• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PSN 1201024 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PSN 1201024 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii Efraim Jehane Pranamantara, 2014

Sistem pengetahuan masyarakat Manggarai tentang makna arsitektur Mbaru Gendang Di Manggarai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Efraim Jehane Pranamantara. 2014. Sistem Pengetahuan Masyarakat Manggarai Tentang Makna Arsitektur Mbaru Gendang Di Manggarai (Tinjauan Visual Dan Filosofi Artefak Rumah Adat Di Manggarai). Tesis. Program Studi Pendidikan Seni, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kebudayaan Indonesia sangat beraneka ragam. Semua kebudayaan yang dihasilkan merupakan produk dari ekspresi estetik masyarakat. Di Manggarai salah satu produk dari ekspresi estetik masyarakatnya adalah Mbaru Gendang atau Rumah adat. Arsitektur Mbaru Gendang adalah simbol penghayatan orang Manggarai akan Wujud Tertinggi dan penghormatan kepada para leluhur serta kebersamaan dalam kehidupan komunal. Falsafah persatuan dan kesatuan serta rasa keadilan menjadi ideologi yang ditanamkan dari generasi ke generasi agar persatuan komunal masyarakat tidak terpecah belah. Artefak adalah karya seni hasil kebudayaan, Mbaru Gendang

adalah artefak karya seni masyarakat Manggarai, khususnya masyarakat Wae Rebo, karya seni lebih bermakna jika nilai positif yang terkandung di dalamnya bisa direvitalisasikan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya, khususnya dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan dan kesatuan serta semangat memupuk rasa keadilan hendaknya menjadi falsafah hidup Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang terdiri dari banyak perbedaan budaya, ras dan agama. Persatuan dan kesatuan serta rasa keadilan merupakan revitalisasi nilai dari falsafah arsitektur Mbaru Gendang yang dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

(2)

iii Efraim Jehane Pranamantara, 2014

Sistem pengetahuan masyarakat Manggarai tentang makna arsitektur Mbaru Gendang Di Manggarai

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Efraim Jehane Pranamantara. 2014.Knowledge System of Manggarainese About The meaning

of Mbaru Gendang Aechitecture in Manggarai Regency (A Visual Obsevation and Artifact Philosophy of Traditional Hause in Manggarai). Thesis. Arts Department, Master Degree, Indonesia University of Education.

Indonesian has many kind of cultures. All of them are the products that created trough the

society’s aesthetic expression. In Manggarai Regency, one of its products is a Mbaru Gendang or

Rumah Adat. The architecture of Mbaru Gendang can be defined as an appreciation given by the manggarainese as the highest transformation and a respect to their ancestors, and also as a symbol for the togetherness in a communal life. The philosophy of integration and justness

became an ideology which is put at each of society’s generation in aim to avoid things that can separate their unity. The artifact is one of the culture artwork; however the Mbaru Gendang is an artifact and also as an artwork that created by manggarainese themselves, especially the society of Wae Rebo. Moreover this artwork becomes meaningful if its positive values can be revitalized

on people daily life in general, and more specific in context of the Indonesia Nation’s unity. In

addition the unity and awareness in building the sense of justness should become a philosophy of life for Indonesia as a nation which is contained of many cultures, tribes, and religions. Finally,

the unity and sense of justness are becoming a revitalization value of the Mbaru Gendang’s

architecture philosophy which can be applied on life of the nation.

Referensi

Dokumen terkait

dipisahkan berdasarkan bidang Manajemen. Administratif SDM

7 Saya mengikuti setiap kegiatan – kegiatan yang diadakan perusahaan 8 Saya selalu hadir dalam pertemuan. – pertemuan yang diadakan

Adapun judul untuk tugas sarjana ini adalah “Rancangan Alat Pencacah Pelepah Sawit Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Kualitas

Latar Belaka g Masalah ……….. Tujuan Penelitian

[r]

Rancangan desain alat pencacah pelepah sawit dimaksudkan untuk mengurangi keluhan muscolusceletal operator dan hasil cacahan pelepah sawit yang dihasilkan lebih halus

Gejala tersebut sesuai dengan deskripsi penyakit layu menurut Semangun (2007), bakteri patogen yang menyebabkan layu pada tanaman bawang merah memiliki gejala busuk lunak pada

Sebagai alternatif dalam memecahkan masalah tersebut, penulis melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus yang bertujuan untuk