• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Uji Autokorelasi

5.1.4. Model Analisis Data

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah explanatory research berdimensi hubungan kausal (causal effect), yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal variabel bebas dengan variabel

Autokorelasi (+)

Ho diterima (no serial correlation) Autokorelasi (-) 4 4-dl (4-du) 1.81 1.13 0 2.484

terikatnya. Hubungan kausal dalam penelitian ini akan dijelaskan melalui koefisien regresi dari masing-masing variabel ke dalam model matematis regresi linier berganda untuk selanjutnya dijadikan sebagai model analisis dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini:

Y = -14499.4 + 0.032X1– 0.167X2– 0.015X3– 0.060X4+0.010X5 + 27669.9361

Keterangan:

X1 = Arus Kas Aktivitas Operasi (AKAO) X2 = Arus Kas Aktivitas Investasi (AKAI) X3 = Arus Kas Aktivitas Pendanaan (AKAP) X4 = Laba Operasi (LO)

X5 = Size Perusahaan (SP) Y = Return Saham (RS)

Model analisis di atas menjelaskan bahwa nilai konstanta Return Saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006 sebesar - Rp. 14499.4 juta tanpa dipengaruhi oleh kandungan informasi arus kas dari aktivitas operasi (AKAO), aktivitas investasi (AKAI), aktivitas pendanaan (AKAP), laba operasi (LO) dan size perusahaan (SP). Parameter beta 0.032 menjelaskan bahwa arus kas aktivitas operasi (AKAO) berpengaruh positif di dalam mengestimasi return saham sebesar 0.032, artinya setiap pertambahan Rp. 1,- AKAO akan meningkatkan return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 0.032. Parameter beta -0.167 menjelaskan bahwa kandungan informasi arus kas dari aktivitas investasi (AKAI) berpengaruh negatif di dalam mengestimasi return saham sebesar 0.167, artinya setiap pertambahan Rp. 1,- AKAI akan menurunkan return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar

Rp. 0.167. Parameter beta -0.015 menjelaskan bahwa kandungan informasi arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh negatif di dalam mengestimasi return saham sebesar 0.015, artinya setiap pertambahan Rp. 1,- pendanaan akan menurunkan return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 0.015. Parameter beta -0.060 menjelaskan bahwa laba operasi berpengaruh negatif di dalam mengestimasi return saham sebesar 0.060, artinya setiap pertambahan Rp. 1,- laba operasi akan menurunkan return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 0.060. Parameter beta 0.010 menjelaskan bahwa size perusahaan berpengaruh positif di dalam mengestimasi return saham sebesar 0.010, artinya setiap pertambahan Rp. 1,- size perusahaan akan meningkatkan return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 0.010. Parameter standard estimation of error sebesar 27669.9361 menjelaskan tingkat kesalahan model estimasi di dalam mengestimasi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tingkat signifikansi model regresi linier berganda tersebut, maka akan dilakukan pengujian lebih lanjut yaitu uji kesesuaian (Test of Goodness of Fit) yang terdiri dari, uji secara serempak (uji F), uji secara

individual (uji t), dan analisis koefisien determinan (R2 dan Adjusted R2).

5.1.5. Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)

1. Uji Simultan (Uji F)

Tingkat signifikansi pengaruh secara simultan kandungan informasi laporan arus kas, laba operasi dan size perusahaan terhadap return saham perusahaan asuransi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006, ditunjukkan pada Tabel 5.8. berikut ini.

Tabel 5.8. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Sumber: Lampiran 3

Note:

Ftabel á 5% (df1/df2 = 5/27) = 2.56 Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa:

Fhitung  Ftabel = 15.711 > 2.56, H0 ditolak dan H1 diterima

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kandungan informasi arus kas aktivitas operasi, investasi, pendanaan, laba operasi dan size perusahaan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006.

2. Uji t

Tingkat signifikansi pengaruh secara parsial kandungan informasi laporan arus kas, laba operasi dan size perusahaan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006, ditunjukkan pada Tabel 5.9 berikut ini.

Tabel 5.9. Hasil Uji Parsial (Uji t) Sumber: Lampiran 3 *Signifikan pada á = 5% t-tabel = t á df (n-k) = t (á 5%; df 57) = 1.701

Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa:

1. t hitung Arus Kas Aktivitas Operasi  ttabel = 3.077 > 1.701, H0 ditolak dan H1

diterima.

2. t hitung Arus Kas Aktivitas Investasi  ttabel = -6.540 > -1.701, H0 ditolak dan

H1 diterima.

3. t hitung Arus Kas Aktivitas Pendanaan < ttabel = -0.666 < -1.701, H0 diterima dan

H1 ditolak.

4. t hitung Laba Operasi < ttabel = -0.705< -1.701, H0 diterima dan H1 ditolak.

5. t hitung Ukuran perusahaan  ttabel = 5.181 > 1.701, H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kandungan informasi arus kas aktivitas operasi dan perusahaan secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2004-2006. Kandungan informasi arus kas aktivitas investasi secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006. Sedangkan arus kas aktivitas pendanaan dan laba operasi secara parsial memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006.

3. Analisis Koefisien Determinan

Kekuatan model estimasi di dalam mengestimasi return saham dalam penelitian ini ditunjukkan melalui analisis koefisien determinan seperti terlihat pada Tabel 5.10 di bawah ini.

Tabel 5.10. Analisis Koefisien Determinan

Sumber: Lampiran 3.

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0.697 yang berarti variasi kandungan informasi arus kas aktivitas operasi, investasi, pendanaan, laba operasi dan ukuran perusahaan memiliki kekuatan 69.70% di dalam mengestimasi return saham perusahaan asuransi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia, sedangkan 30.30% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model estimasi penelitian ini.

5.2. Pembahasan

Parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari investor dan kreditor dari laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Pada saat dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi keuangan tersebut, investor dan kreditor harus yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian mereka adalah ukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi ekonomi perusahaan serta prospek pertumbuhan di masa depan dengan lebih baik. Oleh karena itu, selain kedua ukuran kinerja tersebut investor dan kreditor juga perlu mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran (size) perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan (Supratikno, Indriana dan Hartono, 2005).

Penelitian mengenai manfaat arus kas dan hubungannya dengan return saham diantaranya dilakukan oleh Miller dan Rock (1985) yang menguji reaksi pasar yang diproxy dari return saham terhadap pengumuman komponen aliran kas. Hasilnya menunjukkan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap arus kas pendanaan dan arus kas investasi berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian Rayburn (1986) juga menemukan bahwa terdapat asosiasi antara arus kas operasi dan

Livnat dan Zarowin (1990) yang menguji hubungan antara arus kas dan laba akrual dengan abnormal return. Pengujian dengan analisis regresi berganda berhasil membuktikan bahwa komponen aliran kas mempunyai hubungan positif lebih kuat dengan abnormal return saham dibandingkan dengan aliran kas total atau laba akrual dengan abnormal return. Ali (1994) menguji kandungan informasi dari laba, modal kerja dari operasi, dan arus kas dengan menggunakan regresi linear dan non linear. Hasil analisis berdasarkan model linear menunjukkan bahwa arus kas relatif tidak memiliki kandungan informasi dibandingkan dengan variabel laba dan modal kerja dari operasi. Hasil yang diperoleh dari model non linear mendukung adanya hubungan dengan return saham dengan tiga variabel tersebut.

Triyono (2000) menguji hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga dan return saham memperoleh kesimpulan bahwa pembedaan komponen aliran kas (operasi, investasi, dan pendanaan) mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return investasi seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 2 Paragraf 32. Kurniawan (2000) menguji hubungan arus kas operasi dan data akrual terhadap return saham menyimpulkan bahwa penelitiannya tidak berhasil menunjukkan adanya hubungan antara arus kas operasi dan komponen earning dengan return saham.

Febrianto (2005) ini menyimpulkan bahwa angka laba kotor lebih mampu memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dan harga saham yang sangat erat pula hubungannya dengan return saham. Miswanto (1999) dalam penelitiannya mengenai pengaruh ukuran perusahaan pada risiko bisnis menemukan

bahwa besar kecilnya perusahaan mempengaruhi risiko bisnis. Dari penelitiannya diperoleh bukti empiris bahwa perusahaan kecil memiliki risiko dan return yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar.

Daniati & Suhairi (2006) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap expected return saham, laba kotor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham, Size perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham. Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham.

Hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian replika ini menemukan bahwa secara parsial kandungan informasi arus kas aktivitas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006, temuan ini sejalan dengan temuan Rayburn (1986) juga menemukan bahwa terdapat asosiasi antara arus kas operasi dan accrual aggregat dengan return saham dan bertentangan dengan temuan Rayburn (1986) Kurniawan (2000) yang tidak berhasil menunjukkan adanya hubungan antara arus kas operasi dan dengan return saham dan Daniati & Suhairi (2006) yang menemukan arus kas dari aktivitas operasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham. Kandungan informasi arus kas aktivitas investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006, temuan ini mendukung hasil penelitian

antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap expected return saham. Kandungan informasi arus kas aktivitas pendanaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006. Kandungan informasi arus kas (aktivitas operasi, investasi dan pendanaan) memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006. Temuan ini sejalan dengan temuan Triyono (2000) yang menemukan pembedaan komponen aliran kas (operasi, investasi, dan pendanaan) mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap return investasi.

Laba operasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006, temuan ini bertentangan dengan temuan Febrianto (2005) yang menyimpulkan bahwa angka laba kotor lebih mampu memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dengan return saham. Size perusahaan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2006. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Miswanto (1999) yang menemukan bahwa perusahaan kecil memiliki risiko dan return yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar.

BAB VI

Dokumen terkait