• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL LATIHAN INKUIR

Dalam dokumen Modul Guru Pembelajar IPA SMP Kompetensi D (Halaman 46-53)

PPPPTK IPA

LAPORAN PENELITIAN

4. MODEL LATIHAN INKUIR

a. Definisi

Model Latihan Inkuiri atau dikenal di kalangan akademis dengan sebutan

"Inquiry Training Model". pada mulanya dikembangkan oleh J.Richard

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP

suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. (Joyce et al, 1992: 199). Model ini dirancang untuk melatih siswa dalam suatu penelitian ilmiah sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam diri siswa, menumbuh kembangkan kemampuan intelektual dalam berfikir induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan mengembangkan teori.. Richard Suchman sebagai tokoh model Latihan Inkuiri ini mengemukakan bahwa tujuan daripada Latihan Inkuiri ialah mengembangkan keterampilan kognitif dalam melacak dan mengolah data-data. Hal tersebut akan membawa pebelajar-pebelajar kepada suatu pendekatan baru dalam belajar dimana mereka membangun konsep-konsep melalui analisis episode- episode nyata dan menemukan sendiri hubungan-hubungan antara berbagai variabel.

Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri.

Model Latihan Inkuiri yaitu sebuah model pembelajaran dimana guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Sehingga siswa mampu berfikir dan terlibat dalam kegiatan intelektual dan memproses pengalaman belajar itu menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata.

Prinsip penting pada model latihan inkuiri (Joyce et al: 1992) adalah memastikan agar pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat dijawab dengan ya atau tidak oleh guru dan sama sekali tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikan. Menurut Suchman (Rowe, 1978:363) tujuan mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan yang hanya akan dijawab oleh guru dengan ya atau tidak adalah untuk membelajarkan siswa tentang bagaimana cara (1) mengajukan pertanyaan yang terarah dan tidak kabur, (2) menyusun informasi untuk mendukung kesimpulan (sementara), (3) menganalisis suatu situasi dalam menyelesaikan hubungan antar variabel.

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Inkuiri merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun gambaran pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

Guru menunjukkan sesuatu benda/barang/buku yang masih asing kepada siswa di kelas. Siswa ditugaskan mengamati, kemudian guru memberikan masalah/pertanyaan kepada semua siswa yang sudah siap dengan jawaban/pendapat. Jawaban/pendapat yang sudah dikemukakan oleh salah seorang siswa tidak boleh diulang oleh siswa lainya. Jadi masalah itu berkembang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Dari gambaran di atas, maka siswa akan memperoleh banyak masukan yang dapat memperbanyak pengetahuan siswa. Hal ini dapat terjadi apabila

proses interaksi belajar mengajar bila ada arah perubahan dari “teacher centered” kepada “student centered”.

Latihan Inkuiri akan memberi efek-efek pencapaian instructional dan nurturant effects seperti terlihat pada diagram berikut ini.

Gambar 5. Efek Model Latihan Inkuiri b. Sintaks/ Fase Model Latihan Inkuiri

Model Latihan Inkuiri memiliki 5 fase sebagai berikut.

Fase Kegiatan pembelajaran

Fase Satu: Menghadapkan dengan Masalah

 Menyajikan kejadian yang tidak biasa / wajar Fase Dua: Pengumpulan data

verifikasi /pembuktian

 Memberi waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan oleh guru dan guru hanya menjawab ya dan tidak (ya jika pertanyaan ada alasan yang

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP

- Eksperimentasi  Membuat hipotesis (dan menguji) hubungan sebab akibat

Fase Empat: Mengorganisir, Merumuskan penjelasan

 Merumuskan aturan-aturan atau penjelasan Fase Lima: Analisis Proses

Inkuiri

 Menganalisis strategi inkuiri dan mengembangkan strategi yang lebih efektif

c. Ciri Pembelajaran Model Latihan Inkuiri

Model Latihan Inkuiri memiliki ciri sebagai berikut.

1) Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Dengan demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai satu- satunya sumber belajar, tetapi lebih diposisikan sebagai konselor, konsultan,teman yang kritis dan fasilitator serta motivator belajar siswa

d. Tujuan Pembelajaran Model Latihan Inkuiri

Model Latihan Inkuiri bertujuan siswa agar memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mampu mengajukan pertanyaan atau permasalahan berdasarkan pengamatan

2) Mampu merumuskan hipotesis

3) Mampu mengumpulkan data hasil eksperimen 4) Mampu menganalisis data hasil eksperimen 5) Mampu membuat kesimpulan hasil eksperimen

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

e. Implementasi Model Latihan Inkuiri Dalam Pembelajaran

Implementasi model latihan inkuiri dilakukan dengan tahapan: 1) Tahapan penyajian masalah

Guru memulai pembelajarannya dengan menyajikan masalah dengan cara menyajikan sebuah masalah atau memperlihatkan sebuah obyek untuk diamati siswa,kemudian siswa dipersilahkan mengidentifikasi masalah pada obyek yang diamati.

Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah (1) melakukan pengamatan terhadap masalah yang diberikan (2) memberi respon positif terhadap masalah yang dikemukakan,(3) mengungkapkan ide awal.

2) Tahapan verifikasi data

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan jawaban sementara (pertanyaan yang diajukan harus diungkapkan dengan jelas beserta jawaban sementaranya ) dari permasalahan dan guru menjawab dengan jawaban ya bila jawaban benar dan tidak bila salah sehingga siswa mampu mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis yang tepat. Keterlibatan siswa pada tahap ini yaitu (1) mengidentifikasi masalah, (2) merumuskan masalah,(3) membuat hipotesis,dan (4)merancang eksperimen.

3) Mengadakan eksperimen dan pengumpulan data

Pada tahap ini siswa diajak melakukan eksperimen atau mengumpulkan data dari permasalahan yang ada. Peran siswa dalam tahap ini yaitu (1) melakukan eksperimen atau pengumpulan data, dan (2) melakukan kerjasama dalam mengumpulkan data.

4) Merumuskan Penjelasan

Guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan diskusi terhadap hasil yang diperoleh sehingga siswa mendapatkan konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah. Keterlibatan siswa dalam tahap ini adalah (1) melakukan diskusi,dan (2) menyimpulkan hasil pengumpulan data.

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP

5) Mengadakan analisis inkuiri

Guru meminta kepada siswa untuk melakukan presentasi serta diberi kesempatan bertanya tentang apa saja yang berkaitan dengan informasi yang mereka yang diperolehnya. Jika perlu dapat guru memberikan latihan soal-soal.

Keterlibatan siswa dalam tahap ini yaitu (1) melakukan diskusi kelas (dapat juga dilakukan dengan cara presentasi), (2) aktif bertanya,dan (3) mengerjakan latihan soal.

f. Contoh Penerapan Model Latihan Inkuiri pada Pembelajaran

Perhatikan Alur Pembelajaran Rangkaian Listrik berikut ini.

Sintak Model

Latihan Inkuiri Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Pendahuluan  Apersepsi: Mengingatkan tentang syarat agar arus listrik dapat mengalir

 Motivasi: Bagaimana bentuk rangkaian listrik di rumah-rumah?

 Kemudian guru menginformasikan/menuliskan Tujuan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ini

adalah belajar tentang “ Rangkaian Seri dan Paralel”

 Siswa juga menerima informasi tentang penilaian yang akan dilakukan oleh guru mencakup penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan yang berkaitan dengan pembelajaran Rangkaian Listrik 5 menit Kegiatan Inti Tahap 1 Berhadapan dengan Masalah

Tahap Penyajian Masalah

 Guru menunjukkan rangkaian sederhana yang terdiri dari 3 buah lampu yang dirangkai seri dengan 2 buah baterai. Kemudian salah satu lampu diputar sehingga satu lampunya mati,  Demontrasi berikutnya guru mengubah rangkaian

seri tadi menjadi rangkaian parallel (siswa ditugaskan untuk mengamati perbedaan nyala lampu). Kemudian salah satu lampunya juga diputar sampai mati). Siswa ditugaskan mengamati apa yang terjadi.

PPPPTK IPA

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud

Tahap 2 Pengumpulan data untuk Verifikasi

Tahapan Verifikasi data

 Guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan dan jawaban sementara nya kepada guru mengenai permasalah yang disajikan oleh guru dan pertanyaan siswa hanya akan dijawab oleh guru ya atau tidak

10 menit Tahap 3 Pengumpulan Data dalam Eksperimen Pengujian (Eksperimentasi)

 Guru mengundang siswa untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan LKS tentang rangkaian seri dan paralel yang telah disiapkan.

25 menit Tahap 4 Mengorganisir Merumuskan Penjelasan Merumuskan Penjelasan

 Siswa melakukan diskusi kelompok

 Siswa menjawab pertanyaan dalam Lembar kerja untuk dapat mendapatkan kesimpulan

10 menit

Tahap 5 Menganalisis Proses Inkuiri

Analisis dari proses inkuiri

 Siswa merefleksikan pemahaman mereka tentang proses inkuiri yang sudah dilakukan dengan cara melakukan diskusi kelas melalui presentasi kelompok

 Guru melacak dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan untuk memperoleh penjelasan dan akurasi

10 menit

Penutup  Menarik Kesimpulan  Uji Kompetensi

 Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya

Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP

Dalam dokumen Modul Guru Pembelajar IPA SMP Kompetensi D (Halaman 46-53)

Dokumen terkait