• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percayai Aku, Bunda

Dalam dokumen sd5bhsind IndahnyaBhsDanSastraInd Suyatno (Halaman 153-157)

Karya: Aat Danamihardja

”Hampir sampai, nih!” Jingga menepuk bahu Galih yang dari tadi bengong.

”Astaga!” Galih menepuk dahi- nya.

”Kenapa, Lih?” Jingga heran. ”Aku lupa minta ongkos pada Bunda,” Galih kebingungan.

”Ya sudah, pakai uangku saja,” Jingga memutuskan.

Begini jadinya kalau terlambat bangun, batin Galih. Pergi terburu-buru, tanpa sarapan, dan yang paling parah, ya itu, lupa minta uang pada Bunda. Bunda juga lupa sepertinya.

Gambar 8.2 Galih berkeluh kesah pada Jingga.

Gambar 8.1 Belajar menentukan tema cerita yang dide-

ngarkan.

Wah, tema cerita nenek tentang

Tadi malam Galih memang susah tidur. Dia terus memikirkan sikap Bundanya yang tidak percaya padanya. Bunda menganggap Galih pemboros, tak pandai mengatur uang, dan banyak lagi julukan lain.

”Bunda payah, Ga! Tidak mau memberiku uang saku bulanan. Padahal kan, repot, kalau kejadian seperti ini terjadi. Untung ada kamu.” Galih melontarkan kekesalannya saat mereka turun dari bus kota. Jingga tersenyum.

”Masih untung kamu dapat uang saku harian. Coba kalau tidak dapat sama sekali, kan lebih parah,” goda Jingga. ”Eh, Lih! Mungkin Bundamu punya pertimbangan lain,” sambung Jingga.

”Pertimbangan apa? Pertimbangan pelit?”

”Ya… siapa tahu kamu pernah melakukan kesalahan, sehingga Bundamu menganggap kamu pemboros. Coba ingat-ingat.”

”Mmm, aku memang pernah melakukan kesalahan. Dulu Bunda selalu memberiku uang saku untuk seminggu. Tapi baru hari keempat uang itu sudah habis. Sejak itu Bunda memberiku uang saku harian.”

”Nah, itu kamu tahu penyebabnya. Jadi memang ada alasannya, kan, Bundamu tidak memberi uang bulanan.”

”Ya… tapi itu kan dulu, Ga! Masa sekarang Bunda masih belum bisa me- mercayai aku.”

Jingga tersenyum. ”Galih, kamu harus berusaha mengembalikan kepercayaan Bunda dengan melakukan sesuatu.”

Galih mengernyit, ”Melakukan apa?”

”Coba kamu sisihkan sebagian uang sakumu setiap hari. Tunjukkan pada Bunda bahwa kamu bisa mengatur uang saku. Mudah-mudahan Bundamu akan berubah pikiran tentang kamu.”

Galih pun mulai menyisihkan uang sakunya. Tanpa terasa dua minggu pun berlalu.

”Ah....” Galih menarik napas lega memandangi lembaran ribuan di kotak bekas cokelat di atas meja belajarnya. ”Coba dari dulu aku menabung,” Galih bergumam lirih.

”Tak perlu menyesal. Tak ada kata terlambat untuk melakukan ke- baikan, sayang....” suara merdu ber- bisik di telinga Galih. Galih menoleh.

”Bunda….”

Bunda tersenyum sambil mengusap rambut Galih. ”Bunda tahu kamu sedang berusaha berubah. Diam-diam Bunda selalu mengikuti apa yang kamu lakukan.”

”Terima kasih, Bunda.” Galih menggaruk-garuk kepalanya.

Cerita yang menarik, bukan? Pada saat mendengarkan cerita, kamu tentu membuat catatan. Berdasarkan catatanmu, cobalah kerjakan kegiatan berikut ini!

Selanjutnya, ayo belajar menentukan tema dan amanat yang terkandung di dalam cerita.

2. Tema dan Amanat

Sebuah cerita pendek mengandung tema dan amanat atau pesan. Tema merupakan dasar atau inti cerita. Tema dapat ditentukan dengan menyimpulkan seluruh peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita.

Adapun amanat adalah pesan moral yang disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya berupa saran, anjuran, seruan, atau pesan-pesan moral. Amanat dibedakan menjadi dua, yaitu tersurat dan tersirat. Tersurat, artinya dapat dibaca secara langsung di dalam cerita. Amanat ini biasanya terdapat pada akhir cerita. Sedangkan tersirat, biasanya tercermin pada perilaku dan ucapan tokoh cerita. Sekarang, bacalah jendela ilmu berikut ini, agar pengetahuanmu mengenai amanat cerita bertambah.

”Mulai besok kamu akan mendapat uang bulanan. Jadi, kalau kamu lupa bawa ongkos, bukan tanggung jawab Bunda lagi!” Bunda menjentik hidung Galih. Galih memeluk Bundanya erat-erat. Galih sangat bahagia. Bukan hanya karena ia mendapat uang bulanan, tapi kepercayaan Bunda pada dirinya. Galih ingin hari segera pagi. Ia sudah tak sabar ingin mengabarkan semuanya pada Jingga.

(Sumber: http://naila.rad.net.id diakses 27 Februari 2008, dengan pengubahan)

Berlatih Mandiri 1

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Tutuplah buku teksmu lalu buatlah 7 pertanyaan mengenai isi cerita di atas! 2. Tukarkan pertanyaan yang kamu buat dengan pertanyaan yang dibuat teman

di bangku belakangmu!

3. Jawablah pertanyaan yang dibuat oleh temanmu itu dengan benar tanpa membuka buku teks!

4. Setelah selesai, kembalikan kepada temanmu!

5. Cocokkan pekerjaan temanmu dengan bimbingan guru! 6. Berikan nilai 1,5 pada setiap jawaban yang benar!

7. Nilai yang diperoleh adalah 10 dikurangi hasil kali jawaban salah. Jika jawaban benar semua nilainya 10.

Jendela Ilmu

Amanat atau pesan moral dapat ditentukan dengan cara berikut.

a. Mendengarkan atau membaca cerita dengan cermat. Jika perlu, dengarkan atau bacalah secara berulang-ulang. b. Mencari dan mencatat kalimat yang mengandung saran

atau nasihat dalam cerita tersebut. Saran atau nasihat ada yang disampaikan oleh tokoh cerita ada pula yang disampaikan penulis (pencerita).

Berlatih Mandiri 2

Ujilah kembali kemampuanmu dengan mengerjakan pelatihan berikut!

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Carilah sebuah cerpen anak dalam majalah, tabloid, koran, atau buku kum- pulan cerpen! Selanjutnya, bacalah dan tentukan tema serta amanatnya! 2. Tulislah kutipan kalimatnya sebagai pendukung jawabanmu!

3. Jika sudah selesai, kumpulkan hasilnya pada hari yang telah ditentukan oleh guru!

Berlatih Kelompok 1

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima orang!

2. Salah satu anggota kelompok membacakan cerita pendek berjudul Percayai Aku, Bunda... di atas. Anggota yang lain menyimak.

3. Berdiskusilah untuk menentukan tema dan amanat yang terdapat di dalam cerita tersebut! Tulislah kutipan kalimat pendukungnya!

4. Bahaslah hasil kerja kelompokmu dalam diskusi kelas yang dibimbing oleh guru!

5. Benahi pekerjaanmu berdasarkan saran dari kelompok lain dan guru! 6. Jika sudah selesai, kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai!

Ayo, dibaca ya!

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapatkah kamu menentukan tema dan amanat cerita berjudul Percayai Aku, Bunda... karya Aat Danamihardja di atas? Sebagai pelatihan, coba kerjakan kegiatan berikut ini!

Pada pembelajaran terdahulu kamu telah berlatih memerankan tokoh drama. Kamu telah belajar mengucapkan dialog dengan lafal dan ekspresi yang tepat, bukan? Kali ini kamu kembali diajak belajar memerankan tokoh drama. Simaklah uraian berikut!

Kata Kunci: Berlatih Peran – Memahami Isi Drama – Memerankan Tokoh

1. Berlatih Peran

Berlatih peran diawali dengan membaca dan memahami isi dialog drama. Selanjutnya, bersama-sama dengan tokoh yang lain, cobalah membaca dialog itu. Jangan lupa tunjukkan ekspresi yang sesuai. Jika marah, harus disertai ekspresi marah. Jika sedih, harus disertai ekspresi sedih, dan seterusnya. Selain itu, pengucapan kata-kata harus jelas. Tidak perlu tergesa-gesa, tetapi juga tidak terlalu lambat. Ucapkan, seperti percakapan sehari-hari.

Sebagai pelatihan, coba baca dan pahami drama pendek berikut ini!

1. Membaca dialog drama dengan lancar dan jelas.

2. Memerankan tokoh drama anak-anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

Memerankan

Tokoh Drama

Dalam dokumen sd5bhsind IndahnyaBhsDanSastraInd Suyatno (Halaman 153-157)