• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIK

H. Metode-Metode Pembelajaran Kooperatif

I. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Menurut Sardiman (1986:73) kata ”motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Maka dari kata ”motif” , motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan tersebut sangat dirasakan atau mendesak. Hal senada juga dikemukakan oleh Winkel (Uno, 2007:3) yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yaitu daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu.

Sementara itu menurut Uno (2007:1), motivasi diartikan sebagai dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Dengan demikian, maka dapat kita katakan bahwa motivasi merupakan kekuatan atau daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu.

2. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2007:75) motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas yaitu dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan atau daya penggerak yang mampu mendorong diri seseorang siswa untuk belajar, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan

bersama guru terasa menyenangkan dan siswa semakin semangat untuk belajar.

3. Macam-Macam Motivasi

Menurut Uno (2007:4) dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Motif intrinsik

Motif intrinsik timbul tanpa memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan mencapai sasaran.

b. Motif ekstrinsik

Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain (Uno, 2007:4): 1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang

berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya

2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.

3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis.

4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya

5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik.

4. Peranan Motivasi Belajar

Menurut Uno (2007:27), ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain:

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Motivasi dapat berperan dalam pengetahuan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal pernah dilaluinya.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.

5. Teknik-teknik motivasi di Sekolah

Menurut Uno (2007:34), ada beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran, yaitu:

a. Pernyataan penghargaan secara verbal

b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan c. Menimbulkan rasa ingin tahu

d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa

f. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar

g. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami

h. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya

i. Menggunakan simulasi dan permainan

j. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum

k. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar

l. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa

6. Usaha untuk Meningkatkan Motivasi

Usaha yang dapat dilakukan guru untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Irawan, 1995:28) adalah:

a. Setiap poses belajar harus dibuat aktif

b. Terapkan modifikasi tingkah laku untuk membantu siswa bekerja keras

c. Siswa harus tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mereka harus mengetahui bahwa tujuan telah tercapai

d. Memperhatikan kondisi fisik siswa e. Memberi rasa aman

f. Menunjukkan bahwa guru memperhatikan mereka. Mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga siswa merasa senang.

7. Ciri-Ciri Orang yang Termotivasi

Menurut Imron (1996:88), siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat kita lihat dari ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama

b. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa c. Tidak cepat puas dengan prestasi yang diperoleh

d. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah besar

e. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain

f. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin g. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini h. Senang mencari dan memecahkan masalah

Dokumen terkait