• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

2. Motivasi Belajar …

a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah berbagai perubahan dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu (Mc.Donald dalam Oemar Hamalik, 2001:153). Perubahan dalam diri seseorang terjadi karena adanya dorongan dari luar untuk melakukan sesuatu agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

Menurut Hamzah B. Uno (2008:3) motivasi merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha melakukan perubahan tingkah laku yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhannya. Dorongan dari dalam harus kuat agar motivasi yang tumbuh juga semakin kuat. Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Adapula menurut Wahosumidjo (dalam Hamzah B. Uno, 2008:8) motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu. Jika tujuan itu tercapai maka siswa sungguh-sungguh belajar dan termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk menimbulkan perubahan tingkah laku, perasaan, dan reaksi yang lebih baik agar dapat mencapai tujuan tertentu.

b. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar merupakan pendorong, pengarah, dan penggerak bagi siswa unuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sardiman (1986:77) mengatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukkan hasil belajar yang baik pula.

Menurut Winkel (2013: 194-195) motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Jika siswa dapat melibatkan diri dengan banyak orang, maka siswa

tersebut memiliki motivasi belajar yang baik. Jadi, siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan motivasi siswa juga tinggi.

Sedangkan menurut Hamzah B.Uno (2008: 23) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat ditunjang dengan beberapa indikator yang mendukung. Indikator yang mendukung harus baik agar siswa berhasil memiliki motivasi belajar, sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan kebutuhan hidupnya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

c. Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman AM (1986:83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas.

2) Ulet menghadapi kesulitan. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.

3) Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.

4) Lebih senang bekerja sendiri.

5) Dapat mempertahankan pendapatnya. 6) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

7) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut akan memiliki motivasi belajar. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar akan menunjukkan hal-hal berikut:

1) Memiliki semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2) Memiliki sikap yang tekun dan rajin dalam mengerjakan tugas. 3) Memiliki kepuasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4) Memiliki semangat dalam belajar di rumah.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Oemar Hamalik (2001:103) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. Lebih lanjut Purwanto (2008:45) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan

tujuan pengajaran. Hasil belajar dapat siswa peroleh setelah siswa mengalami proses pembelajaran.

Menurut Nawawi (dalam Ahmad Susanto, 2013:5) hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Jika siswa memperoleh skor yang tinggi dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki hasil belajar yang baik.

Berdasarkan uraian hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran tertentu disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Noer Rahman (2012:195-196) berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain:

1) Faktor lingkungan

Terdiri dari lingkungan alami cotohnya lingkungan sekitar yang mendukung untuk belajar dan lingkungan sosial budaya contohnya budaya peraturan jam belajar di lingkungan anak tinggal.

2) Faktor Instrumental

Faktor Instrumental yaitu seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk mencapai tujuan, yang meliputi kurikulum,

program, sarana dan fasilitas, serta guru. Contohnya penggunaan media pembelajaran yang mendukung pembelajaran.

3) Kondisi Fisiologis

Kondisi Fisiologis meliputi: a) Kesehatan jasmani b) Gizi cukup tinggi c) Kondisi panca indera 4) Kondisi Psikologis

Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa antara lain:

a) Minat b) Kecerdasan c) Bakat d) Motivasi

e) Kemampuan Kognitif

Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013:12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik yang dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasi belajar adalah motivasi dalam mengikuti pelajaran. Hal ini menjadi faktor yang utama karena dalam pembelajaran motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika motivasi siswa tinggi, maka hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal. Namun sebaliknya, jika motivasi siswa tingi, maka hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal

4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah berbagai komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne dalam Wina Sanjaya, 2012:60). Lingkungan itu sendiri cukup luas, meliputi lingkungan yang dibentuk sedemikian rupa untuk kebutuhan proses pembelajaran, seperti laboratorium, perpustakaan, atau mungkin apotek hidup dan lain sebagainya; dan lingkungan yang tidak dibentuk untuk kebutuhan pembelajaran akan tetapi dapat dimanfaatkan untuk

pembelajaran siswa, seperti kantin sekolah, taman dan halaman sekolah, dan lain sebagainya. Selain itu, lingkungan dan orang-orang disekitar yang dapat membuat media pembelajaran juga berpengaruh.

Sedangkan menurut Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya (2012:58) media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika guru akan menggunakan media pembelajaran harus menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan agar dapat menunjang proses pembelajaran dengan baik dan siswa dapat lebih semangat dalam belajar. Media pembelajaran yang digunakan harus dibuat semenarik mungkin dan efektif dalam penggunaannya.

Selain itu, media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2013:8). Sarana yang digunakan diharapkan dapat membantu proses belajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat dan sarana pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk menambah pengetahuan, keterampilan, mengubah sikap seseorang, dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran dalamproses belajar mengajar menurut Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto (2013:23), yaitu:

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkugannya.

Berdasarkan peranan media seperti yang diungkapkan di atas, siswa dan guru dapat terbantu dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan menarik.

Dokumen terkait