• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2 Model Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar adalah salah satu komponen yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar yang akan digunakan, disesuaikan dengan tujuan diadakannya kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, dalam menyusun suatu

bahan ajar dibutuhkan suatu model pengembangan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penyusunannya. Salah satu moedel pengembangan bahan ajar yaitu, model pengembangan menurut J. Kemp. Bentuk bagan pengembangan adalah lingkaran dan arah pengembangan perangkat berlangsung searah jarum jam dimulai dari identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan indikator, penyusunan instrumen evaluasi, strategi pembelajaran, pemilihan media atau sumber belajar, pelayanan pendukung, kemudian evaluasi formatif dan evaluasi sumatif yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat.

Di bawah ini akan dipaparkan tahapan model pengembangan menurut Jerold E Kemp yang telah direvisi (Trianto, 2009:179-186) adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp yang direvisi Identifikasi Masalah Pembelajaran Strategi Pembelajara n Analisis Siswa a. Pemilihan media Analisis Tugas Penyusunan Instrumen Evaluasi Merumuskan Indikator Pelayanan Pendukung Evaluasi sumatif re vi si re vi si Evaluasi Formatif Evaluasi Formatif

Unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut model Kemp, meliputi:

a. Identifikasi Masalah Pembelajaran

Pada unsur identifikasi masalah pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan dalam kurikulum dan fakta dilapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran.

b. Analisis Siswa

Pada unsur analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengelaman baik individu maupun kelompok. Identifikasi tingkah laku awal siswa yaitu mengidentifikasi keterampilan-keterampilan khusus yang harus dimiliki siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif serta efisien. Analisis ini dapat dijadikan gambaran untuk menyiapkan perangkat pembelajaran.

c. Analisis Tugas

Kemp dalam Trianto (2009: 181) mengemukakan analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas memuat analisis struktur isi, analisis konsep, analisis prosedural, dan analisis pemrosesan informasi. Analisis struktur isi dilakukan dengan mencermati kurikulum mulai dari bahan kajian, pokok bahasan, sub pokok bahasan, serta garis besar perincian isi pokok bahasan. Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep

utama yang akan diajarkan dan disusun secara sistematis sesuai urutan penyajiannya dan merinci konsep-konsep yang relevan. Menurut Kemp dalam Trianto (2009: 182), analisis konsep digunakan untuk mengidentifikasi fakta, konsep, prinsip, dan aturan yang dibutuhkan dalam pengajaran. Analisis prosedural dilakukan dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian, hasil analisis ini akan diperoleh peta tugas dan analisis prosedural. Analisis pemrosesan informasi dilakukan untuk mengelompokan tugas-tugas yang dilaksanakan siswa selama pembelajaran. Hasil analisis ini adalah cakupan konsep atau tugas yang akan diajarkan dalam satu rencana pelajaran.

d. Merumuskan Indikator

Kardi dalam Trianto (2009:182) mengemukakan bahwa perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat dilakukan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran. oleh karena itu, dalam merumuskan suatu indikator harus mempertimbangkan kemampuan awal dari siswa. Indikator yang dirumuskan tersebut berfungsi sebagai (1) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (2) kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (3) panduan siswa dalam belajar.

e. Penyusunan Instrumen Evaluasi

Pada unsur penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab benar.

f. Strategi Pembelajaran

Pada unsur pemilihan strategi pembelajaran disusun berdasarkan tujuan khusus yang akan dicapai. Kegiatan pemilihan strategi meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode, pemilihan format yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan.

g. Pemilihan media

Pada unsur pemilihan alat dan bahan disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang terdapat rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa. Pemilihan media dan sumber pembelajaran berdasarkan hasil analisis tujuan, karakteristik siswa, dan tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih.

h. Pelayanan Pendukung

Pada unsur ini, selama proses pengembangan diperlukan layanan pendukung yang berupa kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan.

i. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaran. Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan

pengejaran sehingga kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas.

j. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Tes sumatif dapat dilakukan dengan posttest dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi; hasil ujian akhir unit dan ujian akhir untuk pelajaran tertentu.

k. Revisi Perangkat Pembelajaran

Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan kritik dan masukan yang diperoleh dari hasil validasi dan uji coba terbatas. Revisi akan terus dilakukan sampai rancangan yang dibuat memiliki kesesuaian isi dan kualitas yang baik.

Menurut Kemp dalam Trianto (2009:179), pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Pengembangan perangkat dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus tersebut, tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan evaluasi dan setelah evaluasi dapat dilakukan revisi untuk memperbaiki produk yang dibuat.

Untuk menghasilkan bahan ajar yang berkualitas maka perlu dilakukan penilaian atau evaluasi. Cunningsworth mengemukakan beberapa unsur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar. Unsur–unsur tersebut adalah aims and objectivess,

book, practical consideration (1995: 3). Unsur–unsur diatas kemudian diambil 5 aspek yang kemudian dikembangkan menjadi indikator–indikator instrumen penilaian validasi untuk menilai kualitas bahan ajar. Aspek tersebut meliputi: (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5) metodologi.

Dokumen terkait