• Tidak ada hasil yang ditemukan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid RAGU-RAGU 2 3.3 3.3 3.3 SETUJU 39 65.0 65.0 68.3 SANGAT SETUJU 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.31, menjelaskan bahwa 2 responden atau 3,3 % menyatakan ragu - ragu, 39 responden atau 65 % menyatakan setuju, 19 responden atau 31,7 %

112 menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa lokasi 7-Eleven mudah dijangkau oleh konsumen.

Tabel 4.32

Reputasi Merek 7-Eleven Turut Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 3.3

RAGU-RAGU 8 13.3 13.3 16.7

SETUJU 39 65.0 65.0 81.7

SANGAT SETUJU 11 18.3 18.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.32, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 8 responden atau 13,3 % menyatakan ragu - ragu, 39 responden atau 65 % menyatakan setuju, 11 responden atau 18,3 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa reputasi merek 7-Eleven turut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Artinya bahwa merek 7-Eleven dilihat dari aspek think pada experiential marketing mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ke 7-Eleven. Aspek think di stimulus oleh proses kognitif konsumen.

Tabel 4.33

7-Eleven Memiliki Kesesuaian Antara Harga Dengan Kualitas Produk dan Pelayanan Yang Diberikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

TIDAK SETUJU 2 3.3 3.3 5.0

RAGU-RAGU 5 8.3 8.3 13.3

SETUJU 42 70.0 70.0 83.3

SANGAT SETUJU 10 16.7 16.7 100.0

113 Tabel 4.33 di atas menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden atau 3,3 % menyatakan tidak setuju, 5 responden atau 8,3 % menyatakan ragu - ragu, 42 responden atau 70 % menyatakan setuju, 10 responden atau 16,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven memiliki kesesuaian antara harga yang ditawarkan dengan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan.

Tabel 4.34

7-Eleven Tempat Berkumpul atau Hang Out Yang Cukup Dikenal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 3 5.0 5.0 6.7

SETUJU 37 61.7 61.7 68.3

SANGAT SETUJU 19 31.7 31.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.34, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 5 % menyatakan ragu - ragu, 37 responden atau 61,7 % menyatakan setuju, 19 responden atau 31,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven adalah tempat berkumpul atau hang out yang cukup dikenal.

114 d.Act

Tabel 4.35

Hang Out atau Berkumpul di 7-Eleven Sudah Menjadi Bagian Dari Gaya Hidup Konsumen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 2 3.3 3.3 3.3

TIDAK SETUJU 6 10.0 10.0 13.3

RAGU-RAGU 18 30.0 30.0 43.3

SETUJU 26 43.3 43.3 86.7

SANGAT SETUJU 8 13.3 13.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.35, menjelaskan bahwa 2 responden atau 3,3 % menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden atau 10 % menyatakan tidak setuju, 18 responden atau 30 % menyatakan ragu - ragu, 26 responden atau 43,3 % menyatakan setuju, 8 responden atau 13,3 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa berkumpul atau hang out di 7-Eleven sudah menjadi bagian dari gaya hidup konsumen.

Tabel 4.36

Konsep Self Service 7-Eleven Memberi Kebebesan Konsumen Berkreasi Membuat Hidangan Minuman Mereka Sendiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 7 11.7 11.7 13.3

SETUJU 37 61.7 61.7 75.0

SANGAT SETUJU 15 25.0 25.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.36, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 7 responden atau 11,7 % menyatakan ragu - ragu, 37 responden atau 61,7%

115 menyatakan setuju, 15 responden atau 25 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa konsep self service 7-Eleven memberikan kebebasan bagi konsumen untuk berkreasi membuat hidangan minuman mereka sendiri.

Tabel 4.37

Konsumen Datang ke 7-Eleven Dengan Tujuan Untuk Menikmati Suasana Bersama Kerabat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 3 5.0 5.0 6.7

SETUJU 37 61.7 61.7 68.3

SANGAT SETUJU 19 31.7 31.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.37, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 5 % menyatakan ragu - ragu, 37 responden atau 61,7 % menyatakan setuju, 19 responden atau 31,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa konsumen datang ke 7-Eleven dengan tujuan untuk menikmati suasana bersama kerabat mereka.

Tabel 4.38

7-Eleven Mengkomunikasikan Dengan Baik Informasi Seputar Produk Terbarunya Melalui Media Website, Social Media, dll

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 11 18.3 18.3 20.0

SETUJU 38 63.3 63.3 83.3

SANGAT SETUJU 10 16.7 16.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.38, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 11 responden atau 18,3 % menyatakan ragu - ragu, 38 responden atau

116 63,3% menyatakan setuju, 10 responden atau 16,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven mengkomunikasikan dengan baik informasi seputar produk terbarunya melalui media website, social media, dll.

e.Relate

Tabel 4.39

7-Eleven Adalah Tempat Hang OutYang Banyak Diminati Komunitas Kaum Muda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid RAGU-RAGU 4 6.7 6.7 6.7 SETUJU 26 43.3 43.3 50.0 SANGAT SETUJU 30 50.0 50.0 100.0 Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.39, menjelaskan bahwa 4 responden atau 6,7 % menyatakan ragu - ragu, 26 responden atau 43,3 % menyatakan setuju, 30 responden atau 50 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven adalah tempat hang out yang banyak diminati komunitas kaum muda.

Tabel 4.40

7-Eleven Adalah ConvenienceStoreYang Identik Bagi Kelas Ekonomi Menengah Untuk Berkumpul Bersama Kerabat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 3 5.0 5.0 6.7

SETUJU 40 66.7 66.7 73.3

SANGAT SETUJU 16 26.7 26.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.40, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden atau 5 % menyatakan ragu - ragu, 40 responden atau

117 66,7 % menyatakan setuju, 16 responden atau 26,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven adalah convenience store yang identik bagi kelas ekonomi menengah untuk berkumpul bersama kerabat mereka.

Tabel 4.41

7-Eleven Dapat Menggambarkan Tren Urban Lifestyle atau Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 5 8.3 8.3 10.0

SETUJU 36 60.0 60.0 70.0

SANGAT SETUJU 18 30.0 30.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.41, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden atau 8,3 % menyatakan ragu - ragu, 36 responden atau 60 % menyatakan setuju, 18 responden atau 30 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven dapat menggambarkan tren urban lifestyle atau gaya hidup masyarakat perkotaan.

f. Loyalitas

Tabel 4.42

Konsumen Bersedia Membeli Kembali Produk - Produk 7-Eleven di Waktu Yang Akan Datang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 3.3

RAGU-RAGU 3 5.0 5.0 8.3

SETUJU 42 70.0 70.0 78.3

SANGAT SETUJU 13 21.7 21.7 100.0

118 Tabel 4.42, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 3 responden atau 5 % menyatakan ragu - ragu, 42 responden atau 70 % menyatakan setuju, 13 responden atau 21,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa konsumen bersedia membeli kembali produk - produk 7-Eleven di waktu yang akan datang.Hal ini menunjukkan bahwa sudah mulai ada tanda - tanda konsumen untuk loyal pada toko 7-Eleven.

Tabel 4.43

Bersedia Membeli di Luar Lini Produk 7-Eleven

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 3.3

RAGU-RAGU 8 13.3 13.3 16.7

SETUJU 40 66.7 66.7 83.3

SANGAT SETUJU 10 16.7 16.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.43, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 8 responden atau 13,3 % menyatakan ragu - ragu, 40 responden atau 66,7 % menyatakan setuju, 10 responden atau 16,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa konsumen bersedia membeli di luar lini produk 7-Eleven seperti makanan atau minuman ringan, yaitu snack, air dalam kemasan, dll yang sejenis.

119 Tabel 4.44

Bersedia Merekomendasikan Kepada Kerabat Untuk Datang ke 7-Eleven

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT TIDAK SETUJU 2 3.3 3.3 3.3

RAGU-RAGU 8 13.3 13.3 16.7

SETUJU 39 65.0 65.0 81.7

SANGAT SETUJU 11 18.3 18.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.44, menjelaskan bahwa 2 responden atau 3,3 % menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden atau 13,3 % menyatakan ragu - ragu, 39 responden atau 65 % menyatakan setuju, 11 responden atau 18,3 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa konsumen bersedia merekomendasikan kerabatnya seperti teman, pasangan, keluarga, dll untuk datang ke 7-Eleven.

Tabel 4.45

7-Eleven Menjadi Pilihan Pertama Konsumen Saat Ingin Berkunjung Ke Convenience Store

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK SETUJU 3 5.0 5.0 5.0

RAGU-RAGU 12 20.0 20.0 25.0

SETUJU 32 53.3 53.3 78.3

SANGAT SETUJU 13 21.7 21.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.45, menjelaskan bahwa 3 responden atau 5 % menyatakan tidak setuju, 12 responden atau 20 % menyatakan ragu - ragu, 32 responden atau 53,3 % menyatakan setuju, 13 responden atau 21,7 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa 7-Eleven menjadi pilihan pertama konsumen saat ingin berkunjung ke convenience store.

120 Tabel 4.46

Konsumen Bersedia Memberi Informasi - Informasi Baik Tentang 7-Eleven Kepada Orang Lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK SETUJU 1 1.7 1.7 1.7

RAGU-RAGU 8 13.3 13.3 15.0

SETUJU 39 65.0 65.0 80.0

SANGAT SETUJU 12 20.0 20.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Tabel 4.46, menjelaskan bahwa 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju, 8 responden atau 13,3 % menyatakan ragu - ragu, 39 responden atau 65 % menyatakan setuju, 12 responden atau 20 % menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan bahwa konsumen bersedia memberikan informasi - informasi baik tentang 7-Eleven kepada orang lain.

5. Analisis Data Kuantitatif a. Uji Asumsi Klasik

Sebuah model regresi akan digunakan untuk melakukan peramalan; sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik. (Santoso, 2013 : 354).

Beberapa asumsi klasik yang perlu dipenuhi antara lain : 1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Ada dua cara

121 untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik :

a) Analisis grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residual. Dasar pengambilan keputusan :

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2009 : 149).

Gambar 4.2

Uji Normalitas Data Grafik P-P Plot

122 Berdasarkan tampilan gambar 4.3, diketahui bahwa dalam grafik normal P-PPlot titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.Dapat disimpulkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan layak digunakan.

b) Uji Statistik

Uji dengan gambar plot dapat menyesatkan bila jumlah data sedikit. Untuk itu dperlukan pengujian lebih akurat yaitu dengan metode non parametrik one sample kolmogrov-smirnov (one sample K-S).Jika nilai K-S signifikan maka residual tidak normal, tetapi jika K-S tidak signifikan maka residual terdistribusi secara normal.(Ghozali, 2009 : 174). Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal.

Tabel 4.47

Uji Kolmogrov Smirnov

Sumber : Hasil output SPSS 17.0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .37083991

Most Extreme Differences Absolute .165

Positive .075

Negative -.165

Kolmogorov-Smirnov Z 1.275

Asymp. Sig. (2-tailed) .077

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

123 Dari gambar diketahui bahwa hasil uji kolmogrov-smirnov dengan nilai sebesar 1,275 pada signifikansi 0,077 (Asymp. Sig. (2-tailed)), artinya dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal, karena p value > 0,05.

2) Uji Multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.48

Uji Multikolineritas Coefficient Correlationsa

Model RELATE FEEL SENSE ACT THINK

1 Correlations RELATE 1.000 .085 -.078 -.016 -.404 FEEL .085 1.000 -.134 -.335 -.169 SENSE -.078 -.134 1.000 -.256 -.206 ACT -.016 -.335 -.256 1.000 -.356 THINK -.404 -.169 -.206 -.356 1.000 Covariances RELATE .011 .001 -.001 .000 -.009 FEEL .001 .013 -.003 -.005 -.004 SENSE -.001 -.003 .030 -.006 -.008 ACT .000 -.005 -.006 .020 -.011 THINK -.009 -.004 -.008 -.011 .046 a. Dependent Variable: LOYALTY

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan, terlihat pada gambar 4.4 bahwa tingkat korelasi antar variabel tidak ada yang memiliki korelasi yang tinggi. Karena nilai korelasi masing-masing variabel independen masih dibawah 95 % atau 0,95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.

124 Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 SENSE .631 1.584 FEEL .644 1.552 THINK .454 2.202 ACT .481 2.081 RELATE .718 1.392

Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 atau 10 %. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3) Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tampilan grafik scatterplot berikutini :

125 Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil output SPSS 17.0

Berdasarkan tampilan gambar 4.3, diketahui dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi loyalitas berdasarkan variabel independen sense, feel, think, act, relate.

b) Uji statistik

Dalam uji statistik, peneliti menggunakan uji statistik dengan uji glejser.Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.(Gujarati 2003 dalam Ghozali, 2009 : 129).hasil uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dapat dilihat pada tabel berikut ini :

126 Tabel 4.49

Heteroskedastisitas Uji Glejser

Sumber : Hasil output SPSS 17.0

Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut residual (Abs_res). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5 % atau 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

b. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada gambar berikutini : Tabel 4.50

Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil output SPSS 17.0 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .722a .521 .477 .38763

a. Predictors: (Constant), RELATE, FEEL, SENSE, ACT, THINK

127 Berdasarkan data tabel 4.24, menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda (R), koefisien determinasi (R Square), dan koefisiendeterminasi yang disesuaikan (Adjusted R Square).Nilai koefisienkorelasi berganda (R) sebesar 0,722. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel sense, feel, think, act, relate terhadap loyalitas pelanggan mempunyai hubungan yang kuat. Hasil pada tabel jugamenunjukkan besarnya nilaiR Square adalah 0, 521 dan nilaikoefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0,477.

Dari nilai adjusted R2 sebesar 0,477, dapat disimpulkan bahwa variabel loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel sense, feel, think, act, dan relate sebesar 47,7 % dalam penelitian ini. sedangkan sisanya 52,3 % (100 %- 47,7 %), dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

c. Uji Hipotesis 1) Uji t (parsial)

Uji t dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh variabel sense, feel,think, act, dan relate secaraparsial terhadap loyalitas pelanggan. Hasil uji thitung ini dapat dilihat dalam tabel coefficienta, dengan kriteriapengambilan keputusan sebagai berikut.

a) Quick look : bila nilai t > 2 (dalam nilai absolut), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b) Bila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji parsial (uji t) dilihat pada tabel berikut ini :

128 Tabel 4.51 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.295 .666 -.444 .659 SENSE .059 .174 .040 .339 .736 .631 1.584 FEEL .295 .113 .306 2.612 .012 .644 1.552 THINK .362 .214 .236 1.687 .097 .454 2.202 ACT .215 .142 .206 1.515 .136 .481 2.081 RELATE .136 .104 .145 1.303 .198 .718 1.392

a. Dependent Variable: LOYALTY

Artinya variabel independensecara parsialmempengaruhivariabel dependent bila t hitung > t tabel.Taraf signifikan 0,05sehingga diperoleh α = 5 % : 2 = 2,5 % atau 0,025 (two-tailed) dan degreeof freedom (df) dengan ketentuan: df = n- k - 1, (n = jumlah responden). Sehingga, df; 60 - 5 - 1 = 54. Dari ketentuan tersebutdiperoleh angka t tabel sebesar 2,005.

Dari tabel dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut : a)Sense

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

129 H0: b1=0;sense secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

H1: b1≠0; sense secara parsial berpengaruhterhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Keputusan :

Berdasarkan data tabel 4.6, diketahui bahwa t hitung untuk sense (X1) sebesar 0,339.t tabel sebesar 2,005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,736. Berarti H0 diterima dan Ha ditolak.Karena, t hitung < t tabel (0,339 < 2,005), dan tidak signifikan karena nilai signifikansi 0,736 >0,05.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sense secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Sense dalam experiential marketing, merujuk pada pengalaman konsumen yang berkaitan dengan indera penglihatan, indera pengecapan, indera penciuman, dan indera peraba.Temuan penelitian mengindikasikan bahwa selama berada di 7-Eleven, responden tidak mendapatkan pengalaman yang mengesankan berkaitan dengan indera penglihatan yaitu desain atau tata ruang 7-Eleven, serta pencahayaan ruangan yang mengesankan bagi konsumen.

Berkaitan dengan indera pengecapan, hasil temuan menunjukkan bahwa konsumen tidak mendapatkan pengalaman yang mengesankan terhadap produk yang dikonsumsi ketika di 7-eleven, konsumen tidak mendapatkan diferensiasi produk pada minuman khas 7-Eleven, juga pada indera penciuman, konsumen tidak mendapatkan diferensiasi pada aroma makanan siap saji khas 7-Eleven sehingga kurang mampu membangkitkan selera konsumen.Hal ini mengakibatkan

130 sense dalam experiential marketing pada toko 7-Eleven tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan 7-Eleven.

b) Feel

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0: b2=0;feel secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

H2: b2≠0; feelsecara parsial berpengaruhterhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Keputusan :

Berdasarkan data tabel 4.6, diketahui bahwa t hitung untuk feel (X2) sebesar 2,612. t tabel sebesar 2,005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,012. Berarti H0 ditolak dan Haditerima.Karena, t hitung > t tabel (2,612 > 2,005), dan signifikan karena nilai signifikansi 0,012 <0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa feel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Feel dalam experiential marketing merujuk pada pengalaman perasaaan yang meliputi suasana yang santai, pelayanan yang ramah dan sopan, kebersihan ruangan toko, terciptanya suasana yang hangat dan akrab, fasilitas toko yang menambah kenyamanan, serta perasaan konsumen mendapatkan suasana yang mereka butuhkan ketika berkunjung ke 7-Eleven. Selama berada di 7-Eleven, konsumen merasakan suasana santai berada di 7-Eleven, dilayani dengan baik oleh karyawan, kebersihannya cukup terjaga, merasakan suasana yang hangat dan akrab bersama kerabat mereka, menikmati fasilitas toko yang menambah

131 kenyamanan, sehingga menimbulkan loyalitas pada diri konsumen terhadap toko 7-Eleven.

c)Think

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0: b3=0;think secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

H3: b3≠0; think secara parsial berpengaruhterhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Keputusan :

Berdasarkan data tabel 4.6, diketahui bahwa t hitung untuk think (X3) sebesar 1,687. t tabel sebesar 2,005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,097. Berarti H0 diterima dan Ha ditolak.Karena, t hitung < t tabel (1,687 > 2,005), dan tidak signifikan karena nilai signifikansi 0,097 >0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa think secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Think dalam experiential marketing merujuk pada pengalaman yang diperoleh konsumen yang mempengaruhi pikiran konsumen untuk pemecahan masalah, melakukan evaluasi kembali, meliputi ingatan yang tersimpan dalam pikiran konsumen terhadap toko 7-Eleven, kepercayaan konsumen terhadap keamanan produk 7-Eleven untuk dikonsumsi, inovasi produk yang dilakukan toko 7-Eleven, lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen.

Hasil temuan menunjukkan bahwa responden cenderung kurang mengingat 7-Eleven sebagai pilihan utamanya jika ingin berkunjung ke convenience store,

132 konsumen ragu terhadap keamanan produk 7-Eleven untuk dikonsumsi, lokasi yang mudah dijangkau kurang dipertimbangkan oleh konsumen, serta konsumen berpikir harga yang ditawarkan 7-Eleven kurang sesuai dengan kualitas produk serta layanan yang diberikan, sehingga 7-Eleven belum mampu menstimulus proses kognitif konsumen. Akibatnya, think dalam experiential marketing 7-Eleven tidak menimbulkan loyalitas pada konsumen 7-7-Eleven.

d). Act

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0:b4=0;act secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

H4 :b4≠0; act secara parsial berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Keputusan :

Berdasarkan data tabel 4.6, diketahui bahwa t hitung untuk act (X4) sebesar 1,515. t tabel sebesar 2,002 dengan nilai signifikansi sebesar 0,136. Berarti H0 diterima dan Ha ditolak.Karena, t hitung < t tabel (1,515 < 2,005), dan tidak signifikan karena nilai signifikansi 0,136 >0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa act secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Act dalam experiential marketing merujuk pada pemberian pengalaman kepada konsumen dengan pengalaman tubuh atau aktivitas yang terjadi saat mengkonsumsi produk, gaya hidup, dan interaksi. Hasil temuan menunjukkan bahwa berkunjung ke toko 7-Eleven belum menjadi bagian dari gaya hidup

133 konsumen, pengalaman membuat hidangan minuman sendiri kurang mampu memberikan pengalaman yang mengesankan bagi konsumen, serta konsumen kurang mendapatkan pengalaman interaksi dengan toko 7-Eleven di media website, media sosial, dll. Hal tersebut mengakibatkan act dalam experiential marketing 7-Eleven tidak memberikan pengaruh timbulnya loyalitas pada konsumen 7-Eleven.

e). Relate

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0:b5=0;relate secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

H5:b5≠0; relate secara parsial berpengaruhterhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Keputusan :

Berdasarkan data tabel 4.6, diketahui bahwa t hitung untuk relate (X5) sebesar 1,303. t tabel sebesar 2,002 dengan nilai signifikansi sebesar 0,198. Berarti H0 diterima dan Ha ditolak.Karena, t hitung < t tabel (1,303 < 2,005), dan tidak signifikan karena nilai signifikansi 0,198 >0,050. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa relate secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan loyalitas pelanggan.

Relate dalam experiential marketing merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada konsumen berkaitan dengan aspek sosial meliputi adanya komunitas anak muda 7-Eleven, identitas sosial yaitu kelas ekonomi, dan pengaruh sosial pada subkultur geografis, yaitu perkotaan. Hasil temuan

134 menunjukkan bahwa konsumen tidak mendapatkan pengalaman menjadi komunitas dalam 7-Eleven, karena 7-Eleven belum membuat komunitas bagi para pelanggannya, sehingga pelanggan tidak mendapatkan identitas sosial pada 7-Eleven.

Penelitian terdahulu, Devy (2012) menyatakan hanya actdan relateyang mampu memberi pengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan dalam penelitiannya. Sehingga disimpulkan bahwa secara parsial, dalam penelitian ini hanya variabel feel dalam experiential marketing yang memberi pengaruh signifikan pada toko 7-Eleven dalam pembentukan loyalitas pelanggan.

2) Uji F (Simultan)

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.52

Uji F

Sumber : Hasil output SPSS 17.0 Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

H0 = Variabel-variabel bebas yaitu sense, feel , think, act, dan relate tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikatnya yaitu loyalitas pelanggan.

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.836 5 1.767 11.761 .000a

Residual 8.114 54 .150

Total 16.949 59

a. Predictors: (Constant), RELATE, FEEL, SENSE, ACT, THINK b. Dependent Variable: LOYALTY

135 H6 = Terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel bebas yaitu sense, feel, think, act, dan relate terhadap variabel terikatnya yaitu loyalitas pelanggan.

Pengujian dilakukan dengan menetapkan tingkat signifikansi 0,05 atau 5 %. Berdasarkan data tabel statistik diatas, F hitung sebesar 11,761, sedangkan F tabel ditentukan dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 %, α = 5 %, df1 =k - 1, dan df2 = n - k -1 (n = jumlah responden, k = jumlah variabel independen). Sehingga, df1; 5-1 = 4, df2; 60 - 5 - 1 = 54, didapat nilai F tabel sebesar 2,543. Berdasarkan hasil pada tabel 4.25, maka hasil uji F yaitu :

Keputusan :

Dapat disimpulkan bahwa F hitung sebesar 11, 761 >F Tabel sebesar 2,543 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, artinya bahwa H0 ditolak, Ha diterima.Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu sense, feel, think, act, dan relatesecara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu

Dokumen terkait