekat sebagian besar pegawai KPP Pratama Bogor” dengan nilai paling kecil yaitu sebesar 3,78.
Komponen jaringan sosial pada KPP Pratama Bogor biasanya sering terbentuk pada kegiatan-kegiatan yang bersifat informal. Hal ini disebabkan durasi bekerja para pegawai KPP Pratama Bogor yang cukup ketat. Selain itu, adanya bentuk gedung KPP Pratama Bogor yang terbagi atas tiga gedung. Kedua hal ini menyebabkan interaksi yang terbentuk secara formal lebih jarang terjadi. Namun interaksi informal yang dilakukan juga tidak terlalu sering yaitu hanya dilakukan setiap dua jam dalam satu minggu yaitu saat kegiatan olahraga dan makan pagi bersama. Kedekatan antar pegawai hanya dapat dirasakan pada satu seksi saja dan pada satu gedung KPP Pratama
Bogor. Kedekatan informal yang sering tampak antar pegawai KPP Pratama Bogor adalah melalui kegiatan saling membantu meringankan beban kerja antar sesama pegawai dan interaksi luar kantor seperti makan siang atau beribadah bersama. Penerapan komponen modal sosial jaringan sosial pada KPP Pratama Bogor dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Penilaian Pegawai Mengenai Komponen Modal Sosial Jaringan Sosial
Pernyataan Rataan
Skor
Pernyataan Jawaban
Hubungan yang terjalin antara saya dengan pegawai lain dalam melakukan fungsi sebagai pegawai KPP Pratama Bogor lebih nyaman dilakukan secara informal.
3,88 Setuju
Saya mengetahui sebagian besar pegawai KPP Pratama Bogor.
4,10 Setuju
Saya mengenal dekat sebagian besar pegawai KPP Pratama Bogor.
3,78 Setuju
Saya mengetahui aktivitas seksi/divisi lain yang ada di KPP Pratama Bogor.
3,90 Setuju
Hubungan rekan kerja adalah hal yang mendasari saya untuk berinteraksi di KPP pratama Bogor ini.
4,02 Setuju
Saya memiliki banyak kontak pegawai KPP Pratama Bogor yang dapat dihubungi
untuk pemenuhan pelaksanaan
tugas/pekerjaan saya.
3,88 Setuju
Rataan Skor 3,93 Setuju