• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

4. Model Pemebelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Model CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Dengan model semacam ini diharapkan siswa mampu memahami apa yang telah dipelajari karena berkaitan erat dengan kehidupan nyata dan pengalaman pribadi siswa. Menurut Johnson dalam bukunya CTL diartikan sebagai berikut:

CTL merupakan sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. (Johnson,2007: 67)

Tabel 2.1 Tahap pembelajaran Inkuiri

No. Fase Perilaku Guru

1. Menyajikan pertanyaan

atau masalah

Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok.

2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah

pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru

membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan.

3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

4. Melakukan percobaan

untuk memperoleh informasi

Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

5. Mengumpulkan dan

menganalisis data

Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengelolaan data yang terkumpul.

6. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

Dari uraian Johnson disebutkan suatu konteks yang dapat diartikan menjalin bersama, keseluruhan situasi, latar belakang atau lingkungan yang berhubungan dengan diri yang terjalin bersamanya (Webster’s New World Dictionary, 1968

commit to user

dalam Johnson 2007:86). Maksudnya adalah keadaan yang muncul bisa berasal dari lingkungan pribadi siswa dan budayanya. Depdiknas (www.Depdiknas/artikel/ pembelajaran kontekstual.htm) mengartikan bahwa Model kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Artinya guru mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa. Mereka dapat bekerja dan mengalami suatu kegiatan yang bermakna, bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Menurut Depdiknas (www.Depdiknas/artikel/ pembelajaran kontekstual.htm) dalam penerapan pembelajaran dengan model CTL harus ada tujuh komponen utama, antara lain: pertama kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar di mana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya. Kedua inkuiri (menemukan) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Ketiga Questioning

(Bertanya) Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan berbasis kontekstual. Kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

bertanya berguna untuk menggali informasi, menggali pemahaman siswa, membangkitkan respon kepada siswa, mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, memfokuskan perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Keempat

Learning Community (Masyarakat Belajar) Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperolah dari sharing antar teman atau antar kelompok. Masyarakat belajar terjadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran. Kelima Modelling

(Pemodelan), Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa atau mendatangkan dari luar. Keenam Reflection

(Refleksi) merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu. Paling akhir merupakan Authentic Asessmen (Penilaian Sebenarnya) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa

commit to user

siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil. Dalam model-model pembelajaran selalu memiliki langkah-langkah supaya pembelajaran yang diberikan dapat berjalan dengan baik. Tahapan/sintaks CTL disajikan dalam tabel 2.2

Tabel. 2.2 Tahapan/sintaks model pembelajaran CTL

No. Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan siswa

1. Merumuskan masalah Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, mennjelaskan apa yang perlu dipersiapkan, memotivasi siswa agar siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran

Mengidentifikasi masalah, menyiapkan peralatan, merakit alat 2. Mengamati atau melakukan observasi

Guru membantu siswa dalam mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari sumber atau obyek yang diamati, (mencari gambar di koran, internet, majalah) dan kerja di laboratorium Melakukan pengamatan, mencatat data. 3 Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel dan karya lainnya

Guru membimbing siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang layak (membuat laporan, menggolongkan)

Menganalisis data, menabelkan, membuat laporan

4 Mengkomunikasikan

atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelaas, guru atau audience lainnya.

Guru membantu siswa untuk menyampaikan karya siswa pada pembaca, teman sekelas dengan menempelkan karya mereka pada dinding kelas.

Mempresentasikan di depan kelas

Dokumen terkait