• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Motivasi Belajar

Guru dalam memberikan materi kepada siswa mencoba untuk bermacam cara untuk memotivasi siswanya. Salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran audio visual yag digunakan oleh seorang guru dalam pembelajaran fiqih. Namun sayangnya penggunan media ini masih terlalu minim untuk tingkat MTs. Kebanykan cara yang dilakukan adalah negatif, seperti ancaman, hukuman, dan paksaan. Banyak guru yang baik, justru membuat siswa semakin tertekan.

Guru yang baik akan menerapkan metode positif untuk memotivasi siswa sehingga mereka bersemangat untuk belajar. Banyak faktor yang memepengaruhi motivasi siswa untuk bekerja dan belajar. Ketertarikan pada mat pelajaran, persepsi tentang manfaat yang diperoleh, keinginan untuk berprestasi, rasa percaya diri, gnder, status sosio ekonomi serta kesabaran dan ketekunan. Namun, apapun metode yang digunakan

34

untuk memotivasi siswa tetap ada kemungkinan beberapa siswa di kelas yang menunjukkan perilaku yang mengganggu proses belajar sehingga penting bagi seorang guru untuk mempelajari cara–cara yang efektif untuk mengatur siswa tanpa perlu bersikap tidak ramah dan agresif.

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (Djaali, 2012: 101) adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yag mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sedangkan menurut Majid (2014: 309) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi–reaksi pencapaian tujuan.

Belajar menurut Muhibbin Syah (2010: 68) adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar menurut Haryu Islamuddin (2012: 161) adalah perubahan tingkah laku yang timbul karena proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Lilik Sriyanti (2011:17) belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu, seperti penyakit, kelelahan atau obat – obatan. Berdasarkan uraian diatas bahwa motivasi belajar adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi sehingga

35

mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus terpuaskan.

2. Fungsi Motivasi Belajar

Perlu ditegaskan bahwa motivasi berhubungan dengan suatu tujuan yang berpengaruh pada aktivitas. Fungsi motivasi (Maslikhah, 2009:166) adalah sebagai berikut:

a. Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dan siaga.

b. Memusatkan peserta didik pada tugas – tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.

c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka penjang.

Demikian posisi motivasi secara pokok, tetapi tidak berarti seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik karena berhasil tidaknya seseorang itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, namun banyak faktor yang mempengaruhinya.

3. Jenis – Jenis Motivasi Belajar

Motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi intrinsik yakni motivasi dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik yakni diluar diri seseorang.

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif dan fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu. Bila seseorang sudah mempunyi motivasi intrrinsik dalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan kegiatan yang

36

tidak memerlukan motivasi ektrinsik keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan (Islamudin, 2012: 260).

Seseorang yang mempunyai minat tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran, maka akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal, atau suatu situasi ada sangkut pautnya dengan dirinya. Jadi, motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan sekedar atribut dan seremonial.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuk.guru harus pandai dalam menggunakan motivasi ekstrinsik

37

ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang proses instrinsik edukatif didalam kelas (Djamarah,2011: 149-150).

Bahwa motivasi intrinsik mampu menumbuhkan keinginan dan dorongan untuk mengikuti pelajaran karena dorongan dari diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena dorongan untuk mempelajari materi Fiqih yang berasal dari luar. Pada motivasi ekstrinsik bertujuan untuk mendorong motivasi siswa dengan berbagai cara agar siswa mau mengikuti pelajaran. Keduanya sangat dibutuhkan oleh siswa agar agar siswa mempunyai keinginan dan kesukaan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar memperoleh hasil belajar yang maksimal dam memuaskan. Salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi adalah pemanfaatan media audio visual, dengan melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan penjelasan dari materi tersebut diharapkan siswa mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru. Apabila seorang murid merasa senang dan mudah memahami materi dengan melihat dan mendengar secara langsung kenyataan yang selama ini dilakukan maka akan bisa menumbuhkan motivasi. Sehingga siswa akan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Fiqih di kelas.

4. Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Jika seseorang ingin berhasil dalam

38

pembelajaran maka harus mempunyai motivasi sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Agar peranan motivasi bisa berjalan secara maksimal, maka prinsip – prinsip dalam motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar (Djamarah, 2011:152-153) , yaitu:

a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang meuntuk menndorong seseorang dalam melakukan aktivitas belajar.

b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar.

c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar. e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.

5. Indikator motivasi belajar

a. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan oleh guru.

c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran yang penting.

d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas. e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

Dokumen terkait