• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6. Metode Krigging

2.1.11 Tinjauan Umum Perusahaan

2.1.11.2 Morfologi

Morfologi pada daerah penambangan dapat dibagi menjadi 4 (empat) satuan, yaitu:

a. Morfologi Dataran (Kemiringan lereng 0 – 5%)

b. Perbukitan Berelief Halus (Kemiringan Lereng 5 – 15%)

c. Perbukitan Berelief Sedang (Kemiringan Lereng 15 – 30%) d. Perbukitan Berelief Terjal (Kemiringan Lereng >30%)

Morfologi dataran sedang terletak pada elevasi antara 50 – 125 mdpl, dengan luas hamper 65% yang mana disusun oleh batu lempung, batu pasir, batu pasir tufaan dengan sisipan subbituminous yang sebagian besar merupakan batuan Formasi Muara Enim. Morfologi berelief halus umumnya tersebar disekitar alur – alur sungai.Batuan pada morfologi ini berupa penyusun Formasi Muara Enim dan Formasi Kasai.Morfologi berelief sedang disusun oleh batuan dari Formasi Muara Enim dan terakhir Formasi Kasai.

Morfologi perbukitan berelief terjal umumnya menempati daerah bagian selatan yang disusun oleh batuan dari Formasi Muara Enim yang terdiri dari batuan andesit, napal dan lanau.Sungai yang terbesar yang mengalir pada daerah penyelidikan adalah Sungai Lematang.Anak – anak sungai bermuara ke Sungai Tembesi dengan pola dendritik.

2.1.12 Penelitian Yang Relevan

Adapun jurnal yang digunakan pada review jurnal adalah:

1. Jurnal I (satu)

A. Judul jurnal: Perhitungan cadangan batubara menggunakan program surpac 6.2 berdasarkan data pemboran pada pit vi unrich mega persada (ump) site hajak kabupaten barito putra

B. Nama Peneliti: Kartion, Juli Chandra teruna

C. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantatif deskriftif, dimana teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung di lapangan dengan mengikuti proses kegiatan pemboran dan mengumpulkan data-data pemboran.

Variable yang digunakan adalah data kedalaman pemboran dan data coring dari 7 (tujuh) sampel pemboran dengan menggunakan jacro 175 di pit VI site hajak PT. unrich Mega persada ,Muara Taweh, Barito putra D. Hasil Penelitian: Hasil kegiatan pengeboran dengan metode touch coring

yang telah diselesaikan sebanyak 7 (tujuh) titik bor dengan total kedalaman setiap titik bor 30 m dengan hasil core yang berbentuk seperti lemang.

Tabel 2.4

Hasil Pengeboran Dengan Unit Jacro 175

No Hole name Total depth (m)

A. Judul Jurnal: Perhitungan sumberdaya batubara berdasarkan usgs circular no.

891tahun1983 CV. Amindo Pratama.

B. Nama Peneliti: Sundoyo

C. Metode Penelitian: Dalam perhitungan sumberdaya batubara menggunakan metode circular usgs dan untuk menganalisi data menggunakan perangakat lunak autocad land desktop:

Data yang dibutuhkan:

1) Data log bor /singkapan batubara 2) Peta topograpi

3) Peta cropline

D. Hasil Penelitian: Dari hasil yang dilakukan pada daerah penelitian didapatkan 3 ( Tiga ) singkapan dimana dua singkapan berada didalam daerah penelitian dan satu singkapan lagi berada di luar derah penelitian, singkapan batubara yang ada di daerah penelitian yaitu AP-01 dengan tebal 1,10 M, dan AP-02

dengan tebal 1,37 M kemudian singkapan yang berada di luar daerah penelitian AP-03 dengan tebal 0,70 M, dengan karakteristik umumnya berwarna hitam kecoklatan, kilap kusam, pecahan britle dengan gores coklat dan kedudukan lapisan antara N 147º E – N 168º E dengan kemiringan 12º - 22º.

3. Jurnal III (tiga)

A. Judul Jurnal: Estimasi sumberdaya batubara metode circular usgs pada PT.

Tuah Globe Mining Kalimantan Tengah

B. Nama Peneliti: Agus Ardianto Budiman, Ricky Dwi Akhsanul, Sri Widodo

C. Metode Penelitian: dalam estimasi sumberdaya batubara menggunakan metode circular usgs

Data data yang di perlukan yaitu:

1) data koordinat IUP

2) data cropline dan pemboran eksplorasi 3) data litologi

Pengolahan data selanjutnya dilakukan dengan membuat database hasil pemboran dalam bentuk tabel dalam microscoft excel estimasi sumberdaya pada penelitian kali ini hanya mengestimasi untuk sumberdaya Tertunjuk dan terukur.

D. Hasil Penelitian: Volume batubara pada daerah penelitian dihitung dengan menggunakan variabel luas area terkoreksi L dikalikan dengan tebal rata rata tiap seam batubara (seam A = 1,08, B = 1,24, C = 1,97, D = 1,3, E = 0.93), maka diperoleh total volume batubara tertunjuk yaitu 41.610.309 m3, Volume batubara pada daerah penelitian dihitung dengan menggunakan variabel luas area terkoreksi (L) dikalikan dengan tebal

rata-rata tiap seam batubara (seam A = 1,08, B = 1,24, C = 1,97, D = 1,3, E = 0.93), maka diperoleh total volume batubara terukur yaitu 22.606.298 m3.

4. Jurnal IV (empat)

A. Judul Jurnal: Estimasi sumberdaya batubara untuk rencana kegiatan penambangan batubara di PT. Mega Surya Jaya kecamatan angsana, kabupaten tanah bumbu, provinsi Kalimantan selatan

B. Nama Peneliti: Mahrunzen, A.Machali, Dudi Nasrudin Usman

C. Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam menghitug volume total batubara sumberdaya dan Stripping Ratioadalah metode daerah pengaruh. Software autocad land dekstopdi gunakan untuk membuat bentuk modeling

Data data yang di perlukan yaitu:

1) Data topograpi 2) Data geologi

3) Data log bor /singkapan batubara

D. Hasil Penelitian: Hasil perhitungan sumberdaya batubara dengan menggunakan metode daerah pengaruh adalah:

1) Sumberdaya terukur

a) Volume batubara = 4.251.707,12 m3 b) Lapisan tanah penutup = 20.894.553,15 m3 c) Ton batubara = 5.527.219,26 ton 2) Sumberdaya terunjuk

a) Volume batubara = 10.007.165,42 m3 b) Lapisan tanah penutup =50.509.161,04 m3 c) Ton batubara =13.009.315,04 ton 3) Sumberdaya tereka

a) Volume batubara =6.797.608,58 m3 b) Lapisan tanah penutup = 45.575.888,34 m3

c) Ton batubara = 8.836.891,16 ton

Dari perhitungan sumberdaya, volume batubara dan lapisan tanah penutup maka kita dapat mengetahui stripping ratio yaitu:

SR=

 Stripping ratio sumberdaya terukur SR=

=3,78

 Stripping ratio sumberdaya terunjuk SR=

=3,88

 Stripping ratio sumberdaya tereka SR=

=5,16

5. Jurnal V (lima)

A. Judul Jurnal: Perhitungan cadangan batubara dan permodelan pit pada PT.

Global Indonesia mandiri,kabupaten tapin, Kalimantan selatan

B. Nama Peneliti: Muhammad RizwanRozali, Uyusaimana, Marselinus Untung Dwiatmoko, Agus Triantoro, Fauzan Nuzuliansyah

C. Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam menghitung cadangan batubara adalah metode cros section

Data-data yang diambil adalah data primer dan data sekunder 1) Data primer

Data yang perlu diambil yaitu kondisi daerah penelitian, strike dan dip, posisi lubang bor, ketebalan batubara, dan data log bor

2) Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan sebagai sumber informasi adalah peta topografi awal untuk mengetahui zona penambangan,peta geologi dan

geologi regional, peta dasar dan data geoteknik.

D. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil perhitungan sumberdaya dengan menggunakan metode cross section, maka didapat hasil sumberdaya terukur batubara sebagai berikut :

Tabel 2.5

Perhitungan Cadangan Batubara

Adapun perhitungan stripping ratio adalah sebagai berikut:

Tot Batubara = densitas batubara (ton/m3) x jumlah batubara (m3)

Tot Overburden = jumlah overburden + interburden +underburden (m3) SR = Tot Overburden/ Tot batubara

Tabel 2.6

Perhitungan Volume Batubara dan Overburden Pada Rancangan Pit A

Tabel 2.7

Jumlah Perhitungan Cadangan Batubara Pada Desain Pit B

Tabel 2.8

Jumlah Perhitungan SR dan Overburden dan Batubara