DAFTAR LAMPIRAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.6 Struktur Vertikal Suhu dan Kondisi Fitoplankton di Stasiun Pengambilan Sampel Fitoplankton
4.6.1.2 Musim Hujan
C). Sementara jumlah jenis dan kelimpahan pada waktu sampling purnama lebih besar dari waktu sampling perbani disebabkan karena pada waktu sampling purnama terjadi pasang sehingga kemungkinan ada perpindahan fitoplankton yang dibawah oleh arus dari arah Muara Kanal Pendingin ke stasiun ini.
4.6.1.2.1 Struktur Vertikal Suhu
Pada musim hujan hasil simulasi dicuplik pada langkah waktu internal (iint) sama dengan langkah waktu internal untuk musim kemarau yakni 347 040 atau tanggal 20 Maret 2010 jam 10.00 saat air pasang (purnama), sedangkan pada kondisi perbani dilakukan saat air surut dicuplik pada langkah waktu internal (iint) = 483 840 atau tanggal 28 Maret 2010 jam 08.00. Berbeda dengan musim kemarau, pada musim hujan suhu permukaan lebih kecil daripada suhu pada lapisan bawah, yakni 0.01oC saat purnama dan 0.04oC saat perbani. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 47.
Gambar 47 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim hujan di Stasiun A (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani.
20 Maret 2010 jam 10.00
iint.eq. 347 040 28 Maret 2010 jam 08.00 iint.eq. 483 840
Sementara suhu rata-rata di Stasiun A hasil simulasi pada musim hujan diberikan dalam Tabel 13 berikut.
Tabel 13 Suhu rata-rata (o
Stasiun A
C) hasil simulasi di Stasiun A pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 41.84 41.53 42.14 42.54 42.01 2 42.17 41.98 41.95 42.28 42.10
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
Adapun pola arus hasil simulasi pada musim kemarau dapat dilihat pada Gambar 48 berikut.
(a) (b)
Gambar 48 Pola arus permukaan pada musim hujan saat pengambilan sampel fitoplankton di Stasiun A (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani.
4.6.1.2.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton di Stasiun A pada bulan Maret 2010 (musim hujan) untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 41.84oC ditemukan sebanyak 4 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 176 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae
> 0,10 – vmax m/s = 0,00 – 0.05 m/s > 0,05 – 0,10 m/s > 0,10 – vmax m/s = 0,00 – 0.05 m/s > 0,05 – 0,10 m/s
Longitude (degree) Longitude (degree)
Latitu
de (degree)
dan Cyanophyceae (Lampiran 10). Pada saat pengambilan sampel, pola arus di stasiun ini cenderung bergerak dari arah Outfall 1 ke Muara Kanal Pendingin dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Adapun kondisi cuplik perbani dengan suhu 42.32o
Sama dengan musim kemarau, pada musim hujan di stasiun ini juga mengalami kenaikan suhu yang sangat tinggi yakni ΔT=±14
C jumlah jenis yang ditemukan ada 3 dengan kelimpahan 114 ind/liter yang juga terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pola arus di Stasiun A pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus cenderung berbalik arah dari
Outfall 1 ke Muara Kanal Pendingin dengan kecepatan berkisar antara 0.02-0.04
m/det.
o
4.6.2 Stasiun B
C. Faktor inilah yang kemungkinan menyebabkan fitoplankton yang ditemukan di stasiun ini relatif kecil jika dibanding dengan Stasiun Kontrol.
4.6.2.1 Musim Kemarau
4.6.2.1.1 Struktur Vertikal Suhu
Untuk Stasiun B hasil simulasi dicuplik pada langkah waktu internal (iint) = 347 400 atau tanggal 20 Agustus 2009 jam 10.30 (purnama) saat air pasang dan iint = 484 200 atau tanggal 28 Agustus 2009 jam 08.30 (perbani) saat air surut masing-masing untuk mewakili musim kemarau pada kondisi pasut purnama dan pasut perbani. Struktur vertikal suhu di Stasiun B pada waktu cuplik menunjukkan adanya lapisan terstratifikasi baik pada saat purnama maupun saat perbani, dimana suhu pada lapisan permukaan lebih besar daripada lapisan di bawahnya, yakni 0.29oC saat purnama dan 0.24o
Tabel 14 Suhu rata-rata (
C saat perbani (Gambar 49). Sementara suhu rata-rata di Stasiun B hasil simulasi pada musim kemarau diberikan dalam Tabel 14 berikut.
o
Stasiun B
C) hasil simulasi di Stasiun B pada musim kemarau untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 41.12 41.08 41.10 41.00 41.08 2 41.19 41.17 41.14 41.12 41.15
Gambar 49 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim kemarau di Stasiun B (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani 4.6.2.1.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 41.10o
Untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 41.19
C teridentifikasi sebanyak 3 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 472 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae (Lampiran 11). Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini cenderung bergerak ke arah sungai dengan kecepatan berkisar antara 0.0-0.01 m/det.
o
4.6.2.2 Musim Hujan
C jumlah jenis yang ditemukan ada 4 dengan kelimpahan 770 ind/liter dan hanya terdiri dari Bacillariophyceae. Pola arus di Stasiun ini pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus cenderung bergerak kearah Kolam Pendingin dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian sangat kecil bila dibandingkan dengan Stasiun Kontrol (Stasiun G) untuk kondisi cuplik yang sama.
4.6.2.2.1 Struktur Vertikal Suhu
Di Stasiun B pada musim hujan, hasil simulasi dicuplik pada langkah waktu internal (iint) sama dengan langkah waktu internal untuk musim kemarau yakni
20 Agustus 2009 jam 10.30
iint.eq. 347 400 28 Agustus 2009 jam 08.30 iint.eq. 484 200
347 400 atau tanggal 20 Maret 2010 jam 10.30 (purnama) saat air pasang dan iint=484 200 atau tanggal 28 Maret 2010 jam 08.30 (perbani) saat air surut.
Hasil simulasi pada waktu cuplik menunjukkan adanya perbedaan suhu antara lapisan permukaan dengan lapisan bawah baik saat air pasang maupun saat air surut. Pada saat air pasang suhu permukaan mencapai 41.06oC dan pada lapisan bawah 40.96oC, sementara pada saat air surut suhu menjadi lebih rendah yakni 41.17oC dan lapisan bawah sebesar 41.04oC. Struktur verikal suhu pada saat air pasang dan saat air surut dapat dilihat pada Gambar 50.
Gambar 50 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim hujan di Stasiun B (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani. Gambar di atas menunjukkan suhu lapisan permukaan pada saat air pasang lebih tinggi daripada saat air surut. Hal ini disebabkan oleh adanya dorongan massa air dari kolam pendingin dengan suhu yang lebih tinggi ke arah muara sungai. Dengan kata lain pada saat air pasang suhu air di Stasiun B lebih dominan dipengaruhi oleh massa air yang keluar dari Outfall 1, sementara pada saat air surut suhu kemungkinan sedikit dipengaruhi oleh adanya limpasan air dari laut yang masuk melalui kanal pendingin dengan suhu yang relatif lebih dingin.
20 Maret 2010 jam 10.30
iint.eq. 347 400 28 Maret 2010 jam 08.30 iint.eq. 484 200 (b)
Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun B pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) diberikan dalam Tabel 15 berikut.
Tabel 15 Suhu rata-rata (o
Stasiun B
C) hasil simulasi di Stasiun B pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 41.06 41.08 41.05 41.04 41.06 2 41.15 41.17 41.14 41.12 41.15
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
4.6.2.2.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton di Stasiun B untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 41.06o
Untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 41.17
C ditemukan sebanyak 5 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 728 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae (Lampiran 12). Pada saat pengambilan sampel, pola arus di stasiun ini cenderung bergerak ke arah sungai dengan kecepatan berkisar antara 0.00-0.01 m/det.
o
C jumlah jenis yang ditemukan ada 4 dengan kelimpahan 280 ind/liter yang juga terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pola arus di Stasiun B pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak ke arah kolam pendingin dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian sangat kecil bila dibandingkan dengan Stasiun Kontrol (Stasiun G) untuk kondisi cuplik yang sama. Di stasiun B pada waktu sampling fitoplankton menunjukkan kenaikan suhu yang cukup tinggi yakni ΔT=±13o
4.6.3 Stasiun C
C.
4.6.3.1 Musim Kemarau