• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2 Model Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan bagian yang dibutuhkan dalam jalannya proses pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas (Majid, 2009:174).

Prastowo (2012:17) mengatakan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Dalam penelitian ini bahan ajar adalah bagian dari buku ajar yang dikembangkan dari setiap tema dan subtema yang terdiri dari unsur: tema, subtema, KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan belajar, refleksi, aksi/tindakan siswa, rangkuman materi, penilaian, tindak lanjut, daftar kata penting, dan daftar pustaka.

”Pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum” (Kemp, 1994 Trianto 2010:81).

Suatu model pengembangan pada dasarnya akan mengacu pada empat komponen mendasar yaitu learners, methods, evaluation, and objectives

(Morrison, et al., 2011: 14).

Dalam model Kemp ingin berusaha mengintegrasikan empat komponen tersebut dalam modelnya. Pengintegrasian akan memunculkan beberapa unsur

pengembangan dalam model Kemp. Secara umum model pengembangan perangkat pembelajaran Kemp ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp yang Direvisi (Trianto,2010: 82)

Unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut model Kemp dalam Trianto (2010: 82-89), meliputi: Identifikasi Masalah Pembelajaran Analisis Siswa Pelayanan Pendukung

Pemilihan Media atau Sumber Belajar Strategi Pembelajaran Analisis Tugas Merumuskan Indikator Penyusunan Instrumen Evaluasi Revisi Perangkat Pembelajaran Evaluasi Formatif Evaluasi Formatif re vis i re vis i

1. Identifikasi Masalah Pembelajaran

Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran (Trianto 2010:82). Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang akan dikembangkan, kemudian disusun sesuai dengan upaya mencapai tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum.

2. Analisis Siswa

Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok.

a. Tingkah Laku Awal Siswa

Kardi dalam Trianto (2010:83), menjelaskan bahwa sebelum melaksanakan proses pembelajaran perlu dilakukan identifikasi tingkah laku awal siswa.

b. Karakteristik Siswa

Analisis siswa meliputi karakteristik antara lain: kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotorik, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial, dan sebagainya (Ibrahim, 2003:5 dalam Trianto, 2010:83).

3. Analisis Tugas

Dapat dikatakan, analisis tugas atau tujuan tidak lain dari analisis isi pelajaran, konsep, pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pembelajaran dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

a. Analisis Struktur Isi

Dilakukan dengan mencermati kurikulum, mulai dari bahan kajian, pokok bahasan, subpokok bahasan, serta garis besar perincian isi pokok bahasan.

b. Analisis Konsep

Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secara sistematis sesuai urutan penyajiaanya dan merinci konsep-konsep yang relevan.

c. Analisis Prosedural

Analisis prosedural adalah analisis tugas yang dilakukan dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian, hasil analisis ini akan diperoleh peta tugas dan analisis prosedural.

d. Analisis Pemrosesan Informasi

Analisis pemrosesan informasi dilakukan untuk mengelompokan tugas-tugas yang dilaksanakan siswa selama pembelajaran dengan mempertimbangkan waktu.

4. Merumuskan Indikator

Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan pada tahap 1. Sedangkan menurut Kardi (2003a:2) dalam Trianto, (2009:182) , perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat dilakukan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran.

Indikator yang dirumuskan tersebut berfungsi sebagai (a) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (b) kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa; dan (c) panduan siswa dalam belajar (Trianto, 2010:85).

5. Penyusunan Instrumen Evaluasi

Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab secara benar.

6. Strategi Pembelajaran

Pemilihan strategi pembelajaran disusun berdasarkan tujuan khusus yang akan dicapai. Kegiatan pemilihan strategi pembelajaran meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode; pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pemilihan model, pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan bahan kajian dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

b. Pemilihan Format

Pemilihan format secara umum yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran meliputi, Buku Ajar (materi ajar), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Rencana Pelajaran (RP), dan evaluasi.

7. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih. Jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain memotivasi siswa dengan cara menarik dan menstimulasi perhatian pada materi pembelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan-keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja individual (Kemp, et al., 1994 dalam Trianto, 2010:88).

8. Pelayanan Pendukung

Selama proses pengembangan diperlukan layanan pendukung yang berupa kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, dan tenaga-tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan.

9. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaran serta berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran (Trianto, 2010:89). Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan ujicoba.

10. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Tes sumatif dapat dilakukan dengan posttest dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi; hasil ujian akhir unit dan ujian akhir untuk pelajaran tertentu (Trianto, 2010:89).

11. Revisi Perangkat Pembelajaran

Kegiatan revisi dilakukan Melakukan kegiatan revisi perangkat pembelajaran, setiap langkah rancangan pembelajaran selalu dihubungkan dengan revisi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.

Komponen-komponen dalam lingkaran tersebut saling berhubungan. Dalam lingkaran model Kemp ini menunjukkan kemungkinan adanya revisi pada tiap komponen jika diperlukan. Komponen yang didahulukan serta diprioritaskan dipilih berdasarkan data apa yang sudah siap, tersedia, situasi, dan kondisi sekolah atau bergantung pada pembuat rencana itu sendiri.

Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap langkah pengembangan. Unsur untuk mengevaluasi bahan ajar meliputi, aims and objectives, desaign and organization, language content, skills, topic, methodology,

teacher’s book, practical consideration (Cunningsworth, 1995:3). Hal tersebut

berarti unsur yang mengevaluasi bahan ajar meliputi, tujuan dan sasaran, desain dan organisasi, isi bahasa, kemampuan, topik, metodologi, buku guru, pertimbangan praktis. Semua itu merupakan unsur penting yang saling terkait.

Dokumen terkait