• Tidak ada hasil yang ditemukan

M10 PSP PEDOMAN PENGAWASAN 07092016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "M10 PSP PEDOMAN PENGAWASAN 07092016"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MODUL

PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR

KELOMPOK KOMPETENSI J

PEDOMAN PENGAWASAN

Penanggung Jawab

Dra. Garti Sri Utami, M. Ed.

Penyusun

1. Dr. H. Rahmat, MPd.; 0818339330034; rahmatdr2324@gmail.com 2. Dra. Yayat Ibayati MPd.;  08121447520; yiba_poenya@yahoo.com

Penelaah

Dr. Cepi Triatna, MPd.;  08122399262; cepitriatna2015@upi.edu

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Copyright @ 2016 Edisi ke-1: Agustus 2016

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(3)
(4)
(5)

iii

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... i

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... viii

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Target Kompetensi ... 1

C. Tujuan Pembelajaran ... 1

D. Peta Kompetensi ... 2

E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran ... 2

F. Cara Penggunaan Modul ... 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PENGANTAR PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN5 A. Tujuan Pembelajaran ... 5

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 5

C. Uraian Materi ... 5

1. Pengertian pedoman pengawasan ... 5

2. Prinsip-prinsip Pedoman Pengawasan ... 6

3. Tujuan Penyusunan Pedoman Pengawasan ... 6

4. Manfaat Pedoman Pengawasan ... 7

5. Ruang Lingkup Pedoman Pengawasan ... 7

D. Aktivitas Pembelajaran ... 8

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 14

F. Rangkuman ... 16

G. Umpan Balik ... 16

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 17

I. Kunci Jawaban ... 17

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 DESKRIPSI SPESIFIKASI TUGAS PENGAWAS SEKOLAH ... 18

A. Tujuan Pembelajaran ... 18

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 18

C. Uraian Materi ... 18

1. Rincian Kegiatan Tugas Pokok Pengawas Sekolah ... 18

2. Beban Kerja dan Pengaturan Tugas Pengawas Sekolah (Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014). ... 20

(6)

4. Kegiatan Pengawasan yang Terkait dengan Bukti Fisik Untuk Perhitungan

Angka Kredit. ... 21

D. Aktivitas Pembelajaran ... 25

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 29

F. Rangkuman ... 31

G. Umpan Balik ... 31

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 31

I. Kunci Jawaban ... 32

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 MODEL PROSEDUR PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN... 33

A. Tujuan Pembelajaran ... 33

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 33

C. Uraian Materi ... 33

1. Prinsip-prinsip Penyusunan Pedoman Pengawasan ... 33

2. Model Prosedur Penyusunan Pedoman Pengawasan ... 34

3. Model Prosedur Kegiatan Pengawasan ... 36

D. Aktivitas Pembelajaran ... 36

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 42

F. Rangkuman ... 44

G. Umpan Balik ... 44

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 45

I. Kunci Jawaban ... 46

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN ... 47

A. Tujuan Pembelajaran ... 47

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 47

C. Uraian Materi ... 48

1. Model Kerangka Pedoman Pengawasan ... 48

2. Langkah-langkah Penyusunan Pedoman Pengawasan ... 49

D. Aktivitas Pembelajaran ... 54

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 62

F. Rangkuman ... 64

G. Umpan Balik ... 65

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 65

I. Kunci Jawaban ... 66

EVALUASI ... 67

PENUTUP ... 78

DAFTAR ISTILAH ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(7)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul ... viii

Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pedoman Pengawasan ... 2

Gambar 3. Model Prosedur Penyusunan Pedoman Pengawasan ... 35

Gambar 4. Model Prosedur Kegiatan Spesifik Penyusunan Program Pengawasan ... 36

Gambar 5. Prosedur Pengawasan Manajerial ... 50

Gambar 6. Prosedur Pelaksanaan Refleksi dan Perumusan Rekomendasi ... 51

Gambar 7. Prosedur Penyusunan Program Pengawasan ... 51

Gambar 8. Prosedur Penyusunan Evaluasi dan Laporan Pengawasan ... 52

Gambar 9. Bimbingan Guru dan / atau Kepala Sekolah ... 52

Gambar 10. Prosedur Evaluasi Pengawasan Pada Sekolah Binaan ... 53

Gambar 11. Prosedur Pemantauan Pemenuhan SNP ... 53

(8)

DAFTAR TABEL

(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Kunci Jawaban Evaluasi ... 81

Lampiran 2. Contoh Prosedur Kegiatan Pengawasan... 82

Lampiran 3. Contoh Model Kerangka Pedoman Pengawasan ... 83

Lampiran 4. Contoh Draf Pedoman Pengawasan ... 87

(10)

PETA KEDUDUKAN MODUL

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

MODUL I

Pengembangan Profesi

MODUL H

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan

MODUL G

Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran

MODUL F

Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

MODUL D

Laporan Hasil Pengawasan

MODUL C

Program Pengawasan Supervisi Manajerial MODUL J Pedoman Pengawasan

EVALUASI

PENDIDIKAN

SUPERVISI

MANAJERIAL

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar terdiri dari 10 modul. Dari modul A sampai dengan modul J. Saat ini Saudara sedang membahas dan mempelajari modul J,

Pedoman Pengawasan. D I M E N S I K O M P E T E N S I MODUL E

Pelaksanaan Supervisi Manajerial

MODUL B

Konsep Supervisi Manajerial

SUPERVISI AKADEMIK

(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, salah satu di antaranya adalah peranan pengawas sekolah sebagai penjamin mutu. Pengawas sekolah sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah, sehingga kualitas pendidik dan kepala sekolah sangat ditentukan oleh peran pengawas sekolah. Hal ini perlu dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan dalam melaksanakan tugas pengawasannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menghendaki pengawas sekolah untuk terus belajar dan beradaptasi dengan hal-hal baru yang berlaku saat ini. Untuk itu pengawas sekolah perlu meningkatkan kompetensinya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain dengan cara mengembangkan (upgrade) diri melalui belajar setiap saat dan di manapun. Hal ini dikenal dengan pengawas sekolah pembelajar.

Pengawas sekolah pembelajar merupakan salah satu cara untuk memenuhi standar kompetensi pengawas sekolah sesuai dengan tuntutan profesi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dilakukan antara lain melalui pelatihan tatap muka dengan menggunakan modul pengawas sekolah pembelajar.

Modul ini memfasilitasi Saudara untuk menyusun pedoman pengawasan. Pada modul ini Saudara akan melaksanakan serangkaian kegiatan dengan multi metode yang dapat dilaksanakan di Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) setiap jenjang atau di forum Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) untuk semua jenjang, di tempat bertugas masing-masing secara inidividu atau tim. Pada akhir kegiatan ini Saudara akan memperoleh pengalaman belajar dan hasil belajar untuk meningkatkan kompetensi Saudara secara berkelanjutan. Saudara pastikan bahwa Saudara memahami komponen-komponen berikut ini.

B. Target Kompetensi

Pengawas sekolah mampu menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah.

C. Tujuan Pembelajaran

(12)

D. Peta Kompetensi

Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pedoman Pengawasan

E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi Penyusunan Pedoman Pengawasan meliputi pengantar penyusunan pedoman pengawasan, deskripsi spesifikasi tugas pengawas sekolah, model prosedur penyusunan pedoman pengawasan, dan penyusunan pedoman pengawasan. Kegiatan pembelajaran menggunakan alokasi waktu yang berbeda-beda. Pada modul ini Saudara dapat memetakan kegiatan, studi kasus, simulasi,

studi dokumen, tugas mandiri atau diskusi dengan sesama pengawas sekolah. Dalam kegiatan lainnya Saudara akan mengerjakan soal-soal dan umpan balik pada setiap akhir pembelajaran. Selanjutnya Saudara akan mengikuti tes akhir sebelum melaksanakan tes Uji Kompetensi Pengawas Sekolah secara daring (dalam jaringan). Materi dalam modul ini khusus yang terkait dengan materi dan kegiatan pembelajaran untuk penyusunan pedoman pengawasan. Untuk lebih jelasnya Saudara baca uraian berikut ini.

Permendiknas No 12 Tahun 2007 Standar Pengawas Sekolah/Madrasah

Dimensi Kompetensi 5. Penelitian Pengembangan

Kompetensi :

5.7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah

Indikator Pencapaian Kompetensi : 5.7.1 Menyusun Pedoman Pengawasan

Judul Modul :

(13)

3

2. Pengorganisasian Pembelajaran

a. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu

Kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu tertera pada tabel berikut:

Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu.

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Pengantar Penyusunan Pedoman Pengawasan 6 JP 2. Deskripsi Spesifikasi Tugas Pengawas Sekolah 7 JP 3. Model Prosedur Penyusunan Pedoman Pengawasan

Sekolah

6 JP

4. Penyusunan Pedoman Pengawasan Sekolah 11 JP

Jumlah 30 JP

Keterangan 1 JP : 45 menit

b. Strategi Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran modul menggunakan berbagai macam strategi yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Strategi Pembelajaran

No Strategi Pembelajaran

1. Mind mapping

2. Studi kasus 3. Studi dokumen

4. Focus group discussion

5. Whole Group

6. Tugas Mandiri 7. Simulasi 8. Berpikir reflektif

9. Windows shoping

10. Diskusi panel

F. Cara Penggunaan Modul

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar ini dirancang dengan moda tatap muka dengan pola 30 JP. Langkah-langkah yang harus dilakukan pengawas sekolah pembelajar dalam mempelajari Modul ini adalah sebagai berikut:

1.

Lakukan pengecekan terhadap kelengkapan modul ini, seperti kelengkapan halaman, kejelasan hasil cetakan, serta kondisi modul secara keseluruhan.

2.

Bacalah struktur dan petunjuk penggunaan modul ini serta bagian pendahuluan yang meliputi: target kompetensi, tujuan pembelajaran, peta kompetensi, ruang lingkup, sebelum masuk pada pembahasan materi pokok.

3.

Pelajarilah setiap kegiatan pembelajaran sampai tuntas,

4.

Pelajari semua isi modul mulai dari materi pembelajaran, aktivitas pembelajaran, latihan soal dalam modul ini dengan seksama.
(14)

6.

Ikuti semua instruksi yang terdapat dalam aktivitas pembelajaran yang meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja (LK) di setiap kegiatan pembelajaran.

7.

LK yang terdapat dalam modul merupakan contoh, Saudara dapat mengerjakannya di tempat lain baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy

8.

Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada masing-masing kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya.

9.

Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap materi yang disajikan.
(15)

5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PENGANTAR PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN

(WAKTU 6 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan Saudara mengkuti kegiatan pembelajaran 1, Saudara dapat 1. merumuskan pengertian pedoman pengawasan.

2. menyebutkan prinsip-prinsip pedoman pengawasan.

3. menjelaskan implikasi dari prinsip pedoman pengawasan terhadap penulisan pedoman pengawasan.

4. menjelaskan tujuan penyusunan pedoman pengawasan.

5. menyebutkan ruang lingkup pedoman pengawasan untuk jabatan pengawas muda

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Merumuskan pengertian pedoman pengawasan. 2. Menyebutkan prinsip pedoman pengawasan.

3. Menjelaskan implikasi dari prinsip pedoman pengawasan terhadap penulisan pedoman pengawasan.

4. Menjelaskan tujuan penyusunan pedoman pengawasan.

6. Menyebutkan ruang lingkup pedoman pengawasan untuk jabatan pengawas muda

C. Uraian Materi

Saudara menggunakan modul ini antara lain untuk meningkatkan kompetensi penyusunan pedoman pengawasan yang berguna sebagai acuan pelaksanaan tugas. Untuk Saudara ketahui bahwa pedoman pengawasan termasuk jenis karya inovatif pengawas sekolah. Karena itu, penyusunan pedoman pengawasan termasuk kelompok pengembangan profesi yang bernilai angka kredit karena pedoman pengawasan dikelompokkan sebagai karya inovatif. Kajilah uraian materi berikut ini !

1. Pengertian Pedoman Pengawasan

Pengertian pedoman pengawasan adalah pegangan atau petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang lebih operasional dan rinci agar pelaksanaan kegiatan pengawasan lebih efektif dan efisien.

(16)

2. Prinsip-prinsip Pedoman Pengawasan

Penyusunan pedoman pengawasan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut :

a. Pedoman pengawasan mengandung informasi yang jelas dan sistematis yang menghasilkan peningkatan kinerja pengawas sekolah.Sistematis artinya harus terstruktur yang meliputi input, proses dan output

b. Pedoman pengawasan merupakan komponen pendukung pencapai tujuan pelaksanaan tugas pengawas sekolah. Untuk itu, penulisan pedoman pengawasan perlu berbasis pengalaman pengawas sekolah melaksanakan tugas sebelumnya atau mengacu pada umpan balik pelaksanaan tugas sebelumnya.

c. Pedoman pengawasan harus sesuai dengan kebutuhan pengawas sekolah sehingga memudahkan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya

Tersusunnya pedoman kegiatan pengawasan merupakan salah satu model hasil karya inovatif pengawas sekolah oleh karena itu dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal berikut :

a. Rancang strategi untuk menarik perhatian sehingga mempermudah pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya.

b. Pedoman mempermudah pengawas sekolah memahami tujuan dan mempermudah dalam menentukan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkannya.

c. Pedoman pengawasan hendaknya menjadi sumber inspirasi, misalnya memuat informasi terbaru, sehingga pengawas dapat melaksanakan tugasnya lebih kreatif dan inovatif.

d. Penyajian pedoman pengawasan dibuat secara praktis dan mendorong tumbuhnya daya kreasi sehingga pencapaian tugas menjadi lebih optimal.

Setelah mengkaji berbagai prinsip dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pedoman pengawasan, selanjutnya kita perlu memahami tujuan penyusunan pedoman pengawasan.

3. Tujuan Penyusunan Pedoman Pengawasan

Tujuan utama penyusunan pedoman pengawasan adalah;

a. memfaslitasi pengawas sekolah dalam mengenali masalah dan tujuan pelaksanaan bidang tugasnya,

b. membantu pengawas sekolah mengidentifikasi langkah pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan yang diharapkan,

c. membantu memilih pendekatan, metode dan teknik yang cocok untuk melaksanakan kegiatan pengawasan,

(17)

7

4. Manfaat Pedoman Pengawasan

Pedoman pengawasan dapat memberikan kemudahan kepada pengawas sekolah dalam merumuskan acuan untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang sesuai agar mengarah pada pencapaian standar.

5. Ruang Lingkup Pedoman Pengawasan

Dalam menyusun pedoman pengawasan, Saudara perlu mengacu pada ruang lingkup pedoman pengawasan. Ruang Lingkup Pedoman Pengawasan sesuai jabatan pengawas sekolah yaitu sebagai berikut :

a. Pengawas Muda

1) menyusun program pengawasan; 2) melaksanakan pembinaan Guru;

3) memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar penilaian;

4) melaksanakan penilaian kinerja Guru;

5) melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan;

6) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di Kelompok Kerja Guru (KKG)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Musyawarah Guru Pelajaran (MGP) dan sejenisnya;

7) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru; dan 8) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru.

b. Pengawas Madya

1) menyusun program pengawasan;

2) melaksanakan pembinaan Guru dan/atau kepala sekolah;

3) memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan;

4) melaksanakan penilaian kinerja Guru dan/atau kepala sekolah;

5) melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan;

6) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)/Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan sejenisnya; 7) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau

kepala sekolah;

8) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen;

9) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau kepala sekolah; dan

(18)

c. Pengawas Utama

1) menyusun program pengawasan;

2) melaksanakan pembinaan Guru dan kepala sekolah;

3) memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan;

4) melaksanakan penilaian kinerja Guru dan kepala sekolah;

5) melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan;

6) mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat kabupaten/kota atau provinsi;

7) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS dan sejenisnya; 8) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala

sekolah;

9) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen;

10) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah;

11) membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya dalam melaksanakan tugas pokok; dan

12) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

Selanjutnya Saudara lakukan pendalaman dan penguatan tentang definisi, prinsip-prinsip, tujuan, manfaat dan ruang lingkup pedoman pengawasan melalui berbagai aktivitas pembelajaran beikut.

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 1.1 Berpikir Reflektif tentang Pengertian Pedoman Pengawasan (45 Menit)

Untuk mengawali kegiatan ini Saudara dapat melakukan refleksi, dalam kegiatan ini Saudara dapat bertukar informasi dan berdiskusi dengan teman sejawat atau dilaksanakan secara individu. Saudara bersama pengawas sekolah lainnya dapat mengawali melalui kegiatan refleksi yang terkait dengan pengertian pedoman pengawasan.

1. Lakukanlah kegiatan refleksi yang terkait dengan kegiatan pengawasan yang sudah pernah Saudara lakukan, jika ada teman sejawat yang melakukan kegiatan yang sama Saudara dapat duduk berpasangan.

(19)

9

LK 1.1 Pengertian Pedoman Pengawasan

1.

Kegiatan pengawasan manakah yang sering dilakukan? Mengapa

?

2.

Kegiatan pengawasan manakah yang jarang dilaksanakan ?Mengapa ?

3.

Kegiatan pengawasan manakah yang tidak pernah dilaksanakan ?Mengapa?

4.

Saudara duduk berpasangan kemudian jawablah pertanyaan berikut : a. Rumuskan definisi pedoman pengawasan!

b. Perwakilan kelompok mempresentasikan dalam kelas dan mendiskusikan kesimpulan tentang kegiatan pengawasan yang sering dilakukan, jarang dilakukan dan tidak pernah dilakukan. Mengapa pedoman pengawasan diperlukan?

Saudara melaksanakan tugas pengawasan meliputi menyusun program, melaksanakan program, mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan. Selanjutnya perlu meningkatkan kemampuan merumuskan pedoman pengawasan. Untuk penguatan materi prinsip-prinsip yang telah Saudara kuasai, sebelumnya maka laksanakan kegiatan berikut :

Kegiatan 1. 2 Studi Kasus Prinsip-prinsip Pedoman Pengawasan (45 Menit)

(20)

1. Saudara perhatikan kasus berikut ini.

3. Perhatikan kutipan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014 berikut ini

Setelah Saudara memperhatikan nomor 1 dan 2 isilah pertanyaan berikut LK 1.2.

LK 1.2 Prinsip-prinsip pedoman pengawasan

1. Apakah pada kasus tersebut pengawas sekolah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok pengawas sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014? Berikan alasan dalam kolom berikut:

2. Berdasarkan kasus tersebut, perlukah pedoman pengawasan ? Mengapa?

3. Dari jawaban nomor 2, prinsip-prinsip pedoman pengawasan manakah yang Saudara perlukan ?

Seorang pengawas sekolah berpengalaman kerja 5 tahun mengerjakan kegiatan pengawasan setiap tahunnya dengan strategi yang sama dengan kegiatan sebelumnya yaitu supervisi kunjungan kelas, supervisi sarana prasarana, supervisi Rencna Kerja Jangka Menengah (RKJM), pemantauan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) , Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Aakhir Semester (UAS), Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) dengan menggunakan format yang sama pula. Semua hasil pengawasan tiap tahun disimpan dalam map sebagai kumpulan hasil pengawasan.

(21)

11

Untuk lebih mendalami tentang tujuan perumusan pedoman pengawasan bertambah baik, maka ikuti kegiatan berikut:

Kegiatan 1.3 Windows shoping tentang Tujuan Penyusunan Pedoman Pengawasan (45 Menit)

1.

Saudara duduk berpasangan untuk mendiskusikan tentang tujuan penyusuan pedoman pengawasan. Tulis hasil diskusi pada kertas dan LK 1.3, kemudian tempel di dinding ruangan

2.

Perwakilan kelompok ada berperan sebagai penjaga hasil diskusi kelompok dan bertugas memberikan pelayanan jika ada kelompok lain yang berkunjung untuk mengomentari dan berdiskusi yang terkait dengan hasil diskusinya.

3.

Setiap anggota kelompok/peserta berkunjung ke kelompok lain dan mengomentari/berdiskusi yang terkait dengan hasil diskusi kelompok lain, secara bergiliran.

4.

Perwakilan peserta memimpin diskusi pleno untuk membuat rangkuman tentang tujuan penyusunan pedoman pengawasan.

LK 1.3 Tujuan Penyusunan Pedoman Pengawasan

1. Hasil diskusi tujuan penyusunan pedoman pengawasan

2. Hasil diskusi pleno rangkuman tujuan penyusunan pedoman pengawasan

Kegiatan berikutnya Saudara akan membahas manfaat pedoman pengawasan melalui kegiatan berikut.Pada kegiatan ini Saudara akan merumuskan manfaat pedoman pengawasan besama sama dengan teman sejawat.

Kegiatan 1. 4 Whole Group tentang Manfaat Pedoman Pengawasan (45 Menit)

Semua peserta duduk setengah lingkaran atau seperti huruf “U” tentukan moderator untuk memimpin diskusi.

1. Semua peserta duduk berpasangan dan berdiskusi tentang manfaat pedoman dengan cara semua peserta menuliskan manfaat pedoman pengawasan pada LK 1.4

(22)

3. Perwakilan peserta (moderator) memimpin diskusi untuk membuat rangkuman tentang manfaat pedoman pengawasan kemudian hasilnya tulis pada LK 1.4

LK 1.4 Manfaat Pedoman Pngawasan

1. Hasil diskusi manfaat Pedoman Pengawasan

2. Hasil diskusi saling tukar pemikiran yang ditulis tentang manfaat pedoman pengawasan.

3. Rangkuman hasil diskusi tentang manfaat pedoman pengawasan

Untuk memudahkan merumuskan pedoman pengawasan, Saudara perlu memperhatikan ruang lingkup tugas pengawasan yang berkaitan dengan tugas spesifik yang perlu dipertimbangkan dalam membuat pedoman pengawasan. Selanjutnya ikuti kegiatan berikut

Kegiatan 1. 5 Mind Mapping tentang Ruang Lingkup PedomanPengawasan

(67,5 Menit)

1.

Saudara membentuk kelompok 3-4 orang perkelompok, kemudian berdiskusi, isilah diagram Ruang Lingkup Pedoman Pengawasan berikut dengan memuat sejumlah kegiatan yang menjadi tugas pengawas sekolah yang wajib dilaksanakan dalam tugas sehari-hari sesuai jenjang jabatan pengawas sekolah (pilih salah satu pengawas muda/madya/utama*). Jika kolomnya kurang bisa ditambah pada LK 1.5.

2.

Perwakilan kelompok presentasi kemudian diskusi secara pleno dan membuat rangkuman tentang ruang lingkup pedoman pengawasan dan tulis pada LK 1.5

3.

Perhatikan hasil diskusi kelompok tentang ruang lingkup pedoman pengawasan pada nomor 1, kemudian cermati dan sesuaikan dengan daftar cek kegiatan pengawasan yang terdapat pada LK 1.5. Isilah kolom sesuai dengan tanda v, jika menurut Saudara sesuai dengan kegiatan jabatan pengawas sekolah pada nomor 1 LK 1.5.
(23)

13

LK 1.5 Diagram ruang lingkup pedoman pengawasan

1. Contoh diagram ruang lingkup pedoman pengawasan sesuai jabatan pengawas sekolah

PETA PENGAWASAN

2. Hasil diskusi rangkuman ruang lingkup pedoman pengawasan sesuai jabatan pengawas sekolah

3. Daftar cek kegiatan pengawasan berdasarkan hasil no 1

No Kegiatan

Kesesuaian

Sesuai Tidak sesuai

1 Penyusunan program pengawasan 2 Pembinaan guru dan atau kepala sekolah 3 Pemantauan pelaksanaan SNP

4 Penilaian kinerja guru dan atau kepala sekolah 5 Evaluasi hasil pelaksanaan program Pengawasan di

Sekolah Binaan

6 Penyusunan program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS

7 Pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS

8 Evaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah

(24)

Setelah Saudara melaksanakan berbagai kegiatan tentang pengertian, prinsip, tujuan, manfaat dan ruang lingkup pedoman pengawasan, selanjutnya Saudara lakukan kegiatan latihan soal pada lembar berikut.

E. Latihan/Kasus/Tugas

Perhatikan soal berikut, kemudian pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada option soal berikut ini (10 menit)

1.

Perhatikan pernyataan berikut :

Berdasarkan pernyataan tersebut, apakah yang dimaksud dengan pengertian pedoman pengawasan ?

A. Pengertian pedoman pengawasan adalah pegangan atau petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang lebih khusus dan rinci agar pelaksanaan kegiatan pengawasan lebih efektif dan efisien.

B.

Pengertian pedoman pengawasan adalah pegangan atau petunjuk untuk

melaksanakan kegiatan pengawasan yang lebih fokus dan rinci agar pelaksanaan kegiatan pengawasan lebih efektif dan efisien

C. Pengertian pedoman pengawasan adalah pegangan atau petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang lebih mudah dan rinci agar pelaksanaan kegiatan pengawasan lebih efektif dan efisien

D. Pengertian pedoman pengawasan adalah pegangan atau petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang lebih operasional dan rinci agar pelaksanaan kegiatan pengawasan lebih efektif dan efisien

2.

Penulisan pedoman pengawasan menggunakan salah satu prinsip penyusunan pedoman pengawasan adalah....

A.

Pedoman pengawas sekolah perlu memiliki informasi dan hasil penggunaan pedoman pengawasan menjadi tujuan pedoman pengawasan.

B.

Penulisan pedoman pengawasan tidak perlu ada refleksi atau memberikan umpan balik, sehingga pengawas lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya

C.

Pengawas sekolah perlu melakukan konfirmasi kinerjanya untuk dapat menentukan apakah mereka telah mencapai tujuan pedoman pengawasan

D.

Isi pedoman harus sesuai dengan kebutuhan pengawas sekolah, sehingga memudahkan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya
(25)

15

3.

Implikasi penting dari prinsip pedoman pengawasan terhadap penulisan pedoman pengawasan sebagai karya inovatif pengawas sekolah terurai pada uraian di bawah ini....

A. Pedoman memfasilitasi pengawas sekolah agar dapat mengembangkan ide-ide/gagasan baru dalam melaksanakan tugasnya.

B. Rencana strategi untuk menarik perhatian sehingga pengawas sekolah dapat memahami informasi yang disajikan.

C. Supaya pengawas sekolah memfokuskan perhatian pada hal-hal yang menjadi tujuan pedoman pengawasan.

D. Penyajian pedoman pengawasan harus dapat memberikan motivasi sehingga pedoman pengawasan dikembangkan untuk menumbuhkan semangat.

4.

Tujuan penyusunan pedoman pengawasan berguna untuk :

A. mengkomunikasikan yang akan dituju dari proses pengawasan, terutama kepada kepala sekolah

B. membantu mengidentifikasi isi kegiatan pengawasan dan bagaimana kegiatan pengawasan tersebut diurutkan

C. membantu memutuskan pendekatan, metode dan teknik yang cocok untuk melaksanakan kegiatan pengawasan

D. membantu merumuskan cara menilai ketercapaian tujuan penggunaan pedoman pengawasan.

5.

Perhatikan pernyataan berikut.

Berdasarkan pernyataan tersebut ruang lingkup pedoman pengawasan untuk pengawas muda sesuai dengan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

A.

Program Pengawasan, Pembinaan Guru, Pemantauan Pelaksanaan SNP, Penilaian Kinerja guru dan atau Kepala Sekolah, Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan di Sekolah Binaan, Program bimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan/atau KKKS/MKKS;Pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan/atau KKKS/MKKS;
(26)

B.

menyusun program pengawasan;melaksanakan pembinaan guru;memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian pendidikan; melaksanakan penilaian kinerja guru; melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan; menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di KKG/MGMP/MGP sejenisnya; melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di KKG/MGMP/MGP;dan mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru

C.

menyusun program pengawasan;melaksanakan pembinaan guru;memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian pendidikan; melaksanakan penilaian kinerja guru; melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan;

D.

Program Pengawasan, Pembinaan Guru dan atau Kepala Sekolah, Pemantauan Pelaksanaan SNP, Penilaian Kinerja guru dan atau Kepala Sekolah, Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program Pengawasan di Sekolah Binaan, Program bimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan/atau KKKS/MKKS;Pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan/atau KKKS/MKKS;

F. Rangkuman

Pedoman pengawasan merupakan media kegiatan pengawasan yang dapat berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan tugas. Untuk mengawali membuat pedoman pengawasan memerlukan konsep, prinsip, tujuan, manfaat dan ruang lingkup pedoman pengawasan sesuai jabatan pengawas sekolah.

G. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Selanjutnya gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang  60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus ! Apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi materi pada kegiatan pembelajaran satu, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X Jumlah Soal

(27)

17

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara melakukan umpan balik lakukan refleksi terkait dengan pencapaian hasil belajar Saudara dengan cara mengisi ceklis pada tabel berikut.

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum

Tercapai Keterangan

1. Merumuskan pengertian pedoman pengawasan

2. menyebuatkan prinsip-pinsip pedoman pengawasan dengan benar

3. Menjelaskan implikasi dari prisnisp pedoman pengawasan terhadap penulisan pedoman pengawasan

4. Menjelaskan tujuan penyusunan pedoman pengawasan

5. menyebutkan ruang lingkup pedoman pengawasan untuk jabatan pengawas muda

Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

I. Kunci Jawaban

1. D

2. B

3. A

4. B

(28)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

DESKRIPSI SPESIFIKASI TUGAS PENGAWAS SEKOLAH

(WAKTU 7 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2, Saudara dapat membuat lima contoh kegiatan pengawasan yang spesifik sesuai dengan Permendikbud No 143 Tahun 2014.

B. Indikator Pencapaian Tujuan

Membuat 5 contoh kegiatan pengawasan yang spesifik sesuai dengan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014.

C. Uraian Materi

Untuk membuat pedoman pengawasan Saudara perlu memahami rincian tugas pengawas sekolah. Berilah tanda materi penting sebagai bahan untuk pedoman pengawasan.

1. Rincian Kegiatan Tugas Pokok Pengawas Sekolah

Rincian kegiatan tugas pokok pengawas sekolah setiap jenjang jabatan pengawas sekolah (Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014) sebagaimana tercantum dalam table 3.

Tabel 3. Rincian Kegiatan Tugas Pokok Pengawas Sekolah

No Rincian Kegiatan

Pengawas

Muda Pengawas Madya

Pengawas Utama III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1. Menyusun program pengawasan w w W W w w w 2. Melaksanakan pembinaan guru w w W W w w W 3. Melaksanakan pembinaan

kepala sekolah tw Tw W W w w W

4. Memantau pelaksanaan

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian

w w W W w w W

5. Memantau pelaksanaan

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan

tw Tw W W w w W

6. Melaksanakan penilaian kinerja

guru w w W w w w W

7. Melaksanakan penilaian kinerja

kepala sekolah tw Tw W W w w W

8. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program penga wasan pada sekolah binaan

w w W W w w W

9. Mengevaluasi hasil pelaksa naan program pengawasan tingkat provinsi/ kabupaten/ kota

(29)

19

No Rincian Kegiatan

Pengawas

Muda Pengawas Madya

Pengawas Utama III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

10. Menyusun program pembim bingan dan pelatihan profesi onal guru di KKG/MGMP/ MGBK dan sejenisnya

w w W W w w W

11. Menyusun program pembim bingan dan pelatihan profesi onal kepala sekolah di KKKS/ MKKS dan sejenisnya

tw Tw W W w w W

12. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru (karya ilmiah dan karya inovatif)

w w w W w w W

13. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah (karya ilmiah dan karya inovatif)

tw Tw w W w w W

14. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen

tw tw Tw W w w w

15. Mengevaluasi hasil

pembimbingan dan pelatihan profesional guru

w w w W W w W

16. Mengevaluasi hasil

pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah

tw Tw w W W w W

17. Membimbing Pengawas Sekolah Muda dalam melaksanakan tugas pokok

tw Tw w W W w W

18. Membimbing Pengawas Sekolah Madya dalam melaksanakan tugas pokok

tw Tw Tw Tw Tw w W

19. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dan atau penelitian tindakan sekolah (PTS)

tw Tw Tw Tw Tw w W

20. Melaksanakan tugas penga

wasan di daerah khusus w w w W W w W

21. Pengembangan Profesi

(menyusun karya tulis ilmiah dan/atau Penerjemahan/

penyaduran buku dan/atau karya ilmiah di bidang pendidikan formal/pengawasan dan/atau membuat karya inovatif)

w w w W W w w

Keterangan :

a.

w = wajib
(30)

c.

pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dilaksanakan dalam forum KKG/MGMP/MGBK atau pembimbingan dan pelatihan profesional guru yang diselenggarakan oleh lembaga lainnya.

d.

pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dilaksanakan di forum KKKS/MKKS atau pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi/kabupaten/kota.

e.

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat pengawas sekolah utama untuk melaksanakan kegiatan pada nomor 9 dan 19, maka pengawas sekolah madya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pejabat berwenang unit kerja yang bersangkutan.

2. Beban Kerja dan Pengaturan Tugas Pengawas Sekolah (Permendikbud

Nomor 143 Tahun 2014).

Beban kerja dan pengaturan tugas Pengawas Sekolah sebagai berikut: a. Beban kerja Pengawas Sekolah

Beban kerja Pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas pengawasan adalah 37,50 jam perminggu di dalamnya termasuk penyusunan program pengawasan, pelaksanaan program pengawasan, melaksanakan evaluasi program pengawasan, dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau Kepala Sekolah/Madrasah di Sekolah/Madrasah binaan dengan sasaran diatur sebagai berikut:

1) Untuk TK/RA paling sedikit 10 satuan pendidikan; 2) Untuk SD/MI paling sedikit 10 satuan pendidikan;

3) Untuk SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK paling sedikit 7 (tujuh) satuan pendidikan dan/atau paling sedikit 40 (empat puluh) guru;

4) Untuk Sekolah Luar Biasa paling sedikit 5 (lima) satuan pendidikan dan/atau 40 (empat puluh) guru;

5) Pengawas Bimbingan dan Konseling paling sedikit 40 (empat puluh) guru Bimbingan dan Konseling;

6) Pengawas Rumpun Mata Pelajaran/mata pelajaran Agama dan Pengawas Sekolah Muda untuk TK dan SD paling sedikit 60 (enam puluh) guru, untuk SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK paling sedikit 40 (empat puluh) guru;

7) Pengawas Sekolah yang bertugas di daerah khusus paling sedikit 5 (lima) satuan pendidikan lintas jenis dan jenjang satuan pendidikan.

3. Bidang Pengawasan Pengawas Sekolah (Permendikbud Nomor 143

Tahun 2014)

a. Pengawas TK/RA, adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada TK/RA (Pendidikan Anak Usia Dini formal).

(31)

21

c. Pengawas Sekolah rumpun mata pelajaran/mata pelajaran adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas pengawasan akademik rumpun mata pelajaran/mata pelajaran yang relevan dan tugas pengawasan manajerial pada SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

d. Pengawas Pendidikan Luar Biasa adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial di Pendidikan Luar Biasa.

e. Pengawas Bimbingan dan Konseling adalah Pengawas Sekolah yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam melaksanakan tugas pengawasan kegiatan bimbingan dan konseling pada sekolah/madrasah.

4. Kegiatan Pengawasan yang Terkait dengan Bukti Fisik Untuk

Perhitungan Angka Kredit.

Untuk lebih jelasnya kajilah kegiatan pengawas sekolah pada modul ini berdasarkan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 tentang kegiatan pengawas sekolah sebagai berikut :

a. Menyusun Program Pengawasan

Pengawas memiliki dokumen program pengawasan yang memenuhi enam aspek :

1) Identitas (halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi);

2) Pendahuluan, (latar belakang, landasan hukum, tujuan dan sasaran, visi, misi dan strategi pengawasan, sasaran dan target pengawasan, ruang lingkup pengawasan);

3) Identifikasi dan analisis hasil pengawasan yang berisi identifikasi hasil pengawsan tahun sebelumnya, analisis dan evaluasi hasil pengawasan tahun sebelumnya, dan tindak lanjut hasil pengawasan;

4) Program pengawasan, yang berisi: program pembinaan guru dan/atau kepala sekolah; program pemantauan pelaksanaan SNP; program penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah

5) Penutup.

6) Lampiran berisi : Program Pengawasan Tahunan dan Semester; Rencana Pengawasan Aakademik (RPA)/Rencana Pengawasan Bimbingan Konseling (RPBK)/Rencana Pengawasan Manajerial (RPM); Instrumen pembinaan guru dan/kepala sekolah; Instrumen pemantauan pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (SNP); Instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

b. Melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah;

Materi pembinaan guru meliputi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Sedangkan materi pembinaan kepala sekolah meliputi kompetensi kepribadian dan sosial, kepemimpinan pembelajaran, pengembangan sekolah, manajemen sumber daya, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran.

(32)

1) Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah. 2) Daftar hadir pembinaan guru (memenuhi jumlah minimal guru dan/atau

kepala sekolah) dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah beban kerja minimal).

3) Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah. 4) Kesimpulan hasil pembinaan guru dan/atau kepala sekolah. 5) Tindak lanjut hasil pembinaan guru dan/atau kepala sekolah

c. Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan; Pengawas menyusun laporan pelaksanaan pamantauan standar nasional pendidikan yang ditunjukkan dengan bukti minimal antara lain:

1) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan SNP. 2) Daftar sekolah yang dipantau.

3) Instrumen yang telah diisi. 4) Hasil pengolahan pemantauan. 5) Kesimpulan temuan pemantauan. 6) Tindak lanjut hasil pemantauan SNP.

d. Melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah;

Penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah muda/madya/utama adalah menganalisis hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah/guru senior. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencanakan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB).

Penilaian kinerja kepala sekolah yang dilakukan oleh pengawas sekolah madya/utama dimulai dari persiapan, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, pelaporan hasil penilaian, dan perencanaan PKB kepala sekolah. Laporan pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah yang ditunjukkan dengan bukti minimal antara lain:

1) Surat keterangan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah. 2) Instrumen penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

3) Daftar hadir guru (memenuhi beban jumlah guru minimal) dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah minimal kepala sekolah binaan) yang dinilai. 4) Hasil pengolahan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah. 5) Kesimpulan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah. 6) Rekomendasi/tindak lanjut.

e. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan;

Dalam melakukan tugas evaluasi pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan, pengawas menyusun:

1) Laporan evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah (Data hasil pembinaan guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut)

(33)

23

3) Laporan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah (Data hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut)

f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat kabupaten/kota atau provinsi;

Pengawas menyusun Laporan Hasil Evaluasi pelaksanaan Program pengawasan di tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk pengawas sekolah utama yang memenuhi sistematika yang berlaku berisi:

1) Identitas berisi Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar Isi;

2) Bab I. Pendahuluan berisi (Latar Belakang, Fokus Masalah, Tujuan dan sasaran, Ruang lingkup Pengawasan);

3) Bab II. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah; 4) Bab III. Pendekatan dan Metode;

5) Bab IV. Hasil Pengawasan pada tingkat provinsi/kabupaten/kota, yang berisi: a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah; b. Hasil pemantauan pelaksanaan SNP; c. Hasil penilaian kinerja guru dan kepala sekolah; d. Pembimbingan profesionalisme guru dan kepala sekolah; e. Pembimbingan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah; f. Pembimbingan pengawas sekolah muda dan madya dalam pelaksanaan tugas pokok; 6) Bab V Penutup

g. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS dan sejenisnya;

Pengawas menyusun program pembimbingan dan pelatihan professional guru dan/atau kepala sekolah sesuai dengan sistematika yang berlaku, berisi:

1) Untuk Guru : (1) Program Perencanaan Pembelajaran; (2) Pelaksanaan Pembelajaran; (3) Pelaksanaan Penilaian Hasil Pembelajaran; (4) Pelaksanaan Pembimbingan dan dan pelatihan guru dan tugas tambahan. (5) Pembimbingan pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam bentuk Pembimbingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (6) Pembimbingan Pengawas Sekolah Muda dan Madya.

2) Untuk Kepala Sekolah : (1) Menyusun Program Kerja Sekolah. (2) Pelaksanaan Program Kerja Sekolah. (3) Program Pengawasan dan Evaluasi. (4) Kepemimpinan Sekolah. ( 5) Sistim Informasi Manajemen. (6) PTK/Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) (7) Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) (8) Akreditasi Sekolah.

h. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan kepala sekolah;

Pengawas menyusun laporan pelaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan/atau kepala sekolah dilengkapi:

(34)

2) Daftar hadir pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah di MGMP/KKG/MGBK dan/atau KKKS/MKKS.

3) Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah di MGMP/KKG/MGBK dan/atau KKKS/MKKS.

4) Materi pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah di MGMP/KKG/MGBK dan/atau KKKS/MKKS.

5) Instrumen pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah di MGMP/KKG/MGBK dan/atau KKKS/MKKS.

6) Kesimpulan hasil pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah di MGMP/KKG/MGBKdan/atau KKKS/MKKS.

7) Tindak lanjut hasil pembinaan guru dan/atau Kepala Sekolah di MGMP/KKG/MGBK dan/atau KKKS/MKKS.

i. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen;

Pengawas menyusun Laporan pelaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah berisi:

1) Surat keterangan pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS. 2) Daftar hadir pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.

3) Jadwal pelaksanaan pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS. 4) Materi pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.

5) Instrumen pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.

6) Kesimpulan hasil pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS. 7) Tindak lanjut hasil pembinaan Kepala Sekolah di KKKS/MKKS.

j. Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah;

Pengawas menyusun Laporan hasil evaluasi pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan profesionalime guru dan/atau Kepala Sekolah terdiri dari:

1) Laporan evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan profesionalime guru.

2) Laporan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme kepala sekolah.

3) Laporan evaluasi hasil pelaksanaan program pembimbingan dan pelatihan profesionalime guru dan/atau Kepala Sekolah minimal berisi aspek: (a) program; (b) uraian kegiatan; (c) target yang diharapkan; (d) hasil yang dicapai; (e) keterangan (Tindak Lanjut)

k. Membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolah madya dalam melaksanakan tugas pokok; dan

l. Pengawas menyusun laporan pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya dalam melaksanakan tugas pokok, yang berisi:

1) Surat keterangan pembimbingan pengawas sekolah muda minimal dari korwas.

(35)

25

3) Jadwal pelaksanaan pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.

4) Materi pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya. 5) Instrumen pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.

6) Kesimpulan hasil pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya. 7) Tindak lanjut hasil pembimbingan pengawas sekolah muda dan/atau madya.

m. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

Laporan hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam penelitian tindakan yang ditunjukkan dengan empat hal, yaitu: 1) Data hasil hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalisme guru dan

kepala sekolah dalam penelitian tindakan. 2) Hasil analisis.

3) Kesimpulan. 4) Tindak lanjut.

Saudara telah memberi tanda-tanda tentang hal-hal penting untuk membuat pedoman pengawasan. Selanjutnya Saudara melakasanakan aktivitas berikut.

D. Aktivitas Pembelajaran

Tugas pokok pengawas sekolah dijabarkan menjadi kegiatan pengawas sekolah sesuai jabatannya yaitu kegiatan pengawas sekolah untuk pengawas muda, pengawas madya dan pengawas utama. Untuk lebih jelasnya Saudara ikuti kegiatan berikut ini.

Kegiatan 2.1

Focus Gruop Discussion

Analisis Kasus Kegiatan Pengawas

Sekolah (90 Menit)

1.

Silahkan Saudara duduk secara berkelompok dan masing-masing kelompok berkelompok terdiri dari 3 s/d 4 orang

2.

Perhatikan kasus berikut ini :

Hasil pemetaan keberhasilan SKP kinerja pengawas sekolah dalam satu tahun di KKPS kabupaten X dengan jumlah pengawas sekolah 43 orang. Mereka bekerja dengan dilandasi Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 sebagai acuan kerja. Ada pun data hasil yang dicapai sebagai berikut:

Aspek Utama

Target %

Pencapaian Nilai Kualitatif /Output Kualitatif /Mutu

A Penyusunan Program

1 Menyusun program pengawasan Program 100 80

B Melaksanakan Program

2 Melaksanakan pembinaan guru Laporan 100 87 3 Melaksanakan pembinaan kepala

sekolah Laporan 100 70

(36)

Aspek Utama

Target %

Pencapaian Nilai Kualitatif

/Output

Kualitatif /Mutu

5 Melaksanakan penilaian kinerja guru

dan/atau kepala sekolah Laporan 100 65

C Evaluasi hasil pelaksanaan program

pengawasan

7

Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan.

Laporan 100 50

D Membimbing dan melatih profesional guru

8

Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah di KKG/MGMP/K3S

Program 100 70

Dst

3.

Berdasarkan kasus tersebut, jawablah pertanyaan berikut pada LK 2.1

LK 2.1 Analisis Kegiatan Pengawas Sekolah

1. Berdasarkan kasus tersebut, apakah yang menyebabkan pencapaian target tinggi dalam salah satu komponen pengawasan ?

2. Berdasarkan kasus tersebut, apakah yang menyebabkan pencapaian target sangat rendah dalam beberapa komponen?

3. Kegiatan apa yang dapat pengawas sekolah lakukan untuk meningkatkan target pencapaian pengawasan dari kasus tersebut ?

(37)

27

Pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas mengacu pada kegiatan pengawasan sesuai dengan jabatannya. Untuk lebih jelasnya Saudara ikuti kegiatan berikut.

Kegiatan 2.2 Mind Mapping Spesifikasi Kegiatan Pengawasan Berdasarkan Kasus (90 Menit)

1.

Perhatikan kasus berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan

!

2. Buatlah Diagram Kegiatan Spesifik yang terkait dengan penyusunan program pengawasan pada LK 2.2 ! Untuk acuan lihat uraian materi pada modul ini.

3. Perwakilan peserta melakukan presentasi secara pleno untuk mendikusikan kemudian membuat rangkuman tentang kegiatan spesifikasi yang harus pengawas lakkuan dalam penyusunan program pengawasan. Selanjutnya

a. Saudara duduk berkelompok, dengan anggota 3 s/d 4 orang perkelompok membuat diagram kegiatan spesifik dari kegiatan pengawasan lainnya selain penyusunan program pengawasan. Isilah diagram pada LK 2.2. Usahakan setiap kelompok tidak membuat diagram yang sama !, jika kolom dalam diagram kurang dipersilahkan untuk menambah sesuai kebutuhan. Untuk acuan lihat uraian materi tentang kegiatan pengawasan pada kegiatan pembelajaran 2 modul ini b. Perwakilan kelompok melakukan presentasi dan diskusi secara bergiliran untuk

menyamakan persepsi terkait dengan kegiatan spesifikasi pengawas dalam melaksanakan tugasnya

LK 2.2 Kegiatan Spesifik Pengawasan

1. Diagram kegiatan spesifik tentang penyusunan program pengawasan, jika kekurangan kolom Saudara bisa menambahkan/membuat sesuai kebutuhan. Untuk acuan lihat uraian materi pada modul ini.

(38)

2. Hasil diskusi pleno rangkuman tentang kegiatan spesifikasi yang harus pengawas lakkuan dalam penyusunan program pengawasan

3. Hasil diskusi kelompok tentang diagram kegatan spesifik pengawasan lainnya selain kegiatan spesifik program pengawasan (setiap kelompok harus berbeda), jika kekurangan kolom Saudara bisa menambahkan sesuai kebutuhan. Untuk acuan lihat uraian materi tentang kegiatan pengawasan pada modul ini.

(39)

29

E. Latihan/Kasus/Tugas

Perhatikan soal berikut, kemudian pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada option soal berikut ini.

1. Perhatikan tabel tentang peta pencapaian target SKP pengawas sekolah

B e r d a s a r k a n

Data tersebut contoh prioritas pemecahan masalah untuk dibuat pedoman pengawasan agar bisa melaksanakan kegiatan pengawasan lebih baik adalah dengan cara membuat kegiatan spesifikasi untuk nomor ....

A. (1), (3), (7), (5) B. (1), (3), (6), (5) C. (8), (6), (7), (8) D. (8), (7), (3), (1)

2. Seorang pengawas sekolah dengan jabatan pengawas sekolah madya akan mengusulkan perhitungan angka kredit, tetapi masih kekurangan angka kreditnya 1 untuk unsur pengembangan profesi. Untuk memenuhi angka kredit tersebut maka pengawas sekolah akan membuat karya inovatif dalam bentuk pedoman pengawasan yang terkait dengan pembinaan guru . Kegiatan pengawasan yang bukan untuk untuk membuat pedoman laporan pelaksanaan program pembinaan guru adalah....

A. Surat keterangan pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah dan Jadwal Pembinaan.

B. Daftar hadir pembinaan guru (memenuhi jumlah minimal guru dan/atau kepala sekolah) dan/atau kepala sekolah (memenuhi jumlah beban kerja minimal). C. Jadwal pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah.

D. Kesimpulan hasil pembinaan dan tindak lanjut pembinaan guru dan/atau kepala sekolah

3. Pengawas sekolah madya akan membuat pedoman program pengawas sekolah harus memenuhi enam aspek sistematika antara lain sebagai berikut, contoh sistematika yang belum lengkap adalah ....

A. Identitas (halaman judul, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi);

B. Pendahuluan, (latar belakang, landasan hukum, tujuan dan sasaran, visi, misi dan strategi pengawasan, sasaran dan target pengawasan, ruang lingkup pengawasan);

No Aspek Rata-rata

Pencapaian Target

1 Program Pengaawas Sekolah 46 %

2 Pembinaan Guru 87 %

3 Pembinaan Kepala Sekolah 51 %

4 Pemantauan SNP 78 %

5 Penilaian Kinerja Kepala Sekolah 65 %

6 Penilaian Kinerja Guru 63 %

7 Evaluasi Pelaksanaan Program Pengawasan 25 % 8 Program Bimbimngan dan Pelatihan Guru dan atau Kepala

Sekolah di KKG/MGMP/MGBK dan atau KKKS/MKKS

(40)

C. Identifikasi dan analisis hasil pengawasan yang berisi identifikasi hasil pengawsan tahun sebelumnya, analisis dan evaluasi hasil pengawasan tahun sebelumnya, dan tindak lanjut hasil pengawasan;

D. Program pengawasan, yang berisi: program pembinaan kepala sekolah; program pemantauan pelaksanaan SNP; program penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah

4. Saudara akan membuat pedoman kegiatan pengawasan tentang evaluasi pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan, maka yang bukan kegiatan evaluasi pelaksanaan program pengawasan di sekolah binaan untuk pengawas madya adalah....:

A. Laporan evaluasi pelaksanaan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah (Data hasil pembinaan guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut)

B. Laporan evaluasi pelaksanaan pemantauan SNP (Data hasil pemantauan SNP, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut)

C. Tindak lanjut dan rekomendasi serta laporan pengawasan

D. Laporan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah (Data hasil penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah, hasil analisis, kesimpulan, dan tindak lanjut)

5. Kegiatan pengawasan untuk pedoman melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah oleh pengawas muda adalah....

A. Penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah menganalisis hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencanakan.

B. Penilaian kinerja kepala sekolah yang dilakukan oleh pengawas sekolah dimulai dari persiapan, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, pelaporan hasil penilaian, dan perencanaan PKB kepala sekolah.

C. Penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah adalah menganalisis hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah/guru senior. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencanakan.

D. Penilaian kinerja kepala sekolah yang dilakukan oleh pengawas sekolah dimulai dari pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, pelaporan hasil penilaian, dan perencanaan PKB kepala sekolah.

(41)

31

F. Rangkuman

Tugas pokok pengawas sekolah dijabrakan dalam rincian kegiatan pengawas sekolah. Rincian kegiatan pengawasan yang spesifik merupakan salah satu bahan untuk penyusunan pedoman pengawasan. Pedoman pengawasan dapat disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengawas sekolah di tingkat kabupaten/kota juga dapat berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengawas sekolah tingkat propinsi dan nasional.

G. Umpan Balik

Untuk mengetahui keberhasilan Saudara dalam memahami tugas pokok, beban kerja, bidang pengawasan dan kegiatan spesifikasi pengawas sekolah lakukan kegiatan berikut (Umpan Balik)

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Selanjutnya gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang  60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi uraian rmateri kegiatan pembelajaran dua, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara melakukan umpan balik, lakukan refleksi terkait dengan pencapaian hasil belajar Saudara, dengan cara mengisi tabel berikut

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum

Tercapai Keterangan

1 Setelah kegiatan pembelajaran 2, Saudara dapat membuat 5 contoh kegiatan pengawasan yang spesifik dengan benar

Tindak lanjut:

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X Jumlah Soal

(42)

Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

I. Kunci Jawaban

(43)

33

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

MODEL PROSEDUR PENYUSUNAN PEDOMAN

PENGAWASAN

(WAKTU 6 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 3, Saudara dapat :

1. memberi contoh penerapan prinsip prinsip penyusunan pedoman pengawasan 2. merumuskan minimal satu model prosedur kegiatan pengawasan dalam

penyusunan pedoman pengawasan sesuai kebutuhan pengawas sekolah di tingkat kabupaten/kota

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Memberi contoh penerapan prinsip prinsip penyusunan pedoman pengawasan 2. Merumuskan minimal satu model prosedur kegiatan pengawasan dalam

penyusunan pedoman pengawasan sesuai kebutuhan pengawas sekolah di tingkat kabupaten/kota

C. Uraian Materi

Pada kegiatan pembelajaran 1 dan 2 Saudara telah memahami dengan baik spesifikasi kegiatan pengawas sekolah sesuai dengan bukti fisiknya yang dihargai sesuai dengan angka kreditnya. Selanjutnya Saudara kaji uraian materi berikut ini dan beri tanda jika menurut Saudara. penting. Pedoman pengawasan merupakan panduan yang diperlukan dalam teknis pelaksanaan kegiatan pengawas sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Ruang lingkup kegiatan pengawas sekolah dalam jabatan seperti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014. Setiap kegiatan pengawas sekolah yang dipilih harus bernilai angka kredit sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan karier pengawas sekolah. Supaya pelaksanaan tugas efektif, maka penyusunan pedoman perlu menjadi perhatian pengawas sekolah agar dalam setiap tahap pelaksanaan menunjang dan terpenuhinya standar kompetensi pengawas sekolah. Oleh karena itu penyusunan pedoman pengawasan perlu memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan pedoman pengawasan

1.

Prinsip-prinsip Penyusunan Pedoman Pengawasan

a.

Jelas dan sistematis dalam menghasilkan peningkatan kinerja pengawas sekolah. Jelas artinya memiliki tujuan yang terukur. Sistematis mengandung makna pedoman meliputi komponen input, proses, dan output.

b.

Pedoman pengawasan merupakan komponen pendukung pencapain tujuan pelaksanaan tugas pengawas.
(44)

1) Specific (mengandung satu perilaku)

2) Measurable (terukur )

3) Achievable (dapat diwujudkan)

4) Realistic (dapat diwujudkan secara nyata )

5) Time bound (berbatas waktu)

d.

Struktur pedoman tersusun praktis sehingga pengawas sekolah dapat mempraktikan dalam melaksanaan tugas.

e.

Isi pedoman harus sesuai dengan kebutuhan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya.

f.

Pedoman memudahkan pengawas sekolah dalam menggunakan instrumen yang menunjang prinsip pengawasan. Pengawas sekolah dipandu dalam menentukan instrumen dengan ketentuan berikut

1) Penggunaan instrumen merupakan bagian dari proses pemecahan masalah secara logis dan terukur.

2) Instrumen dikembangkan dari kisi-kisi yang mengandung unsur-unsur yang berkaitan dengan penyelesaian masalah.

3) Penggunaan instrumen dapat menjaring informasi yang berguna untuk menyelesaikan masalah

4) Instrumen menggunakan bahasa yang komunikatif yang agar mudah dipahami.

5) Menentukan jumlah butir instrumen sesuai dengan data yang ingin dihimpun serta waktu yang teredia.

g.

Pedoman pengawasan agar memfasilitasi pengawas sekolah dalam mengembangkan ide-ide atau gagasannya dalam melaksanakan kegiatan pengawasan berdasarkan pengalamannya, sehingga menjadi suatu karya inovatif

h.

Pedoman mengarahkan pengawas sekolah melakukan pengecekan ulang untuk memastikan bahwa setiap rekomendasi yang disepakati bersama bisa ditindaklanjuti oleh kepala sekolah atau guru.

2.

Model Prosedur Penyusunan Pedoman Pengawasan

(45)

35

Mengidentifikasi bidang pengawasan

Persiapan

Memilih bidang pengawasan

Menentukan masalah

Merumuskan tujuan pedoman

Perumusan

Pedoman

Tindak Lanjut

Menentukan sasaran pedoman

Merumuskan disain pedoman Menentukan judul pedoman

Menetapkan latar belakang Menetapkan tujuan akhir

Merumuskan manfaat Menentukan pengguna pedoman Menetapkan ruang lingkup pedoman

Menentukan pendekatan, metode, dan teknik

Menentukan aspek, prosedur, kriteria, dan instrumen penilaian

Pencetakan Pengesahan Pembagian dokumen

Penggunaan dokumen

Gambar 3. Model Prosedur Penyusunan Pedoman Pengawasan

Gambar 3 adalah salah satu contoh model prosedur penyusunan pedoman pengawasan yang mengakomodir prinsip-prinsip dan langkah-langkah penyusunan pedoman pengawasan. Saudara dapat mengembangkan model prosedur penyusunan pedoman pengawasan lain sesuai prinsip-prinsip dan langkah-langkah sesuai regulasi dan kebutuhan.

Prosedur penulisan pedoman pengawasan untuk mencapai kegiatan pengawasan menjadi lebih baik, lakukan langkah-langkah berikut ini

a. Identifikasi dan tentukan kegiatan pengawasan yang dibutuhkan oleh pengawas sekolah untuk disusun menjadi pedoman pengawasan. Ini dilihat berdasarkan kondisi ideal dan kondisi riil yang dibutuhkan oleh pengawas sekolah untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja

b. Tetapkan kegiatan yang terdapat di dalam rincian kegiatan pengawas sekolah sesuai regulasi ( Permendikbud No 143 Tahun 2014) sudah tersedia pada uraian materi kegiatan pembelajaran 2 pada modul ini

c. Tentukan judul pedoman pengawasan yang akan ditulis

d. Identifikasi dan tentukan ruang lingkup unit spesifik dari kegiatan tersebut; Acuan untuk kegiatan ini adalah judul pedoman pengawasan

e. Identifikasi dan tentukan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipersyaratkan; Acuan untuk menentukan kompetensi perhatikan regulasi yang berlaku untuk pengawas sekolah. (Permendiknas No 12 Tahun 2007)

(46)

3.

Model Prosedur Kegiatan Pengawasan

Berdasarkan uraian diatas untuk contoh bagian f Saudara telah memiliki kemampuan dalam membuat kegiatan pengawasan yang spesifik mengacu pada regulasi Permendikbud No 143 Tahun 2014 pada kegiatan pembelajaran 2. Perhatikan satu contoh kegiatan pengawasan yang spesifik dalam bentuk model prosedur kegiatan penyusunan program pengawasan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Model Prosedur Kegiatan Spesifik Penyusunan Program Pengawasan

Gambar 4 merupakan contoh kegiatan spesifik secara berurutan dalam penyusunan program pengawasan. Perumusan prosedur kegiatan pengawasan pada dasarnya merupakan usaha pemberian bantuan kepada pengawas sekolah agar dapat menyusun program pengawasan dengan baik dan benar. Perumusan prosedur kegiatan pengawasan perlu didasari dengan pengenalan spesifikasi tugas dan kompetensi yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas pengawasan secara efektif.

Prosedur kegiatan pengawasan merupakan langkah-langkah kegiatan pengawasan secara rinci dan sistematik. Ini merupakan salah satu bagian dari aspek dalam penyusunan pedoman pengawasan

Saudara, pastikan telah memahami prinsip penyusunan dan contoh prosedur penyusunan

Gambar

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul
Gambar 2.  Peta Kompetensi Modul Pedoman Pengawasan
Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu.
Tabel 3. Rincian Kegiatan Tugas Pokok Pengawas Sekolah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Walikota ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam rangka melaksanakan pengawasan penyelenggaraan Kearsipan dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang

Fasilitasi pemerintah ini, tidak berbeda dengan pengertian preventif yang mempunyai unsur pengarahan dalam bentuk pemberian petunjuk atau pedoman untuk melaksanakan suatu

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan ISPO dilakukan dengan menyusun Pedoman Teknis (Ditjen Perkebunan) serta Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan (Dinas

Menyusun pedoman petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kegiatan aplikasi dan pengembangan informatika Melaksanakan pelayanan administrasi kegiatan di bidang aplikasi dan

1. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala eksekutif. Melakukan

Melaksanakan kegiatan Seksi Standarisasi dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja berdasarkan renja operasional Bidang sebagi pedoman pelaksanaan tugas.. Membagi tugas kepada

Petunjuk Pelaksanaan Pesta Siaga ini disusun sebagai pedoman bagi penyelenggara maupun Pembina Pramuka Siaga, agar dalam melaksanakan kegiatan pesta siaga di

Pengawasan 2.2.1 Definisi Pengawasan Pengawasan merupakan pengawasan merupakan suatu proses pengamatan dan pelaksanaan seluruh kegiatan manajemen untuk menjamin agar semua