• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

B. Tinjauan Umum tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang

3. Modus Operandi Tindak Pidana Perdagangan Orang

Para pelaku perdagangan orang bekerja sangat rapi dan terorganisasi.

Umumnya mereka melakukan pencarian korban dengan berbagai cara, seperti

64 Ibid

67

mengiming-imingi calon korban dengan berbagai daya upaya. Di antara para pelaku tersebut ada yang langsung menghubungi calon korban, atau menggunakan cara lain dengan modus pengiriman tenaga kerja, baik aantardaerah, antarnegara, pemindahtanganan atau transfer, pemberangkatan, penerimaan, penampungan yang dilakukan sangat rapih, dan tidak terdeteksi oleh sistem hukum yang berlaku, bahkan ada diantaranya yang dilindungi oleh aparat (pemerintah dan penegak hukum). Cara kerja pelaku ada yang bekerja sendirian ataupuns ecara terorganisasi yang bekerja dengan jaringan yang menggunakan berbagai cara, dari yang sederhana dengan cara mencari dan menjebak korban ke daerah-daerah mulai dari membujuk, menipu dan memanfaatkan kerentanan calon korban dan orang tuanya, bahkan sampai pada kekerasan, menggunakan teknologi canggih dengan cara memasang iklan, menghubungi dengan telepon genggam yang dapat diakses dimana saja, sampai dengan menggunakan internet.65

Pola kejadian perdagangan manusia sangat bervariasi disetiap wilayah atau tempat. Terdapat beberapa kerakteristik pokok pola perdagangan manusia yang terjadi saat ini diantaranya yaitu: Perdagangan manusia terjadi untuk berbagai tujuan akhir termasuk layanan rumah tangga, kawin paksa dan tenaga kerja yang diperas tenaganya dengan bayaran rendah. Pekerjaan seksual paksa merupakan hasi akhir yang paling jelas dari perdagangan manusia, tetapi sulit dibuktikan bahwa hal ini merupakan yang paling lazim. Perdagangan manusia terjadi di dalam maupun antar negara. Perdagangan manusia pada anak-anak pada umumnya meliputi tindakan

65 Henny Nuraeny, Op Cit.., hal 111

pembayaran yang dilakukan kepada orang tua atau wali untuk bekerjasama dan sering hal ini disertai dengan tindak penipuan berkaitan dengan pekerjaan atau posisi di masa yang akan datang.66

Modus perdagangan orang masih banyak lagi jenis dan macamnya, namun yang paling menonjol di antaranya disebabkan kemiskinan, pendidikan rendah, keluarga yang tidak harmonis/perceraian, bencana alam, dan bias gender. Selain faktor geografis Indonesia yang sangat strategis, kondisi keuangan negara, perlindungan hukum serta penegakan hukum khususnya hukum HAM, rendahnya pemahaman terhadap moral dan nilai-nilai religius yang rendah, mengakibatkan adanya permintaan yang makin meningkat untuk bekerja di luar negeri, dengan iming-iming gaji yang besar dan tidak memerlukan ketrampilan yang khusus, kurangnya kesempatan kerja di dalam negeri, budaya masyarakat yang sangat konsumtif, dan faktor lingkungan turut mendukung. Sementara itu, pengguna tenaga kerja Indonesia (TKI) terutama disektor informal sangat menguntungkan, karena TKI dapat dibayar dengan upah yang rendah, mempunyai sifat penuntut, loyal dan mudah di atur.

Menurut Munsi Umar, Indonesia telah menjadi pusat perdagangan orang.

Setidaknya terdapat tujuh modus perdagangan orang di Indonesia yaitu sebagai berikut : 67

66 Ruth Rosenberg, 2003, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, Internasional Catholic Migration Commission (ICMC) dan American Center For International Labor Solidarity (ACILS), 2003, hal 3

69

a. Modus umrah. Setiap hari kita menyaksikan puluhan, tarusan bahkan ribuan orang yang berkumpul seperti di Soekarno-Hatta yang menunggu pemberangkatan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah umrah. Dengan alasan umrah, setiap orang bebas ke Arab Saudi tanpa ada kendala dan rintangan yang menghadang, walaupun sedang diberlakukan moratorium penempatan TKI di Arab Saudi. Persoalannya sesudah menunaikan umrah, banyak yang tidak kembali ke Indonesia. Ada yang menunggu bulan haji untuk menunaikan ibadah haji. Sementara menunggu bulan haji, mereka dipekerjakan atau bekerja serabutan untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidup.

Berdasarkan informasi, banyak jamaah umrah yang sudah ditunggu oleh agen (perantara) untuk dipekerjakan kepada majikan. Praktik semacam ini dapat dikategorikan sebagai perdagangan orang.

b. Modus perekrutan TKI oleh calo. Para calo merekrut TKI dikampung-kampung lalu membayar sejumlah uang kepada orang tuanya, kemudian calon TKI dibawa ke pengusaha penyalur tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) untuk ditampung dan diberi pendidikan singkat. Modus rekrutmen TKI seperti ini menurut UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, termasuk kategori perdagangan orang.

c. Modus penempatan TKI. PPTKIS menempatkan TKI ke negara tujuan melalui agen di luar negeri untuk dipekerjakan kepada majikan. Modus seperti ini

67 Munsi Umar, 7 (Tujuh) Modus di dalam Perdagangan Orang di Indonesia, https://musniumar.wordpress.com/2012/06/17/tujuh-modus-perdagangan-orang-oleh-musni-umar-ph-d/diakses pada tanggal 09 Maret 2018 pukul 9:48

masuk kategori perdagangan orang karena pada umumnya tidak ada perjanjian kerja antara TKI dan calon majikan. Kalaupun ada hanya antara TKI dan agen (perantara) yang tidak lain adalah calo.

d. Modus orang asing merekrut langsung TKI di Indonesia. Majikan dan kemungkinan besar calo dari negara pemakai datang ke Indonesia dan langsung merekrut TKI melalui jasa orang Indonesia. TKI kemudian dibawa ke negaranya untuk dipekerjakan di rumah, keluarga dan pihak lain. Modus ini masuk kategori perdagangan orang.

e. Modus perkawinan. Orang asing datang ke Indonesia, kemudian mencari isteri dikampung. Perempuan kampung itu dikawini dengan membayar sejumlah uang kepada orang tuanya, lalu perempuan itu dibawa ke negaranya. Di negaranya tidak diperlakukan sebagai isteri, tetapi dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga dan pelayan seks bagi majiikan. Perempuan itu tidak sebagai isteri yang mendapat hak-hak yang wajar. Cara inipun masuk kategori perdagangan orang.

f. Modus kunjungan wisata. Perempuan-perempuan cantik direkrut dengan dalih untuk kunjungan wisata baik dari daerah maupun negara lain. Mereka kemudian dipekerjakan diberbagai tempat di dalam dan luar negeri termasuk menjadi pelayan seks. Modus ini tidak hanya berlaku bagi perempuan-perempuan Indonesia, tetapi juga perempuan-perempuan asing yang dipekerjakan di Indonesia.

g. Modus perdagangan orang melalui laut, antar provinsi dan antar negara. TKI yang akan dipekerjakan dan diperdagangkan dibawa melalui jalur angkutan laut

71

antar provinsi dan negara. Setelah tiba disuatu negara baru dikirim ke negara pemakai.

Selain beberapa hal tersebut di atas, modus lain dalam tindakan perdagangan orang adalah kesadaran hukum masyarakat yang masih rendah, pemahaman agama dan moral yang kurang, gaya hidup masyarakat yang konsumtif, budaya patriarkat yang masih melekat dalam masyarakat, pemahaman akan persamaan gender dalam keluarga dan masyarakat yang masih bias, rendahnya pendiikan masyrakat, dan kondisi ekonomi masyarakat yang belum merata.

4. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang