DAFTAR LAMPIRAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.6 Struktur Vertikal Suhu dan Kondisi Fitoplankton di Stasiun Pengambilan Sampel Fitoplankton
4.6.5.2.1 Struktur Vertikal Suhu dan Pola Arus Permukaan
Penentuan struktur vertikal suhu di Stasiun E pada saat pengambilan sampel fitoplankton dilakukan dengan mencuplik hasil simulasi pada langkah waktu internal (iint) sama dengan 348 480 atau tanggal 20 Maret 2010 jam 12.00 (purnama) saat kondisi air pasang dan iint = 485 280 atau tanggal 28 Maret 2009 jam 10.00 (perbani) saat kondisi air surut. Hasil simulasi menunjukkan adanya lapisan terstratifikasi di Stasiun E untuk waktu cuplik saat pasut purnama dimana suhu permukaan tercatat lebih tinggi yakni 32.50oC sementara suhu pada lapisan bawah 31.66oC (Gambar 56a). Demikian pula untuk waktu cuplik pasut perbani menunjukkan fenomena yang sama dengan perbedaan suhu antara lapisan permukaan dengan lapisan bawah tercatat sebesar 0.71o
Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun E pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) diberikan dalam Tabel 21 berikut.
C (Gambar 56b).
Tabel 21 Suhu rata-rata (o
Stasiun E
C) hasil simulasi di Stasiun E pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 33.1 32.65 33.19 34.53 33.37 2 34.71 34.25 34.15 34.94 34.51
Gambar 56 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim hujan di Stasiun E (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani.
4.6.5.2.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 32.5o
Jumlah jenis yang ditemukan untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 34.85
C ditemukan sebanyak 5 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 1456 ind/liter dan terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah Muara Kanal Pendingin dengan kecepatan berkisar antara 0.03-0.05 m/det.
o
C sebanyak 4 jenis dengan kelimpahan 916 ind/liter dan terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae (Lampiran 18). Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian relatif lebih rendah dari jumlah jenis yang ditemukan di Stasiun Kontrol. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa pada saat pengambilan sampel pola arus bergerak dari arah selatan (Muara Kanal Pendingin) ke arah utara (Teluk Nyerakat) dengan kecepatan berkisar antara 0.02-0.05 m/det.
20 Maret 2010 jam 12.00
iint.eq. 348 480 28 Maret 2010 jam 10.00 iint.eq. 485 280
4.6.6 Stasiun F
4.6.6.1 Musim Kemarau
4.6.6.1.1 Struktur Vertikal Suhu
Hasil simulasi dicuplik pada langkah waktu internal (iint) 348 840 atau tanggal 20 Agustus 2009 jam 12.30 (purnama) saat air pasang dan iint = 485 640 atau tanggal 28 Agustus 2009 jam 10.30 (perbani) saat air surut masing-masing untuk mewakili musim kemarau pada kondisi pasut purnama dan pasut perbani.
Struktur vertikal suhu di Stasiun F untuk waktu cuplik purnama dan waktu cuplik perbani cenderung membentuk lapisan homogen (mixed layer), dimana selisih suhu permukaan dengan lapisan di bawahnya sangat kecil. Struktur vertikal suhu di Stasiun F pada saat pengambilan sampel fitoplankton dapat dilihat pada Gambar 57.
Gambar 57 Profil suhu vertikal (o
Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun F pada musim kemarau untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) menunjukkan bahwa pada stasiun ini masih terpengaruh oleh adanya buangan air pendingin. Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun F diberikan dalam Tabel 22.
C) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim kemarau di Stasiun F (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani 20 Agustus 2009 jam 12.30
iint.eq. 348 840 28 Agustus 2009 jam 10.30 iint.eq. 485 640
Tabel 22 Suhu rata-rata (o
Stasiun F
C) hasil simulasi di Stasiun F pada musim kemarau untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 32.61 32.33 32.85 32.94 32.68 2 33.29 33.32 33.34 33.24 33.30
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
4.6.6.1.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 31.28o
Jumlah jenis yang ditemukan pada kondisi cuplik perbani pada saat pasang dengan suhu 33.32
C ditemukan sebanyak 8 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 1558 ind/liter dan terdiri dari Bacillariophyceae. Jumlah jenis fitoplankton yang paling banyak ditemukan adalah Thallasiotrix sp. kemudian Nitzchia sp. Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah Muara Kanal Pendingin dengan kecepatan berkisar antara 0.05-0.10 m/det. Jumlah jenis dan kelimpahan fitoplankton pada musim kemarau di Stasiun F dapat dilihat dalam Lampiran 19.
o
4.6.6.2 Musim Hujan
C ada sebanyak 5 jenis dengan kelimpahan 1558 ind/liter dan 722 ind/liter dan terdiri dari Bacillariophyceae. Jumlah jenis fitoplankton yang paling banyak ditemukan adalah pada kondisi ini Nitzchia sp. Pola arus pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak ke arah Pulau Sieca dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian lebih rendah dari jumlah jenis yang ditemukan di Stasiun Kontrol.
4.6.6.2.1 Struktur Vertikal Suhu
Penentuan struktur vertikal suhu di Stasiun F pada saat pengambilan sampel fitoplankton dilakukan dengan mencuplik hasil simulasi pada langkah waktu internal (iint) sama dengan 348 840 atau tanggal 20 Maret 2010 jam 12.30 (purnama) saat air pasang dan iint=485 640 atau tanggal 28 Maret 2009 jam 10.30 (perbani) saat air surut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa struktur vertikal suhu di Stasiun F pada
saat purnama cenderung homogen, dimana selisih suhu permukaan dengan lapisan di bawahnya sangat kecil yakni 0.06oC. Sementara hasil simulasi pada saat perbani menunjukkan adanya lapisan homogen pada stasiun F dengan suhu sebesar 33.18oC. Struktur vertikal suhu di Stasiun F pada saat pengambilan sampel fitoplankton dalam musim hujan dapat dilihat pada Gambar 58.
Gambar 58 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim hujan di Stasiun F (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani. Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun F pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) menunjukkan bahwa pada Stasiun F masih dipengaruhi oleh buangan air pendingin (melebihi suhu alami perairan). Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun F diberikan dalam Tabel 23 berikut.
Tabel 23 Suhu rata-rata (o
Stasiun F
C) hasil simulasi di Stasiun F pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 31.23 32.63 31.97 32.89 32.38 2 33.18 33.23 33.25 33.18 33.21
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
20 Maret 2010 jam 12.30
iint.eq. 348 840 28 Maret 2010 jam 10.30 iint.eq. 485 640
4.6.6.2.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 32.51o
Jumlah jenis yang ditemukan untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 33.18
C ditemukan sebanyak 7 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 570 ind/liter dan terdiri dari Bacillariophyceae. Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah Pulau Sieca yang menunjukkan air sedang menuju surut dengan kecepatan berkisar antara 0.05-0.10 m/det. Jumlah jenis dan kelimpahan fitoplankton pada musim hujan di Stasiun F dapat dilihat dalam Lampiran 20.
o
4.6.7 Stasiun G (Stasiun Kontrol)
C ada sebanyak 9 jenis dengan kelimpahan 1824 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae. Pola arus pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak ke arah Muara Kanal Pendingin yang menunjukkan air sedang dalam kondisi menuju pasang dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian memiliki kesamaan dengan jumlah jenis yang ditemukan di Stasiun Kontrol.
Stasiun G dijadikan sebagai Stasiun Kontrol mengingat stasiun ini relatif paling tidak terpengaruh oleh aktifitas manusia (antrophogenic) baik di darat maupun di laut. Hal ini terjadi karena Stasiun G masih berada dalam kawasan yang senantiasa dipantau oleh patroli laut PT. Badak NGL.Selain itu stasiun ini juga tidak berada di sekitar muara sungai sehingga tidak terpengaruh oleh kandungan yang mungkin terbawa oleh aliran air sungai.
4.6.7.1 Musim Kemarau
4.6.7.1.1 Struktur Vertikal Suhu
Hasil simulasi dicuplik pada langkah waktu internal (iint) 350 280 atau tanggal 20 Agustus 2009 jam 14.30 (purnama) saat air pasang dan iint = 487 080 atau tanggal 28 Agustus 2009 jam 12.30 (perbani) saat air surut masing-masing untuk mewakili musim kemarau pada kondisi pasut purnama dan pasut perbani. Hasil simulasi menunjukkan bahwa struktur vertikal suhu di Stasiun G hasil simulasi
menunjukkan terbentuknya lapisan homogen (mixed layer) baik untuk waktu cuplik pasut purnama maupun waktu cuplik pasut perbani. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa suhu pada waktu cuplik purnama sedikit lebih kecil dibanding suhu waktu cuplik perbani yakni masing-masing 28.29oC dan 28.31o
Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun F pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) menunjukkan bahwa pada Stasiun F tidak dipengaruhi oleh buangan air pendingin (sama dengan suhu alami perairan). Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun F diberikan dalam Tabel 24.
C. Struktur vertikal suhu di Stasiun G hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 59.
Gambar 59 Profil suhu vertikal (o
Tabel 24 Suhu rata-rata (
C) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim kemarau di Stasiun G (a) kondisi pasut purnama; (b) kondisi pasut perbani.
o
Stasiun G
C) hasil simulasi di Stasiun G pada musim kemarau untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 28.29 28.29 28.29 28.29 28.29 2 28.31 28.31 28.31 28.3 28.31
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
20 Agustus 2009 jam 14.30
iint.eq. 350 280 28 Agustus 2009 jam 12.30 iint.eq. 487 080
4.6.7.1.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 28.29o
Jumlah jenis yang ditemukan untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 28.31
C ditemukan sebanyak 8 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 2130 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah utara stasiun yang menunjukkan air sedang dalam kondisi menuju pasang dengan kecepatan berkisar antara 0.00-0.10 m/det.
o
4.6.7.2 Musim Hujan
C ada 6 jenis dengan kelimpahan 1615 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae. Arus pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak ke arah utara yang menunjukkan air sedang dalam kondisi menuju pasang dengan kecepatan berkisar antara 0.00-0.01 m/det. Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian memiliki kesamaan dengan jumlah jenis yang ditemukan di Stasiun Kontrol. Jumlah jenis dan kelimpahan fitoplankton pada musim kemarau di Stasiun G dapat dilihat dalam Lampiran 21.
4.6.7.2.1 Struktur Vertikal Suhu
Struktur vertikal suhu di Stasiun G pada saat pengambilan sampel fitoplankton ditunjukkan dengan mencuplik hasil simulasi pada langkah waktu internal (iint) sama dengan 350 280 atau tanggal 20 Maret 2010 jam 14.30 (purnama) saat air pasang dan iint = 487 080 atau tanggal 28 Maret 2009 jam 12.30 (perbani) saat air surut. Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun G pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) diberikan dalam Tabel 25 berikut.
Tabel 25 Suhu rata-rata (o
Stasiun G
C) hasil simulasi di Stasiun G pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 28.29 28.29 28.29 28.29 28.29 2 28.29 28.29 28.3 28.28 28.29
Struktur vertikal suhu pada musim hujan di Stasiun G hasil simulasi untuk waktu cuplik purnama dan perbani menunjukkan adanya lapisan homogen dengan nilai suhu yang sama yakni 28.29oC (Gambar 60).
Gambar 60 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim hujan di Stasiun G (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani.
4.6.7.2.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 28.29oC ditemukan sebanyak 9 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 1064 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah timur stasiun yang menunjukkan air sedang dalam kondisi pasang dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Adapun untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 28.29oC jumlah jenis yang ditemukan ada 11 dengan kelimpahan 2565 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae. Pola arus pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak ke arah pantai yang menunjukkan air sedang dalam kondisi menuju pasang dengan kecepatan berkisar antara 0.01-0.02 m/det. Fitoplankton dengan jumlah jenis demikian memiliki kesamaan dengan jumlah jenis yang ditemukan di Stasiun
20 Maret 2010 jam 14.30
iint.eq. 350 280 28 Maret 2010 jam 12.30 iint.eq. 487 080
Kontrol. Jumlah jenis dan kelimpahan fitoplankton pada musim hujan di Stasiun G dapat dilihat dalam Lampiran 22.
4.6.8 Stasiun H
4.6.8.1 Musim Kemarau
4.6.8.1.1 Struktur Vertikal Suhu
Hasil simulasi dicuplik pada langkah waktu internal (iint) 349 560 atau tanggal 20 Agustus 2009 jam 13.30 (purnama) saat air pasang dan iint = 486 360 atau tanggal 28 Agustus 2009 jam 11.30 (perbani) masing-masing untuk mewakili musim kemarau pada kondisi pasut purnama dan pasut perbani.
Struktur vertikal suhu di Stasiun H hasil simulasi relatif homogen (mixed
layer) baik untuk waktu cuplik pasut purnama maupun waktu cuplik pasut perbani,
dimana perbedaan antara suhu lapisan atas dengan suhu lapisan bawah relative kecil yakni sekitar 0.07oC untuk pasut purnama dan 0.35oC untuk pasut perbani. Struktur vertikal suhu di Stasiun H hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 61.
Gambar 61 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim purnama di Stasiun H (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani. 20 Agustus 2009 jam 13.30
iint.eq. 349 560 28 Agustus 2009 jam 11.30 iint.eq. 486 360
Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun H pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (a) dan perbani (b) menunjukkan bahwa pada Stasiun H tidak dipengaruhi oleh buangan air pendingin (sama dengan suhu alami perairan). Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun H pada musim kemarau untuk kondisi cuplik purnama (a) dan perbani (b) diberikan dalam Tabel 26 berikut.
Tabel 26 Suhu rata-rata (o
Stasiun H
C) hasil simulasi di Stasiun H pada musim kemarau untuk kondisi cuplik purnama (a) dan perbani (b)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 29.48 28.55 28.98 30.16 29.29 2 28.9 29.47 29.14 29.15 29.17
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
4.6.8.1.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 28.51o
Sementara itu untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 28.56
C ditemukan sebanyak 9 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 1425 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae (Lampiran 23). Pada saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah timur stasiun (Selat Malaka) dengan kecepatan berkisar antara 0.03-0.05 m/det.
o
4.6.8.2 Musim Hujan
C jumlah jenis yang ditemukan ada 9 dengan kelimpahan 6939 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pola arus pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak dari arah Pulau Sieca ke arah utara stasiun dengan kecepatan 0.02-0.03 m/det.
4.6.8.2.1 Struktur Vertikal Suhu dan Pola Arus Permukaan
Struktur vertikal suhu di Stasiun H pada saat pengambilan sampel fitoplankton diperoleh dari hasil simulasi yang dicuplik pada langkah waktu internal (iint) sama dengan 349 560 atau tanggal 20 Maret 2010 jam 13.30 (purnama) saat air pasang dan iint = 486 360 atau tanggal 28 Maret 2009 jam 11.30 (perbani) saat air surut. Hasil simulasi menunjukkan adanya perbedaan suhu antara lapisan atas dan
lapisan bawah sebesar 0.28oC pada saat purnama dan 0.29oC pada saat perbani (Gambar 62).
Gambar 62 Profil suhu vertikal (oC) saat pengambilan sampel fitoplankton pada musim hujan di Stasiun H (a) kondisi purnama; (b) kondisi perbani.
Suhu rata-rata hasil simulasi di Stasiun H pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2) diberikan dalam Tabel 27 berikut.
Tabel 27 Suhu rata-rata (o
Stasiun H
C) hasil simulasi di Stasiun H pada musim hujan untuk kondisi cuplik purnama (1) dan perbani (2)
Suhu pada masing-masing kondisi cuplik (o Suhu rata-rata
( C) o C) MP PM MS SM 1 28.81 28.6 29.67 30.2 29.32 2 29.15 28.93 28.93 29.61 29.16
Keterangan : MP=menuju pasang; PM=pasang maksimum; MS=menuju surut; SM=surut maksimum
4.6.8.2.2 Kondisi Fitoplankton
Jumlah jenis fitoplankton untuk kondisi cuplik purnama dengan suhu mencapai 28.77oC ditemukan sebanyak 8 jenis fitoplankton dengan kelimpahan 1330 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae (Lampiran 24). Pada
20 Maret 2010 jam 13.30
iint.eq. 349 560 28 Maret 2010 jam 11.30 iint.eq. 486 360
saat pengambilan sampel pola arus di stasiun ini bergerak ke arah timur stasiun (Selat Malaka) dengan kecepatan berkisar antara 0.03-0.05 m/det.
Jumlah jenis yang ditemukan untuk kondisi cuplik perbani dengan suhu 29.01o
4.7 Analisis Dampak Kenaikan Suhu terhadap Fitoplankton
C ada sebanyak 11 jenis dengan kelimpahan 5040 ind/liter yang terdiri dari Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Pola arus pada saat pengambilan sampel menunjukkan arus bergerak dari arah Pulau Sieca ke arah utara stasiun dengan kecepatan 0.02-0.03 m/det.
Dampak kenaikan suhu terhadap fitoplankton dalam penelitian ini dianalisis dengan menghitung jumlah spesies dan keanekaragaman fitoplankton pada suatu stasiun dan pada saat bersamaan suhu di stasiun tersebut diketahui. Analisis dilakukan selain untuk mengetahui dampak kenaikan suhu juga untuk mengetahui pengaruh musim dan kondisi pasang surut terhadap jumlah spesies dan keanekaragaman fitoplankton.