• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori

2. Model Pembelajaran Make A Match

a. Pengertian Model Pembelajaran Make A Match

Model pembelajaran Make A Match merupakan model pembelajaran yang menyuruh peserta didik untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.39

Model pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Dalam model pembelajaran ini peserta didik diajak mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.40

Model pembelajaran Make A Match baik digunakan manakala peserta didik menginginkan kreativitas berfikir peserta didik, sebab melalui pembelajaran seperti ini peserta didik diharapkan mampu untuk mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ada di dalam kartu.41

39

Taufina Taufik, Mozaik Pembelajarn Inovatif, (Padang: Sukabina Press, 2009), h. 148 40

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta: Kata Pena, 2015), h. 55

41

Uraian pengertian model pembelajaran Make A Match di atas, maka dapat dipahami bahwa model pembelajaran Make A Match adalah suatu model pembelajaran yang dimana peserta didik diajak untuk mencari pasangan sambil belajar suatu konsep untuk mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ada di dalam kartu, sehingga menginginkn kreartivitas berfikir peserta didik dengan suasana yang menyenangkan.

Penerapan model pembelajaran Make A Match, bisa memupuk kerjasama peserta didik dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan kelihatan sebagian besar peserta didik lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan peserta didik kelihatan sekali pada saat peserta peserta didik mencari pasangan kartunya masing-masing. Hal ini merupakan suatu ciri dari pembelajaran kooperatif, dimana pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerjasama kelompok.

b. Tujuan Model Pembelajaran Make A Match

1) Pendalaman materi, maksudnya adalah dengan menggunakan model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik baik secara kognitif maupun fisik sehingga dapat mendalami materi pada pembelajaran.

2) Penggalian materi, maksudnya adalah dalam model ini peserta didik terlibat langsung dalam proses pembelajarannya sehingga

peserta didik langsung bisa menggali materi dalam pembelajaran tersebut.

3) Edutainment, maksudnya adalah dalam model ini pembelajaran lebih menyenangkan, tidak kaku, sehingga peserta didik tidak jenuh dalam melakukan proses pembelajaran.42

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Make A Match

Sebelum menerapkan model ini maka terlebih dahulu pendidik mengkondisikan kelas, memilih kelompok yang akan memegang kartu pertanyaan ataupun jawaban, dalam tata pelakasanaannya materi yang akan diterapkan dalam model ini, pendidik boleh meminta peserta didik untuk membaca materinya di rumah ataupun boleh juga materi tersebut didiskusikan terlebih dahulu baru melaksanakan model pembelajaran Make A Match, dan melaksanakan langkah-langkahnya. Penerapan model ini dimulai dengan teknik, yaitu peserta didik diminta mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.

Pendidik melakukan beberapa persiapan khusus sebelum menerapkan model pembelajaran Make A Match antara lain:

1) Pendidik membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang dipelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajaran) kemudian menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.

42

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 251

2) Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban.

3) Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi peserta didik yang berhasil dan sanksi bagi peserta didik yang gagal.

4) Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan yang berhasil.43

Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Make A Match adalah:

1) Buatlah kartu-kartu yang berisi pertanyaan tentang materi yang akan dijarkan. Kartu pertanyaan sebanyak separuh jumlah peserta didik.

2) Buatlah kartu-kartu jawaban untuk setiap pertanyaannya.

3) Campurlah kedua set kartu dan kocoklah beberapa kali sehingga tercampur merata.

4) Bagikan kartu ke setiap peserta didik, jelaskan bahwa ini adalah latihan mencocokkan. Beberapa peserta didik mendapat pertanyaan yang meninjau kembali materi pelajaran di kelas, dan peserta didik lainnya mendapatkan jawabannya.

5) Mintalah peserta didik untuk mencari pasangan kartu masing-masing. Setelah kartu yang cocok bertemu, kedua peserta didik pemiliknya lalu duduk bersama. (mereka tidak nole memberi tahu

43

peserta didik yang lain pertanyaan dan jawaban yang tercatum di kartunya.

6) Setelah semua pasangan duduk, mintalah setiap pasangan memberikan kuis untuk teman-teman sekelas dengan mmbacakan pertanyaan di kart dan menantang teman-temannya untuk menjawab.44

Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran Make A Match adalah:

1) pendidik menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi tinjauan (review), satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2) Setiap peserta didik mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban.

3) Tiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

4) Setiap peserta didik mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

5) Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu akan diberi poin.

6) Jika peserta didik tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.

44

Mel Silberman, Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 196

7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8) Peserta didik juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 peserta didik lainnya yang memegang kartu yang cocok.

9) pendidik bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.45

Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran Make A Match adalah:

1) pendidik menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau topik yang cocok untuk satu bagian kartu soaldan bagian lainnya kartu jawaban.

2) Setiap peserta didik mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban.

3) Tiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

4) Setiap peserta didik mencari pasangan kartu yang sesuai dengan kartunya.

5) Setiap peserta didik yang dapat menyesuaikan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

45

6) Jika peserta didik tidak dapat menyesuaikan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapat hukuman, yang telah disepakati bersama.

7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.46

Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Make A Match adalah:

1) Pendidik menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang sesuai untuk kartu pertanyaan dan jawaban.

2) Setiap peserta didik mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

3) Peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang sesuai dengan kartunya.

4) Peserta didik yang dapat menyesuaikan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

5) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

6) Kesimpulan.

langkah-langkah diatasa merupakan langkah-langkah dalam pelaksanaan model Make A Match, dari beberapa langkah-langkah

46

tersebut, yang diterapkan dalam pelaksaan model Make A Match di SDN 35 Cupak Kabupaten Solok adalah langkah-lngkah yang dikutipdalam buku Amaliasari Tauresia Kesuma dalam buku menyusun PTK itu gampang.

d. Kelebihan Pembelajaran Model A Match

Kelebihan model pembelajaran Make A Match adalah:

a) Peserta didik terlibat langsung dalam menjawab soal yang disampaikan kepadanya melalui kartu.

b) Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.

c) Menghindari kejenuhan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar.

d) Dapat menumbuhkan kreativitas berfikir peserta didik, sebab melalui pencocokkan pertanyaan dan jawaban akan tumbuh tersendirinya.

e) Pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan media pembelajaran yang digunakan pendidik.47

kelebihan model pembelajaran Make A Match adalah:

a) Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan. b) Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

peserta didik.

c) Mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik mencapai taraf ketuntasan belajar secara klasikal.

d) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.

47

e) Kerjasama antar sesama peserta didik terwujud dengan dinamis. f) Munculnya dinamika gotong royong yang merata seluruh peserta

didik.48

Kelebihan model pembelajaran Make A Match adalah:

a) Dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, baik secara kognitif maupun fisik.

b) Karena ada unsur permainan sehingga menyenangkan.

c) Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajarai dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. d) Efektif sebagai sarana melatih keberanian peserta didik untuk

tampil presentasi.

e) Efektif melatih kedispilinan peserta didik menghargai waktu untuk belajar.49

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat dipahami bahwa kelebihan model pembelajaran Make A Match adalah dapat menciptakan suasana belajar aktif menyenangkan, peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, menumbuhkan kreativitas peserta didik dalam belajar, mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik, menarik perhatian peserta didik, terciptanya kerjasama antar sesama peserta didik dengan baik, Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajarai dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, Efektif sebagai sarana melatih keberanian peserta didik untuk tampil presentasi,

48

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Op.Cit, h. 56 49

dan Efektif melatih kedispilinan peserta didik menghargai waktu untuk belajar.

e. Kekurangan Model Pembelajaran Make A Match Kekurangan model pembelajaran Make A Match adalah:

a) Sangat memerlukan bimbingan dari pendidik untuk melakukan kegiatan.

b) Waktu yang tersedia perlu dibatasi karena besar kemungkinan peserta didik bisa banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.

c) Pendidik perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.

d) Pada kelas dengan peserta didik yang banyak, jika kurang bijaksana maka yang muncul adalah suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak terkendali.

e) Bisa menganggu ketenangan belajar kelas di kiri kanannya.50 Kekurangan model pembelajaran Make A Match adalah:

a) Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang.

b) Jika pendidik tidak mengarahkan peserta didik dengan baik, akan banyak peserta didik yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.

c) Pendidik harus hati-hati dalam memberikan hukuman pada peserta didik yang tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu.

50

d) Menggunakan model ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.51

Berdasarkan beberapa kekurangan model pembelajaran Make A Match di atas dapat dipahami bahwa pendidik harus bisa mempersiapkan dengan baik sebelum melakukan model ini, agar dalam pelaksanaan tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak dan menganggu yang lain sehingga tujuan dari model ini dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

Dokumen terkait