• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Prosedur Kegiatan Pengawasan

Dalam dokumen M10 PSP PEDOMAN PENGAWASAN 07092016 (Halaman 46-58)

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

I. Kunci Jawaban

3. Model Prosedur Kegiatan Pengawasan

Berdasarkan uraian diatas untuk contoh bagian f Saudara telah memiliki kemampuan dalam membuat kegiatan pengawasan yang spesifik mengacu pada regulasi Permendikbud No 143 Tahun 2014 pada kegiatan pembelajaran 2. Perhatikan satu contoh kegiatan pengawasan yang spesifik dalam bentuk model prosedur kegiatan penyusunan program pengawasan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Model Prosedur Kegiatan Spesifik Penyusunan Program Pengawasan

Gambar 4 merupakan contoh kegiatan spesifik secara berurutan dalam penyusunan program pengawasan. Perumusan prosedur kegiatan pengawasan pada dasarnya merupakan usaha pemberian bantuan kepada pengawas sekolah agar dapat menyusun program pengawasan dengan baik dan benar. Perumusan prosedur kegiatan pengawasan perlu didasari dengan pengenalan spesifikasi tugas dan kompetensi yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas pengawasan secara efektif.

Prosedur kegiatan pengawasan merupakan langkah-langkah kegiatan pengawasan secara rinci dan sistematik. Ini merupakan salah satu bagian dari aspek dalam penyusunan pedoman pengawasan

Saudara, pastikan telah memahami prinsip penyusunan dan contoh prosedur penyusunan pedoman pengawasan serta contoh model prosedur kegiatan pengawasan. Selanjutnya Saudara lakukan kegiatan berikut sebagai penguatan agar Saudara dapat membuat prosedur kegiatan pengawasan untuk pedoman pengawasan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Sebelumnya Saudara telah membaca uraian materi tentang prinsip dan prosedur penyusunan pedoman pengawasan. Sekarang Saudara akan mengaplikasikan konsep tersebut dalam kegiatan berikut melalui kasus kegaitan pengawasan untuk membuat

37

model prosedur pengawasan. Saudara harus melakukan pendalaman materi tentang prinsip-prinsip penyusunan pedoman pengawasan melalui kegiatan 3.1 berikut.

Kegiatan 3.1 Menerapan Prinsip-Prinsip Pedoman Pengawasan (90 Menit)

1. Perhatikan kasus berikut ini

2)

2. Berdasarkan kasus tersebut jawablah pertanyaan berikut pada LK 3.1

LK 3.1 Prinsip-Prinsip Pedoman Pengawasan

1. Berdasarkan kasus tersbut, manakah yang akan Saudara buat pedoman pengawasannya ? Mengapa ?

2. Lakukan identifikasi masalah, kemudian rumuskan masalah yang menjadi bahan pembahasan, tulis dalam kolom berikut:

3. Rumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan tugas sebagai dasar dalam menyusun pedoman.

Di KKPS tertentu jumlah pengawas sekolah sebanyak 32 orang, dengan masa kerja menjadi pengawas sekolah sangat variatif sekitar 2 – 15 tahun dan umumnya berusia antara 45 – 57 tahun dan jabatannya semua pengawasa madya dengan golongan IVa. Jumlah yang menjadi asesor sebanyak 10 orang. Kegiatan pengawasan yang sering dilakukan adalah supervisi akademik, dan sesekali pemantauan 8 SNP, jika sekolah akan diakreditasi pada tahun berjalan saat itu. Kegiatan pengawasan lainnya yang jarang dilakukan adalah supervisi manajerial serta bimbingan pelatihan profesioanal guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan atau di KKKS/MKPS karena belum memiliki anggaran untuk mengadakan pelatihan bagi kepala sekolah dan guru.

4. Tentukan strategi yang dipilih untuk merealisasikan tujuan yang ingin diwujudkan dalam pelaksanaan tugas yang telah Saudara pilih.

5. Rumuskan pula kesiapan kompetensi pengawas sekolah agar dapat menyelesaikan kegiatan secara efektif. Atas dasar pemahaman terhadap kempetensi yang harus pengawas sekolah miliki, maka jika diperlukan pandulah cara meningkatkannya.

Kompetensi yang diperlukan Pedoman untuk meningkatkan

6. Memandu penentuan instrumen

Cobalah terapkan prinsip-prinsip pemilihan instrumen pengawasan yang seusai kebutuhan berdasarkan instrumen yang ada. Rumuskan kriteria instrumen dan contoh bentuk instrumen yang sesuai dengan kebutuhan bidang kegiatan yang Saudara pilih (gunakan instrumen supervisi yang Saudara miliki).

Kriteria Contoh Bentuk Instrumen

7. Memandu penggunaan instrumen

a. Saudara berkelompok membuat langkah-langkah penggunaan instrumen sesuai dengan contoh instrumen pada nomor 6 diatas. untuk menghimpun fakta agar hasil pengawasan objektif dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

39

b. Apakah penggunaan instrumen merupakan bagian dari pemecahan masalah secara logis dan terukur ?

c. Memandu pengolahan data, analisis data, dan kesimpulan

1) Saudara berkelompok membuat langkah-langkah untuk menganalisis data dan merumuskan kesimpulan

2) Apakah jumlah butir instrumen sesuai dengan data yang ingin dihimpun dengan waktu yang tersedia ?

d. Memandu menyusun refleksi dan tindaklanjut

Pada langkah ini Saudara hendaknya dapat merumuskan langkah-langlah refleksi dan tindak lanjut hasil pengawasan sebagai dasar untuk penyusunan pedoman

Refleksi:

Rekomendasi Tindak Lanjut

Saudara telah memahami prinsip-prinsip penyusunan pedoman pengawasan, selanjutnya Saudara praktik membuat model prosedur kegiatan pengawasan dari kegiatan pengawasan yang sudah Saudara tentukan judul pedomannya. Lakukan kegiatan berikut

Kegiatan 3.2 Membuat Prosedur Kegiatan Pengawasan (90 Menit)

Setiap kegiatan pengawasan pada Permendikbud No 143 Tahun 2016 sudah terdapat aspek-aspek yang terkait dengan kegiatan dan bukti fisik dokumen (lihat kegaiatan pengawasan dalam kegiatan pembelajaran 2 pada modul ini). Berdasarkan hal tersebut, untuk acuan penyusunan pedoman pengawasan, maka Saudara dapat membuat kegiatan pengawasan yang spesifik untuk mempermudah langkah-langkah pelaksanaan tugas pengawasan sesuai kebutuhan. Untuk lebih jelasnya Saudara buat prosedur kegiatan pengawasan pada LK 3.2 berikut ini.

LK 3.2 Prosedur Kegiatan Pengawasan

1. Perhatikan contoh model prosedur kegiatan program pengawasan dapat dilihat pada gambar berikut:

2. Berdasarkan diagram tersebut, cobalah Saudara bandingkan dengan hasil buatan Saudara tentang kegiatan spesifik penyusunan program pengawasan dari kegiatan pembelajaran 2 LK 2.2. Apakah persamaan dan perbedaannya kemudian tentukan tindak lanjut

41

3. Cobalah Saudara kembangkan model-model prosedur kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan kasus berikut.

.

4. Tuliskan judul pedoman pengawasan yang akan Saudara kembangkan

5. Rumuskan prosedur pertama sesuai judul pedoman pengawasan yang telah Saudara tentukan.

6.

Rumuskan prosedur kedua sesuai judul pedoman pengawasan yang telah Saudara tentukan.

7. Rumuskan prosedur ketiga sesuai berdasarkan judul pedoman pengawasan yang telah Saudara tentukan.

Di KKPS tertentu jumlah pengawas sekolah sebanyak 25 orang, dengan masa kerja menjadi pengawas sekolah sangat variatif sekitar 2 – 10 tahun dan umumnya berusia antara 40 – 58 tahun dan jabatannya semua pengawasa madya dengan golongan IVa. Yang pernah ikut pelatihan pengawasan hanya 35 %. Kegiatan pengawasan yang sering dilakukan adalah supervisi akademik, dan pemantauan SKL, Standar Proses, Standar Penilaian. Kegiatan pengawasan lainnya yang jarang dilakukan adalah supervisi manajerial tentang pengelolaan sarana prasarana, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan serta bimbingan pelatihan profesioanal guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan ataudi KKKS/MKPS

8.

Rumuskan prosedur keempat sesuai judul pedoman pengawasan yang telah Saudara tentukan.

9. Rumuskan prosedur kelima sesuai judul pedoman pengawasan yang telah Saudara tentukan.

10. Rumuskan prosedur keenam sesuai berdasarkan judul pedoman pengawasan yang telah Saudara tentukan.

11. Jika masih diperlukan ,rumuskan prosedur berikutnya dan Saudara bisa membuat kolom yang baru.

Saudara telah mensimulasikan membuat model prosedur kegiatan pengawasan untuk bahan penyusunan pedoman pengawasan sesuai kebutuhan. Berikutnya Saudara akan pendalaman materi dengan menjawab pertanyaan pada kegiatan berikut ini.

E. Latihan/Kasus/Tugas

Perhatikan soal berikut, kemudian pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada option soal berikut ini (10 menit)

1. Perhatikan kasus berikut

Di KKPS tertentu jumlah pengawas sekolah sebanyak 32 orang, dengan masa kerja menjadi pengawas sekolah sangat variatif sekitar 2 – 15 tahun dan umumnya berusia antara 45 – 57 tahun dan jabatannya semua pengawas madya dengan golongan IVa. Jumlah yang menjadi asesor sebanyak 10 orang. Kegiatan pengawasan yang sering dilakukan adalah supervisi akademik, dan sesekali pemantauan 8 SNP, jika sekolah akan diakreditasi pada tahun berjalan saat itu. Kegiatan pengawasan lainnya yang jarang dilakukan adalah supervisi manajerial serta bimbingan pelatihan profesioanal guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan atau di KKKS/MKPS karena belum memiliki anggaran untuk mengadakan pelatihan bagi kepala sekolah dan guru.

43

Berdasarkan kasus tersebut manakah yang merupakan contoh penerapan prinsip isi pedoman sesuai dengan kebutuhan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya adalah....

A. Pemantauan 8 standar nasional pendidikan karena dari kasus sesekali dilaksanakan

B. Supervisi manajerial jarang dilaksanakan karena tidak memerlukan anggaran khusus

C. Pelatihan profesional guru karena memerlukan anggaran

D. Pelatihan profesional kepala sekolah karena yang mengelola sekolah

2. Saudara akan membuat pedoman supervisi manajerial, maka sebelum melaksanakan tugas supervisi manajerial, pengawas sekolah menyusun program tahunan, program semester. Pedoman pengawasan tersebut akan memfasilitasi pengawas sekolah dalam mengembangkan ide-ide atau gagasannya dalam melaksanakan kegiatan pengawasan berdasarkan pengalamannya, sehingga menjadi suatu karya inovatif. Hal ini dapat dilakukakan pada saat membuat langkah dalam....

A. penyusunan perencanaan pengawasan, melaksanakan pengawasan, dan mengevaluasi program pengawasan

B. penyusunan perencanaan pengawasan, dan melaksanakan pengawasan, C. melaksanakan pengawasan, dan mengevaluasi program pengawasan D. penyusunan perencanaan pengawasan, melaksanakan pengawasan, dan

evaluasi serta laporan program pengawasan

3. Seorang pengawas sekolah melaksanaan pembinaan di sekolah binaannya dengan memilih topik Implementasi Kurikulum dengan pilihan sub topik Perumusan KTSP. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut pengawas sekolah memperhatikan prinsip berikut

(1) Perumusan KTSP melibatkan pihak-pihak yang tergabung dalam Tim Pengembang Kurikulum.

(2) Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis;

(3) Mengumpulkan dan menyusun daftar pendapat yang mengemuka tentang langkah pengembangang kurikulum;

(4) Menyampaikan kembali daftar pendapat untuk diberikan urutan prioritasnya.

(5) Menyepakati prioritas yang diputuskan bersama.

Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, maka pedoman yang mendasari tindakan pengawas sekolah yang paling sesuai sebagai berikut....

A. Dalam proses pengembangan KTSP, pengawas sekolah wajib menghargai setiap pendapat yang dikemukan oleh setiap warga sekolah.

B. Dalam sistem pengembangan KTSP, pengawas sekolah menghimpun gagasan yang berkembang dalam pertemuan tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan.

C. Dalam sistem pengembangan KTSP, pengawas wajib memilih pendapat yang paling kuat dalam workshop tim pengembang.

D. Dalam sistem pengembangan KTSP, pengawas sekolah harus memilih gagasan yang paling sesuai dengan kebutuhan pengembangan muatan KTSP

4. Bila instrumen supervisi akademik digunakan untuk mengimpun fakta tentang pengelolaan sarana-prasarana dari beberapa sekolah pada standar yang relatif sama dalam kondisi yang tidak jauh berbeda ternyata memperoleh hasil pemetaan yang relatif sama. Instumen dapat digunakan pada sekolah lainnya karena memenuhi prinsip....

A. Instrumen yang menghasilkan peta yang sama apabila digunakan dalam kondisi yang relative sama menunjukkan tingkat validitas yang baik.

B. Instrumen yang menghasilkan peta yang sama apabila digunakan dalam kondisi yang relative sama menunjukkan tingkat reliabilitas yang baik.

C. Instrumen yang menghasilkan peta yang sama apabila digunakan dalam kondisi yang relative sama menunjukkan objektivitas yang baik.

D. Instrumen yang menghasilkan peta yang sama apabila digunakan dalam kondisi yang relative sama menunjukkan daya pembeda yang baik.

5. Pernyataan yang paling sesuai untuk pengaturan pembinaan guru dan atau kepala sekolah secara berkelanjutan menjalankan prinsip ….

A. Melaksanakan pembinaan merupakan proses perbaikan, peningkatan, pengembangan, pencegahan secara terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B. membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah perlu dilakukan secara terus menerus

C. memberikan bantuan Profesional Kepada Kepala Sekolah dan guru setelah pemetaan kompetensi sehingga terpantau profil yang sebenarnya.

D. membimbing kepala sekolah dan guru, merealisasikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya

Tugas Mandiri (45 Menit) : Pastikan Saudara selesai mengerjakan kegiatan 3.2 dalam LK 3.2, kemudian mengkaji kembali hasil kelompok lain dan Saudara memiliki semua dokumen yang dikerjakan oleh kelompok lain sebagai bahan dalam pembelajaran 4.

F. Rangkuman

Prinsip-prinsip penyusunan pedoman pengawasan merupakan acuan untuk penulisan pedoman pengawasan dan menggambarkan kegiatan pengawasan yang berbasis kemitraan. Selain itu perlu juga dipersiapkan atau dibuat prosedur kegiatan pengawasan. Prosedur kegiatan pengawasan merupakan rincian kegiatan pengawasan yang spesifik dan sistematik.

G. Umpan Balik

Untuk mengetahui keberhasilan Saudara dalam memahami prinsip dan prosedur penyusunan pedoman pengawasan, serta prosedur kegiatan pengawasan lakukan kegiatan berikut (Umpan Balik)

45

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Selanjutnya gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang  60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi uraian rmateri kegiatan pembelajaran tiga, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara melakukan umpan balik, lakukan refleksi terkait dengan pencapaian hasil belajar Saudara, dengan cara mengisi tabel berikut

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum

Tercapai Keterangan

1

Memberi contoh penerapan prinsip prinsip penyusunan pedoman pengawasan, merumuskan satu model prosedur kegiatan pengawasan dalam penyusunan pedoman pengawasan sesuai kebutuhan pengawas sekolah di tingkat kabupaten/kota

Tindak lanjut:

Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X Jumlah Soal

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

I. Kunci Jawaban

1. A 2. D 3. A 4. A 5. A

47

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN

(WAKTU 11 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 4, Saudara dapat

1. menerapkan minimal dua model kerangka pedoman pengawasan dari 10 pedoman pengawasan sesuai dengan kebutuhan di tingkat propinsi/kabupaten/kota.

a. Pedoman penyusunan rencana kerja (buku kerja) pengawas/program pengawasan

b. Pedoman pembinaan guru dan atau kepala sekolah c. Pedoman pelaksanaan supervisi akademik/supervisi kelas d. Pedoman pemantauan pelaksanaan 8 SNP

e. Pedoman pelaksanaan kinerja guru dan/atau kepala sekolah

f. Pedoman evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan

g. Pedoman pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di KKG/MGMP/MGP dan sejenisnya

h. Pedoman pembimbingan/pelatihan profesional guru dan kepala sekolah i. Pedoman evaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru j. Pedoman pelaporan pengawasan

2. menyusun langkah-langkah minimal tiga pedoman pengawasan dari 10 pedoman pengawasan sesuai dengan kebutuhan di tingkat propinsi/kabupaten/kota.

a. Pedoman penyusunan rencana kerja (buku kerja) pengawas/program pengawasan

b. Pedoman pembinaan guru dan atau kepala sekolah c. Pedoman pelaksanaan supervisi akademik/supervisi kelas d. Pedoman pemantauan pelaksanaan 8 SNP

e. Pedoman pelaksanaan kinerja guru dan/atau kepala sekolah

f. Pedoman evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan

g. Pedoman pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di KKG/MGMP/MGP dan sejenisnya

h. Pedoman pembimbingan/pelatihan profesional guru dan kepala sekolah i. Pedoman evaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru j. Pedoman pelaporan pengawasan

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. menerapkan minimal dua model kerangka pedoman pengawasan dari 10 pedoman pengawasan sesuai dengan kebutuhan di tingkat propinsi/kabupaten/kota.

a. Pedoman penyusunan rencana kerja (buku kerja) pengawas/program pengawasan

b. Pedoman pembinaan guru dan atau kepala sekolah c. Pedoman pelaksanaan supervisi akademik/supervisi kelas

d. Pedoman pemantauan pelaksanaan 8 SNP

e. Pedoman pelaksanaan kinerja guru dan/atau kepala sekolah

f. Pedoman evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan

g. Pedoman pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di KKG/MGMP/MGP dan sejenisnya

h. Pedoman pembimbingan/pelatihan profesional guru dan kepala sekolah i. Pedoman evaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru j. Pedoman pelaporan pengawasan

2. menyusun langkah-langkah minimal tiga pedoman pengawasan dari 10 pedoman pengawasan sesuai dengan kebutuhan di tingkat propinsi/kabupaten/kota.

a. Pedoman penyusunan rencana kerja (buku kerja) pengawas/program pengawasan

b. Pedoman pembinaan guru dan atau kepala sekolah c. Pedoman pelaksanaan supervisi akademik/supervisi kelas d. Pedoman pemantauan pelaksanaan 8 SNP

e. Pedoman pelaksanaan kinerja guru dan/atau kepala sekolah

f. Pedoman evaluasi hasil program pengawasan pada sekolah binaan

g. Pedoman pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru di KKG/MGMP/MGP dan sejenisnya

h. Pedoman pembimbingan/pelatihan profesional guru dan kepala sekolah i. Pedoman evaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru j. Pedoman pelaporan pengawasan

Saudara kaji uraian materi berikut dengan memberi tanda hal-hal yang penting yang terkait dengan model kerangka dan langkah-langkah penyusunan pedoman

pengawasan sesuai kebutuhan Saudara di kabupaten/kota

C. Uraian Materi

Penulisan pedoman pengawasan merupakan proses penyusunan karya inovatif, yang terkait dengan kegiatan pengawasan. Dokumen pedoman hendaknya dikemas secara sistematis yang meliputi input, proses, dan output kegiatan. Selain itu pedoman pengawasan diharapkan dapat membantu pengawas sekolah memahami pelaksanaan tugasnya sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam dokumen M10 PSP PEDOMAN PENGAWASAN 07092016 (Halaman 46-58)

Dokumen terkait