• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Deformasi Permukaan Bumi Terkait Gempa Tohoku

Agustan

Pusat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Indonesia

Email: agustan@bppt.go.id 

Gempa yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 di wilayah Tohoku, Jepang, terjadi akibat patahnya lempeng di suatu wilayah yang berpusat di 38,322 Lintang Utara dan 142,369 Bujur Timur dengan kedalaman 24 km (Gambar 1-a). Patahan berjenis patah naik (thrust fault ) ini terjadi akibat desakan lempeng Pasifik terhadap lempeng Amerika Utara. Gambar 1-b memperlihatkan posisi Jepang yang berada di persimpangan empat lempeng, dan Gambar 1-c menunjukkan patahan naik.

Proses patahan ini berlangsung selama 150 detik dengan luas wilayah sekitar 540 km x 200 km. Pada awalnya, proses ini diperkirakan mampu membangkitkan energi seismik sebesar 1,97 x1024  Nm, atau skala 8,8 moment magnitude   (Mw). Energi ini setara dengan satu juta kali kekuatan bom atom Hiroshima (lihat Tabel 1). Namun, beberapa hari kemudian, para ahli sepakat bahwa skala gempa ini adalah 9,0. Mekanisme gempa menurut United States of Geological Survey   (USGS) dari inversi data broadband  seismometer adalah (1) arah gempa atau strike = 195°, (2) sudut bidang gempa (dip angle ) = 9°, dan (3) slip maksimum = 17,5 meter.

(a) (b)

(c)

Gambar 1. (a) Tanda bintang menunjukkan pusat gempa Tohoku, (b) lempeng tektonik yang ada di wilayah Jepang, (c) patah naik (thrust fault )

Tabel 1. Hubungan skala gempa bumi dengan energi akibat ledakan trinitrotoluene (TNT) dan bom atom Hiroshima1

Magnitude TNT (Ton) Bom Hiroshima 1 4,.77E-04 2,12E-06 2 1,51E-02 6,71E-05 3 4,77E-01 2,12E-03 4 1,51E+01 6,71E-02 5 4,77E+02 2,12E+00 6 1,51E+04 6,71E+01 6,9 3,38E+05 1,50E+03 7 4,77E+05 2,12E+03 8 1,51E+07 6,71E+04 8,5 8,49E+07 3,77E+05 8,6 1,20E+08 5,33E+05 8,7 1,69E+08 7,53E+05 8,8 2,39E+08 1,06E+06 9 4,77E+08 2,12E+06 9,1 6,74E+08 3,00E+06 9,2 9,52E+08 4,23E+06 9,5 2,68E+09 1,19E+07

Di sekitar lokasi gempa yang sama, gempa besar pernah terjadi pada 1896. Ketika itu kekuatan gempa adalah 8,1 Mw, dan korban akibat tsunami sekitar 22.000 jiwa. Pada 1933 terjadi gempa lagi berkekuatan 8,4 Mw dengan korban akibat tsunami sekitar 3.000 jiwa. Wilayah ini kemudian dikenal dengan nama gempa Sanriku.

Efek dari Gempa

Gempa ini mengakibatkan perubahan bentuk (deformasi) permukaan bumi yang meliputi dasar laut dan daratan yang dikenal dengan nama co-seismic deformation . Dari mekanisme gempa yang dapat dihitung, deformasi permukaan bumi dapat dimodelkan dengan formula Okada.2 Hasil pemodelan memperlihatkan bahwa ada perubahan vertikal (up-lift) lebih dari 5 meter yang terjadi di dasar laut yang kemudian menghasilkan tsunami, serta ada pula penurunan (subsidence ) lebih dari 1 meter di daratan seperti diilustrasikan pada Gambar 2.

Pemodelan ini dapat digunakan untuk memperkirakan waktu tempuh dan tinggi gelombang tsunami dalam mencapai titik tertentu. Hasil pemodelan memperlihatkan bahwa gelombang tsunami mulai masuk wilayah Indonesia bagian utara-timur pada detik ke 22.800, atau sekitar hampir 6 jam, setelah gempa terjadi. Jika diasumsikan bahwa jarak pusat gempa dengan Indonesia adalah 4.500 km maka kecepatan cepat rambat gelombang tsunami adalah 750 km/jam. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa minimal ada 3 kali sapuan gelombang yang akan masuk wilayah Indonesia. Model penjalaran gelombang tsunami dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Model penjalaran waktu gelombang tsunami akibat gempa Tohoku

Referensi

1. Lahr CJ. Comparison of Earthquake Energy to Nuclear Explosion Energy. 2000 URL: http://www.jclahr.com/alaska/aeic/magnitude/  diakses pada 28 April 2011.

2. Okada Y. Internal Deformation due to Shear and Tensile Faults in a Half-space. Bulletin of the Seismological Society of America. 1992; 82(2):1018–40.

3. Amante C, Eakins BW. ETOPO1 1 Arc-Minute Global Relief Model: Procedures, Data Sources and Analysis. NOAA Technical Memorandum NESDIS NGDC-24. 2009. 19 halaman.

57 E-mail: email@address.com  (font: Arial 10 points, italic)

1. Inovasi (font: Arial 10 points, bold)

Majalah INOVASI (ISSN: 2085-871X) diterbitkan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (http://www.ppijepang.org/) sebagai berkala ilmiah semi-populer untuk menyajikan tulisan-tulisan berbagai topik, seperti sains dan teknologi, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan topik humaniora lainnya. Majalah INOVASI berfungsi sebagai media untuk mengartikulasikan ide, pikiran, maupun hasil penelitian dalam rangka memperkaya wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan. Website Inovasi: http://io.ppijepang.org/

2. Kategori artikel

Majalah INOVASI menerima naskah baik yang bersifat ilmiah populer maupun ilmiah non-populer dengan kategori sebagai berikut:

2.1. Artikel populer

Berisi tentang ide-ide atau gagasan baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Ditulis dalam bahasa Indonesia dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) dan tidak lebih dari 6000 karakter atau maksimal 4 halaman.

2.2. Artikel non-populer

Naskah asli yang belum pernah dipublikasikan dan tidak akan dipublikasikan di media lainnya. a. Maksimal 9000 karakter atau tidak lebih dari 6 halaman dan ditulis dalam bahasa

Indonesia/Inggris.

b. Judul harus menggambarkan isi pokok secara ringkas dan jelas serta tidak melebihi 14 kata. Abstrak (font: Arial 10 points, bold)

Abstrak harus ditulis dalam text box  ini tidak lebih dari 200 kata. Isi abstrak antara lain ruang lingkup penelitian (apa yang akan anda sampaikan, ukuran, analisis dan lainnya), metode penelitian, hasil analisis dan kesimpulan secara singkat. Sertakan maksimal lima kata kunci untuk mempermudah pencarian.

Kata kunci:  artikel, abstrak, kata

Pertanian 5 tahun masa reformasi (mewakili pendahuluan)… dst. Huruf pertama setiap kata dalam judul bab harus ditulis dengan huruf kapital

d. Pendahuluan berisi latar belakang/masalah, hipotesis, referensi yang relevan, pendekatan dan tujuan yang hendak dicapai.

e. Uraian isi terdiri dari judul bab yang disesuaikan dengan kebutuhan dan informasi yang tersedia. Apabila naskah ini menyampaikan hasil penelitian yang khas, judul bab dalam uraian isi dapat terdiri dari Bahan dan Metode serta Hasil dan Pembahasan.

f. Sangat disarankan jika dalam uraian isi/pembahasan bersifat kuantitatif. Misal: A lebih besar 10% daripada B, bukan A lebih besar dari B.

g. Kesimpulan memuat secara singkat hasil yang telah diuraikan sebelumnya. Dapat dibuat dengan menggunakan penomoran atau pointer dalam satu paragraph.

3. Format penulisan artikel

Ukuran kertas: A4; Margin atas: 3.5 cm; margin kiri, kanan dan bawah: 3 cm; tulisan: 1 kolom; spasi: tunggal; jenis huruf: Arial; ukuran: 10 points.

Judul, nama penulis, afilisasi penulis dan alamat email ditulis dalam 1 kolom (center). Judul ditulis dengan font Arial, 12 points, bold, huruf kapital. Nama penulis ditulis dengan font Arial, 10.5 points, bold. Afiliasi penulis ditulis dengan font Arial, 10 points. Alamat email ditulis dengan font Arial, 10 points, italic.

Satuan ditulis dalam unit satuan internasional (SI Unit) misalnya meter atau milimeter, kg atau gram, Newton dan lainnya. Pemisahan desimal untuk dimensi berat, tinggi dan waktu ditulis menggunakan titik (.) misalnya 3.4 m. Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan desimal pada besaran mata uang (misalnya : Rp 1,005,500,00)

4. Penulisan gambar/ilustrasi

Gambar harus disertakan dengan resolusi tinggi supaya mempermudah pengamatan (format TIFF sangat disarankan). Gambar/Ilustrasi diberi nomor dan judul singkat. Sumber kutipan dicantumkan dengan jelas (jika gambar/ilustrasi merupakan hasil kutipan). Judul diletakkan di bawah gambar/ilustrasi dan ditulis dengan font Arial 9 points, center dan setiap kata diawali dengan huruf besar, kecuali kata-kata seperti, dan, atau, dalam, kata depan, yang, untuk . Gambar harus didiskusikan dalam teks utama (gambar berperan dalam mempermudah penyampaian gagasan dan paparan). Berikan warna biru untuk kata ‘Gambar’ di dalam teks untuk mempermudah pencarian.

Gambar 1. Kata “gambar” harus ditulis dengan huruf biru untuk m emudahkan pencarian dari teks utama

59

Frekuensi Standard Deviasi (cm/s) (kHz) N=10 N=12

76.8 6.723 4.751 104.6 3.375 2.112 205.1 2.418 1.869 Sumber: Inovasi Online

6. Pengiriman naskah

Naskah dikirim melalui elektronik mail dalam bentuk attachment file MS Word (*.doc atau *.docx) ke redaksi INOVASI yaitu editor.inovasi@gmail.com

Referensi

Referensi diketik dengan menggunakan font   9. Referensi setiap sumber harus dirujuk dan disusun berdasarkan urutan pemunculan dalam naskah dengan menuliskan angka arab dalam format subscript   tanpa tanda kurung, ditulis setelah tanda titik. Misalnya: “Majalah Inovasi merupakan majalah ilmiah yang diterbitkan PPI Jepang.1

- Cara penulisan referensi dari majalah ilmiah

Urutan penulisannya mulai dari nama pengarang (diakhiri tanda ”titik”), judul (diakhiri tanda ”titik”), nama majalah (diakhiri tanda ”titik”), tahun terbit (diakhiri tanda ”titik koma”), volume dan bila ada diikuti nomor (nomor ditulis dalam tanda kurung, tanpa spasi setelah volume, kemudian diakhiri tanda ”titik dua”), halaman (diakhiri tanda ”titik”). Penulisan nama pengarang dimulai dari ”nama akhir (nama keluarga)” diikuti inisial ”nama awal” dan bila ada inisial ”nama tengah” tanpa tanda ”koma” ataupun ”titik” di antara ”nama keluarga” dan inisial ”nama awal” maupun ” nama tengah”. Bila jumlah nama pengarah tujuh atau kurang, ditulis semua; tetapi bila lebih dari tujuh, maka cukup ditulis enam nama pertama diikuti kata ”dkk.” (bila artikel ditulis dalam Bahasa Inggris maka ditulis ”et al.”). Contoh:

1. Bucchi A, Plotnikov AN, Shlapakova I, Danilo P Jr, Kryukova Y, Qu J, et al . Wild-type and mutant HCN channels in a tandem biological-electronic cardiac pacemaker. Circulation. 2006. 114(16): 992-999. 2. Cai J, Lin G, Jiang H, Yang B, Jiang X, Yu Q, Song J. 2006. Transplanted neonatal cardiomyocytes as

a potential biological pacemaker in pigs with complete atrioventricular block. Transplantation. 81:1022-1026.

3. Sudaryanto A, Kartono M. Petunjuk penulisan ilmiah. Inovasi Online. 2010; 9:6-9.

- Cara penulisan referensi dari buku

Urutan penulisannya mulai dari nama pengarang (diakhiri tanda ”titik”), judul (diakhiri tanda ”titik”), nama buku (diakhiri tanda ”titik”), nama editor buku, dikuti kata ”(Ed.)” yang merupakan kependekan dari ”Editor” (diakhiri tanda ”titik”), nama kota penertbitan (diakhiri tanda ”titik dua”), nama penerbit (diakhiri tanda ”titik”), tahun terbit (diakhiri tanda ”titik dua”), halaman (diakhiri tanda ”titik”). Contoh:

4. Basuki A. Panduan penulisan untuk majalah ilmiah. Dalam: Strategi menulis. Suryanegara L, Junaidi B (Ed.). Jakarta: Gramedia. 2010: 16-20.

penulis dicantumkan. Contoh:

5. Maryadi J. Arsitektur Tradisional Ternate - Tidore dan Halmahera (Studi Analisa Konstruksi Tradisional). URL: http://busranto.blogspot.com/2007/04/arsitektur-tradisional-ternate-dan.html diakses tanggal 10 Juni 2010.

Contoh, bila artikel ditulis dalam Bahasa Inggris:

6. Arsitektur tradisional, perkembangan dan analisis. URL: http://busranto.blogspot.com/2007/04/arsitektur-tradisional-ternate-dan.html accessed on June 10, 102010.

Dokumen terkait