BAB III LAPORAN BASIL PENELITIAN
B. Deskripsi Pembinaan Keagamaan Yonif 411 Kostrad
1. Model Kehidupan Beragama di Yonif
a. Gambaran kehidupan beragama Yonif 411 Kostrad Salatiga
Kehidupan beragama yang berlangsung di Yonif 411 Kostrad
Salatiga, disertai dengan sikap toleransi yang tinggi antara umat
beragama tanpa membeda-bedakan suku, ras, dan agama.1 Dalam
kesehariannya mereka saling tegur sapa dan tolong menolong antara
sesama. Sehingga dalam menjalankan ibadah masing-masing tercipta 1
57
rasa aman dan tentram karena dalam berkehidupan mereka seperti
membentuk satu sistem kekeluargaan yang erat antara sesama
pemeluk agama.2
Seperti halnya kebersamaan yang telah dilakukan oleh para
ibu-ibu Persit menjelang para suaminya melaksanakan tugas
kedinasan diluar, mereka saling membutuhkan dalam hal suka maupun
duka dan pada saat itulah mereka timbul perasaan bahwa mereka
merupakan satu himpunan atau sistem kekeluargaan yang saling
membutuhkan serta menjadi sama tanpa membeda-bedakan antara
suku, ras dan agama, sebagai contoh apabila terdapat salah satu ibu
Persit sakit, maka tindakan ibu-ibu Persit lainnya atau tetangganya,
yaitu sebagai pengganti suaminya dalam hal pengurusan si ibu dan
anak sampai sembuh total. Ini terbukti bahwa gambaran kehidupan
beragama berlangsung dengan keseimbangan antara umat beragama..
b. Lingkungan multiagama
Multiagama adalah keberadaan agama yang lebih dari satu
agama. multiagama dari kata multi dan agama. Multi yang berarti
lebih dari satu, banyak, berlibat ganda sedangkan agama adalah
prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat
tertentu.3 Seperti yang terjadi di Yonif 411 Kostrad, lingkungan
tersebut termasuk multiagama yang diantaranya agama Islam, Kristen
Prosresran, Katholik dan Hindu. Akan tetapi kejadian tersebut tidaklah
2 Hasil Obervasi tanggal 18 Februari 2009
menjadi penghalang umat beragama dalam menjalankan ibadah
masing-masing dan bersosialisasi dengan masyarakat, karena seperti
yang telah di jelaskan diatas dalam gambaran kehidupan beragama.
c. Manfaat pembinaan kehidupan beragama
Dalam suatu pranata sosial tidak akan berhasil apabila tidak
adanya pembinaan kehidupan beragama, yang akan memberikan
banyak hal pelajaran dalam kehidupan beragama dan pendidikan
tentang bagaimana bersikap dan bersosialisasi dalam suatu
masyarakat.4 Adanya pembinaan kehidupan beragama, diharapkan
komunitas di asrama Yonif 411 Kostrad Salatiga agar mampu
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan sebagai insan kamil mampu melaksanakan amar ma'ruf.
Sehingga para prajurit mampu mengamalkan dalam kehidupan sosial
serta senantiasa menjaga amanat dalam kediaman dengan baik yang
mencerminkan sikap kedisiplinan sebagai prajurit TNI dan
memanfaatkan kegiatan untuk kebaikan fisik dan psikis.5
d. Pendekatan dalam mempererat hubungan kehidupan antara beragama
Pendekatan untuk mempererat hubungan kehidupan antara
beragama di Yonif 411 Kostrad Salatiga sangat komplek, diantaranya
adalah memberi penghormatan terhadap peringatan hari-hari besar
masing-masing agama dengan saling kunjung dan mengucapkan kata
"selamat merayakan hari besar" yang berlangsung. Seperti halnya
4 Hasil Obervasi tanggal 20 Februari 2009
59
dalam umat muslim, dalam memperingati hari raya Idul Fitri, mereka
menyelengarakan acara halal bi halal di lingkungan sekitar dengan
diiringi saling berkunjung dari rumah ke rumah lain dan halal bihalal
yang diselenggarakan oleh masyarakat Kompi, dengan tidak lupa
mengundang umat non muslim untuk berkenan menghadiri.
Selanjutnya mereka saling bersalaman dan mengucapkan kata
selamat.6
e. Pengaruh sikap kemiliteran terhadap kehidupan beragama
Dalam kemiliteran banyak hal yang perlu diperhatikan
diantaranya dalam bersikap, sikap yarig harus ditunjukkan harus
benar-benar sesuai dengan etika prajurit TNI yang telah ditentukan
oleh Mabes TNI yaitu diantaranya, dalam 8 wajib TNI yaitu sebagai
berikut:
1) Bersikap ramah tamah terhadap rakyat
2) Bersikap sopan santun terhadap rakyat
3) Menjunjung tinggi kehormatan wanita
4) Menjaga kehormatan diri di muka umum
5) Senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaan
6) Tidak sekali-kali merugikan rakyat
7) Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat
8) Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi
kesulitan rakyat sekelilingnya7
Dalam hal ini ada pengaruh positif dalam sikap kemiliteran
terhadap kehidupan dan beragama yaitu sebagaimana contoh apabila
kedapatan prajurit yang kurang serius dalam melaksanakan kegiatan
keagamaan, kemudian seketika itu atasan atau senior memberikan
teguran atau nasihat khusus agar prajurit tersebut tergugah hatinya
agar mempunyai kesadaran dalam hal taat pada agamanya. Sehingga
dalam praktek keagamaan mampu bersifat positif dan lebih peka
terhadap sosial kemasyarakatan dan mengamalkannya.8
f. Sikap prajurit setelah mendapatkan pembinaan kehidupan beragama
Komandan Kompi "DANKI" memaparkan bahwa adanya
pembinaan kehidupan beragama menghasilkan keseimbangan yang
bersifat positif seperti yang telah dijelaskan di atas. Dengan toleransi
yang tinggi dan peka dalam bersikap, disamping itu para prajurit
mempunyai kesadaran dan tanggung jawab penuh terhadap kegiatan
tersebut. Sehingga program keagamaan berjalan sesuai ketentuan yang
diinginkan dan mampunyai manfaat tersendiri bagi para prajurit.
Menurut salah satu anggota prajurit dari bintara memaparkan
bahwa pada dasarnya didikan dalam militer adalah didikan bathin
bukan agama, didikan tersebut untuk melatih para anggota prajurit
berdisiplin dalam menjalankan tugas. Baik tugas kenegaraan maupun
7 Hasil Dokumentasi MabesTNI
61
agama. tetapi walau begitu, beliau memaparkan bahwa beliau
mengakui arti penting adanya pembinaan kehidupan beragama, dan
pembinaan tersebut telah berhasil mencerminkan kearah positif tetapi
tidak begitu menyolok. Karena dasar masing-masing individu
berbeda-beda dalam pemahaman tentang agama. sebagai contoh
adanya prajurit yang tergolong senior kurang memahami agamanya
tetapi ada pula prajurit yang tergolong yunior mampu memahami
tentang agamanya atau sebaliknya. Sehingga kedapatan anggota
prajurit dari tamtama dapat menjadi imam dalam sholat jama'ah.
Adapun peran penting pembinaan kehidupan beragama
menurut beliau adalah dalam bentuk sikap yaitu mengurangi
penyimpangan-penyimpangan seperti pelanggaran yang terjadi pada
perorangan oleh anggota prajurit TNI. Karena, para senior senantiasa
memberikan nasihat tentang agama, masa depan, keluarga dan
ekonomi anggota prajurit TNI. Sehingga para anggota prajurit TNI
mempunyai kesadaran dalam menjalankan tugas kedinasan dengan
baik dengan memegang teguh pedoman agama masing-maing.
Dalam menjalankan kewajiban beragama sehari-hari yaitu
waktu sholat duhur telah tiba, maka kedinasan memberhentikan
sejenak kegiatan para prajurit dan bergegas dalam menjalankan sholat
dilanjutkan dengan mendengarkan kultum (kuliah tujuh menit) oleh
ta'mir masjid dan rutinitas ini wajib dilaksanakan.9
Selain itu, ibu-ibu Persit sangat merasakan manfaat besar dari
hasil pembinaan kehidupan bcragama yang dapat diterapkan di
lingkungan rumah tangga. Salah satunya dari program pengajian,
pengetahuan serta wawasan yang di dapat sangat komplek bagi
kehidupan beragama sehari-hari serta penerapannya ibu mudah
dipahami.10