• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh media pembelajaran komik terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi garis dan sudut kelas VII SMP Kanisius Wonogiri tahun pelajaran 2016 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh media pembelajaran komik terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi garis dan sudut kelas VII SMP Kanisius Wonogiri tahun pelajaran 2016 2017"

Copied!
352
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS

DAN SUDUT KELAS VII SMP KANISIUS WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

BERNADETTA ESWINDHA NIM : 131414071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS

DAN SUDUT KELAS VII SMP KANISIUS WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

BERNADETTA ESWINDHA NIM : 131414071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu mendampingiku.

2. Orang tuaku tercinta Y.Bambang Budiwibowo dan Tri Purwanti yang selalu memberikan doa, dukungan dan selalu ada buatku sampai saat ini. 3. Adikku Lia Yohana yang selalu memberikan semangat dan dukungan

dalam segala hal.

4. Chory Ageng Wicaksono yang menjadi penyematku.

5. Sahabat-sahabatku tercinta Stefani, Rina, Hanifah, Evi, dan Rissa. 6. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013 yang saling

menyemangati.

7. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

(6)

v

HALAMAN MOTTO

Jangan Menyerah Sebelum Kamu Memperoleh Apa yang Kamu Inginkan…

(7)
(8)
(9)

viii ABSTRAK

Bernadetta Eswindha. 131414071. 2017. Pengaruh Media Pembelajaran Komik Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Garis dan Sudut Kelas VII SMP Kanisius Wonogiri Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Komik Matematika pada materi garis dan sudut khususnya pokok bahasan garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Wonogiri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design yang terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIIA dan VIIB SMP Kanisius Wonogiri tahun pelajaran 2016/217. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran pretest, posttest, dan angket motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar sebelum pembelajaran yang dihitung menggunakan uji t diperoleh dan motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran diperoleh , sedangkan hasil belajar dari hasil pretest diperoleh dan hasil

posttest diperoleh . Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan komik sebagai media pembelajaran dapat menambah motivasi belajar siswa menjadi lebih baik dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik daripada yang tidak menggunakan komik. Jadi komik memiliki pengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

(10)

ix ABSTRACT

Bernadetta Eswindha. 131414071. 2017. The Influence of Learning Media Comic Towards Students Motivation and Learning Achievement On The Material Of Line and Angle F or Class VII Students In SMP Kanisius Wonogiri Academic Year 2016/2017. Thesis. Mathematics Education. Department of Mathematics and Natural Sciences. F aculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University. Yogyakarta.

The aim of this study were to determine the effect of using Mathematics Comics as a learning media in the material about lines and angel, particularly on the subject of parallel lines intesect by another line and paint angels to build students motivation and learning outcomes toward class VII students of SMP Kanisius Wonogiri.

The method used in this study were quasi-experimental design method Nonequivalent Control Group Design, which contained the experimental group and the control group. The subjects of this study were students of class VIIA and VIIB of SMP Kanisius Wonogiri academic year 2016/2017. The research instrument used consist of students learning motivation questionnaire before the learning process, pretest, posttest, and the students learning motivation questionnaire after the learning process.

Based on the results showed of learning motivation questionnaire before learning had been calculated using the test was and learning motivation questionnaire after learning had been calculated using

the test was , while the result from pretest was and

posttest was . The result could be concluded that the used of comics as a medium of learning was able to increase students' motivation and student learning outcomes to be better than if they did not use the comic. Comics had a influence to build students motivation and learning outcomes.

Keywords: Comics, Quasi Experimental Research Methods, Lines and

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Selama penyusunan skripsi ini, mulai dari penentuan judul, penelitian sampai pada terciptanya skripsi dalam bentuk tertulis, penulis banyak mendapatkan bantuan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus atas penyertaan, karunia, rahmat, dan yang selalu memberikan semangat, pendampingan, dan memberikan nafas kehiduan sampai saat ini. 2. Orang tua, adik, dan teman dekat atas doa dan dukungan yang selalu

diberikan sehingga penulis merasa semangat dalam menyusun skripsi ini. 3. Rohandi, PhD., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

5. Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 6. Dewa PutuWiadnyana Putra, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan sabar, memberikan arahan, dan memberikan saran dalam proses penyususnan skripsi ini.

7. Margaretha Madha Melissa, M.Pd., selaku dosen pakar yang menguji validitas instrumen penelitian yang digunakan.

8. Dra. C. Anny Sri Setyawati, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius Wonogiri yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian.

(12)

xi

10.Drs. Eko Sutantyo, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Ngadirojo yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan uji coba instrumen.

11.Darmiyati, S.Pd., selaku guru metematika SMP Negeri 3 Ngadirojo yang telah memberikan waktu untuk mengujikan instrumen penelitian di kelas VIIA.

12.Siswa-siswa jelas VIIA dan VIIB SMP Kanisius Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017 yang telah bersedia membantu dan berpartisipasi selama penelitian.

13.Siswa-siswi kelas VIIA SMP Negeri 3 Ngadirojo yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen.

14.Chory Ageng Wicaksono yang telah membantu dalam pembuatan komik dan selalu memberikan semangat.

15.Sahabatku Stefani, Rina, Hanifah, Evi dan Fani Monica yang selalu memberi semangat dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

16.Niken dan Widya teman seperjuangan yang saling berbagi dan membantu. 17.Grup Bala-Bala yang selalu memberikan hiburan, semangat dan dukungan

dalam penyusunan skripsi.

18.Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2013 atas kebersamaannya selama ini.

19.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah membantu proses penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.

Yogyakarta, 14 Juni 2017 Penulis,

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Penjelasan Istilah ... 7

1. Komik ... 7

2. Media Pembelajaran ... 7

3. Motivasi Belajar ... 7

4. Hasil Belajar ... 7

5. Garis dan Sudut ... 8

(14)

xiii

H. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Landasan Teori ... 12

1. Pengetian Belajar ... 12

2. Motivasi Belajar …... 13

3. Hasil Belajar ... 16

4. Media Pembelajaran ... 19

5. Pengertian Komik ... 6. Komik Sebagai Media pembelajaran ……… 21 23 7. Garis dan Sudut ... 25

a. Garis-Garis Sejajar yang Dipotong oleh Garis Lain ... 25

b. Melukis Sudut ... 32

B. Kerangka Berpikir ... 36

C. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Populasi dan Smapel Penlitian ... 39

C. Variabel Penelitian ... 40

D. Waktu dan Tempat Penelitian ... 40

E. Bentuk Data ... 41

1. Data Motivasi Belajar Siswa ... 41

2. Data Hasil Belajar Siswa ... 41

F. Metode Pengumpulan Data ... 41

1. Observasi ... 41

2. Tes ... 42

3. Penyebaran Angket ... 42

G. Instrumen Penelitian ... 43

1. Instrumen Pembelajaran ... 43

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 45

H. Ujicoba Instrumen ... 48

(15)

xiv

2. Reliabilitas ... 49

I. Teknik Analisis Data ... 50

1. Analisis Keterlaksanaan RPP ………... 2. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa ... 50 51 3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 60

J. Rencana Tahap-Tahap Penelitian ... 68

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ... 72

1. Persiapan Penelitian ... 72

2. Pelaksanaan Penelitian ... 75

B. Hasil penelitian ... 102

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran ... 102

2. Analisis Motivasi Belajar Siswa ... 103

3. Analisis Hasil Belajar Siswa ... 109

C. Pembahasan ... 115

1. Motivasi Belajar Siswa ... 115

2. Hasil Belajar Siswa ... 121

BAB N PENUTUP ... 127

A. Kesimpulan ... 127

B. Saran ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 129

(16)

xv

DAFTAR BAGAN

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design ... 39

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP ... 44

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pretest ... 45

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Posttest ... 46

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ... 47

Tabel 3.6 Skor Angket Pernyataan Positif dan Negatif ... 48

Tabel 3.7 Peringkat Analisis Keterlaksanaan RPP ... 51

Tabel 3.8 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran ... 52

Tabel 3.9 Uji Normalitas ... 53

Tabel 3.10 Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Sesudah Pembelajaran ... 56

Tabel 3.11 Uji Normalitas ... 57

Tabel 3.12 Uji Normalitas ... 61

Tabel 3.13 Uji Normalitas ... 65

Tabel 4.1 Data Koefisien Validitas Item Soal Pretest ... 73

Tabel 4.2 Data Koefisien Validitas Item Soal Posttest ... 74

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Reliabilitas Pretest dan Posttest ... 75

Tabel 4.4 Data Analisis Skor Motivasi Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran .... 104

Tabel 4.5 Data Analisis Skor Motivasi Belajar Siswa Sesudah Pembelajaran .... 107

Tabel 4.6 Data Nilai Pretest Siswa ... 110

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Komik Untuk Penelitian ... 24

Gambar 2.2 Sudut-Sudut Sehadap ... 25

Gambar 2.3 Bukti Sudut Sehadap ... 26

Gambar 2.4 Sudut-Sudut Dalam Berseberangan ... 27

Gambar 2.5 Sudut-Sudut Luar Berseberangan ... 28

Gambar 2.6 Sudut-Sudut Dalam Sepihak ... 29

Gambar 2.7 Sudut-Sudut Luar Sepihak ... 30

Gambar 2.8 Melukis Sudut ... 33

Gambar 2.9 Melukis Sudut ... 34

Gambar 2.10 Melukis Sudut ... 34

Gambar 2.11 Melukis Sudut ... 35

Gambar 2.12 Melukis Sudut ... 36

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Lampiran A.1 Surat Permohanan Ijin Penelitian ... 133

Lampiran A.2 Surat Permohonan Ijin Ujicoba Instrumen ... 134

Lampiran A.3 Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 135

Lampiran A.4 Surat Keterangan Melakukan Ujicoba Instrumen ... 136

Lampiran B Lampiran B.1 Lembar Validasi RPP ... 137

Lampiran B.2 Lembar Validasi Soal Pretest dan Posttest ... 141

Lampiran B.3 Lembar Validasi Angket ... 144

Lampiran B.4 Lembar Validasi Observasi Keterlaksanaan ... 146

Lampiran B.5 RPP Kelompok Eksperimen ... 148

Lampiran B.6 RPP Kelompok Kontrol ... 182

Lampiran B.7 Soal Pretest, Kunci Jawaban dan Penskoran ... 216

Lampiran B.8 Soal Posttest, Kunci Jawaban dan Penskoran ... 218

Lampiran B.9 Angket Motivasi Belajar Siswa ... 225

Lampiran B.10 Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran ... 228

Lampiran C Lampiran C.1 Skor Ujicoba Pretest ... 230

Lampiran C.2 Validitas Ujicoba Pretest ... 231

Lampiran C.3 Reliabilitas Ujicoba Pretest ... 233

Lampiran C.4 Skor Ujicoba Posttest ... 235

Lampiran C.5 Validitas Ujicoba Posttest ... 236

Lampiran C.6 Reliabilitas Ujicoba Posttest ... 238

Lampiran C.7 Daftar Nilai Kelompok Eksperimen ... 240

Lampiran C.8 Daftar Nilai Kelompok Kontrol ... 241

Lampiran C.9 Langkah-Langkah Uji Hipotesis P retest ... 242

Lampiran C.10 Langkah-Langkah Uji Hipotesis P osttest ... 246

(20)

xix

Lampiran C.12 Skor Angket Sebelum Kelompok Kontrol ... 251

Lampiran C.13 Langkah-Langkah Uji Hipotesis Angket Sebelum ... 252

Lampiran C.14 Skor Angket Sesudah Kelompok Eksperimen ... 256

Lampiran C.15 Skor Angket Sesudah Kelompok Kontrol ... 257

Lampiran C.16 Langkah-Langkah Uji Hipotesis Angket Sesudah ... 258

Lampiran D Lampiran D.1 Lembar Keterlaksanaan RPP ... 262

Lampiran D.2 Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ... 272

Lampiran D.3 Hasil Pretest Kelompok Kontrol ... 277

Lampiran D.4 Hasil Posttest Kelompok Eksperimen ... 282

Lampiran D.5 Hasil Posttest Kelompok Kontrol ... 288

Lampiran D.6 Hasil Angket Motivasi Belajar Kelompok Eksperimen ... 294

Lampiran D.7 Hasil Angket Motivasi Belajar Kelompok Kontrol ... 298

Lampiran D.8 Dokumentasi Penelitian ... 302

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada setiap jenjang pendidikan. Banyak orang memiliki pandangan bahwa matematika itu hanya ilmu tentang menghitung. Namun sebenarnya esensi dasar matematika adalah sebagai ilmu yang melatih sistem berpikir, sehingga dengan esensi tersebut menjadikan matematika sebagai pondasi dari ilmu pengetahuan lain, seperti ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, dan lain-lain. Selain itu, matematika juga memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Namun hingga saat ini matematika masih memiliki citra yang kurang menyenangkan bagi banyak siswa. Banyak siswa menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipahami karena banyak menggunakan rumus-rumus. Selain itu, ada juga yang menganggap bahwa matematika itu membosankan dan hanya berhubungan dengan angka saja. Bahkan banyak siswa yang memiliki anggapan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan terbesar.

(22)

IV sampai VII bahwa banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Siswa yang tidak memperhatikan cenderung asyik ngobrol sendiri dengan teman-temannya, asyik bermain-main sendiri, dan ada siswa yang belajar mata pelajaran lain. Selain itu, terlihat juga pada saat guru memberikan pekerjaan rumah (PR) banyak siswa yang tidak mengerjakan.

Diperlukan usaha-usaha untuk mengatasi masalah tersebut, misalnya mengadakan pembelajaran dengan menggunakan metode yang lain dari pembelajaran yang biasanya diterapkan oleh guru. Sebab kebanyakan guru pada saat mengajar masih menggunakan metode ceramah tanpa disertai media pembelajaran yang menarik untuk menumbuhkan motivasi anak dalam belajar matematika. Oleh karena itu, diperlukan metode dan media yang menarik dalam pembelajaran agar bisa mempengaruhi motivasi belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

(23)

materi secara inovatif, menarik, diminati, dan mampu memotivasi siswa, sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Kanisius Wonogiri sebelum melaksanakan penelitian dapat disimpulkan bahwa hanya sedikit siswa yang menyukai pelajaran matematika. Hal ini terlihat dari hasil belajar atau nilai siswa yang ditunjukkan kepada peneliti. Berdasarkan nilai ulangan tahun sebelumnya pada materi garis dan sudut terlihat bahwa nilai siswa masih banyak yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kebanyakan siswa tidak tuntas pada kompetensi dasar melukis sudut. Oleh karena itu, untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi garis dan sudut, peneliti akan menggunakan kompetensi dasar 5.2 dan 5.3 yaitu memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya dan melukis sudut.

(24)

Berdasarkan masalah yang ditemui di atas, peneliti memiliki salah satu alternatif pembelajaran yang inovatif yaitu dengan menggunakan media komik dalam pembelajaran. Komik adalah media visual yang berisi cerita bergambar dan dapat menghibur pembaca. Selain itu, komik juga banyak digemari oleh anak-anak. Komik yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah komik matematika. Menurut Muhammad Iqbal dalam Hasan Sastra Negara (2014) komik matematika adalah komik yang secara implisit memuat konsep-konsep atau persoalan matematika. Selain itu komik matematika haruslah mengandung humor agar melahirkan kesan positif dan rasa menyenangkan anak dalam belajar, tanpa merasa bosan. Menurut Dwi Nanto dalam Maulana (2008), ada beberapa alasan memilih komik daripada buku teks pelajaran, diantaranya komik tidak memiliki konsekuensi tes apapun sehingga bila membaca komik anak akan senang, komik kaya akan ilustrasi, komik memberi tantangan agar pembacanya tidak berhenti pada satu halaman saja melainkan hingga tamat satu buku, dan komik menawarkan banyak genre yang tidak seperti buku pelajaran. Sedangkan buku pelajaran kurang memberi tawaran sudut pandang atau variasi bacaan.

(25)

diberikan kepada siswa saat pembelajaran diharapkan mampu menimbulkan gairah dan semangat belajar matematika, sehingga proses pembelajaran dengan komik sebagai media pembelajaran dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hal ini akan berdampak bagi siswa dalam aspek memahami materi. Pembelajaran dengan komik juga diharapkan dapat membuat hasil belajar matematika siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Komik Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Garis dan Sudut Kelas VII SMP Kanisius Wonogiri Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi adanyamasalah di kelas VII SMP Kanisius Wonogiri, yaitu:

1. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional.

2. Belum ada inisiatif dari siswa untuk mencari referensi lain untuk belajar. 3. Motivasi belajar siswa yang masih rendah dalam belajar.

4. Hasil belajar siswa pada pelajaran matematika masih tergolong rendah. C. Pembatasan Masalah

(26)

memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya dan melukis sudut.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran komik pada pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Wonogiri?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran komik pada pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Wonogiri?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran komik pada pelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Wonogiri.

(27)

melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Wonogiri.

F. Penjelasan Istilah

Berikut ini disajikan penjelasan istilah yang merupakan definisi dari beberapa pengertian yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Komik

Komik adalah suatu kumpulan dari gambar-gambar yang tersusun dalam urutan tertentu untuk mengungkapkan suatu karakter dalam suatu jalinan cerita yang dapat memberi hiburan kepada pembaca dan meningkatkan imajinasi pembaca.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat dan sarana pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

3. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan kebutuhan hidupnya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

4. Hasil belajar

(28)

5. Garis dan Sudut

a. Garis-Garis Sejajar yang Dipotong oleh Garis Lain

Garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain akan membentuk sudut-sudut. Sudut-sudut yang terbentuk adalah:

1) Sudut Sehadap 2) Sudut Berseberangan

Ada dua jenis sudut berseberangan, yaitu sudut dalam berseberangan dan sudut luar berseberangan.

3) Sudut Sepihak

Ada dua jenis sudut sepihak, yaitu sudut dalam sepihak dan sudut luar sepihak.

b. Melukis Sudut

Lukisan sudut yang akan dibahas pada penelitian ini tentang melukis sudut yang besarnya tertentu, yaitu sudut yang besarnya . Untuk melukis sudut-sudut tersebut tidak mengunakan busur derajat, melainkan menggunakan jangka dan pengaris. Busur derajat digunakan untuk menggambar atau mengukur sudut.

Berdasarkan penjelasan istilah di atas dapat dijelaskan maksud dari penelitian ini akan membahas media komik yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang akan ditunjukkan dari nilai pretest dan posttest

(29)

dipotong oleh garis lain serta melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris untuk siswa SMP kelas VII semester genap.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian yang peneliti laksanakan bermanfaat bagi siswa, guru/ calon guru, dan sekolah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Penggunaan komik sebagai media pembelajaran pada pelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar dan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi matematika yang diajarkan. Disamping itu, diharapkan pula melalui media pembelajaran berupa komik dapat menggugah semangat siswa dalam belajar agar dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi Guru

Diharapkan guru dapat menggunakan media pembelajaran sebagi alternatif dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan menjadi suka belajar matematika. Selain itu, juga dapat memperkaya pengetahuan guru tentang media pembelajaran untuk materi garis dan sudut khususnya pada pokok bahasan garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain serta melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris.

3. Bagi Sekolah

(30)

satu media pembelajaran yang inovatif yang dapat diterapkan di sekolah adalah komik matematika.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, berikut akan dijelaskan garis besar dari masing-masing bab.

1. Bab I Pendahuluan

Bab I berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian Pustaka

Bab II berisikan landasan teori terkait dengan penulisan skripsi diantaranya pengertian komik, media pembelajaran, komik sebagai media pembelajaran, pengertian motivasi, pengertian belajar, pengertian motivasi belajar, ciri-ciri motivasi belajar, pengertian hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, materi garis dan sudut; kerangka berpikir; dan hipotesis.

3. Bab III Metode Penelitian

(31)

4. Bab IV Pelaksanaan Penelitian dan Pembahasan

Bab IV berisikan penjelasan hasil penelitian yang meliputi pelaksanaan penelitian, analisis data hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.

5. Bab V Penutup

(32)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar

Menurut Oemar Hamalik (2001:27) belajar adalah memperkuat kelakuan yang dialami seseorang melalui pengalaman. Berdasarkan pandangan ini belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Mengalami yang dimaksudkan yaitu mengalami segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun di lingkungan sekitar.

Menurut Thorndike (dalam Hamzah B. Uno, 2008:11), belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon (yang juga berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Perubahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang konkret atau yang nonkonkret. Kegiatan belajar yang tampak dalam teori belajar tingkah laku dalam pandangan Thorndike mengarah pada tingkah laku yang ditampilkan.

(33)

menjadi yang lebih baik dalam hal belajar. Jadi, dalam belajar seseorang memperoleh pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku melalui bimbingan atau arahan dari seorang pendidik atau guru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dapat merubah tingkah laku dan menambah pengetahuan mereka menjadi lebih baik.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah berbagai perubahan dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu (Mc.Donald dalam Oemar Hamalik, 2001:153). Perubahan dalam diri seseorang terjadi karena adanya dorongan dari luar untuk melakukan sesuatu agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

(34)

Adapula menurut Wahosumidjo (dalam Hamzah B. Uno, 2008:8) motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu. Jika tujuan itu tercapai maka siswa sungguh-sungguh belajar dan termotivasi untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk menimbulkan perubahan tingkah laku, perasaan, dan reaksi yang lebih baik agar dapat mencapai tujuan tertentu.

b. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar merupakan pendorong, pengarah, dan penggerak bagi siswa unuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sardiman (1986:77) mengatakan untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukkan hasil belajar yang baik pula.

(35)

tersebut memiliki motivasi belajar yang baik. Jadi, siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan motivasi siswa juga tinggi.

Sedangkan menurut Hamzah B.Uno (2008: 23) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat ditunjang dengan beberapa indikator yang mendukung. Indikator yang mendukung harus baik agar siswa berhasil memiliki motivasi belajar, sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan kebutuhan hidupnya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

c. Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman AM (1986:83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas.

(36)

3) Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.

4) Lebih senang bekerja sendiri.

5) Dapat mempertahankan pendapatnya. 6) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

7) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada diri seseorang, maka orang tersebut akan memiliki motivasi belajar. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar akan menunjukkan hal-hal berikut:

1) Memiliki semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2) Memiliki sikap yang tekun dan rajin dalam mengerjakan tugas. 3) Memiliki kepuasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4) Memiliki semangat dalam belajar di rumah.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

(37)

tujuan pengajaran. Hasil belajar dapat siswa peroleh setelah siswa mengalami proses pembelajaran.

Menurut Nawawi (dalam Ahmad Susanto, 2013:5) hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Jika siswa memperoleh skor yang tinggi dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki hasil belajar yang baik.

Berdasarkan uraian hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran tertentu disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Noer Rahman (2012:195-196) berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain:

1) Faktor lingkungan

Terdiri dari lingkungan alami cotohnya lingkungan sekitar yang mendukung untuk belajar dan lingkungan sosial budaya contohnya budaya peraturan jam belajar di lingkungan anak tinggal.

2) Faktor Instrumental

(38)

program, sarana dan fasilitas, serta guru. Contohnya penggunaan media pembelajaran yang mendukung pembelajaran.

3) Kondisi Fisiologis

Kondisi Fisiologis meliputi: a) Kesehatan jasmani b) Gizi cukup tinggi c) Kondisi panca indera 4) Kondisi Psikologis

Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa antara lain:

a) Minat b) Kecerdasan c) Bakat d) Motivasi

e) Kemampuan Kognitif

Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013:12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara rinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut:

1) Faktor Internal

(39)

Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasi belajar adalah motivasi dalam mengikuti pelajaran. Hal ini menjadi faktor yang utama karena dalam pembelajaran motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika motivasi siswa tinggi, maka hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal. Namun sebaliknya, jika motivasi siswa tingi, maka hasil belajar yang diperoleh juga akan maksimal

4. Media Pembelajaran

(40)

pembelajaran siswa, seperti kantin sekolah, taman dan halaman sekolah, dan lain sebagainya. Selain itu, lingkungan dan orang-orang disekitar yang dapat membuat media pembelajaran juga berpengaruh.

Sedangkan menurut Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya (2012:58) media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika guru akan menggunakan media pembelajaran harus menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan agar dapat menunjang proses pembelajaran dengan baik dan siswa dapat lebih semangat dalam belajar. Media pembelajaran yang digunakan harus dibuat semenarik mungkin dan efektif dalam penggunaannya.

Selain itu, media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2013:8). Sarana yang digunakan diharapkan dapat membantu proses belajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.

(41)

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkugannya.

Berdasarkan peranan media seperti yang diungkapkan di atas, siswa dan guru dapat terbantu dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan menarik.

5. Pengertian Komik

(42)

untuk meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk suatu alur cerita yang utuh. Alur yang utuh mempermudah seseorang untuk memahami isi dalam komik.

Adapula pendapat menurut Yudhi (2010:100), komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya dan memiliki urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi komik dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya perpaduan antara bahasa verbal dan nonverbal mempercepat pembaca untuk paham terhadap isi pesan yang dimaksud, karena pembaca terbentuk untuk tetap fokus dan tetap dalam jalurnya.

Sedangkan menurut Rohani dalam Hasan Sastra Negara (2014) komik adalah suatu kartun yang menggambarkan karakter suatu cerita dalam urutan yang erat dan dirancang untuk memberi hiburan kepada pembaca. Hiburan dalam komik sebaiknya tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan sehingga komik tidak terkesan terlalu banyak leluconnya.

(43)

bagi diri kita masing-masing dan dapat mengembangkan kreativitas yang kita miliki.

6. Komik sebagai Media Pembelajaran

Komik sangat disenangi oleh banyak orang, hal ini dapat diperkuat dari pendapat Nana dan Ahmad (1990:63-64) bahwa diperkirakan pembaca komik di Amerika Serikat lebih dari sejuta orang. Antara 400 sampai 500 judul buku komik terjual dan kurang lebih 95 juta kopi dijual pula setiap bulannya. Sedangkan dalam artikel dijelaskan bahwa perkembangan komik di Indonesia mulai berkembang dan menemukan titik terang. Kebanyakan komik di Indonesia digemari oleh anak-anak terutama yang duduk dibangku SD dan SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengatakan bahwa komik Indonesia bisa menjadi buku pelajaran, sedangkan mengatakan tidak bisa dikarenakan kendala birokrasi yang rumit untuk menjadikan buku pelajaran dalam bentuk komik.

(44)

Komik yang diaplikasikan sebagai media pembelajaran diharapkan memuat hal-hal yang menarik perhatian siswa agar siswa dapat lebih fokus dan merasa lebih senang dalam belajar. Komik yang menarik juga dapat membuat siswa termotivasi dan semangat dalam belajar. Pengembangan komik dalam pembelajaran diharapkan dapat dikembangkan oleh guru-guru, terutama guru matematika agar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan membuat siswa menyukai pelajaran matematika. Komik juga menjadi media pembelajaran yang sangat efektif untuk menjelaskan konsep-konsep yang abstrak agar mudah dipahami siswa.

[image:44.595.138.514.237.704.2]

Penelitian ini menggunakan komik dengan tokoh kartun yang percakapannya menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia nonbaku agar mudah dipahami oleh siswa-siswi. Komik dibuat menarik agar siswa semangat dalam belajar. Berikut ini contoh komik yang digunakan dalam penelitian.

(45)

Komik yang dijadikan sebagai media pembelajaran dapat digunakan di sekolah menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari.

7. Materi Pembelajaran

a. Garis-Garis Sejajar yang Dipotong oleh Garis lain

Dua garis yang terletak pada satubidang datar yang jaraknya selalu tetap dan jika diperpanjang tidak berpotongan disebut garis sejajar. Ditemukan beberapa hubungan sudut-sudut pada garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis-garis lain, yaitu:

1) Sudut Sehadap

Berikut ini sudut sehadap:

Gambar 2.2 Sudut-Sudut Sehadap

Garis sejajar garis dan keduanya dipotong oleh garis . Garis disebut garis transversal, yaitu garis yang memotong dua atau lebih garis lain yang sejajar. Dari gambar 2.2 diperoleh sudut-sudut yang sehadap adalah:

(46)

d) dengan

Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut sehadap karena mengahadap ke arah yang sama.

Teorema 1

Bukti

Untuk membuktikan teorema 1, kita harus menunjukkan bahwa: Jika sehadap dengan maka .

[image:46.595.134.540.198.698.2]

Perhatikan gambar 2.3 di bawah ini!

Gambar 2.3 Bukti Sudut Sehadap

. Tarik garis dari hingga tegak lurus garis di . Hal ini berarti tegak lurus garis .

Perhatikan garis .

(sudut pelurus)

……….(1)

Perhatikan segitiga siku-siku .

(47)

……….(2)

Dari persamaan (1) dan (2) terbukti bahwa .

2) Sudut Berseberangan

Sudut berseberangan ada dua jenis, yaitu sudut dalam berseberangan dan sudut luar berseberangan.

a) Sudut Dalam Beseberangan Perhatikan gambar 2.4 di bawah ini:

Gambar 2.4 Sudut-Sudut Dalam Berseberangan

Garis sejajar garis , keduanya dipotong oleh garis transversal . Sudut-sudut dalam berseberangannya adalah:

a. dengan b. dengan

(48)

Teorema 2

Bukti

Untuk membuktikan teorema 2, kita harus menunjukkan bahwa: Jika berseberangan dengan maka .

(sudut sehadap)

(sudut bertolak belakang) Hal ini berarti, (terbukti).

[image:48.595.136.455.288.557.2]

b) Sudut Luar Berseberangan Perhatikan gambar 2.5 di bawah ini:

Gambar 2.5 Sudut-Sudut Luar Berseberangan Sudut-sudut luar berseberangannya adalah:

a. dengan b. dengan

Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut luar berseberangan karena terletak berseberangan terhadap garis transversal dan berada di wilayah luar garis-garis sejajar.

(49)

Teorema 3

Bukti

Untuk membuktikan teorema 3, kita harus menunjukkan bahwa: Jika berseberangan dengan maka .

(sudut sehadap)

(sudut bertolak belakang) Hal ini berarti, (terbukti). 3) Sudut Sepihak

Sudut sepihak ada dua jenis, yaitu sudut dalam sepihak dan sudut luar sepihak.

a) Sudut Dalam Sepihak

[image:49.595.139.510.274.625.2]

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 2.6 Sudut-Sudut Dalam Sepihak

Garis sejajar garis , keduanya dipotong oleh garis transversal . Sudut-sudut dalam sepihaknya adalah:

a. dengan

(50)

b. dengan

Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut dalam sepihak karena keduanya sepihak terhadap garis transversal dan berada di wilayah dalam garis-garis sejajar.

Teorema 4

Bukti

Untuk membuktikan teorema 4, kita harus menunjukkan bahwa: Jika dan sudut dalam sepihak, maka

.

(dalam berseberangan)

(sudut pelurus) Hal ini berarti, (terbukti). b) Sudut Luar Sepihak

[image:50.595.139.519.221.681.2]

Perhatikan gambar di bawah ini

Gambar 2.7 Sudut-Sudut Luar Sepihak

Garis sejajar garis , keduanya dipotong oleh garis transversal . Sudut-sudut luar sepihaknya adalah:

(51)

a. dengan b. dengan

Sudut-sudut tersebut dinamakan sudut luar sepihak karena keduanya sepihak terhadap garis transversal dan berada di wilayah luar garis-garis sejajar.

Teorema 5

Bukti

Untuk membuktikan teorema 5, kita harus menunjukkan bahwa: Jika dan sudut luarsepihak, maka

.

(sudut sehadap) (sudut pelurus)

Hal ini berarti, (terbukti). Contoh soal:

Perhatikan gambar di bawah ini!

(52)

Jawab:

(sudut sehadap) (sudut pelurus)

Jadi,

b. Melukis Sudut

Lukisan sudut yang akan dibahas adalah melukis sudut yang besarnya tertentu, misalnya sudut yang besarnya

.Untuk melukis sudut-sudut tersebut tidak menggunakan busur derajat, melainkan menggunakan jangka dan penggaris. Busur derajat digunakan untuk menggambar atau mengukur sudut. Berikut akan dibahas langkah-langkah melukis:

1) Melukis Sudut

Untuk melukis yang besarnya , terlebih dahulu membuat garis dan jadikan titik sebagai titik sudutnya. Selanjutnya perhatikan langkah-langkah berikut:

a) Dengan titik sebagai pusat dan jari-jari , buatlah busur lingkaran melalui dan memotong perpanjangan di titik

(53)

b) Dengan titik dan sebagai pusat dan panjang jari-jari lebih dari , buatlah busur lingkaran yang saling berpotongan di titik .

[image:53.595.139.524.218.615.2]

c) Hubungkan titik dan , maka besar .

Gambar 2.8 Melukis Sudut 2) Melukis Sudut

Untuk melukis sudut , lukislah sudut terlebih dahulu, kemudian melukis garis bagi sudut itu sehingga sudut yang besarnya terbagi menjadi dua bagian yang sama. Langkah-langkah untuk melukis sudut adalah:

a) Lukislah .

(54)
[image:54.595.136.552.184.607.2]

Gambar 2.9 Melukis Sudut 3) Melukis Sudut

Untuk melukis yang besarnya , perhatikan langkah-langkah berikut:

a) Buat busur lingkaran dengan pusat dan jari-jari .

b) Dengan pusat dan panjang sisi yang tetap sama, buatlah busur lingkaran sehingga busur tadi berpotongan di titik . c) Hubungkan titik dan , maka diperoleh

Gambar 2.10 Melukis Sudut 4) Melukis Sudut

(55)

terbagi menjadi dua bagian yang sama. Langkah-langkah untuk melukis sudut adalah:

a) Lukis sudut .

b) Dengan pusat dan serta lebar jangka yang sama,lukislah busur lingkaran yang saling berpotongan di

c) Hubungkan titik A dan , maka diperoleh

[image:55.595.139.523.192.662.2]

karena jika sudut dibagi menjadi dua sama besar akan menghasilkan sudut

Gambar 2.11 Melukis Sudut 5) Melukis Sudut

Untuk melukis sudut , lukislah sudut terlebih dahulu, kemudian ditambahdengan sudut . Salah satu kaki sudut menjadi salah satu kaki sudut . Langkah-langkah melukis sudut adalah sebagai berikut:

a) Lukis sudut .

(56)
[image:56.595.114.543.180.559.2]

c) Hubungkan titik dengan sudut yang terbentuk, maka diperoleh karena penjumlahan dari sudut dengan sudut sehingga menjadi sudut .

Gambar 2.12 Melukis Sudut B. Kerangka Berpikir

Selama ini banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar kebanyakan memperoleh hasil belajar yang rendah. Untuk memperbaiki hasil belajar siswa perlu adanya motivasi belajar agar siswa semangat dalam belajar.

(57)

Media pembelajaran menggunakan komik merupakan salah satu media yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan guru. Hal ini dikarenakan komik memuat gambar-gambar yang dapat menarik perhatian dan membuat siswa fokus dalam pembelajaran. Melalui komik siswa diharapkan dapat berfikir dan memahami materi yang diajarkan. Dengan media komik siswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru saja melainkan siswa diminta untuk membaca komik yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan membaca komik tersebut rasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran dapat sedikit luntur dan berubah menjadi rasa senang, aktif, dan semangat dalam pembelajaran.

Media komik matematika yang diberikan dapat membuat pelajaran yang menarik sehingga siswa semangat dalam belajar. Selain itu, dapat juga meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori di atas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Wonogiri yang menggunakan media komik pada pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka

[image:57.595.110.557.230.584.2]
(58)

dan penggaris lebih tinggi dibandingkan motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan komik.

(59)

39 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain

Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen

Kontrol -

(Sugiyono, 2014:114) Desain ini terdapat dua kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2014:114). Kelompok eksperimen adalah kelompok yang menggunakan media pembelajaran komik pada proses pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak menggunakan media pembelajaran komik pada proses pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis-garis lain dan melukis sudut.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

(60)

karena materi garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris diberikan di kelas VII.

Penelitian ini mengambil sampel sejumlah populasi, karena kelas VII di SMP Kanisius Wonogiri terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VIIA yang terdiri dari 24 siswa dan kelas VIIB yang terdiri dari 23 siswa.

C. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (Syofian Siregar, 2013:10). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris menggunakan media pembelajaran komik.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel lain (Syofian Siregar, 2013:10). Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

(61)

E. Bentuk Data

Bentuk data pada penelitian ini adalah: 1. Data Motivasi Belajar Siswa

Data motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil observasi sebelum pembelajaran dan selama proses pembelajaran, serta analisis angket motivasi belajar siswa.

2. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil skor maupun nilai

pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum pembelajaran tentang garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris. Posttest dilakukan setelah selesai semua materi garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Observasi

(62)

menggunakan pedoman pengamatan (Syofian Siregar, 2013:20). Sedangkan observasi selama pembelajaran dilakukan dengan observasi terstruktur yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan pedoman pengamatan (Syofian Siregar, 201:20). Observasi terstruktur dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan observasi tak terstruktur dilakukan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

2. Tes

Tes merupakan metode untuk mengetahui hasil belajar siswa. Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan

posttest. Pretest dilakukan sebelum pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris. Posttest dilakukan sesudah pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris. Soal pretest dan

posttest yang digunakan di kelompok ekperimen dan kelompok kontrol sama.

3. Penyebaran Angket

(63)

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013:142). Angket yang digunakan dalam penelitian ini mengenai motivasi belajar siswa. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada responden sudah ada alternatif pilihan jawabannya (Syofian Siregar, 2013:21). Pembuatan angket berdasarkan indikator motivasi belajar siswa. Tujuan pemberian angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris. Angket motivasi belajar siswa yang diberikan harus diisi oleh seluruh siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai dengan keadaan yang dialami siswa.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan komik.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(64)

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan oleh peneliti karena pembelajaran sepenuhnya dilakukan oleh peneliti sendiri. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran komik, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang pembelajarannya tidak menggunakan media pembelajaran komik. RPP yang telah disusun sebelumnya dikonsultasikan dan divalidasikan dengan dosen pakar dan guru matematika yang mengajar di kelas tersebut.

[image:64.595.138.510.264.648.2]

Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diamati oleh observer. Observer di sini adalah guru matematika yang mengajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Lembar pengamatan berisikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang ada pada RPP. Berikut ini kisi-kisi lembar pengamatan RPP yang digunakan:

Tabel 3.2 LembarPengamatan Keterlaksanaan RPP

No Indikator Nomor Item

1. Guru melakukan kegiatan

pendahuluan 1, 2, 4, 5

2. Guru melakukan apersepsi 3 3. Guru melakukan kegiatan eksplorasi 6,7

4. Guru melakukan kegiatan elaborasi 8,9, 10, 11, 12, 13 5. Guru melakukan kegiatan konfirmasi 14, 15 6. Guru melakukan kegiatan penutup 16, 17, 18, 19, 20

b. Komik

(65)

jangka dan penggaris. Selain penjelasan materi, di dalam komik tersebut tedapat beberapa contoh soal dan latihan soal yang dipergunakan dalam proses pembelajaran di kelas agar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Komik dibuat semenarik mungkin dan mudah dipahami agar siswa termotivasi dan semangat dalam belajar. Komik yang sudah disusun kemudian dikonsultasikan dan divalidasikan ke pakar yaitu dosen pembimbing dan guru matematika yang mengajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan, yaitu: a. Soal Pretest

Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum pembelajaran. Soal pretest berupa 5 butir soal uraian, di mana soal-soalnya mengenai materi hubungan antarsudut yang telah dipelajari pada pokok bahasan sebelumnya. Soal pretest sebelum diujikan divalidasi terlebih dahulu oleh dosen pakar, guru matematika dan diujikan ke sekolah lain yang kemampuan siswanya setara dengan subjek penelitian karena di sekolah yang akan digunakan untuk penelitian hanya ada dua kelas saja. Berikut adalah kisi-kisi soal

pretest yang akan diberikan.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pretest

No Indikator Nomor Soal

(66)

saling berpelurus.

2 Menentukan nilai pada sudut yang

saling berpenyiku. 2

3 Menentukan nilai pada sudut yang

saling bertolak belakang. 3

4 Menyebutkan definisi hubungan

antarsudut. 4a, 4b, 4c

5 Menentukan sudut yang bersuplemen. 5a, 5b

b. Soal Posttest

Posttest dilakukan setelah kegiatan pembelajaran garis-garis sejajar yang dipotong oleh garis lain dan melukis sudut dengan menggunakan jangka dan penggaris selesai pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah pembelajaran. Tipe soal yang digunakan adalah uraian dengan jumlah soal sebanyak 4 nomor. Soal posttest

sebelum diujikan divalidasi terlebih dahulu oleh dosen pakar, guru matematika dan diujikan ke sekolah lain yang kemampuan siswanya setara dengan subjek penelitian karena di sekolah yang akan digunakan untuk penelitian hanya ada dua kelas saja. Berikut adalah kisi-kisi soal posttest yang akan diberikan.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Posttest

No Indikator Nomor Soal

1 Menentukan nilai pada sudut

berseberangan. 1

2 Menentukan nilai pada sudut sepihak. 2 3 Menyebutkan langkah-angkah

melukis sudut. 3a, 3b

(67)

c. Angket Motivasi Belajar Siswa

[image:67.595.140.518.247.585.2]

Angket motivasi belajar siswa merupakan instrumen yang digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh komik terhadap motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Pilihan jawaban dalam angket yang disusun terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Penghitungan angket motivasi belajar menggunakan skala Likert. Angket motivasi belajar terdiri dari 20 pernyataan di mana terdapat 11 pernyataan positif dan 9 pernyataan negatif. Angket motivasi belajar yang telah disusun sebelum diujikan dilakukan validasi oleh dosen pakar dan guru matematika. Berikut ini kisi-kisi angket motivasi belajar siswa.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

No Indikator Item Positif Item Negatif

1 Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

1, 3, 6 13, 14 2 Rasa senang dan puas

dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

2, 4 7, 10

3 Tekun dalam menghadapi tugas.

9, 18, 19 12, 16 4 Semangat dalam belajar di

rumah

5, 8, 11 15, 17, 20

(68)

Tabel 3.6 Skor Angket Pernyataan Positif dan Negatif

Pilihan Jawaban

Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

Selalu (SL) 4 1

Sering (S) 3 2

Kadang-Kadang (K) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

H. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen yang disusun diujikan pada subjek penelitian, peneliti melakukan uji coba instrumen tersebut pada siswa lain. Uji coba dilakukan di sekolah lain yaitu SMP Negeri 3 Ngadirojo yang memiliki kemampuan siswa setara dengan subjek penelitian. Hal ini karena di sekolah tempat penelitian hanya terdapat dua kelas saja sehingga peneliti harus mengujikan instrumen ke sekolah lain. Instrumen yang diuji cobakan adalah soal pretest dan soal

posttest. Setelah soal pretest dan posttest diuji cobakan kemudian dihitung validitas dan reliabilitas dari masing-masing soal. Berikut ini validitas dan reliabilitas yang digunakan.

1. Validitas

(69)

dalam penelitian. Untuk validitas butir menggunakan rumus korelasi

Product Moment dari P earson. Berikut rumus korelasi Product Moment

dari Pearson:

Keterangan:

: koefisien korelasi antara variabel dan , dua variabel yang dikorelasikan

: banyaknya sampel : skor item nomor : skor total

Untuk mengetahui validitas tiap item soal dari tes uji coba yang dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, dikonsultasikan dengan r product moment dengan taraf signifikan . a. Jika maka item soal tersebut valid.

b. Jika maka item soal tersebut tidak valid. 2. Reliabilitas

(70)

Keterangan:

: reliabilitas yang dicari

: jumlah variansi skor tiap-tiap item : variansi total

Untuk mencari variansi tiap-tiap item digunakan rumus:

Sedangkan untuk mencari rumus variansi total adalah:

Untuk mengetahui relibilitas dari tes uji coba yang dikonsultasikan dengan r product moment dengan taraf signifikan .

a. Jika maka item soal tersebut reliabel. b. Jika maka item soal tersebut tidak reliabel. I. Teknik Analisis Data

Berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan, maka teknik analisis data yang akan digunakan untuk mengolah data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(71)

checklist pada kolom “ya” untuk kegiatan yang terlaksana dan

memberikan tanda checklist pada kolom “tidak” untuk kegiatan yang

[image:71.595.136.514.226.549.2]

tidak terlaksana. Analisis keterlaksanaan RPP dengan menggunakan komik matematika sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Peringkat Analisis Keterlaksaan RPP

Peringkat Nilai

Amat Baik (AB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)

(Kartika Budi, 2001) 2. Analisis Data Angket Motivasi Belajar

Data motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran diperoleh dari pemberian angket motivasi belajar. Angket motivasi belajar siswa diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Pembahasan analisis angket adalah sebagai berikut:

(72)

Tabel 3.8 Skor Angket Motivasi Belajar Sebelum Pembelajaran Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Selalu (SL) 4 1

Sering (SR) 3 2

Kadang-Kadang (K) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4

Angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran yang telah diisi dicari skor keseluruhannya, sehingga setiap siswa memiliki skor yang berbeda. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol kita harus melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji . Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

1) Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Langkah-langkah uji normalitas adalah:

a) : (Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal)

: (Data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal)

b) Menentukan taraf signifikansi c) Menentukan wilayah kritis yaitu d) Statistik uji

i. Mengurutkan data mulai dari yang kecil sampai yang besar. ii. Menghitung frekuensi kumulatif relatif untuk tiap

(73)

iii. Menghitung untuk tiap pengamatan.

iv. Menentukan untuk tiap pengamatan.

v. Menghitung dan

[image:73.595.140.554.218.537.2]

vi. Membuat tabel berikut ini

Tabel 3.9 Uji Normalitas

vii. Menentukan

e) Menarik kesimpulan

i. Tolak jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. ii. Terima jika nilai statistik uji tidak masuk dalam wilayah

kritis. 2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variansi dari dua populasi. Langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas adalah:

a) Menentukan dan

(74)

b) Menentukan taraf signifikansi taraf signifikansi yang digunakan adalah .

c) Menentukan wilayah kritis

Wilayah kritis yang digunakan atau d) Menghitung statistik uji

e) Menarik kesimpulan

i. Tolak jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. ii. Terima jika nilai statistik uji tidak masuk dalam wilayah

kritis. 3) Uji

Jika sudah diketahui data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua populasi homogen, maka dapat dikenakan uji beda mean yang sesuai. Penelitian ini dengan adalah banyak sampel maka digunakan uji . Langkah-langkah pengujiannya adalah: a) Menentukan dan

(75)

b) Menentukan taraf signifikansi , taraf signifikansi yang dipilih yaitu .

c) Menentukan daerah kritis

Daerah kritik yang digunakan adalah atau

d) Menentukan rumus uji statistik

Uji statistik menggunakan uji t karena . Rumus statistiknya adalah sebagai berikut:

i. Untuk variansi yang homogen

ii. Untuk variansi yang tidak homogen

e) Menentukan kesimpulan

(76)

ii. Terima jika nilai statistik uji tidak masuk dalam wilayah kritis.

[image:76.595.136.509.239.546.2]

b. Analsisi Data Angket Motivasi Belajar Sesudah Pembelajaran Data angket motivasi belajar sesudah pembelajaran diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa. Skor yang diperoleh siswa dalam mengisi angket mempunyai kriteria penskoran sebagai berikut:

Tabel 3.10 Skor Angket Motivasi Belajar Sesudah Pembelajaran Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Selalu (SL) 4 1

Sering (SR) 3 2

Kadang-Kadang (K) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4

Angket motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran yang telah diisi dicari skor keseluruhannya, sehingga setiap siswa memiliki skor. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata hasil skor angket motivasi belajar siswa kelompok ekperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol kita harus melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji . Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

1) Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Langkah-langkah uji normalitas adalah: Langkah-langkah uji normalitas adalah:

(77)

: (Data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal)

b) Menentukan taraf signifikansi c) Menentukan wilayah kritis yaitu d) Statistik uji

i. Mengurutkan data mulai dari yang kecil sampai yang besar. ii. Menghitung frekuensi kumulatif relatif untuk tiap

pengamatan.

iii. Menghitung untuk tiap pengamatan.

iv. Menentukan untuk tiap pengamatan.

v. Menghitung dan

[image:77.595.138.552.197.662.2]

vi. Membuat tabel berikut ini

Tabel 3.11 Uji Normalitas

vii. Menentukan

e) Menarik kesimpulan

i. Tolak jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. ii. Terima jika nilai statistik uji tidak masuk dalam wilayah

(78)

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variansi dari dua populasi. Langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas adalah:

a) Menentukan dan

Dimana adalah variansi kelompok ekperimen dan adalah variansi kelompok kontrol.

b) Menentukan taraf signifikansi taraf signifikansi yang digunakan adalah .

c) Menentukan wilayah kritis

Wilayah kritis yang digunakan atau d) Menghitung statistik uji

e) Menarik kesimpulan

i. Tolak jika nilai statistik uji masuk dalam wilayah kritis. ii. Terima jika

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Komik untuk Penelitian
Gambar 2.3 Bukti Sudut Sehadap
Gambar 2.5 Sudut-Sudut Luar Berseberangan
Gambar 2.6 Sudut-Sudut Dalam Sepihak
+7

Referensi

Dokumen terkait

In this paper, we propose a hierarchical semantic graph model for man-made objects detection and recognition in high resolution remote sensing images.. Our solution uses both the

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

[r]

adalah artefak karya seni masyarakat Manggarai, khususnya masyarakat Wae Rebo, karya seni lebih bermakna jika nilai positif yang terkandung di dalamnya bisa

Pokja Pekerjaan Konstruksi SKPD07/PK-30 ULP pada Kabupaten Banjar akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi (ULANG) untuk paket pekerjaan konstruksi secara

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam iklan Sunsilk versi belanja di Supermarket ini, konsep kreatif yang umum dipakai kreator iklan mengalami penggempuran ide dengan

[r]

[r]