• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Secara Bersama Antara Latar Belakang Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah dan Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah

HASIL PENELITIAN

B. Uji Prasyarat Analisis

3. Pengaruh Secara Bersama Antara Latar Belakang Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah dan Motivasi Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah

Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh secara bersama-sama antara latar belakang ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar sejarah. Hal ini nampak dari hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 33,538 dan Ftabel pada signifikannya 0,05 adalah 4,00 maka Fhitung>Ftabel. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa latar belakang ekonomi orang tua dan motivasi belajar berkaitan erat dalam mempengaruhi prestasi belajar sejarah mahasiswa.

Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sejarah mahasiswa yaitu faktor eksternal dan internal. Salah satu faktor ekternal adalah latar belakang ekonomi orang tua

sedangkan faktor internal adalah motivasi. Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain.

Dalam hal ini hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Artinya semakin tinggi keadaan ekonomi orang tua maka semakin mudah memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa sehingga prestasi belajar mahasiswa semakin tinggi pula. Apabila anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu. Akibat yang lain anak selalu di rundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini pasti akan meganggu belajar anak. Bahkan mungkin anak harus bekerja mencari nafkah membantu orang tuanya walaupun sebenarnya anak belum saatnya untuk bekerja, hal yang begitu juga akan meganggu belajar anak.

Dalam hal ini juga motivasi tidak kalah penting dalam proses pembelajaran. Dalam teori Mc. Donald, yang menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.81

Pengaruh secara bersama antara latar belakang ekonomi orang tua dan motivasi belajar mahasiswa terlihat dari prestasi belajar mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi tetapi memiliki latar belakang ekonomi orang tua yang rendah maka prestasi belajar mahasiswa tersebut rendah. Begitu juga sebaliknya mahasiswa yang mempunyai latar belakang ekonomi orang tua yang tinggi, mampu dan berkecukupan tetapi tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi pula maka prestasi belajar mahasiswa tersebut rendah pula. Seperti yang dijelaskan dalam teori Ahmadi seseorang yang memiliki motivasi yang rendah memiliki ciri-ciri motivasi sebagai berikut: tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, dan sering meningkalkan pelajaran.82

Dalam kasus tersebut akibatnya mahasiswa cenderung mengabaikan pelajaran, tidak mau peduli dengan permasalahan yang diberikan selama pembelajaran berlangsung, tidak pernah mau mencoba untuk mencari solusi permasalahannya, tidak berusaha menjawab pertanyaan-pertanyan yang diberikan, dan sering bolos dan jarang masuk kelas tanpa alasan yang jelas. Mahasiswa tersebut akan kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diajukan oleh dosen sehingga sulit memperoleh nilai yang bagus dan memuaskan.

Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa pengaruh secara bersama antara latar belakang ekonomi orang tua dan motivasi belajar sangat berkaitan erat dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

82

71 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tidak ada pengaruh latar belakang ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar sejarah mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan 2014. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan bahwa Fhitung sebesar 0,0014 dan Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 4,00, jadi Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang memiliki latar belakang ekonomi orang tua tinggi belum tentu memiliki prestasi belajar yang tinggi.

2. Tidak ada pengaruh motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar sejarah mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan 2014. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan bahwa Fhitung sebesar 0,028 dan Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 4,00, jadi Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi belajar mahasiswa tinggi belum tentu memiliki prestasi belajar yang tinggi. 3. Ada pengaruh secara bersama antara latar belakang ekonomi orang tua dan

motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar sejarah mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan 2014. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil perhitungan bahwa Fhitung sebesar 33,538 dan Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 4,00, jadi Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh secara bersama antara latar belakang

ekonomi orang tua dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar sejarah mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan 2014.

B. Saran

1. Bagi Orang Tua sebagai pendidik utama sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan anaknya dengan memfasilitasi kebutuhan belajar anak, baik berupa kebutuhan pokok maupun kebutuhan fasilitas belajar sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar supaya bisa meningkatkan prestasi belajar sejarah. 2. Bagi Prodi Pendidikan Sejarah, sebagai lembaga pendidikan di Perguruan

Tinggi hendaknya dapat memotivasi mahasiswa yang memiliki latar belakang ekonomi orang tua yang berbeda-beda untuk belajar sehingga prestasi belajar mahasiswa memuaskan.

3. Bagi peneliti berikutnya, karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti hanya mengambil sampel mahasiswa prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan 2014. Untuk pengembangan lebih lanjut perlu diadakan penelitian lanjutan yang lebih besar populasinya maupun ruang lingkupnya dengan variabel yang berbeda sehingga dapat menghasilkan penelitian yang baru dan dapat memperkaya informasi dan penegtahuan, khususnya dalam pembelajaran sejarah.