• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Struktur Vertikal Suhu dan Kondisi Fitoplankton di Stasiun Pengambilan Sampel Fitoplankton

4.7.2 Analisis Jumlah Spesies Fitoplankton C

4.7.2.2 Pengaruh Suhu terhadap Jumlah Spesies Fitoplankton

Jumlah total spesies yang ditemukan selama penelitian adalah 39 spesies yang didominasi oleh Bacillariophyceae diikuti oleh Cyanophyceae. Hal yang sama dilaporkan oleh Naik et al. 2009 yang menemukan dominansi Bacillariophycea di Perairan Mahanadi, India. Bacillariophyceae dominan di sekitar buangan air pendingin PT. Badak NGL kemungkinan karena fitoplankton dari kelas ini bersifat

eurythermal yakni dapat bertahan pada interval suhu yang luas (Huang et al. 2004).

Hasil analisis menunjukkan nilai korelasi antara suhu dengan jumlah spesies fitoplankton untuk kondisi I (musim kemarau saat purnama) adalah -0.62, untuk kondisi II (musim kemarau saat perbani) -0.56, untuk kondisi III (musim hujan saat purnama) -0.56 dan untuk kondisi IV (musim hujan saat perbani) sebesar -0.84. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Li et al. 2011 yang melaporkan kontribusi diatom (Bacillariophyceae) pada jumlah total fitoplankton memiliki korelasi negatif yang signifikan (R2

Adapun hasil uji ANOVA untuk masing-masing stasiun pengamatan menunjukkan adanya perbedaan nyata, yang berarti ada perbedaan jumlah spesies akibat pengaruh suhu pada stasiun pengamatan tersebut, sehingga perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui stasiun mana saja yang jumlah spesiesnya berbeda >0.65). Perbedaan nilai korelasi untuk keempat kondisi tersebut disebabkan oleh adanya variasi suhu pada stasiun yang sama pada saat pengambilan sampel fitoplankton. Adapun penjelasan tentang adanya variasi suhu pada stasiun yang sama telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Gambar 65 di bawah menunjukkan hubungan antara suhu dan jumlah spesies fitoplankton pada beberapa stasiun untuk empat kondisi pengambilan sampel.

nyata dengan Stasiun Kontrol. Jumlah spesies fitoplankton pada stasiun pengamatan untuk beberapa kondisi pengambilan sampel disajikan pada Lampiran 26.

Gambar 65 Profil suhu (oC) dan jumlah spesies fitoplankton pada beberapa stasiun untuk empat kondisi pengambilan sampel

Hasil uji ANOVA juga menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara jumlah spesies Stasiun Kontrol dengan Stasiun A, B dan C. Hal ini berarti jumlah spesies pada Stasiun A, B dan C dipengaruhi oleh suhu. Sementara untuk Stasiun D, E, F dan H menunjukkan adanya kesamaan jumlah spesies dengan Stasiun Kontrol. Analisis pengaruh suhu terhadap jumlah spesies fitoplankton lebih lanjut diuraikan berdasarkan karakteristik suhu pada masing-masing stasiun pengamatan. Jumlah spesies untuk masing-masing stasiun juga bervariasi. Stasiun A dengan suhu rata-rata 42.13oC ditemukan jumlah spesies bervariasi antara 2-4 spesies yang berasal dari kelas Bacillariophyceae dengan jumlah total spesies sebanyak 6 spesies yakni

Coscinodiscus sp., Cyclotella sp., Hemialus sp., Nitzchia sp., Navicula sp., Thallasiotrix sp. Stasiun B dengan suhu rata-rata 41.13o

Spesies yang ditemukan baik di Stasiun A maupun di Stasiun B adalah

Coscinodiscus sp., Cyclotella sp., dan Navicula sp.

C ditemukan jumlah spesies antara 3-5 spesies dari kelas Bacillariophyceae dengan jumlah total spesies sebanyak 6 spesies yakni Chaetoceros sp., Coscinodiscus sp., Navicula sp., Rhizosolenia sp.,

Synedra sp., Thallasiosira sp.

Untuk Stasiun C dengan suhu maksimun 40.14oC, minimum 34.09oC dan rata-rata 37.52oC ditemukan 3-7 jenis fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Jumlah total spesies yang ditemukan di stasiun ini adalah 12 spesies masing-masing 10 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan 2 spesies dari kelas Cyanophyceae. Adapun spesies yang ditemukan adalah Chaetocesros sp.,

Coscinodiscus sp., Navicula sp., Nitzchia sp., Pleurosigma sp., Streptotheca sp., Synedra sp., Tabellaria sp., Thallasiosira sp., Thallasiotrix sp. dari kelas

Bacillariophyceae serta Oscillatoria sp. dan Spirulina sp. dari kelas Cyanophyceae. Namun demikian dari hasil pengamatan diketahui bahwa pada suhu 34.09-36.95oC ditemukan 5-7 spesies dan suhu antara 37.91-40.14 o

Jumlah spesies di Stasiun D tidak berbeda nyata dengan Stasiun Kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa untuk suhu perairan antara 34.80-35.38

C ditemukan 3-5 spesies.

o

C tidak mempengaruhi jumlah spesies fitoplankton di stasiun tersebut. Jumlah spesies di Stasiun D dengan suhu maksimum 35.38oC, minimum 34.72oC dan rata-rata 35.06oC

ditemukan sebanyak 5-12 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Jumlah total spesies yang ditemukan di stasiun ini adalah 18 spesies masing-masing 16 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan 2 spesies dari kelas Cyanophyceae. Adapun spesies yang ditemukan adalah Bacillaria sp., Bacteriastrum sp.,

Chaetoceros sp., Coscinodiscus sp., Cyclotella sp., Diatoma sp., Dithylium sol, Gyrosigma sp., Navicula sp., Nitzchia sp.1, Nitzchia sp.2, Pinnularia sp., Pleurosigma sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp. dan frauenfeldii dari kelas

Bacillariophyceae serta Lyngbia sp. dan Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae. Jumlah spesies yang ditemukan di Stasiun E dengan suhu maksimum 34.85oC, minimum 32.24oC dan rata-rata 33.65o

Stasiun F dengan suhu maksimum 33.32

C bervariasi antara 5-7 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Jumlah total spesies yang ditemukan di stasiun ini adalah 13 spesies masing-masing 12 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan 2 spesies dari kelas Cyanophyceae. Adapun spesies yang ditemukan adalah

Biddulphia sp., Chetoceros sp., Coscinodiscus sp., Cymbella sp., Nitzchia sp., Navicula sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp.1, Synedra sp.2, Thallasiotrix sp. dari

kelas Bacillariophyceae serta Lyngbia sp. dan Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae.

o

C, minimum 32.28oC dan rata-rata 32.83o

Stasiun Kontrol (Stasiun G) menunjukkan suhu alami rata-rata perairan yakni 28.3

C, jumlah spesies yang ditemukan bervariasi antara 6-9 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Jumlah total spesies yang ditemukan di stasiun ini adalah 13 spesies masing-masing 11 spesies dari kelas Bacillariophyceae. Adapun spesies yang ditemukan adalah Chaetocesros sp., Coscinodiscus sp., Eucampia sp.,

Hemialus sp., Milosera sp., Navicula sp., Nitzchia sp., Pleurosigma sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp. dan Thallasiosira sp.

o

C ditemukan jumlah spesies bervariasi antara 6-11 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Jumlah total spesies ada 19, yakni :

Bacteriastrum sp., Odontella sp., Chaetoceros sp.1, Chaetoceros sp.2, Chaetoceros sp.3, Chaetoceros sp.4, Chaetoceros sp.5, Coscinodiscus sp.1, Coscinodiscus sp.2, Coscinodiscus sp.3, Coscinodiscus sp.4, Dithylium sp.,

Eucampia sp., Navicula sp., Pleurosigma sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp.1, Synedra sp.2 dan Thallasiotrix sp. dari kelas Bacillariophyceae serta Oscillatoria sp.

dari kelas Cyanophyceae.

Stasiun H dengan suhu maksimum 28.51oC, minimum 29.01oC dan rata-rata 28.71o

Tabel 28 di bawah menunjukkan jumlah total dan jenis spesies yang ditemukan berdasarkan klasifikasi suhu perairan di beberapa stasiun. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk perairan dengan suhu antara 37.91-42.32

C ditemukan jumlah spesies bervariasi antara 8-11 spesies dari kelas Bacillariophyceae dan Cyanophyceae. Jumlah total spesies ada 15, yakni :

Chaetoceros sp.1, Chaetoceros sp.2, Coscinodiscus sp.1, Coscinodiscus sp.2, Cymbella sp., Frustulia sp., Louderia sp., Navicula sp., Nitzchia sp.1, Nitzchia sp.2, Rhizosolenia sp., Synedra sp.1 dan Thallasi osira sp. dari kelas Bacillariophyceae

serta Lyngbia sp. dan Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae.

o C dapat ditemukan jumlah spesies yang jauh lebih sedikit (6 spesies) dibandingkan dengan jumlah spesies pada suhu alami (15-19 spesies). Untuk suhu perairan antara 31.28-36.95oC ditemukan jumlah spesies yang hampir sama dengan jumlah spesies pada suhu alami yakni antara 11-18 spesies. Dengan demikian jumlah spesies fitoplankton di sekitar buangan air pendingin PT. Badak NGL hanya dipengaruhi oleh kenaikan suhu >37.91oC (∆T>8.61 o

C). Sementara suhu antara 31.28-36.95oC (∆T<7.65o

Semua spesies yang ditemukan pada kisaran suhu antara 37.91-42.32 C) tidak menunjukkan penurunan jumlah spesies secara signifikan. o

C juga ditemukan pada kisaran suhu dibawahnya. Sementara spesies yang ditemukan pada kisaran suhu antara 31.28-36.95oC dan tidak ditemukan pada suhu >37.91oC ada sebanyak 12 spesies, yakni : Streptotecha sp., Tabellaria sp., Chaetoceros sp.,

Bacillaria sp., Bacteriastrum sp., Diatoma sp., Dithylium sp., Gyrosigma sp., Pinnularia sp., Pleurosigma sp., Eucampia sp., Milosera sp. Spesies yang ditemukan

hampir disemua stasiun adalah Coscinodiscus sp., Cyclotella sp., Hemialus sp.,

Nitzchia sp., Navicula sp., Thallasiotrix sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp., Thallasiosira sp., dan Pleurosigma sp. Hal ini menunjukkan bahwa fitoplankton ini

Tabel 28 Jumlah total dan jenis spesies yang ditemukan berdasarkan klasifikasi suhu perairan di beberapa stasiun

Stasiun Klasifikasi suhu (o

Jumlah spesies

C) Nama spesies yang ditemukan

A 41.84-42.32 6 Coscinodiscus sp., Cyclotella sp., Hemialus sp., Nitzchia sp., Navicula sp., Thallasiotrix sp.

B 41.06-41.19 6 Cyclotella sp., Coscinodiscus sp., Navicula sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp., Thallasiosira sp

C1 37.91-40.14 6

Coscinodiscus sp., Pleurosigma sp., Synedra sp., Nitzchia sp. dari kelas Bacillariophyceae serta Oscillatoria sp. dan

Spirulina sp. dari kelas Cyanophyceae

C2 34.09-36.95 11

Navicula sp., Streptotheca sp., Tabellaria sp., Chaetocesros sp., Coscinodiscus sp., Thallasiotrix sp., Thallasiosira sp. dari

kelas Bacillariophyceae serta Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae

D 34.72-35.38 18

Bacillaria sp., Bacteriastrum sp., Chaetoceros sp., Coscinodiscus sp., Cyclotella sp, Diatoma sp., Dithylium sp.,

Gyrosigma sp., Navicula sp., Nitzchia sp.1, Nitzchia sp.2, Pinnularia sp., Pleurosigma sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp.

dan Thallasiotrix sp. dari kelas Bacillariophyceae serta Lyngbia sp. dan Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae

E 32.50-34.85 12

Odontella sp., Chetoceros sp., Coscinodiscus sp., Cymbella sp., Nitzchia sp., Navicula sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp.1,

Synedra sp.2, Thallasiotrix sp. dari kelas Bacillariophyceae serta Lyngbia sp. dan Oscillatoria sp. dari kelas

Cyanophyceae.

F 31.28-33.32 11

Chaetocesros sp., Coscinodiscus sp., Eucampia sp., Hemialus sp., Milosera sp., Navicula sp., Nitzchia sp., Pleurosigma sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp., Thallasiosira sp.

G 28.29-28.31 19

Bacteriastrum sp., Odontella sp., Chaetoceros sp.1, Chaetoceros sp.2, Chaetoceros sp.3, Chaetoceros sp.4, Chaetoceros sp.5, Coscinodiscus sp.1, Coscinodiscus sp.2,

Coscinodiscus sp.3, Coscinodiscus sp.4, Dithylium sp., Eucampia sp., Navicula sp., Pleurosigma sp., Rhizosolenia sp., Synedra sp.1, Synedra sp.2 dan Thallasiotrix sp. dari kelas

Bacillariophyceae serta Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae

H 28.51-30.01 15

Chaetoceros sp.1, Chaetoceros sp.2, Coscinodiscus sp.1, Coscinodiscus sp.2, Cymbella sp., Frustulia sp., Louderia sp., Navicula sp., Nitzchia sp.1, Nitzchia sp.2, Rhizosolenia sp., Synedra sp. dan Thallasiosira sp. dari kelas Bacillariophyceae

serta Lyngbia sp. dan Oscillatoria sp. dari kelas Cyanophyceae

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat diketahui bahwa jumlah spesies sangat dipengaruhi oleh suhu perairan, dimana jumlah spesies berkurang dengan meningkatnya suhu perairan, dalam hal ini pengaruh suhu terhadap jumlah spesies secara signifikan terutama terlihat pada suhu >37.91oC (∆T>8.61o