• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.29. Anova b

Model Sum of Square Df Mean Square F Sig.

1 Regression 102.363 6 17.060 35.871 .000a

Residual 27.552 87 .317

Total 129.915 93

a. Predictors: (Constant), apakah hama dan penyakit tersebut dapat diatasi, luas lahan (pemilik dan penggarap), penggunaan pupuk pada jagung, jenis bibit, jenis lahan, dengan bekal pengetahuan, hasil panen meningkat

4.30. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.312 .316 -.988 .326 luas lahan (X1.2) .239 .065 .240 3.685 .000 jenis lahan (X1.3) .581 .142 .440 4.082 .000 jenis bibit (X1.1) .206 .218 .094 .943 .348

penggunaan pupuk pada

jagung (X1.4) .285 .185 .119 1.542 .127

dengan bekal pengetahuan, hasil panen meningkat (X1.6)

.037 .347 .016 .108 .914

Apakah hama dan penyakit tersebut dapat diatasi (X1.5)

.318 .193 .131 1.648 .103

a. Dependent Variable: hasil panen jagung per ha

Melalui pengujian statistik dengan menggunakan bantuan software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16, diperoleh informasi bahwa ke-6 faktor mempengaruhi hasil panen petani jagung secara positif. Faktor yang berpengaruh secara signifikan antara lain : luas lahan dan jenis lahan. Sedangkan ke-4 faktor lainnya berpengaruh namun tidak signifikan. Berikut dapat diformulasikan hasil output statistik dimaksud.

Y=-0,312 + ,0206X1+ 0,239X2 + 0, 581X3 + 0,285X4 + 0,318X5 + 0,037X6

Nilai R (korelasi) menunjukkan bahwa ke-6 variabel tersebut memiliki tingkat keeratan yang kuat, yaitu sekitar 0,888 atau 88,8%. Sedangkan pengaruh (determinasi) dari ke-6 variabel tersebut sebesar 0,788 atau 78,8%. Artinya, perubahan hasil panen petani jagung dapat dijelaskan oleh ke-6 variabel tersebut dan selebihnya disebabkan oleh variabel lainnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Kenaikan harga-harga pangan (pertanian) yang terjadi pada saat krisis

moneter tahun 1997-1998 tidak cukup merangsang bagi produksi pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa pondasi sektor pertanian yang dibangun selama ini tidak dibangun dengan kokoh dan mendasar. Oleh karena itu, reorientasi dan revitalisasi kebijakan pembangunan pertanian harus segera dilakukan.

2. Jagung merupakan salah satu komoditi strategis dan bernilai ekonomis, serta

mempunyai peluang untuk dikembangkan. Beberapa tahun terakhir, kebutuhan akan jagung terus meningkat dan tidak diimbangin oleh kenaikan laju produksi.

3. Kabupaten Aceh Tenggara merupakan daerah penghasil jagung terbesar di

Propinsi Aceh. Dilihat dari keunggulan komparatif, kabupaten ini sangat diuntungkan karena berbatasan lansung dengan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki industri pengolahan jagung.

4. Uji F menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian (faktor-faktor)

berpengaruh secara bersama terhadap hasil panen jagung.

5. Nilai korelasi variabel tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat, yaitu

6. Pengaruh dari ke-6 variabel tersebut sebesar 78,8%. Artinya, perubahan hasil panen petani jagung dapat dijelaskan oleh ke-6 variabel tersebut dan selebihnya disebabkan oleh variabel lainnya.

5.2. Saran

1. Reorientasi dan revitalisasi kebijakan pembangunan pertanian harus segera

dilakukan terutama dengan melakukan identifikasi terhadap sektor unggulan komoditi daerah sehingga daerah benar-benar dapat memprioritaskan komoditi tersebut dan mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat setempat.

2. Terkait dengan input produksi, sebaiknya pemerintah daerah Kabupaten

Aceh Tenggara memberikan kemudahan bagi para petani untuk mendapatkan input yang berkualitas, baik dari segi jenis bibit, pupuk yang digunakan, obat-obatan yang diperlukan serta peningkatan pengetahuan para petani melalui program bimbingan atau penyuluhan yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Bernadin, (1993), Human Resaurces Management, Mc Grow Hile, Internasional

Edition, New York.

Badan Litbang Pertanian, (1999), Rencana Strategis Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian 1999-2004, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Dahlan, M., S. Slamet dan Moedjiono, (1996), Makalah Balitjas NO.

45/MK/MD/X/ 1996, Usulan pelepasan varietas jagung Malang Sintetik 8 dan STJ.

Davis,Keith, (1988), Human Behavior at Work. Mc Grow Hill Company.

Denis D. Umstot, (1989), Understanding Organizationnal Behafior, West

Pubisling Company, San Fransisco.

Ditjen Tanaman Pangan, (2007), Pengembangann Usahatani Jagung

Berwawasan Agroindustri Di Propinsi Bengkulu.

Engel, Blackwell, Miniard, (1994), Perilaku Konsumen, Edisi Keempat,

Binarupa Aksara, Jakarta Barat.

Fred Luthans, (1986). Organizationnal Behavior. Fourth Edition, McGrow Hill.

Book Company.

Gibson, Ivancevich, Donnely, (1987), Organisasi dan Manajemen

Perilaku-Struktur-Proses, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

Hanel, Alfred, (1992), Basic Aspect of Organizations and Polocies for Their

Promotion in Development-Countries, Marburg, Bandung.

Ibrahim Adam, (1986), Perilaku Organisasi. Sinar Baru, Bandung.

Mar’at, (1986), Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Ghalia

Indonesia, Jakarta.

Malhotra, Naresh, K, (1996), Marketing Research an Applied Orientation.

Second Edition. Prentice Hall, International Edition, New Jersey.

Mifath Thoha, (1983), Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Mubyarto, (2004), Pembangunan Pertanian dan Penanggulangan Kemiskinan, Workshop : Agricultre Policy for the Future, Unsfir, Jakarta.

Nunnaly, Jum. C (1967), Psychometric Theory. Mc.Grow Hill Book Company,

New York.

Peter, Olson, (1999), Consumer Behavior Perilaku Konsumen Dan Strategi

Pemasaran, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

Richard M. Steers, (1985), Efektivitas Organisasi. Penterjemah Magdalena

Jamin, Erlangga, Jakarta.

Rachman Benny, (1997), Dinamika Harga dan Perdagangan Komoditas

Jagung, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Litbang, Departemen Pertanian, Bogor.

Rusidi, (1983), Tehnik Penelitian Sosial. Universitas Padjajaran, Bandung.

Robbins, Stephen P, (1986), Organizational Behavior, Concepts, Contorversies

and Applications. Third Edition, Prentice - Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Sidney, Siegel, N.John Castellan, Jr, (1988), Nonparametric Statistics, Second

Edition, Mc Graw Hill Internatioanl Edition.

Sutarto, (1987), Dasar-dasar Organisasi, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Scehermerhorn, Jr, (1986), Management for Productivity. Fourth Edition, John

Wiley & Sons, Imee New York.

________________ (1991), Managing Organization Behavior, Fourth Edition,

John Wiley & Sons, Inc. New York.

Yahya, Zahara, (1996), Pengaruh Penggunanaan Modal dan Tenaga Kerja

Terhadap Produksi Tas dan Pakaian Adat di Kotamadya Banda

Aceh, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. 1996.

Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1997), Beberapa Istilah

dan Pengertian di Sektor Industri dan Perdagangan, Kanwil Deperindag Propinsi Sumatera Utara Medan

Lampiran 1 Questioner

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

1.Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Tesis yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Aceh Tenggara.

2.Setiap jawaban yang Saudara/i berikan akan dirahasiakan oleh penulis dan

kebenaran hasil penelitan sangat bergantung dari jawaban yang diberikan. 3.Berikan tanda ( √ ) pada setiap jawaban yang Saudara anggap paling tepat.

No. Identitas Responden : ... Tanggal Pengisian : ... Kelompok : ... 1. Usia Responden 20 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun 31 – 40 Tahun > 50 Tahun 2. Jenis Kelamin

Laki - laki Perempuan

3. Status Perkawinan

Kawin Duda Belum Kawin Janda

4. Jika kawin

Tidak ada 3-4 orang , jumlah anak

5. Status Petani,

Pemilik lahan Pemilik lahan sekaligus penggarap Penggarap

6. Jika sebagai pemilik lahan ...

, berapa luas lahan yang saudara miliki

< 1 ha 5 – 10 ha 1 – 4 ha > 10 ha

7. Jika sebagai penggarap

< 1 ha 3-4 ha

, berapa luas lahan yang saudara kerjakan...

8. Jenis tanaman apa yang saudara tanam :

Jagung Jagung dan padi Padi

9. Apa alasan saudara menanam jagung ? Sudah tradisi turun temurun

Arahan dan petunjuk dari dinas pertanian (pemda) Arahan dan petunjuk dari kelompok

Cocok dengan kondisi lahan Mencoba saja

10. Jenis lahan apa yang saudara manfaatkan untuk tanaman jagung : Lahan kering lahan sawah tadah hujan

Lahan sawah irigasi

11. Jenis bibit jagung apa yang saudara gunakan : Lokal Hibrida

12. Darimana saudara memperoleh bibit tersebut : Dinas Pertanian (pemda) Beli eceran

Kelompok

13. Apakah saudara memberi pupuk pada tanaman jagung Ya, selalu Tidak pernah

Kadang-kadang

14. Jika ya dan kadang-kadang,

Agar tanaman subur dan berbuah bagus

Mencegah kematian tanaman Hanya kebiasaan

15. Jika ya dan kadang-kadang,

Organik Anorganik

jenis pupuk apa yang saudara gunakan

16. Jika Organik

Dinas Pertanian (pemda) Buat sendiri , darimana saudara memperolehnya :

Koperasi (kelompok) Beli eceran

17. Jika anorganik

NPK POC

, mohon disebutkan jenis pupuk yang digunakan :

POG

18. Apakah tanaman jagung saudara pernah terkena hama dan penyakit : Pernah Tidak Pernah

Kadang-kadang

19. Dengan siapa saudara melakukan konsultasi terkait hama dan penyakit tersebut : Dinas Pertanian (pemda) Penjual pupuk

Koperasi (kelompok) mencari informasi sendiri

20. Jenis hama dan penyakit apa yang sering saudara hadapi :

……… ……… …………

21. Biasanya, kapan hama dan penyakit tersebut terjadi : Pada saat penyemaian

Antara penyemaian dan pemanenan Pada saat mau panen

22. Apakah hama dan penyakit tersebut dapat diatasi :

Ya Tidak

23. Darimana saudara memperoleh pengetahuan tentang tanaman jagung Dinas Pertanian (pemda) keluarga / tetangga / masyarakat Koperasi (kelompok) mencari informasi sendiri

24. Apakah dengan pengetahuan itu sudah merasa cukup untuk menanam jagung ? Ya, cukup Belum cukup

25. Apakah dengan pengetahun itu, hasil panen jagung saudara meningkat? Ya, meningkat Biasa saja/tidak ada perubahan

26. Terkait masalah proses pemanenan, bagaimana saudara langsung memasarkannya? Ya, langsung Tidak langsung

27. Apa alasan saudara menjual langsung

Karena butuh uang kesepakatan dengan kelompok/koperasi ?

28. Apa alasan saudara menjual tidak langsung Karena harga jual saat itu relatif rendah

tinggi

29. Menurut saudara, bagaimana harga jual jagung selama ini ? Stabil Tidak stabil

30. Apakah saudara mengetahui kemana jagung saudara dibawa atau diolah lagi ? Ya tahu Tidak tahu

31. Apakah saudara permah mendapat fasilitas/kemudahan/bimbingan dari Dinas Pertanian :

Pernah Tidak pernah

32. Apa yang saudara peroleh dari Dinas Pertanian (Pemda) Bibit

Pupuk dan obat-obatan

Alat teknologi (semprot dan sebagainya) Fasilitas kredit/dana hibah

Bimbingan dan penyuluhan Penampungan hasil panen

33. Menurut saudara, apa kendala yang dihadapi dalam menanam jagung ?

Kelangkaan bibit unggul dan berkualitas (yang menjadi kendala utama)

Ketiadaan alat teknologi (semprot dan sebagainya) Ketidakstabilan harga jual

Keterbatasan pengetahuan dalam faktor teknis

Keterbatasan teknologi dalam melakukan penanganan pasca panen Rendahnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap petani jagung

34. Apa hasil panen dari tanaman jagung dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga anda?

Cukup Tidak Cukup

35. Apakah saudara mengetahui dan selalu memantau harga jual jagung didaerah lain? Ya, mengetahui Tidak mengetahui

36. Berapa rata-rata harga jual jagung yang saudara ketahui ? Rp. 1.600-Rp.1.799 Rp. 2.000-Rp. 2.199 Rp. 1.800-Rp.1.999 > Rp. 2.200

37. Berapa Kg rata-rata hasil panen saudara per ha? < 2,5 ton 3 – 3,5 ton 2,5 – 3 ton > 3,5 ton

38. Selain hasil dari tanaman jagung, darimana saudara menambah pendapatan bagi keluarga?

Melakukan tumpang sari pada tanaman jagung

Melakukan penanaman selain jagung (tetap pada sektor pertanian) Melakukan kegiatan diluar sektor pertanian

39. Apakah saudara masih memiliki kemauan dan harapan untuk tetap menanam jagung? Ya, masih Tidak

40. Apa harapan saudara terhadap pemerintah daerah terkait tanaman jagung ?

Mendirikan industri pengolahan jagung agar masyarakat dapat menikmati nilai tambah

Memberikan bibit unggul dan berkualitas, pupuk, obat-obatan, dan peralatan Menyediakan dan memfasilitasi kredit atau dana hibah

Membuat peraturan (qanun) terhadap harga harga jual minimum

Dokumen terkait