• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

4.5 Hasil Penelitian

4.5.1 Motivasi Bermain Pecandu Game Online Dota 2

Tahap motivasi merupakan tahapan awal dan faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan serta mengarahkan perilakunya untuk memenuhi

kebutuhan tertentu. Dalam hal ini individu berusaha untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam diri nya guna memenuhi kebutuhan .tersebut dalam sebuah game online. Dalam tahap motivasi ini kelima key informan yaitu Abo, Adhit, Adi, Rhaka dan Aldi memiliki pengalaman yang berbeda dalam hal keputusan awal mengapa mereka memulai dan memilih bermain game online

khususnya game online Dota 2. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada masing-masing key informan rata-rata mereka memulai bermain

game online sudah sejak usia dini yaitu pada saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) – Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Key informan yang pertama yaitu Abo yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara sudah mulai memainkan game online sejak kelas 6 SD. Berawal dari ketertarikannya memainkan game offline di Handphone, kemudian Abo memiliki dorongan untuk mencoba bermain game online dengan mendatangi sendiri warnet yang sekaligus membuka café didalam nya. Disana Abo mulai bermain game online Dota 1 dan bertemu dengan orang-orang yang lebih tua usianya.

“Gak ada yang ngajak sih keinginan gua pengen main dota doang gitu.

Jadi gua dateng ke warnet sendiri gitu gak diajak karena gua hobi main game kan pertama main dari HP trus langsung ke Dota”

Abo mengaku sudah mulai merasakan kecanduan bermain game online

sejak awal ia bermain di warnet tersebut, tingkat kecanduannya terus meningkat seiring bertambahnya usia Abo, ketika SD sampai SMP Abo rutin bermain 6

Jam/hari kemudian meningkat hingga SMA menjadi 12 Jam/hari hingga Kuliah Abo memainkan game online 24 Jam/hari.

Iya gua kecanduan banget tuh dari SD aja gua rutin tiap hari minimal kan main game itu 6 jam lah, pas SMA 12 jam nah baru pas kuliah sampe 24 jam kaya gitu gua. Ngisi billing 24 jam paling kepakenya mah 12 jam- 15jam sehari sisanya buat besok lagi, kenapa gua ngisi 24jam karena jatohnya lebih murah akumulasi waktu sama harganya. Tapi ya pernah juga gua main sampe 24 jam dan itu tuh gua langsung lemes besoknya gua tepar tidur 12 jam kalau main 24 jam tapi pas bangun ya gua main

lagi.”

Memasuki Sekolah Menengah Awal munculah Dota 2, Abo yang kini berada di Semester 7 salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Cilegon pun meneruskan bermain Dota 2 hingga sekarang hampir setiap hari di warnet, ia merasa sudah sangat kecanduan sehingga tidak bisa begitu saja lepas dari game online bahkan Abo mengaku kecanduan game online sama seperti kecanduan narkoba.

Key informan selanjutnya yaitu Adhit , ia memulai bermain game online

sejak kelas 3 SMP sekitar 7-8 tahun yang lalu. Game online yang pertama kali dimainkan yaitu Dota 1. Awal nya Adhit hanya bermain game online dirumah namun semakin kesini karena ajakan teman-teman Adhit pun mulai bermain di warnet ketika SMA.

“Awal kuliah sih mainnya sering dirumah, tapi makin kesini main diwarnet. Kalau untuk ke warnet sih emang diajak temen juga awalnya ramenya main diwarnet yaudah ikutan main di warnet juga biar

Dorongan untuk bermain Dota 2 timbul dari diri sendiri karena sangat tertarik melihat salah satu temannya bermain Dota 2 dengan sangat hype sehingga munculah keinginan untuk mencoba Dota 2.

“Siapa yang ngajak main dota 2 sebenernya ga ada, cuman tertarik aja

dengan orang-orang yang main dota, di warnet kan banyak yang main kayaknya kan hype banget tuh teriak-teriak banget pas mainnya rame gitu nah mulai coba-coba sampe sekarang jadi main terus”

Kemudian Adi sebagai key informan yang ketiga mengaku mulai bermain

game online sejak duduk di kelas 3 SD. Berbeda dengan kedua informan sebelumnya yang memiliki dorongan bermain game online dari diri sendiri, pada saat itu Adi diajak saudara nya untuk turut bermain game online. Awal nya Adi hanya main di komputer rumah tante nya di Bandung, lama-kelamaan Adi menjadi ketagihan terhadap game online.

“Dari SD teh, dari kelas berapa ya dari kelas 3 lah semenjak pindah ke

bandung aja mulai main game online langsung di PC pertama kali tuh main game ragnarok online yang jaman dulu banget itu RO nya. Waktu itu diajak saudara sih kan saudara main jadi ya ikut-ikutan aja apa ini

yaudah jadi ketagihan aja gitu.”

Key informan keempat yaitu Rhaka mulai bermain game online di warnet samping rumah nya sendiri pada saat kelas 1 SMP, ia mengaku bahwa orang tua nya sendiri yang menyuruh pergi bermain ke warnet dikarenakan takut terkena pergaulan bebas diluar seperti merokok, minuman keras, dan lain sebagainya.

“pertama kali banget main game online pas smp tau kelas 1 apa 2 ya lupa, pas smp itu disebelah rumah ada warnet jadi disuruh main diwarnet

aja sama mama daripada merokok atau minuman keras, disuruh ke

warnet.”

Kebiasaan bermain game online terus dilakukan sampai sekarang, walau sebelumnya Rhaka pernah memutuskan untuk mencoba berhenti bermain game online namun karena ajakan teman nya kembali diawal masuk perkuliahan untuk bermain Dota 2, Rhaka pun tertarik untuk kembali bermain game online lagi di salah satu warnet di Kota Serang.

“Diajak temen kuliah namanya adit, sama adit ditanyain dia chat grup

ada yang main game online ga dota kalau ga salah terus diajak ketemuan di pm net maen bareng dah. Padahal gamau main lagi tuh diajakin main

lagi haha jadinya main lagi.”

Informan terakhir yaitu Aldi mengaku mengawali bermain game online di warnet depan komplek rumah nya didaerah ciracas. Aldi diajak teman-temannya bermain game online di warnet tersebut, kemudian Aldi mulai pindah bermain di warnet dekat dengan sekolah nya setiap hari sepulang sekolah.

“Awalnya didepan komplek itu ada warnet trus pas mulai main Dota 2

baru pindah ke warnet Evolution daerah ciwaru itu sepulang Mts tuh langsung main. Jalan dari Mts ke warnet tuh main disana kalau belum menang belum pulang penasaran soalnya sampe jam 10 malem biasanya

dari pulang sekolah, pernah nginep juga.”

Namun kegiatan Aldi ini tidak diketahui oleh pihak keluarga seperti yang dituturkan Mike kakak perempuan Aldi, sehingga tidak ada larangan khusus bagi Aldi dalam bermain game online. Namun lama-kelamaan keluarga curiga Aldi selalu pulang malam diatas jam 10 terlebih pihak sekolah pun sempat

menanyakan bahwa beberapa kali Aldi tidak masuk sekolah, setelah diselidiki ternyata Aldi menghabiskan waktu nya untuk bermain game online di warnet.

“Jadi awalnya tuh guru BP nya nelfon katanya aldi ga pernah masuk

sekolah padahal dari rumah sih berangkat dan dia waktu itu pulang sekolah nya telat terus sampe malem ya curiga apa sih yang membuat dia telat takutnya kan ngerokok anak-anak jaman sekarang kan nongkrong

ngerokok eh pas diselidiki sama bapak tau nya main di warnet.”

Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa tahapan awal para pecandu game online Dota 2 tersebut memulai bermain game online berawal ketika usia yang masih sangat muda dan dengan alasan yang berbeda. Kemudian setelah mengetahui tahap awal seluruh key informan bermain game, peneliti akan menganalisa motivasi bermain game online Dota 2 sesuai kebutuhan mereka

berdasarkan Teori Motivasi McClelland yaitu Needs For Achievment

(Pencapaian), Needs for affiliation (Hubungan), dan Needs For Power (Kekuatan)

1. Needs For Achievment ( Pencapaian )

Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dan suatu pencapaian dari orang lain merupakan kebutuhan yang menjadi salah satu hubungan yang dapat menjelaskan motivasi. Kebutuhan pencapaian atau Needs for achievement ini merupakan dorongan utnuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil.50 Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kelima key

informan memiliki tahapan awal alasan mengapa mereka memulai bermain game

50 Akhmad Sudrajat, Op, cit. 1-7

online Dota 2 yang berbeda-beda maka kebutuhan dalam mendapatkan

pencapaian untuk melebihi standar pun berbeda pada masing-masing key

informan.

Berdasarkan hasil wawancara kepada kelima key informan didapatkan data bahwa key informan pertama yaitu Abo, ia mengaku bahwa ketertarikan nya terhadap game online Dota tidak lain karena selain mendapatkan hiburan untuk bersenang-senang Dota 2 juga merupakan game online yang tidak bisa dimainkan dengan asal-asalan, karena Dota 2 memiliki kerumitan sendiri yang hanya bisa dimainkan oleh rentang usia diatas Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga

mahasiswa. Abo menambahkan bahwa didalam game online Dota 2 pun terdapat

Ranking Level atau biasa disebut MMR (Match Making Ratio) yang dapat menjadi tolak ukur kehebatan dalam bermain game online Dota 2.

“Dota itu bukan game online yang dibuat dengan asal-asalan makanya rata-rata yang main dota itu dari anak sma sampe mahasiswa karena yaitu tadi timwork dan mikir juga terus kombinasi senam jari tangan dan dota sendiri bagi gua fun banget game nya ketika lu main berlima sama temen yang dikenal mau menang kalah pasti fun. Ketiga dota itu punya targetan pasaran kayak poin naik turun kayak level mengukur kejagoan

lu.”

MMR biasa dijadikan para pemain game online Dota 2 sebagai acuan menilai kehebatan pemain lainnya. Naik nya ranking yang diperoleh pada MMR

bisa menjadi suatu pencapaian yang melebihi standar dari pemain tersebut dan akan lebih di hargai oleh pemain lain. Hal ini senada dengan pernyataan Abo yang berpikir bahwa dengan tinggi nya poin pada MMR dalam game online Dota 2 dapat membuat dirinya lebih tinggi satu tingkat derajat kehebatan nya

dibandingkan pemain lain dalam tim nya. Abo seringkali dijadikan komandan dalam tim karena poin MMR yang dimiliki nya lebih tinggi dari yang lain dan hal itu membuatnya lebih optimis dan percaya diri.

“Yap merasa optimis aja gitu, jadi kalau mmr atau poin lu gede jadi

dihargain kalau lu nyuruh pasti didenger layaknya komandan di tim dan itu jadi beban lu buat ngangkat game temen-temen untuk menang. Gitu. Kayak naikin derajat gitulah istilahnya.”

Sepakat dengan Abo, Adi pun menyatakan bahwa Ranking dalam game online Dota 2 merupakan salah satu yang menjadi alasan mengapa Adi sulit untuk berhenti ketika sedang bermain Dota 2. Adanya keinginan untuk mencapai

ranking paling atas membuat nya penasaran untuk terus bermain berulang-ulang kali, ia memikirkan bagaimana cara nya agar terus menang dalam game tersebut. Adi berpendapat bahwa kebanyakan para pemain Dota 2 seringkali menjadi

kecanduan karena upaya menaikan poin MMR tersebut yang tidak bisa membuat

berhenti begitu saja.

“Disitu kan ada ranked atau ranking nya gitu jadi yang bikin kecanduan

tuh ya ngejar ranking nya jadi supaya gimana caranya ranking nya naik jadi yang teratas gitu aja jadi ya main lagi-main lagi. Soalnya kalau main game itu gimana ya kalau udah kecanduan itu jadi udah sekali nyoba penasaran gitu, apalagi kalau udah main dari dulu dari kecil udah kenal game trus dia main kalah gitu nah dia mikir ini gimana caranya biar menang atau terus naik level rata-rata yang kecanduan di game itu kaya

Gambar 4.4 Ranking Level Match Making Ratio (MMR) Dota 2 (Sumber : Peneliti 2017)

Informan selanjutnya yaitu Rhaka pun demikian sama dengan Abo dan Adi. Ia berpendapat bahwa kebutuhan untuk mencapai poin yang tinggi membuatnya tidak bisa berhenti adalah ketika sedang seru bermain Dota 2 di warnet bersama teman-teman yang lain untuk menaikan poin MMR. Ego yang tinggi membuat nya berpikir bahwa tidak bosan untuk memainkan Dota 2 berulang-ulang kali. Naik dan turun nya poin membuat Rhaka terus berusaha untuk memenangkan permainan tersebut.

“Terus yang ga bisa bikin berhenti pas seru main sama temen ramean

kerjasama buat ngalahin musuh sama gede-gedean naikin poin. Ego tinggi gamau kalah sama ada poin gitu di dota kalo menang poinnya naik kalo

kalah ya turun”

Berbeda dengan ketiga informan sebelumnya Adhit dan Aldi mempunyai kebutuhan pencapaian lain dalam bermain game online Dota 2 yaitu unutuk bisa

mendapatkan uang dari game online. Seperti yang dikatakan Adhit, ia mengungkapkan bahwa selain bisa untuk bersenang-senang bersama teman yang memiliki satu hobi, Adhit pun berusaha untuk mendapatkan penghasilan dari dalam game online Dota 2. Dalam Dota 2 biasanya terdapat turnamen-turnamen yang diselenggarakan baik dari tingkat paling bawah seperti turnamen antar warnet sampai turnamen tingkat internasional antar dunia. Ketika mengikuti turnamen antar warnet hadiah-hadiah yang ditawarkan pun dirasa sangat besar untuk ukuran mahasiswa seperti Adhit. Maka dari itu hal ini menjadi alasan Adhit untuk menjadikan game online Dota 2 sebagai usaha sampingan mendapatkan uang. Adhit berpikir bahwa sangat menyenangkan mendapatkan uang dari hobi yang ia sukai.

“gue main game untuk ngehasilin duit, untuk dota sendiri awal-awal ya buat seru-seruan aja tapi pas diliat dari hadiah turnamen international nya yang sekarang mencapai $23Juta siapa sih yang ga tertarik haha gue sendiri coba ikut turnamen-turnamen kemarin ini.”

Gambar 4.5 The International Dota 2 Championship 2017 (Sumber : Peneliti 2017)

The International Dota 2 Championship merupakan ajang turnamen internasional bergengsi. Berbagai tim dari berbagai negara mengikuti pertandingan e-sport Dota 2 terbesar dunia ini yang selalu digelar setiap tahun nya oleh Valve Corporation. Adhit pun mulai mengikuti turnamen-turnamen tingkat bawah Dota 2 dengan harapan mendapatkan uang dari turnamen tersebut. pernah beberapa kali Adhit memenangkan sebuah turnamen antar warnet dengan modal sebesar Rp. 50.000/team, ia dan teman satu tim nya berhasil menjadi juara 2 dengan total hadiah Rp. 2.000.000 dan di tournament lainnya dengan hadiah Rp. 500.000

“Gak sering juga sih cuma ya belakangan ini mulai ikut-ikut turnamen lumayan lah sambil jalanin hobi dapet duit juga kalau menang. Pernah dua kali menang juara 2 dapet dua juta trus pernah juara 3 dapet lima ratus ribu, modal nya 50 ribu per team nya”

Sementara Aldi mengatakan bahwa sebenarnya banyak kesempatan yang bisa diambil dan dijadikan sebuah penghasilan ketika bermain game online Dota 2. Biasa nya Aldi melakukan transaksi jual beli item-item Dota 2 didalam satu komunitas online Dota 2 di Indonesia, ia bergabung dalam komunitas tersebut via media sosial Facebook dan Instagram. Selain untuk fun Aldi juga memang sengaja bermain game online untuk mendapatkan uang dari Dota 2.

“ya kalau bagi orang awam emang gatau ya kalau Dota 2 bisa

menghasilkan uang. Sebenernya itu ada kesempatan yang bisa diambil biar bisa menghasilkan uang kaya jua-jual item Dota di komunitas nya gitu di Indonesia gabung komunitas nya itu di facebook Instagram juga ada, ngikutin dua-dua nya.”

Berdasarkan data yang diperoleh dari kelima key informan, peneliti berpendapat bahwa kebutuhan dalam pencapaian setiap informan dipengaruhi oleh dua keinginan berbeda. Pertama, keinginan untuk mencapai sesuatu yang akan membuat mereka menjadi lebih dihargai oleh sesama pemain game online

Dota 2 sendiri seperti menaikan ranking level dalam game online tersebut yang berpengaruh terhadap bagaimana cara pandang orang lain pada mereka kemudian keinginan untuk memenuhi pencapaian dalam hal finansial sebagian dari mereka berpikir bahwa selain bisa melakukan hobi yang disukai hobi tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan pencapaian finansial mereka.

2. Needs For Affiliation ( Kasih Sayang )

Kebutuhan akan kasih sayang berkaitan erat dengan kebutuhan para pecandu game online Dota 2 ini dengan motif persahabatan, situasi yang kooperatif, serta meningkatkan hubungan-hubungan dengan sekitar nya yang memiliki kesukaan yang sama. Key informan pertama yaitu Abo mengatakan bahwa ia pergi sendirian ke warnet tanpa ada nya ajakan teman-teman untuk bermain game online Dota 2, ia pergi ke warnet sendiri karena memang kesukaan nya terhadap Dota 2. Ketika diwarnet baru lah Abo bertemu dan memulai pergaulan dengan orang-orang yang lebih tua usianya dari Abo.

“Gak ada yang ngajak sih keinginan gua pengen main dota doang gitu.

Jadi gua dateng ke warnet sendiri gitu gak diajak karena gua hobi main game kan pertama main dari HP trus langsung ke Dota. pergaulan gua gimana ya gaul sama yang tua-tua gitu dan mainnya tuh di warnet yang dibandung itu dulu awalnya warnet tapi kaya café-café gitu.”

Aldi pun menyatakan hal yang sama bahwa ia bertemu banyak dengan orang-orang baru di warnet ketika ia bermain Dota 2. Aldi yang cenderung pendiam dan tidak mempunyai banyak teman di sekolah pergi ke warnet selepas pulang sekolah sendirian dan di warnet ia bertemu dengan teman yang rata-rata usia nya lebih tua dibandingkan dia. Namun hal ini tidak menjadi masalah bagi Aldi selama masih memiliki hobi dan kesukaan yang sama.

“Sendiri kalau dari Mts mah nanti di warnet baru ketemu temen-temen dari yang udah kuliah banyak nya sih anak unbaja rata-rata “

Hal ini pun di tambahkan oleh pernyataan dari kakak perempuan Aldi yaitu Mike. Mike mengungkapkan bahwa Aldi merupakan sosok penyendiri didalam kelasnya. Pernah suatu hari Mike pergi ke sekolah Aldi dan melihat Aldi sedang tidur diatas meja kelas, sehingga Mike berpikir bahwa Aldi tipe yang hanya akan dekat dengan teman yang satu hati dengan nya dalam hal ini yaitu satu hati terkait game online. Seperti yang dikatakan Aldi bahwa ia pergi ke warnet sendirian dan didalam warnet baru lah ia menemukan teman-teman yang satu hati dengannya.

“Mike juga pernah ke sekolah nya pas masuk ke kelas dia lagi tidur di

atas meja jadi kayaknya komunikasi sama temen nya juga kurang, lebih penyendiri orang nya soalnya sering main warnet juga kan dan ke warnet nya juga sendiri jadi ya ga banyak temen sekalinya ada temen paling yang

satu hati sama dia mikir nya gitu.”

Berbeda dengan Rhaka, ia menyatakan bahwa dia tertarik terhadap game online Dota 2 dikarenakan jenis permainannya yang berbasis multiplayer dimana dalam satu tim berisi 5 orang anggota untuk melawan tim lainnya. Kekompakan

yang sangat dibutuhkan dalam permainan memaksa kerjasama yang baik dalam tim.

“Ya yang paling bikin tertarik dota dibanding yang lain gara-gara multiplayernya kerjasama berlima buat ngalahin musuh sama paling

kalau kill banyak ngeratain bunuh semuanya punya kepuasan tersendiri” Ajakan dari teman nya pun sangat mempengaruhi keinginan Rhaka untuk bermain game online Dota 2 kembali. Awalnya ketika masuk kuliah Rhaka tidak ingin bermain game online lagi dan ingin mengurangi nya namun karena adanya teman yang memiliki hobi yang sama untuk bermain game online Dota 2 Rhaka pun memutuskan untuk bermain kembali di warnet.

“Diajak temen kuliah namanya adit, sama adit ditanyain dia chat grup

ada yang main game online ga dota kalau ga salah terus diajak ketemuan di pm net maen bareng dah. Padahal gamau main lagi tuh diajakin main

lagi haha jadinya main lagi.”

Rhaka pun mengatakan bahwa ia lebih senang untuk bermain game online

di warnet ketimbang harus main dirumah alasannya selain tidak memadai laptop miliknya untuk dipakai bermain game online Dota 2, ia merasa bahwa bermain bersama teman-teman dalam satu warnet langsung membuatnya tidak bosan dalam bermain. Didalam warnet Rhaka merasa bahwa bertemu dengan teman-teman lainnya membuat ia merasa senang.

“Iya karena seru kalau main bareng apalagi kerjasama nya kan. Jadi walau di mainin berulang kali juga ga bosen-bosen main dota mah”

Adi yang kini mulai hijrah ke game online mobile menyatakan bahwa meskipun kini ia sudah mulai mengurangi main di warnet namun sensasi yang didapatkan ketika bermain bersama dengan teman-teman di warnet tidak bisa tergantikan dengan hanya bermain dirumah. Ia berasumsi bahwa keseruan yang ditimbulkan teman-teman nya ketika bermain Dota 2 bersama sangat menyenangkan. Maka walaupun bermain di warnet mengahabiskan uang untuk membeli billing namun Adi selalu kembali bermain di warnet ketika ia bosan.

“Kalau lagi bosen main di HP baru ke warnet karena temen-temen juga pada pindah main ke game online mobile jadi yaudah sekalian kalau bosen baru main dota. Soalnya warnet kan ngeluarin uang buat beli

Dokumen terkait