• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Panggilanku ”Pak RT” Karya: Adhelia Candra K.

Dalam dokumen sd5bhsind IndahnyaBhsDanSastraInd Suyatno (Halaman 78-82)

Hari itu hari Minggu. Ayahku sudah dua minggu terakhir ini tidak di rumah. Dia sedang bertugas mengurus proyek di Kalimantan.

Minggu pagi ini cuaca cukup cerah. Sebentar lagi teman-teman sekelasku pasti datang. Mereka menghampiriku untuk berangkat ke kolam renang. Ke- marin aku sudah membuat janji dengan mereka untuk berenang bersama-sama di kolam renang.

”Fandi,” suara ibu dari kamar saat aku mengelap sepeda di teras, ”nanti kerja bakti, menggantikan ayah. Kemarin Pak RW memberikan undangan kerja bakti,” tambahnya.

”Ha? Kerja bakti menggantikan ayah?” aku tersentak kaget. ”Terus bagai- mana dengan rencanaku berenang? Sudah janjian sama teman-teman, batal lagi. Huh, Pak RW ini kayak nggak ngerti kepentingan anak-anak saja,” gerutuku. Akhirnya, tidak lama kemudian aku pun mengambil sapu lidi, menuju ke pos kamling. Di sana sudah ada beberapa orang. Tepat pukul tujuh warga sudah berkumpul. Pak RW memberikan arahan. Setelah itu, kami bersama-sama menuju tempat yang akan dibersihkan.

Baru satu jam bekerja, teman-temanku Koko, Johan, Dendi, Komar, Luki, dan Martin datang menghampiriku. Aku bingung mau bilang apa kepada mereka karena kemarin akulah yang mengajak renang. Sementara saat ini aku harus kerja bakti menggantikan ayah. Aduuh... bagaimana, ya? Baik, aku harus menemui mereka, mengatakan apa adanya dan meminta maaf.

”Aduuuh... aku minta maaf.... Aku tidak bisa ikut ni... kerja bakti menggantikan ayah. Ayah pergi dinas luar kota. Maaf ya, kemarin aku tidak tahu kalau hari ini ada kerja bakti. Kalian berangkat saja tanpa aku, ya?”

Teman-temanku hanya diam kecewa. Wajahnya kecut, matanya memandang kecewa seolah tidak percaya kata-kataku. Tidak ada jawaban sepatah kata pun dari permintaan maafku.

”Gimana kamu ini Fandi, jauh-jauh kami menghampirimu, eh malah kamu tidak bisa,” kata Koko tiba-tiba. Ia tampak lesu dan sangat kecewa.

Tanpa membalas permintaan maafku, Koko langsung meninggalkanku. Teman- teman yang lain seperti mendapat komando, langsung berbalik dan meninggalkanku juga. Tentu di dada mereka menyimpan segumpal kekecewaan.

Aku memaklumi kekecewaan mereka. Bahkan, kalau boleh jujur, aku sendiri juga kecewa karena gagal berenang bersama mereka.

”Hai, Pak RT dari mana saja?” tiba-tiba sapaan Pak RW itu meluncur ke telingaku. ”Maksudnya saya, Pak RW?” tanyaku setengah tidak percaya.

”Iya, memangnya siapa? Nak Fandi mewakili Bapak, kan?” balasnya. Oh iya ya, ayahku RT. Aku tersipu malu. ”E... maaf Pak, saya tadi tidak mengerti. Saya baru saja menemui teman-teman, Pak!” jawabku kemudian.

”Kemari sebentar, Pak RT!” panggil Pak RW lagi. ”Coba ke rumah, minta Bu RW makanan dan minumannya dibawa ke pos kamling, ya!”

”Baik, Pak!” jawabku sambil menahan geli. Aku berjalan menuju ke rumah Pak RW mengambil makanan dan minuman yang sudah disiapkan oleh Bu RW. Sesaat kemudian, aku bersama Bu RW mengantarkan makanan dan minuman ke pos kamling.

Pukul sembilan siang, warga yang ikut bekerja bakti menyantap makanan itu. Aku ikut serta. Nikmat sekali rasanya makan bersama orang banyak.

Esok hari, selepas upacara hari Senin, ada pelajaran bahasa Indonesia. Bu Marni meminta murid-murid untuk menceritakan pengalamannya di depan kelas. Aku menceritakan pengalamanku saat aku menggantikan tugas ayah, yaitu pengalaman kerja bakti di kampung dan dipanggil ”Pak RT” oleh Pak RW. Sejak itu, teman-teman sekelas memanggilku Pak RT. Uuuuh, sebel!

Berlatih Mandiri 4

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Pilihlah salah satu pengalamanmu yang paling berkesan!

2. Catatlah butir-butir pokok pengalamanmu menjadi kerangka karangan! 3. Kembangkan butir-butir pokok pengalaman itu menjadi sebuah karangan

yang utuh!

4. Jika sudah selesai, bacakan karanganmu di depan kelas secara bergantian! 5. Kumpulkan karanganmu kepada guru untuk dinilai dan diberi komentar! Sebuah cerita yang menarik, bukan? Mengarang itu memang gampang. Pengalaman pribadi dapat ditulis menjadi karangan. Cobalah berlatih dengan mengerjakan kegiatan berikut ini!

1. Sebelum menanggapi penjelasan dari narasumber, kamu harus mendengarkan penjelasannya dengan baik, mencatat pokok-pokok pikiran, dan mencatat hal-hal yang belum kamu ketahui atau kurang kamu setujui.

2. Tanggapan dapat berupa pertanyaan, persetujuan, atau sanggahan. 3. Tanggapan disampaikan dengan bahasa yang baik dan sopan.

4. Sebelum memberikan tanggapan dan saran terhadap suatu peristiwa, kamu harus dapat menjelaskan peristiwa yang akan kamu tanggapi. Caranya adalah dengan membaca atau mempelajari peristiwa tersebut lebih dahulu.

5. Tanggapan atau saran hendaknya bersifat positif dan bermanfaat bagi orang lain. 6. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam membaca cepat.

a. Menghindari mengulang-ulang kata. b. Menghindari membaca dengan vokalisasi. c. Pikiran hanya terfokus pada bacaan yang dibaca. d. Melatih gerakan mata dan menghindari gerakan kepala. e. Menghindari membaca kata demi kata.

7. Pengalaman yang menarik dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan.

Rangkuman

Uji Kemampuan

A. Pilihan Ganda

Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugasmu!

1.

c. Saya setuju dengan penjelasan Bapak. Kita memang harus menjaga kesehatan lingkungan, tidak hanya pascamusim hujan, tetapi setiap hari kita harus menjaga kebersihan lingkungan. d. Kedua orang tuaku sudah mem-

bersihkan rumah dan sekeli- lingnya. Jadi, saya tidak khawatir terhadap nyamuk penyebar virus dengue.

3. Pada hari Minggu Pak Danu tidak dapat ikut kerja bakti membersihkan lingkungan karena sakit. Saran yang tepat diberikan atas peristiwa tersebut adalah . . .

a. Pak Danu sebaiknya didenda. b. Besok kalau sudah sembuh, Pak

Danu dihukum membersihkan selokan sendirian.

c. Sebaiknya keluarga Pak Danu memintakan izin kepada Ketua RT atau Ketua RW.

d. Semua orang sudah tahu kalau Pak Danu sakit-sakitan. Jadi tidak perlu melapor atau minta izin ke- pada siapa pun.

4. Pokok pikiran bacaan di atas adalah . . . .

a. pencegahan demam berdarah dengue (DBD)

b. pencegahan DBD harus dilakukan oleh rakyat sendirian

c. masa-masa rawan penyebaran DBD

d. peningkatan kebersihan lingkung- an

2. Tanggapan yang baik terhadap pen- jelasan narasumber di atas adalah . . . a. Menurut saya, pemerintahlah yang bertanggung jawab atas penyakit DB itu.

b. Percuma kita membersihkan lingkungan kalau pemerintah tidak ikut campur tangan.

Jumlah pasien demam berdarah di Pinrang, Sulawesi Selatan, meningkat dalam sepekan terakhir. Pasien di antaranya dirawat di Rumah Sakit Lasinrang, Pinrang. Dalam sepekan terakhir, rumah sakit ini sudah merawat 22 pasien demam berdarah.

Peristiwa yang terjadi berdasarkan teks di atas adalah . . . .

Upaya pencegahan wabah DBD harus terus dilakukan secara ber- kesinambungan, baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah. Masa- masa rawan yaitu pascamusim hujan perlu diwaspadai. Caranya dengan meningkatkan kebersihan lingkungan. Genangan air yang menjadi habitat pembiakan nyamuk harus dimusnah- kan. Tempat-tempat air ditutup rapat- rapat. Gunakan kelambu saat tidur atau obat oles untuk mengusir serang- an nyamuk. Ingat juga 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur.

a. pasien demam berdarah sudah dirawat di rumah sakit

b. pasien demam berdarah di Pinrang meningkat

c. Rumah Sakit Lasinrang menam- pung 22 pasien demam berdarah d. setiap hari ada orang yang dirawat

di rumah sakit

5. Fandi membaca teks yang terdiri atas 450 kata dalam waktu 5,5 menit. Setelah itu, Fandi berhasil menjawab dengan benar 9 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang diberikan.

Kecepatan membaca (KM) Fandi adalah . . . . a. 75 kpm b. 79 kpm c. 82 kpm d. 85 kpm B. Uraian

Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

Hujan Datang

Dalam dokumen sd5bhsind IndahnyaBhsDanSastraInd Suyatno (Halaman 78-82)