• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelekatan, kualitas gaya dan kualitas lingkungan pengasuhan terhadap karakter anak perdesaan dan perkotaan. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive di perdesaan dan perkotaan di wilayah Bogor. Penarikan contoh pada penelitian ini dipilih secara acak (random sampling) yang melibatkan 100 responden. Pengambilan data dilakukan melalui tekhnik wawancara dan observasi dengan bantuan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, uji independent t-test, dan uji regresi. Rata-rata skor kelekatan ibu dengan anak di perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari kelekatan ibu di perdesaan dengan di perkotaan. Rata-rata skor gaya pengasuhan di perdesaan lebih rendah dibandingkan dengan di perkotaan, sedangkan rata-rata skor kualitas lingkungan pengasuhan ibu di perdesaaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Tidak terdapat perbedaan antara gaya pengasuhan dan kualitas lingkungan pengasuhan di perdesaan dengan di perkotaan. Rata-rata skor karakter anak di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari karakter anak di perdesaan dengan di perkotaan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap karakter anak usia prasekolah adalah jenis kelamin anak, usia anak, usia ibu, dan kelekatan.

Kata kunci : kelekatan, kualitas lingkungan pengasuhan, gaya pengasuhan, dan karakter anak.

Abstract

This study aimed to analyze the influence of attachment, parental acceptance rejection, and environmental quality of parenting on preschool children character in rural and urban area. Site selection was purposive in the rural and urban areas in Bogor. Sample in this study were randomly selected involving 100 responden. Data were collected through interviews and observation techniques with the help of a questionnaire.

Data were analyzed using descriptive analysis, independent t-test, and regression test. Average score of attachment in rural areas is higher than in urban areas. There was a significant difference of maternal attachment in rural than in urban area. The average score of parenting style acceptance-rejection in rural areas is lower than in urban areas while the average score on the quality of maternal caregiving environment in rural was higher than in urban areas. There are no significant difference between parenting style acceptance-rejection and quality of maternal caregiving environment in rural or urban areas. Average score of children character in urban areas is higher than in rural areas, different test results showed a significant difference of character between the rural preschool children than in urban areas. Factors that significantly influence child’s character of the preschoolers were child's gender, child's age, maternal age, and attachment.

Key words : attachment, environmental quality of parenting, and parental acceptance rejection on preschool children character

Pendahuluan Latar Belakang

Perkembangan remaja di Indonesia saat ini mengarah pada degradasi moral. Di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat memiliki tingkat kriminalitas remaja yang semakin meningkat. Terjadi peningkatan tindakan asusila, pergaulan bebas, terlibat miras, dan menurunya nilai hormat dan kejujuran, serta terlibat sex pranikah sehingga remaja kehilangan identitas diri (Kementerian Pemuda dan Olahraga 2009; BPS, BKKBN, Kementrian Kesehatan RI 2012). Berbagai kasus yang dilakukan remaja tersebut membuktikan penurunan kualitas sumberdaya manusia yang berkualitas bagi pembangunan bangsa, dan hal tersebut penting untuk mendapatkan perhatian. Tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh remaja merupakan suatu akumulasi dari pengalaman dan perkembangan sepanjang hidupnya (Wickliffe 2000).

Salah satu perkembangan seorang individu yakni perkembangan moral, dalam hal ini adalah moral identitas individu atau karakter. Manusia yang berkarakter adalah individu yang mengetahui tentang kebaikan (knowing the good), menginginkan dan mencintai kebaikan (loving the good) serta melakukan kebaikan (acting the good) (Lickona 1994). Pembentukan karakter pada seorang individu perlu dilakukan sejak usia prasekolah karena pengalaman pada waktu usia prasekolah merupakan masa yang terbaik untuk membentuk perkembangan anak dan hal tersebut akan memberikan dampak jangka panjang bagi kehidupan anak ketika mereka tumbuh dewasa (Giligan 1982; Megawangi 2009). Salah satu hal yang utama dalam pembentukan karakter anak sejak usia prasekolah adalah peran orang tua melalui pengasuhan yang positif (Lickona 1994; Hastuti 2008).

Pengasuhan yang positif dapat membentuk generasi muda yang lebih sedikit terlibat tindakan kejahatan, riwayat pendidikan yang lebih baik, dan memiliki kecerdasan sosial emosi serta moral karakter yang baik (Brooks 2001; Hastuti 2006; Holden 2010; Pasaribu 2013). Selain pengasuhan, wilayah tempat tinggal anak yang memiliki keragaman budaya (terkait partisipasi dan refleksi dalam interaksi sosial pada situasi yang berbeda-beda) juga terkait dengan

pengasuhan dan perkembangan moral karakter anak (Wainryb 2005). Terdapat kesenjangan dalam pengetahuan tentang perbedaan kualitas pengasuhan anak di daerah pedesaan dengan di perkotaan yang memiliki beragam keterbatasan sumberdaya yang diduga dapat menghambat fungsi kelurga, termasuk fungsi pengasuhan (Maher et al. 2008; Budianta 2010; UNICEF 2012). Berdasarkan hal tersebut maka penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelekatan, kualitas lingkungan dan gaya pengasuhan terhadap karakter anak di perdesaan dan perkotaan perlu dilakukan.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kelekatan, gaya pengasuhan, dan kualitas lingkungan pengasuhan terhadap karakter anak usia prasekolah di perdesaan dan perkotaan. Tujuan khusus penelitian ini adalah : 1. Menganalisis perbedaan antara kelekatan, gaya pengasuhan, dan kualitas

lingkungan pengasuhan, serta karakter anak usia prasekolah perdesaan dan perkotaan.

2. Menganalisis hubungan antara kelekatan, gaya pengasuhan,dan kualitas lingkungan pengasuhan, serta karakteristik keluarga terhadap karakter anak usia prasekolah di perdesaan dan perkotaan.

3. Menganalisis pengaruh kelekatan, gaya pengasuhan, dan kualitas lingkungan pengasuhan terhadap karakter anak usia prasekolah.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan acuan kepada pihak akademisi dan praktisi yang bergerak di bidang anak. Selain dapat memberikan informasi terkait pengaruh pengasuhan terhadap karakter anak usia prasekolah di dua wilayah yang berbeda, penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran akan pentingnya memperhatikan perkembangan karakter anak sejak usia prasekolah khususnya di daerah perdesaan dan perkotaan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat dan pemerintah untuk memperhatikan dan mendukung pengasuhan positif yang baik bagi perkembangan karakter anak. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di bidang keluarga dan anak.

Dokumen terkait