• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model-model Pembelajaran Zoltan Kodaly

Dalam dokumen BUKU_PLPG.SENIRUPA.pdf (Halaman 149-152)

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MUSIK

KB 3 Model-model Pembelajaran Zoltan Kodaly

A. PENDAHULUAN

Pendidikan musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat strategis dalam membentuk manusia yang seutuhnya. Melalui proses pendidikan yang terarah musik dapat dijadikan alat atau media guna mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia yang berbudaya yang memiliki keseimbangan antara akal, pikiran dan kalbunya. Dalam proses pemanfaatannya lebih memungkinkan untuk menumbuhkembangkan seluruh potensi yang dimiliki manusia seperti: fisik, perseptual, pikir, emosional, kreativitas, sosial dan etika. Plato pada puncak renungannya mengatakan ―seni seharusnya menjadi dasar pendidikan‖. Menanggapi ungkapan tersebut Cecep Rohendi mengatakan : ‖Dalam perspektif pendidikan seni dipandang sebagai salah satu alat atau media untuk memberikan keseimbangan antara intelektualitas dengan sensibilitas , rasionlitas dengan irrasionalitas, dan akal pikiran dengan kepekaan emosi, agar manusia ‗memanusia‘. Bahkan , dalam batas-batas tertentu menjadi sarana untk mempertajam moral dan watak. (2000:55).

Materi ini bersumber dari tulisan Rita Milyartini. Untuk memudahkan anda mencapai tujuan tersebut di atas, modul ini diorganisasikan menjadi tiga Kegiatan Belajar (KB), yaitu sebagai berikut:

KB 1 : Model-model Pembelajaran Musik Emile Jaques Dalcroze

KB 2 : Model-model Pembelajaran Musik Carl Orf

KB 3 : Model-model Pembelajaran Zoltan Kodaly

Untuk memperoleh keberhasilan di dalam mempelajari modul ini, kami sarankan agar Anda memperhatikan petunjuk berikut ini.Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul hingga Anda benar-benar memahami dari pembelajaran modul ini.

1. Bacalah uraian modul ini, kemudian temukan kata-kata kuncinya atau diskusikan dengan teman Anda.

2. Perluaslah wawasan Anda dengan cara mencari berbagai sumber lain baik dalam bentuk buku bacaan maupun kaset atau CD musik.

3. Setelah Anda benar-benar memahami isi yang dibahas di dalam modul ini, selanjutnya kerjakanlah latihan yang terdapat pada modul ini sesuai dengan petunjuknya.

4. Setiap akhir kegiatan, Anda diharuskan untuk membuat peaper untuk memperoleh keterampilan dalam membaca notasi, Anda tidak boleh menghapal lagu dengan cara mendengarkan dari kaset atau CD, tetapi Anda harus rajin membaca lagu-lagu yang berbeda.

B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MUSIK OLEH EMILE JAQUES DALCROZE (1865 – 1950)

Pada Modul 6 Kegiatan Belajar 1 anda sudah dimbing memahami berbagai fungsi dan peran musik dalam pendidikan dari berbagai tokoh pendidikan musik. Selanjutnya Pada Kegiatan Belajar 2 anda diperkenalkan tentang model pembelajaran yang dikembangkan oleh tokoh pendidikan musik Emile Jaques Dalroze. Tujuan khusus dalam pembelajaran kegiatan belajar ini diharapkan anda mampu menjelaskan karakteristik model pembelajaran yang dikembangkan oleh Dalcroze.

Berawal dari sejumlah pertanyaan di benaknya, diantaranya : mengapa teori musik dan notasi yang diajarkan secara abstrak, dipisahkan dari bunyi, gerakan dan perasaan? Mengapa belajar piano tidak dapat membantu seseorang menyadari harmoni? Mengapa belajar harmoni tidak dapat membantu seseorang memahami gaya musik?Mengapa kualitas dan karakteristik musisi yang sesungguhnya amat jarang terjadi di elas teori? Adakah cara untuk menggugah, mengembangkan kepedulian musikal, pemahaman dan respon secara simultan (sekaligus) melalui latihan pendengaran?

Berdasarkan realitas lain dalam kehidupan. Mahasiswa yang tidak dapat mempertahankan tempo saat bermain musik, ternyata bisa berjalan dengan tempo yang stabil. Murid-murid terbaiknya seringkali menggerakkan kepala, mengetuk irama ke meja atau menggerakkan kaki dan pinggangnya saat menikmati musik. Semua ini dilakukan secara spontan hasil pengamatannya tanpa dipikir lagi. Pertanyaan dan pertiwa fenomena-fenomena tersebut memotivasinya untuk melakukan penelitian secara terus-menerus. Dalcroze melakukan sejumlah eksperimen yang mengkombinasikan aktivitas menyimak musik dengan aktivitas fisik seperti kegiatan berjalan, melompat, mengekspresikan gerakan mengangkat beban yang berat, dan lain-lain. Ia ingin

membantu mahasiswa agar dapat mengembangkan kemampuannya untuk merasakan, mendengarkan, menemukan; menghayati dan membayangkan, menghubungkan, mengingat, membaca dan menulis; menyajikan serta menginterpretasi musik.

Setelah melakukan penelitian ia memperoleh sejumlah penemuan yang ia simpulkan bahwa instrumen musik yang pertama kali harus dipelajari adalah tubuh manusia, karena landasan dari seni musik adalah emosi manusia ―What is the first

instrument that must be trained in music? The human body! The base of all musical art is human emotion.‖(Choksi et all, 1986:31).

Selanjutnya ia mengembangkan suatu cara memperbaiki kemampuan musikal murid-muridnya melalui suatu tehnik yang disebut sebagai ―Eurythmic‖. Eurhythmic merupakan suatu upaya untuk membangkitkan dan mengendalikan perasaan melalui gerakan, dalam suasana musikal tertentu. Melalui eurythmic siswa dilatih untuk meningkatkan perhatian dan respon kreatifnya (improvisasi) terhadap perubahan musikal, sekaligus menempatkan proses kinestetik secara terkontrol. Proses kinestetik yakni suatu keterkaitan antara gerakan tubuh bagian luar (kepala, bahu, tangan, pingang, kaki dll) dengan gerak rasa dalam diri manusia, yang dikendalikan oleh perintah otak melalui sistem syaraf.

Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai pada metode Eurythmic yakni: 1. Mental dan emosional

1) Mengembangkan perhatian (attention) 2) Mengkonversi perhatian menjadi konsentrasi

3) Integrasi sosial ( keperdulian terhadap adanya kesamaan dan perbedaan serta ketepatan/kecocokan respon antara diri sendiri dan orang lain)

4) Merespon dan mengekspresikan seluruh nuansa bunyi – feeling

2. Fisik (physical)

1) kemudahan dalam pertunjukan 2) ketepatan dalam pertunjukan

3) ekspresi personal dalam pertunjukan dengan menggunakan hukum

Waktu-ruang-energi-berat-keseimbangan

3. Musikal

Cepat, akurat, nyaman, respon personal yang ekspresif terhadap musik yang didengar, tampil dengan baik saat pertunjukan, mampu menganalisis, membaca, menulis dan improvisasi.

Tehnik eurythmic ini diterapkan melalui suatu model pembelajaran. Berikut akan dijelaskan mengenai syntax, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung, dari model pembelajaran yang dikembangkan oleh Dalcroze.

Syntax:

Ada empat tahapan pokok yang dikembangkan yakni 1. Tahap membangkitkan perhatian

2. Tahap merespon dengan gerakan dan melakukan analisis 3. Tahap pengayaan

4. Tahap penyadaran

Setiap tahap senantiasa melibatkan aktivitas mendengarkan yang dikaitkan dengan proses kinestetik, sehingga terjadi proses merasakan musik melalui sensasi gerakan tubuh yang memungkinkan terjadinya proses penyadaran tentang rasa musikal atau kekayaan rasa yang terdapat dalam musik.

Dalam dokumen BUKU_PLPG.SENIRUPA.pdf (Halaman 149-152)