• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

3. Motivasi Belajar

3.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi (motivation), berasal dari bahasa latin movere, yang berarti

“menggerakan” to move.37 Dalam konteks ini motivasi mewakili proses psikologis

yang menyebabkan timbulnya pengarahan dan persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang ditujukan ke arah pencapaian. Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut/mendorong orang untuk memenuhi kebutuhan.38 Dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan/tujuan yang nyata ingin dicapai. Menurut Mc. Donald dalam buku Sardiman, bahwa motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.39

Dilihat dari dua pengertian yang ada bahwa motivasi merupakan suatu yang kompleks. Dengan adanya motivasi dapat menyebabkan perubahan energi atau tingkah laku seseorang untuk bertindak dan melakukan sesuatu dengan adanya dorongan tujuan, keinginan dan kebutuhan. Oleh sebab itu di dalam proses belajar mengajar jika ada peserta didik yang bermasalah dengan belajar seperti tidak melakukan tugas yang diperintahkan oleh guru atau pun tidak aktif (malas-malasan) dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka harus dicari sebabnya.

37

J. Winardi, Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011), cet.6, h. 24

38

Sabri Alisuf, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001) Hlmn. 129

39

Disinilah salah satu peran guru untuk membantu peserta didik dalam mendorong semangat belajar dengan memotivasinya.

Menurut Maslow sebagaimana yang dikutip Syaiful Bahri Djamarah, bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti kebutuhan-kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti kebutuhan estetik. Kebutuhan inilah yang mampu memotivasi tingkah laku individu.40

Untuk itu seseorang yang melakukan aktifitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktifitas belajar. Namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan.

3.2 Macam-macam Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik harus menimbulkan suatu dorongan untuk melakukan aktivitas belajar. Akan tetapi hal ini tidak akan terjadi jika lingkungan sekitar juga tidak mendukung. Oleh karena itu motivasi haruslah dipupuk baik dari dalam diri maupun dari luar. Adapun macam-macam motivasi yaitu motivasi dari dalam (intrinsik), dan motivasi dari luar (ekstrinsik) dan motivasi diperkaya berikut penjelasannya:

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrisik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap

40

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), cet.2 hal. 149

penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Untuk itu dalam menumbuhkan motivasi ini peran lingkungan belajar sangatlah penting.

c. Motivasi Diperkaya

Motivasi diperkaya yaitu motivasi yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan harapan agar para siswa lebih giat dalam belajar. Adapun bentuk atau macam motivasi yang digunakan adalah memberi nilai, hadiah, persaingan sehat, hasrat untuk belajar, keterlibatan diri dalam tugas dan lain-lain.41

Perlu ditegaskan bahwa ketiga macam motivasi ini sangatlah penting dalam memotivasi belajar atau kegiatan belajar mengajar. Motivasi-motivasi ini pun saling berhubungan pada konsep pendidikan yang ideal. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, macam-macam motivasi cukup dibagi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.42 Dimana motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar, ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

3.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Dengan demikian, motivasi mempengaruhi adanya kegiatan sesorang. Oleh karena itu, motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak di setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

41

Nadlir, dkk, Psikologi Belajar , Jakarta: Learning Assistance Program for Islamic School, 2009). hal.9-15

42

b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apayang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.43

Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi yang lain. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Menurut Fidelis E Waruwu, fungsi motivasi adalah memulai, mengarahkan, menyongkong dan membuat seseorang sensitif.44

Itulah mengapa posisi motivasi sangat penting apalagi dalam proses belajar, karena adanya motivasi dalam belajar ini. Seseorang yang memiliki motivasi akan terus tekun dalam mempelajari materi yang dipelajari. Oleh karena itu seorang pendidik atau guru perlu membangkitkan motivasi belajar dalam diri peserta didiknya. Akan tetapi tidak berarti seseorang yang memperoleh motivasi dapat mencapai hasil belajar yang baik karena berhasil atau tidaknya seorang peserta didik dalam belajar itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya.

3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Menurut Dimyanti dan Mujiono, terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, yaitu cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

43

Nadlir, dkk, Ibid hal 9-14 44

Fidelis E. Waruwu, Belajar dan Motivasi: Bagaimana Mengembangkan Motivasi Intrisik, Jurnal Provitae, hal.21, vol. 2, no. 2, november 2006

dan upaya guru dalam membelajarkan siswa45. Berikut penjelasan dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada siswa adalah:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Yaitu dari segi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar.

b. Kemampuan siswa

Yaitu kemampuan atau keinginan siswa yang dimiliki untuk mencapainya. Kemampuan motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya, karena tidak dapat dipingkiri bahwa kemampuan akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.

c. Kondisi siswa

Yaitu kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan menganggu perhatiannya dalam belajar.

d. Kondisi lingkungan siswa

Yaitu kondisi lingkungan sangat penting karena lingkungan merupakan bagian dari kehidupan dan interaksi manusia. Lingkungan yang baik pada siswa akan membuat nyaman para siswanya untuk belajar. Sedangkan lingkungan yang kurang mendukung atau tidak baik pastinya akan menimbulkan ketidak nyamanan siswa dalam belajar.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Yaitu guru adalah faktor luar (ekstrinsik) dalam memotivasi peserta didiknya. Hal itu merupakan tugas dari seorang guru. Sebagai seorang pendidik upaya guru dalam membelajarkan siswanya meliputi:

1. Menyelenggarakan tertib di sekolah

2. Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu

3. Membina belajar tertib pergaulan

4. Membina belajar tertib lingkungan sekolah.46

Singgih D. Gunarsa menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:

1. Faktor biologis, yaitu energi umum individu yang disebabkan oleh kelenjar, metabolisme, dan faktor bawaan lainya.

45

Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: RINEKA CIPTA, 2009). Hal 97

46

2. Pengaruh kebudayaan, khususnya nilai-nilai keluarga yang mementingkan pendidikan dan keberhasilan.

3. Latihan anak dalam mengembangkan ketidak ketergantungan, kepercayaan diri, keyakinan diri, dan keinginan untuk melebihi.47

Dilihat dari uraian di atas bahwa dapat dikatakan faktor yang mempengaruhi motivasi terdiri dari faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri individu) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri individu). Adapun faktor yang berasal dari dalam individu memuat atas beberapa hal yaitu:

a. Adanya kebutuhan

b. Persepsi individu mengenai diri sendiri c. Harga diri dan prestasi

d. Adanya cita-cita dan harapan masa depan e. Keinginan tentang kemajuan dirinya f. Minat

g. Kepuasan kinerja

Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu terdiri dari beberapa hal yaitu: a. Pemberian hadiah

b. Kompetisi c. Hukuman d. Pujian

e. Situasi lingkungan pada umumnya f. Sistem imbalan yang diterima48

Selain itu faktor dari luar dapat diciptakan oleh guru dengan berbagai strategi agar dapat menumbuhkan motivasi siswa, beberapa yang dapat digunakan dalam memotivasi belajar siswa yang termasuk dalam faktor ekstrinsik.

a. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam. b. Jadikan siswa peserta aktif.

c. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai. d. Menciptakan suasana kelas yang kondusif.

e. Berikan tugas yang proposional.

f. Libatkan diri untuk membantu siswa mencapai hasil. g. Berikan petunjuk pada para siswa sukses dan belajar. h. Hindari kompetisi antarpribadi.

i. Berikan masukan.

j. Hargai kesuksesan dan keteladanan.

47

Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak dan Remaja, (Jakarta: Gunung Mulia, 2008), cet. 13,hal. 257

48

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), cet.3 hal. 313-314

k. Antusias dalam mengajar.

l. Tentukan standar yang realistis dan tinggi. m. Pemberian penghargaan.

n. Hindari penggunaan ancaman. o. Hindarilah komentar buruk. p. Kenali minat siswa

q. Peduli dengan siswa.

r. Ciptakan aktivitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas.49

Dapat disimpulkan bahwa faktor ekstrinsik atau faktor dari luar sangat banyak ragam jenisnya serta dapat diciptakan sesuai kondisi yang ada, tinggal bagaimana guru mampu memahami para peserta didiknya.

3.5 Indikator Motivasi dalam Belajar

Motivasi dalam belajar merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.50 Dengan demikian, motivasi merupakan usaha dari luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi perlu diperhatikan akan hal-hal yang menunjukan faktor tertentu atau mengenai suatu keadaan motivasi pada peserta didik.

Menurut Abin Syamsuddin Makmun bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:

1. Durasi kegiatan 2. Frekuensi kegiatan 3. Persistensi pada kegiatan

4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan

5. Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan

6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan 7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari

kegiatan yang dilakukan

8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.51

49

Abdul Majid, Strategi pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), cet. 4 hal.321

50

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran..hal. 47 51

Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-teori Dasar Psikologi pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), cet. 1, hal. 79

Selain itu setelah pembahasan diatas untuk memahami sifat dari proses motivasi itu sendiri adalah melihat kompenen-komponen motivasi.

Menurut Winardi, beberapa kompenen-komponen dasar motivasi yaitu: 1. Kebutuhan, keinginan, ekspektansi-ekspektansi.

2. Perilaku. 3. Tujuan-tujuan. 4. Umpan balik.52

Motivasi sangat mempengaruhi apa yang dilakukan pada peserta didik. Produktivitas peserta didik dipengaruhi oleh motif-motif yang ada pada dalam diri mereka maupun dari luar. Untuk itu setelah mengetahui pentingnya peran motivasi bagi peserta didik dan hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru, guru perlu juga memperhatikan bagaimana ciri-ciri peserta didik yang memiliki motivasi. Menurut Sadirman, bahwa ciri-ciri peserta didik yang memiliki motivasi dapat dilihat seperti yang tertera berikut.

1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.53

Dengan mengetahui indikator motivasi individu dan ciri-ciri peserta didik yang memiliki motivasi, dapat disimpulkan indikator-indikator dari motivasi belajar yang meliputi faktor intrinstik dan faktor ekstrinstik yaitu:

1. Menunjukan ketekunan dalam menghadapi tugas.

2. Menunjukan keuletan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan. 3. Menunjukan partisipasi pada saat kegiatan belajar.

4. Menunjukan kepercayaan diri dan keyakinan dalam belajar. 5. Menunjukan keingintahuan pada hal-hal yang baru.

6. Menunjukan semangat tertib di lingkungan sekolah.

52

J. Winardi, Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011), cet.6, hal. 25

53

Dokumen terkait