• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Motivasi Belajar

 

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:756) motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Menurut Uno (2008:3), motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat demi mencapai tujuan tertentu.

Sejalan dengan pendapat di atas, Mc. Donald mengemukakan (Hamalik, 2007:158) :

Motivation is an energy change withen the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction

Dari pengertian yang dikemukakan Mc.Donald, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang mengakibatkan timbunya reaksi untuk mencapai tujuan dan mengandung tiga elemen penting:

a. Motivasi mengawali terjadinya perubah energi pada diri seseorang. Motivasi itu timbul dari dalam dan luar diri manusia dan hasil dari adanya motivasi yaitu aktivitas yang akan dilakukan.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa dan afeksi seseorang. Dalam hal ini, motivasi relevan dengan emosi seseorang dan dapat menentukan tingkah laku seseorang.

c. Motivasi dirangsang karena adanya tujuan.

Motivasi yang muncul dari dalam diri manusia merupakan reaksi dari adanya tujuan. Tujuan ini menyangkut kebutuhan seseorang akan suatu hal.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang

23  

dilandasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar juga dapat diartikan sebagai psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya dan sebagai usaha penguasaan ilmu pengetahuan (Sardiman, 1986:22). Sedangkan menurut Morgan dalam http://whandi.net/2009/10/e-dukasi/pengertian-belajar.html disebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut:

a. Belajar adalah perubahan tingkah laku.

b. Perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan.

c. Perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.

Dari beberapa pengertian diatas motivasi belajar merupakan kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi belajar tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang permanen yang dilandasi dengan tujuan tertentu.

2. Jenis-Jenis Motivasi

Dalam http://wildan39.wordpress.com/2008/02/25/jenis-jenis-motivasi.html diungkapkan bahwa motivasi terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Motivasi intrinsik

Adalah bentuk motivasi yang berasal dari dalam diri subyek yang belajar. Misalnya, seorang siswa lulusan SMA ingin masuk keperguruan tinggi jurusan Pendidikan Akuntansi berdasarkan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan atau suruhan dari pihak luar. b. Motivasi ekstrinsik

Adalah motivasi yang berasal dari luar pribadi siswa yang belajar. Misalnya, siswa rajin belajar untuk mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan kepadanya.

24  

 

3. Hakikat Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Menurut Uno (2008:23) hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa dan siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat dibedakan sebagai berikut (Uno, 2008:23):

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Lingkungan belajar yang kondusif

f. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

Dalam proses pembelajaran ada beberapa teknik motivasi, salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa untuk beraktivitas atau berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan aktivitas, siswa lebih termotivasi mengikuti proses pembelajaran dan akan berpartisipasi penuh dalam proses pembelajaran sehingga proses proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

25  

Motivasi pada dasarnya dapat membantu siswa dalam memahami dan menjelaskan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain adalah sebagai berikut (Uno, 2008:27):

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Sarana penunjang pembelajaran dapat menjadi penguat belajar untuk siswa, apabila siswa sedang benar-benar mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu dan motivasi dapat menentukan hal-hal yang harus dilakukan siswa yang dapat memperkuat kegiatan belajar seperti buku sumber, handout, dan buku praktik.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan pembelajaran

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar berkaitan erat dengan kemaknaan belajar. Siswa akan tertarik dalam proses pembelajaran jika siswa tersebut sudah mengetahui manfaatnya bagi mereka. Sebagai contoh, seorang siswa menyukai belajar Akuntansi karena cita-citanya dalam bidang akuntansi. Pada suatu kesempatan, siswa tersebut diminta untuk membuat laporan keuangan, berkat pengalamanya di bidang akuntansi, siswa tersebut dapat menyelesaikan laporan keuangan tersebut dengan baik. Dari pengalaman itu, siswa semakin hari semakin giat belajar karena siswa tersebut sudah mengerti makna dari proses belajar.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seorang anak akan termotivasi untuk belajar sesuatu, siswa tersebut akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Jadi, motivsi untuk belajar menyebabkan siswa tersebut untuk tekun belajar.

5. Teknik-Teknik Motivasi dalam Proses Pembelajaran

Beberapa teknik motivasi dalam proses pembelajaran sebagai berikut (Uno, 2008:34):

a. Penyataan penghargaan secara verbal

Pernyataan verbal terhadap hasil belajar siswa yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa apalagi jika penghargaan verbal diberikan di depan banyak orang di depan kelas.

b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan

Pengetahuan terhadap hasil belajar merupakan cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

26  

 

c. Menimbulakan rasa ingin tahu dan memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa

Rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu permasalahan akan membangkitkan rasa penasaran siswa untuk dapat mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut. Hal ini dapat memicu motivasi siswa agar permasalahan tersebut dapat terpecahkan.

d. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar Dalam menerangkan materi ajar, guru sebaiknya memberikan contoh yang telah dikenal siswa sehingga lebih mudah dipahami dan mudah diingat oleh siswa.

e. Menggunakan simulasi dan permainan

Proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan dan simulasi lebih menarik bagi siswa, sehingga siswa akan termotivasi dalam proses pembelajaran dan materi ajar akan lebih mudah dipahami.

f. Memperjelas tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

Dengan mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, siswa akan lebih terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut. g. Memberitahukan hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa

Hasil belajar siswa dapat memotivasi siswa lebih kuat dalam mempertahankan hasil belajar yang telah baik maupun untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang memuaskan.

h. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa dan mengembangkan persaingan dengan diri sendiri

Belajar dengan bersaing menimbulkan upaya belajar yang sungguh-sungguh untuk menjadi lebih baik dari orang lain.

j. Memberikan contoh yang positif

Untuk menggiatkan belajar siswa tidak cukup hanya dengan memberikan tugas saja melainkan harus diberikan pengawasan dan bimbingan yang memadai selama siswa mengerjakan tugas di kelas. Dalam mengontrol dan membimbing siswa guru sebaiknya memberikan contoh yang baik.

Dokumen terkait