• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG, KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG, KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG,

KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

KHUSNUL AFIFAH NIM: 11111199

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG,

KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

KHUSNUL AFIFAH NIM: 11111199

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Orang tuaku Bapak Sumadi, dan Ibu Winarni yang sudah banyak pengorbanan tanpa letih maupun pamrih dalam merawat dan mendidikku, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat. 2. Bude saya Ibu Hartini yang saya anggap juga sebagai orang tua kedua saya yang sudah membantu dan menyemangatiku dalam keadaan senang maupun sedih.

3. Adikku Hidayanti dan Agil Maulana yang selalu memberi semangat,

thanks for all.

4. Keponakan-keponakanku Abdul, Maya, Nisa, dan Vina yang selalu memberi keceriaan.

5. Ibu Dra. Hj. Maryatin yang selalu sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Sahabatku Lely, Munji, Aulia, dan Ula serta teman-teman PAI angkatan 2011.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang Tahun Ajaran 2014/ 2015” ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat

mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dam Ilmu Keguruan (FTIK) di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari yang paling dalam kepada Yth:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

(10)

x

4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M. Pd., selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

6. Bapak Ahmad Jamsuki, S. Ag., selaku Kepala Sekolah sekaligus guru mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, guru-guru, dan siswa-siswi MTs Assalafi yang telah membantu penulis dalam penelitian skripsi.

7. Bapak Sumadi dan Ibu Winarni yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.

8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan naskah di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 29 Agustus 2015 Peneliti

(11)

xi ABSTRAK

Afifah, Khusnul. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan . Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Hj. Maryatin, M. Pd.

Kata Kunci: pembelajaran Fiqih, media pembelajaran audio visual, motivasi dan hasil belajar.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh pengunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil pelajaran siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagimana penggunaan media pembelajaran audio visual. (2) Bagaimana motivasi belajar siswa. (3) Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (4) Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (5) Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (6) Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini 209 dan sampel sebanyak 53 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Penggunaan media pembelajaran

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Hipotesis Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional... 9

G. Metode Penelitian... 14

(13)

xiii

I. Analisis Data ... 19

J. Sistematika Penulisan Skripsi ... 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 24

A. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ... 24

B. Motivasi Belajar ... 33

C. Hasil Belajar ... 38

D. Mata Pelajaran Fiqih ... 42

E. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih ... 47

BAB III HASIL PENELITIAN ... 52

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 52

B. Penyajian Data ... 59

BAB IV ANALISIS DATA ... 65

A. Analisis Pendahuluan ... 65

B. Pengujian Hipotesis ... 83

C. Pembahasan ... 91

BAB V PENUTUP ... 94

A. Kesimpulan... 94

B. Saran-saran ... 96

C. Penutup ... 97 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1Materi Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng... 47

TABEL 3.1 Sarana Pendukung Belajar Mengajar di MTs Assalafi ... 58

TABEL 3.2 Data Guru ... 59

TABEL 3.3 Data Jumlah Siswa di MTs Assalafi ... 60

TABEL 3.4 Data Responden... 61

TABEL 3.5 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .... 63

TABEL 3.6 Hasil Angket Motivasi Belajar ... 65

TABEL 4.1 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .... 68

TABEL 4.2 Skor dan Nominasi Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ... 71

TABEL 4.3 Interval dan Prosentase Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ... 73

TABEL 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar ... 75

TABEL 4.5 Skor dan Nominasi Motivasi Belajar ... 78

TABEL 4.6 Interval dan Prosentase Motivasi Belajar ... 80

TABEL 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih ... 81

TABEL 4.8 Skor dan Nominasi Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih ... 83

TABEL 4.9 Interval dan Prosentase Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih... 86

(15)

xv

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi 2. Lembar Konsultasi Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Penelitian 4. Daftar Nama Responden

5. Angket Penelitian

6. Tabel distribusi r product moment

7. Tabel distribusi F

8. Surat Keterangan Penelitian 9. Daftar Nilai SKK

10.Daftar Riwayat Hidup

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran, dan penerima adalah komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media, salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru (Sadiman, 1993: 12).

(18)

2

dalam kelas mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda. Sehingga terdapat mata pelajaran yang membutuhkan media pembelajaran namun ada juga yang tidak membutuhkan media pembelajaran.

Pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, serta memudahkan penafsiran data (Arsyad, 1997: 15 ).

(19)

3

alat audio visual seperti tersebut, ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, sehingga diharapkan anak – anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekannya. Hasil berbagai penelitian bahwa proses belajar dan mengajar menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi pengajaran 20% - 50% (Darwanto, 2007: 101).

Salah satu contoh media pembelajaran audio visual adalah film atau gambar yang hidup. Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan – tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Media ini dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep – konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

(20)

4

mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana siswa belajar. Siswa yang termotivasi belajar ia akan menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas

– aktivitas belajar, serta memberikan perhatian penuh terhadap yang

diinstruksikan oleh guru, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan belajar.

Adapun pendidikan agama Islam dalam penyusunan sikripsi ini adalah tentang Fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami Fiqih. Fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan-perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara terinci. Jadi, Ilmu Fiqih bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan,atau petunjuk tentang hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang, mana yang boleh dan mana yang tidak, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah ajaran Islam. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Maka sangatlah perlu untuk seorang guru dalam proses belajar mengajar menggunakan media yang menarik, salah satunya adalah audio visual yang berfungsi sebagai memotivasi dan meningkat hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Kenteng, Kec.Susukan, Kab. Semarang.

(21)

5

pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, serta menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan (Dimyati, 2002: 85). Penggunakan media pembelajaran audio visual akan membuat siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik (Hamzah, 2007: 28). Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar, sehingga seorang murid yang telah termotivasi dalam mengikuti pelajaran Fiqih akan memperoleh hasil yang maksimal.

(22)

6

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul: “ PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH PADA SISWA DI MTS ASSALAFI KENTENG, KEC.SUSUKAN, KAB.SEMARANG “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas perlu dibuat suatu rumusan permasalahan yang akan menuntun langkah – langkah penelitian beriutnya. Adapun rumusan permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio visual pada mata pelajaran Fiqih di Mts Assalafi?

2. Bagaimana motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di Mts Assalafi?

3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih di MTs Assalafi?

4. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi? 5. Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata

(23)

7

6. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual

dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual

pada mata pelajaran Fiqih di MTs Asslafi.

2. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.

4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran

audio visual terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.

6. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran

audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan gabungan kata dari ‚„„hipo„„ yang artinya

dibawah dan „‟tesis‟‟ adalah kebenaran. Jadi secara keseluruhan

(24)

8

jika memang sudah disertai dengan bukti – bukti. Untuk penelitian dua atau lebih variabel, hipotesis merupakan dugaan tentang kebenaran mengenai hubungan dua variabel atau lebih ( Arikunto, 1990: 57).

Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut “ ada pengaruh penggunaan

media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang”.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan atau manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada dunia pendidikan, dan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya tentang penerapan media pembelajaran audio visual

dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih bagi orang yang membacanya.

2. Manfaat Praktis

(25)

9

mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari dengan tepat.

F. Definisi Operasional

untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata – kata menjadi variabel. Penulisan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Media pembelajaran audio visual

a. Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari médium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan pengertian ke penerima pesan (Sadiman dkk, 1993: 13). Menurut Hamzah (2011: 113) media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerimanya.

(26)

10 b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu kejadian, dan perubahan yang terjadi bukan perubahan secara alamiah tetapi reaksi dari situasi yang dihadapi (Yogiyanto, 2007: 12). Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya yang berpengaruh terhadap perilaku dan berhubungan erat dengan pengajaran, dimana seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan kepadanya (Huda, 2014: 2).

c. Audio Visual

Audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran (Darwanto, 2007:101). Menurut Sukiman (2012: 184) audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan.

(27)

11

Berdasarkan penjelasan istilah diatas, maka indikator penggunaan media audio visual adalah:

a. Guru terampil menggunakan media yang dapat dilihat dan dapat didengar.

b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran

c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual mampu membuat siswa memperhatikan materi yang disampaikan.

2. Motivasi Belajar a. Motivasi

(28)

12 b. Belajar

Belajar adalah perubahan relative permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengelaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh saat tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat – obatan (Suwardi, 2012: 14-15). Menurut Divesta and Thompson (Sukmadinata, 2004, 156) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman.

Belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan – latihan dan pengulangan – pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan ( Mulyati, 2005: 5).

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus terpuaskan.

Berdasarkan penjelasan istilah diatas, maka dapat ditarik indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:

(29)

13

b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan oleh guru.

c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran yang dianggap penting.

d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas.

e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

3. Hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih a. Hasil Belajar

Dalam KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan dibuat, dijadikan, dsb oleh suatu usaha (Balai Pustaka, 2007:391). Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22). Sedangkan

menurut sam‟s (2010: 33) hasil belajar adalah suatu

kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh

b. Mata Pelajaran Fiqih

(30)

14

syar‟i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari

dalil – dalil yang tafsili.

Jadi mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran PAI yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan tentang hukum-hukum syara‟ dengan dalil-dalil yang terperinci yang dipahami melalui kekuatan rasio atau hasil pemikiran berdasarkan dalil-dalil tersebut.

Maka bisa disimpulkan bahwa hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah usaha sadar oleh individu untuk mencapai suatu tujuan, yang terjadi setelah proses belajar mengajar mata pelajaran Fiqih itu dilaksanakan dan selesai. Biasanya hasil akan diterima siswa setelah melakukan suatu evalusai.

Indikator hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah diambil dari nilai ulangan harian pada mata prlajaran Fiqih G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.

(31)

15

a. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu media pembelajaran audio visual dan motivasi sebagai variabel bebas serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebagai variabel terikat. b. Penelitian ini dilakukan untuk mencari adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian peneliti memilih lokasi di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang.

b. Waktu penelitian ini dilaksanakan antara bulan Agustus 2015 sampai dengan September 2015, yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

(32)

16 b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi, (Hadi, 1977: 22), sedangkan dalam pengertian yang lain, menurut Suprayoga dan Thobrani (2003: 133) sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki dan dalam porsi mewakili populasi. Dalam pengambilan sampel Suharsimi Arikunto (2010:174)

mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang,

maka sampelnya lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka subyek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25% atau lebih.

(33)

17 4. Metode Pengumpulan Data a. Angket atau kuesioner

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya ( Sugiono, 2011: 102)

Adapun yang menerima angket dalam pengumpulan data ini adalah siswa/siswi di MTs Assalafi Kenteng. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang penggunaan media pembelajaran audio visual, dan motivasi pada mata pelajaran Fiqih. Yang mana masing – masing variabel memiliki rincian soal angket sebagai berikut:

1) Variabel penggunaan media pembelajaran audio visual

jumlah soal dalam angket adalah 10 butir.

2) Variabel motivasi belajar siswa jumlah soal dalam angket adalah 10 butir.

3) Variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih jumlah soal dalam angket adalah 10 butir.

b. Dokumentasi

(34)

18

ini peneliti memegang chek-list untuk mencatat variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/ muncul variable yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check pada tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal – hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel, peneliti dapat menggunakan kalimat bebas (Arikunto, 1996: 234). Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan berkas – berkas yang berkaitan dengan profil sekolah dan gambaran umum sekolah di MTs Assalafi Kenteng sebagai dokumentasi.

H. Instrument Penelitian

Instrumen pengumpulan data penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 1990 : 206). Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa butir-butir pertanyaan pada angket.

Sesuai dengan obyek penelitian ini, maka instrumen yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual

(35)

19 I. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh yaitu analisis data. Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan – permasalahan dalam penelitian yang kemudian dapat diinformasikan lebih lanjut sebagai hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau validitasnya.

Dalam mengnalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Analisis pendahuluan

Data yang terkumpul mula – mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis pendahuluan. Dalam hal ini penulis menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, selanjutnya mengklasifikasikan dan menganalisis dan mengklasifikasikan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas situasi objek yang penulis teliti. Setelah data terkumpul, maka diberi kriteria dan diberi tabulasi dalam bentuk prosentase. Untuk mencari data tentang penggunan media pembelajaran audio visual, motivasi siswa mengikuti pelajaran Fiqih, dan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih, menggunakan rumus sebagai berikut:

P = x 100 %

Keterangan:

(36)

20

F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Jumlah siswa atau siswi

100% : Bilangan Konstan

2. Analisis lanjutan

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah menggunakan product moment (Sugiono, 2005: 255).

a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

rX

1

Y

=

√{ }{ }

Keterangan :

rX1Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Case

∑ X1 Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y

∑ X1 : Jumlah seluruh skor X1

∑Y : Jumlah seluruh Y

b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

rX

2

Y

=

√{ }{ }

Keterangan:

rX2Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment

(37)

21

∑ X2 Y : Jumlah hasil Perkalian antara skor X2dan skor Y

∑ X2 : Jumlah seluruh skor X2

∑ Y : Jumlah seluruh Y

c) Mencari korelasi X1 dan X2

rX

1

X

2

=

√{ }{ }

d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel dengan rumus sebagai berikut:

RX X Y= √

Keterangan:

R X1X2Y : Korelasi ganda antara X1X2 dan Y rX1Y : Korelasi antara rx1y

rX2Y : Korelasi antara rx2y rX1X2 : Korelasi antara rx1x2

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara x dan y atau diperoleh nilai Ho (hipotesis alternative) pada tabel taraf 5% atau 1%.

(38)

22 J. Sistematika Penulisan

Untuk gambaran yang jelas tentang skipsi ini, maka dibuat sistematika penulisan. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud adalah:

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipótesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, análisis data, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Kajian Pustaka

Dalam bab ini berisi landasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, yaitu: 1. Penggunaan media audio visual. 2. Motivasi belajar. 3. Hasil belajar siswa. 4. Pelajaran Fiqih. 5. Pembelajaran Fiqih menggunakan media

audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang.

Bab III : Hasil Penelitian

(39)

23 Bab IV : Analisis Data

Pada bab IV análisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul secara pertahapan, klarifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase serta regresi ganda untuk menjawab pokok – pokok masalah diatas.

Bab V : Penutup

(40)

24 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dalam Pembelajaran Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2011: 1). Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidakpastian siswa, kurangnya minat dan kegairahan.

(41)

25

1. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual

a. Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari médium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan pengertian ke penerima pesan (Sadiman, 1993: 13). Menurut Hamzah (2011: 113) media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh seorang guru sebagai perantara untuk menyalurkan pesan kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

b. Pembelajaran

(42)

26

c. Audio Visual

Audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran (Darwanto, 2007:101). Menurut Sukiman (2012: 184) audio visual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual adalah perantara atau alat peraga yang digunakan oleh guru dalam kegiatan beajar mengajar yang produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan (gambar) dan pendengaran (suara).

2. Media Berbasis Audio Visual

Media pembelajaran berbasis audio visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Diantara jenis media audio visual adalah media film, video, dan televisi. Dalam penelitian ini peneliti lebuh terfokus membahas media pembelajaran audio visual berupa film dan video.

(43)

27

diartikan sebagai suatu cabang seni yang menggunakan audio dan visual sebagai medianya.

Sedangkan video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu yang bersamaan. Media video ini dalam pembelajaran PAI dapat digunakan untuk mengajarkan materi untuk pengembangan aspek sikap atau nilai– nilai meupun ketrampilan seperti ketrampilan wudhu, shalat, manasik haji, dan sebagainya.

Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya kelebihan dari media film dan video (Arsyad, 2003: 49) adalah:

a. Film dan video dapat melengkapi pengalaman – pengalaman dasar peserta didik ketika mereka membaca, berdiskusi, dan berpraktik. b. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat

yang dapat disaksikan secara berulang – ulang jika dipandang perlu. Misalnya langkah – langkah berwudhu dan sholat fardhu. c. Film dan video dapat meningkatkan motivasi dan menanamkan

sikap yang baik.

(44)

28

Adapun kekurangan dari media film dan video adalah:

a. Pengadaan film dan video pada umumnya memerlukan biaya yang relatif mahal dan waktu yang relatif lama.

b. Pada saat film dipertunjukkan, gambar – gambar yang bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan film tersebut.

c. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

Berdasarkan penjelasan teori – teori yang dikemukakan diatas maka salah satu hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam menjelaskan materi Fiqih yakni dengan pemanfaatan media pembelajaran secara maksimal terutama penggunaan media film dan

(45)

29

3. Nilai – Nilai Praktis Penggunaan Media

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai – nilai praktis (Asnawir, 2002: 14) sebagai berikut:

a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing – masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan tersebut.

b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa/ mahasiswa didalam kelas. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran – kesukaran tersebut.

c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.

d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama – sama diarahkan menuju hal

– hal yang sesuai dengan tujuan yang dicapai.

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang aiswa

untuk belajar. Dengan adanya media pembelajaran dapat menimbulkan rangsangan tertentu kearah keinginan untuk belajar. h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu

yang konkret kepada yang abstrak.

Jadi dengan adanya penggunaan media pembelajaran audio visual

(46)

30

melihat secara langsung materi Fiqih dan mendengar penjelaskan dari materi tersebut yang diharapkan membantu pemahaman siswa. Adanya media audio visual yang menjelaskan materi dengan melihat secara langsung dan mendengarkan penjelasannya maka akan memotivasi murid dalam mengikuti pelajaran, dan siswa tidak akan merasa bosan dengan pengajaran guru yang monoton. Seorang guru harus berfikir kreatif dan inovatif dalam menggunakan media pembelajaran, karena banyak nilai – nilai dalam penggunaan media tersebut. Bagi seorang siswa dengan penggunaan media pembelajaran maka kegiatan belajar di kelas akan lebih menyenangkan dan bervariasi karena siswa bisa melihat secara langsung praktik yang selama ini dilakukan dalam kehidupan sehari - hari sehingga akan memicu kreativitas peserta didik serta bisa memperbaiki kesalahan – kesalahan yang selama ini dilakukan setelah mendapatkan penjelasan yang benar oleh guru mata pelajaran Fiqih.

4. Fungsi dan Manfaat Media Dalam Pembelajaran

(47)

31

sistem pendidikan modern saat ini. Berdasarkan penjelasan istilah diatas maka manfaat praktis penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Kustandi, 2011: 23) yaitu :

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak siswa sehingga menimbulkan motivasi, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.

c. Media pembelajaran dapat mengetasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa dilingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.

Penggunaan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut. Fungsi media menurut Daryanto (2013: 20) adalah sebagai berikut: a. Memotivasi minat atau tindakan. Untuk memenuhi fungsi

memotivasi, maka media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik penyampaian materi dengan berbasis audio visual.

b. Memberikan instruksi/ pengarahan kepada siswa.

c. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai hal – hal yang belum dimenerti oleh siswa.

5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

(48)

32

dan gambar yang bisa digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi fiqih yang bersifat praktik. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepat gunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis dan biaya (Asnawir, 2002: 17). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Masalah tujuan belajar ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penerapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar – benar tergambar dalam bentuk perilaku.

b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang amat penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa. c. Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang

serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.faktor umum, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.

d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan dikelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang dikehendaki tidak mungkin dilakukan oleh guru. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.

(49)

33

6. Indikator Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual

a. Guru terampil menggunakan media yang dapat dilihat dan dapat didengar.

b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran

c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual mampu membuat siswa memperhatikan materi yang disampaikan.

B. Motivasi Belajar

Guru dalam memberikan materi kepada siswa mencoba untuk bermacam cara untuk memotivasi siswanya. Salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran audio visual yag digunakan oleh seorang guru dalam pembelajaran fiqih. Namun sayangnya penggunan media ini masih terlalu minim untuk tingkat MTs. Kebanykan cara yang dilakukan adalah negatif, seperti ancaman, hukuman, dan paksaan. Banyak guru yang baik, justru membuat siswa semakin tertekan.

(50)

34

untuk memotivasi siswa tetap ada kemungkinan beberapa siswa di kelas yang menunjukkan perilaku yang mengganggu proses belajar sehingga penting bagi seorang guru untuk mempelajari cara–cara yang efektif untuk mengatur siswa tanpa perlu bersikap tidak ramah dan agresif.

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (Djaali, 2012: 101) adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yag mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sedangkan menurut Majid (2014: 309) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi–reaksi pencapaian tujuan.

(51)

35

mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus terpuaskan.

2. Fungsi Motivasi Belajar

Perlu ditegaskan bahwa motivasi berhubungan dengan suatu tujuan yang berpengaruh pada aktivitas. Fungsi motivasi (Maslikhah, 2009:166) adalah sebagai berikut:

a. Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dan siaga.

b. Memusatkan peserta didik pada tugas – tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.

c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka penjang.

Demikian posisi motivasi secara pokok, tetapi tidak berarti seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik karena berhasil tidaknya seseorang itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, namun banyak faktor yang mempengaruhinya.

3. Jenis – Jenis Motivasi Belajar

Motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi intrinsik yakni motivasi dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik yakni diluar diri seseorang.

a. Motivasi intrinsik

(52)

36

tidak memerlukan motivasi ektrinsik keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan (Islamudin, 2012: 260).

Seseorang yang mempunyai minat tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran, maka akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal, atau suatu situasi ada sangkut pautnya dengan dirinya. Jadi, motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan sekedar atribut dan seremonial.

b. Motivasi ekstrinsik

(53)

37

ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang proses instrinsik edukatif didalam kelas (Djamarah,2011: 149-150).

Bahwa motivasi intrinsik mampu menumbuhkan keinginan dan dorongan untuk mengikuti pelajaran karena dorongan dari diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena dorongan untuk mempelajari materi Fiqih yang berasal dari luar. Pada motivasi ekstrinsik bertujuan untuk mendorong motivasi siswa dengan berbagai cara agar siswa mau mengikuti pelajaran. Keduanya sangat dibutuhkan oleh siswa agar agar siswa mempunyai keinginan dan kesukaan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar memperoleh hasil belajar yang maksimal dam memuaskan. Salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi adalah pemanfaatan media audio visual, dengan melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan penjelasan dari materi tersebut diharapkan siswa mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru. Apabila seorang murid merasa senang dan mudah memahami materi dengan melihat dan mendengar secara langsung kenyataan yang selama ini dilakukan maka akan bisa menumbuhkan motivasi. Sehingga siswa akan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Fiqih di kelas.

4. Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar

(54)

38

pembelajaran maka harus mempunyai motivasi sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Agar peranan motivasi bisa berjalan secara maksimal, maka prinsip – prinsip dalam motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar (Djamarah, 2011:152-153) , yaitu:

a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang meuntuk menndorong seseorang dalam melakukan aktivitas belajar.

b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar.

c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar. e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.

5. Indikator motivasi belajar

a. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan oleh guru.

c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran yang penting.

d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas. e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

(55)

39

Sedangkan belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan–latihan dan pengulangan–pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (Mulyati, 2005:5). Menurut Rusmono (2012: 8) perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar, karena belajar pada dasarnya bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.

Hasil belajar menurut bloom, merupakan perilaku yang meliputi tiga ranah yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif meliputi tujuan–tujuan belajar yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan ketrampilan. Ranah afektif meliputi tujuan–tujuan belajar yang menjelaskan sikap, minat, nilai–nilai, dan pengembangan apresiasi serta penyesuaian. Ranah psikomotorik mencakup perubahan tingkah laku yang menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari sebuah mata pelajaran.

(56)

40 2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Menurut Rohani (2004:179) penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan meteri pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan:

a. Sasaran penilaian. Sasaran dari evaluasi hasil belajar adalah keseimbangan perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Masing – masing bidang terdiri dari sejumlah aspek. Aspek – aspek tersebut sebaiknya dapat diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat diketahui tingkah laku mana yang yang dikuasai dan yang belum dikuasai sebagai bahan perbaikan.

b. Alat penilaian. Pengguanaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan non tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang objektif. Penilaian hendaknya dilakukan secara berkesinambunagn agar diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. c. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan

dalam entuk formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran berlangsung, yakni akhir pelajaran. Sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada pertengahan program dan akhir program pembelajaran.

3. Ruang Lingkup Hasil Belajar

Menurut Zainal Arifin (2011: 21) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan. Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai hal yang sulit, dan dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun rincian domain tersebut adalah:

(57)

41 1) Pengetahuan

Pengetahuan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali dan mengetahui adanya konsep. 2) Pemahaman

Pemahaman yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

3) Penerapan

Penerapan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik menggunakan ide – ide umum, metode, prinsip, dan teori

– teori dalam situasi baru dan konkret. 4) Analisis

Analisis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan situasi ke dalam unsur – unsur atau komponen pembentuknya.

5) Sintesi

6) Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan beberapa faktor.

7) Evaluasi

Evaluasi yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi.

b. Doamain afektif, yaitu perubahan sikap dan tingkah laku peserta didik setelah mendapatkan dan menerima materi pembelajaran. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu : 1) Kemampuan menerima, yaitu kemampuan peserta didik untuk

peka terhadap situasi dan rangsangan tertentu.

2) Kemampuan menanggapi/ menjawab yaitu kemampuan peserta didik yang menuntut tidak hanya peka terhadap situasi tententu, tapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.

3) Menilai yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu secara konsisten.

4) Organisasi yaitu jenjang kemampuam yang menuntut peserta didik menyatukan nilai – nilai yang berbeda, memecahkan masalah, dan membentuk suatu sistem nilai.

c. Domain psikomotor, yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan kreativitas dan ketrampilan.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

(58)

42

mempengaruhi proses belajar sehingga juga akan mempengaruhi hasil belajar seorang peserta didik. Menurut Lilik Sriyanti (2011: 23) keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat diluar diri individu. Faktor – faktor eksternal terdiri dari:

1) Faktor non sosial

Faktor non sosial adalah faktor – faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Misalnya, peralatan sekolah, sarana sekolah, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial yaitu faktor – faktor diluar individu yang berupa manusia. Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan anak dengan orang lain, keharmonisan dalam keluarga, dan sebagainya.

b. Faktor internal, yaitu faktor – faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari:

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Keadaan fisiologis berupa keadaan jasmanin dan keadaan fungsi – fungsi jasmani peserta didik.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor fsikis yang ada dalam diri individu. Faktor – faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan sebagainya.

D. Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian mata pelajaran Fiqih

(59)

43

2) fiqih adalah ilmu tentang hukum–hukum syar‟i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari dalil–dalil yang tafsili.

Jadi mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran PAI yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan tentang hukum-hukum syara‟ dengan dalil-dalil yang terperinci yang dipahami melalui kekuatan rasio atau hasil pemikiran berdasarkan dalil-dalil tersebut.

Fiqih merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun hubungan manusia dengan pencipta-Nya. Ada beberapa definisi fiqh yang dikemukakan ulama fiqh sesuai dengan perkembangan arti fiqh itu sendiri yang mana definisi tersebut meliputi semua aspek kehidupan, yaitu aqidah, syariat dan akhlak.

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih a. Tujuan

Pembelajaran Fiqih bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

(60)

44

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

b. Fungsi pembelajaran Fiqih untuk :

1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt. Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat.

3) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat.

4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Swt. serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.

5) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan muamalah.

(61)

45

7) Pembekalan peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Tsanawiyah Standar kompetensi mata pelajaran fiqih berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh Fiqih di MTs. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah Swt. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di MTs yaitu:

a. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyampaikan, dan menggunakan informasi tentang tata cara thaharah, pelaksanaan shalat (shalat wajib, jama'ah, jama' qashar, darurat, janazah, shalat sunnah) serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyampaikan, dan menggunakan informasi tentang sujud, dzikir dan do'a, puasa, zakat, haji, dan umrah, makanan minuman yang halal dan haram, qurban dan 'aqiqah serta mampu mengamalkannya.

(62)

46

muamalah selain jual beli, kewajiban terhadap sesama (orang sakit, janazah, dan ziarah kubur), tata pergaulan remaja, jinayat, hudud dan sanksi hukumnya, kewajiban mematuhi undang-undang negara dan syariat Islam, kewajiban mengelola dan mengolah lingkungan untuk kesejahteraan sosial. Seperti tergambar dalam kemampuan dasar umum di atas, kemampuan dasar tiap kelas yang tercantum dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam empat unsur pokok mata pelajaran fiqih di MTs. yaitu: fiqih ibadah, fiqih muamalah, fiqih jinayah dan fiqih siyasah.

4. Materi Pelajaran Fiqih di Mts Assalafi Kelas VII,VIII, dan IX Tabel 2.1

Materi pelajaran Fiqih di MTs Assalafi kelas VII,VIII, dan IX No Kelas/

Semester

Materi

1 VII/ Gasal a. Najis dan cara mansucikannya. b. Hadast dan cara mensucikannya. c. Shalat lima waktu.

(63)

47

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti lebih terfokus pada materi kelas VII dan VIII. Karena pada materi kelas tersebut lebih banyak yang menggunakan praktik secara langsung dan selalu ada dalam kehidupan sehari hari. Sehingga sangat sesuai penggunaan media audio visual karena bisa menjelaskan melalui media gambar dan suara. Peneliti terfokus pada bab najis dan hadas serta cara mansucikannya,

shalat lima waktu, shalat jum‟at, shalat jenazah, shalat jama‟ dan

qashar, dan zakat. Pada materi – materi tersebut sangat sesuai menggunakan media audio visual sebagai sarana bagi guru untuk menjelaskan materi sehingga bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari–harinya.

E. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih

(64)

48

dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Penggunakan alat audio visual seperti tersebut, ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, sehingga diharapkan anak – anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekannya. Hasil berbagai penelitian bahwa proses belajar dan mengajar menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi pengajaran 20% - 50% (Darwanto, 2007: 101).

Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas tersebut yakni hasil belajar yang memuaskan (Wahyuni, 2009: 38). Motivasi dapat mempengaruhi siswa saat mereka akan mempelajari materi yang baru atau pada saat mereka melakukan unjuk kerja dari ketrampilan – ketrampilan, strategi–strategi, dan perilaku

– perilaku yang sebelumnya telah dipelajari, dimana semua itu mempunyai

(65)

49

diinstruksikan oleh guru, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan belajar.

Adapun penelitian yang akan dilakukan dalam penyusunan sikripsi ini adalah tentang Fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami Fiqih. Fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syariat islam mengenai perbuatan-perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara terinci. Jadi, Ilmu Fiqih bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan,atau petunjuk tentang hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang, mana yang boleh dan mana yang tidak, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah ajaran islam. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran Fiqih mencakup dimensi pengetahuan , keterampilan, dan nilai-nilai. Maka sangatlah perlu untuk seorang guru dalam proses belajar mengajar menggunakan media yang menarik, salah satunya adalah audio visual yang berfungsi sebagai memotivasi dan meningkat hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.

(66)

50

usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, serta menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan (Dimyati, 2002: 85).

Penggunakan media pembelajaran audio visual akan membuat siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Siswa bisa melihat dan mendengarkan secara langsung penjelasan materi Fiqih menggukan media

audio visual seperti pemutaran video yang berkaitan dengan materi Fiqih, sehingga diharapkan akan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pemanfaatan dan penggunaan media audio visual

(67)

51

Hasil belajar dalam pembelajaran Fiqih meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Aspek kognitif berkaitan dengan pemahaman siswa dalam menyerap materi yang diajarkan oleh guru melalui media pembelajaran audio visual, dengan melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan penjelaskan dari guru diharapkan mampu mempermudah pemahaman siswa mengenai materi Fiqih yang sesuai dengan kenyataan yang dilakukan selama ini. Aspek afektif berkaitan dengan penerapan sikap yang sesuai diajarkan oleh guru saat pelajaran, yakni dengan memperbaiki kesalahan–kesalahan yang selama ini dilakukan setelah dijelaskan oleh guru dengan memperlihatkan secara langsung materi Fiqih serta mendengarkan penjelasan mengenai materi Fiqih. Aspek psikomotor berkaitan dengan ketrampilan siswa dalam menerapkan materi yang diajarkan oleh guru untuk diterapkan dalam kehidupan sehari–hari, dengan memperlihatkan dan mendengarkan secara langsung penjelasan materi Fiqih melalui pemutaran video

(68)

52 BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Assalafi Kenteng

1. Sejarah Berdirinya MTs Assalafi Kenteng

(69)

53

Tsanawiyah (SMP/MTs). Kemudian menghasilkan satu keputusan berdirinya sebuah MTs, yang diberi nama MTs Asssalafi.

Mulai juli 1993 berdirilah sebuah MTs di Kenteng, dengan murid pertama 160 orang untuk dijadikan empat kelas, saat itu Kepala sekolahnya adalah Maftah Bajuri dengan dibantu 22 orang pendidik dari para sarjana di lingkungan Kecamatan Susukan, Kecamatan Tengaran, dan Kecamatan Suruh. Saat itu sekolah masih menginduk pada MTs Negeri Susukan yang menjadi kepala sekolah adalah Drs.H.Qowaid. 5 tahun sekolah berdiri akhirnya diadakan akreditasi sekolah oleh Depag Kab.Semarang. Pada tahun 1996 MTs kepala sekolah di MTs Assalafi adalah Bapak Syamsul Marwan, SE. Beliau adalah santri mukim yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan. Sekolah semakin berkembang karena didukung oleh fasilitas, semangat kerja dari para dewan guru dan dewan komite sekolah, kemudian pada tahun 1999/2000 MTs Assalafi mengalami pergantiaan kepala sekolah yaitu Bapak Jony Mohandis, S.Ag. Saat itu sekolah semakin berkembang dan siswa menjadi semakin banyak.

(70)

54

beberapa kali meluluskan siswa-siswinya dengan kelulusan 100 %. Hal itu merupakan berkat usaha keras dewan guru juga siswa-siswi, dengan tidak meninggalkan konsep tawakal dan ihtiyar yaitu dengan diadakan jam tambahan disertai mujahadah untuk mendekatkan diri pada Allah. 2. Profil MTs Assalafi Kenteng

a. Identitas

1) NSM : 121233220008

2) NPSN : 20320527

3) Status Madrasah : swasta 4) Waktu Belajar : Pagi

5) Nama madrasah : MTs Assalafi

6) NPWP : 00.003.410.8.505.000

b. Alamat Madrasah

1) Jalan/Kampung : Jl. Klero-Suruh, Km.05, Dsn. Talok RT.18 RW.05

2) Propinsi : Jawa Tengah

3) Kabupaten/Kota : Kab. Semarang

4) Kecamatan : Susukan

(71)

55 c. Informasi Dokumen dan Perijinan

1) Tahun Berdiri : 1994

2) No. SK Pendirian : Wk.5.c/PP.00.6/3267/1994 3) Tgl SK Pendirian : 10-03-1994

4) No. SK Izin Operasional : Kd.11.22/4/PP.00/IV/1994 5) Tgl SK Izin Operasional : 04-12-1994

6) Status Akreditasi : B 7) Tahun Akreditasi : 2009

8) No. SK Akreditasi : Kw.11.4/4/PP.03.2/624.22.29/2009 3. Visi dan Misi

a. Visi

` “Terwujudnya generasi islam yang islami, qiro‟ah, tekun beribadah, berakhlak karimah, dan berprestasi”.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik.

2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Al-Qur‟an dan menjalankan agama islam.

3) Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mengaktualisasi diri dalam masyarakat.

(72)

56

5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

4. Stuktur Organisasi

(73)

57

6. Ruang Laboratorium

Gambar

Tabel 2.1
Tabel  3.1 Sarana Pendukung Belajar/ Mengajar
Tabel 3.2 Data Guru
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi laju metabolisme dan konsumsi oksigen ayam broiler pada umur yang berbeda; dan mengetahui korelasi antara konsumsi energi

Pada umumnya jenis pencemar melalui udara terdiri dari bermacam -macam senyawa kimia baik berupa limbah maupun bahan beracun dan berbahaya yang tersimpan dalam pabrik. Limbah gas,

[r]

Apakah Perusahaan tempat Saudara bekerja melakukan usaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan melalui motivasi positif dan motivasi negatif. - Iya , Perusahaan

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan

MATA MERAH DAN MATA PUTIH.. HERPES PADA MATA.. HERPES SIMPLEKS  Penyebab tersering kebutaan

Variabel input yang dipilih berdasarkan pendekatan intermediasi dalam penelitian ini meliputi: pertama, simpanan merupakan titipan murni dari nasabah kepada bank,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |