• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Respon Nasabah Terhadap Label “Syariah”

Penulis melakukan penelitian melalui pengumpulan data dengan cara

penyebaran kuesioner secara acak atau random kepada para nasabah BNI

Syariah Jakarta Selatan sebagai responden yang dalam penyampaiannya diwawancarakan oleh penulis. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari tidak validnya data yang didapat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon nasabah terhadap label “syariah”. Namun, terlebih dahulu perlu diketahui beberapa hal untuk mengetahui seberapa besar respon nasabah

terhadap label “syariah” pada dunia perbankan, antara lain:

a. Karakteristik Responden

1) Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan Tabel 4.1 menyatakan bahwa, responden yang menjadi objek penelitian berjumlah 50 nasabah Bank Syariah. Terdiri

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 25 50%

Perempuan 25 50%

dari 25 nasabah berjenis kelamin laki-laki, dan 25 nasabah berjenis kelamin perempuan. Penulis mengambil jumlah responden yang seimbang, hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi persepsi bahwa gender mempengaruhi jawaban seseorang atas suatu pertanyaan pada kuesioner.

2) Usia Responden

Tabel 4.2 Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

20-25 Tahun 2 4% 26-30 Tahun 21 42% 31-35 Tahun 11 22% 36-40 Tahun 4 8% 41-45 Tahun 6 12% >45 Tahun 6 12% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 menyatakan bahwa, responden yang

menjadi objek penelitian mayoritas berusia antara 26 – 30 tahun

dengan jumlah sebanyak 21 nasabah atau 42% dari jumlah responden.

Diikuti dengan nasabah yang berusia 31 – 35 tahun yang berjumlah 11

52

3) Status Responden

Tabel 4.3 Status Responden

Status Jumlah Persentase

Belum Menikah 19 38% Menikah 23 46% Pisah Ranjang/Rumah 0 0% Cerai-hidup 6 12% Cerai-mati 2 4% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan Table 4.3 menyatakan bahwa status dari responden mayoritas berstatus menikah, dengan jumlah sebanyak 23 nasabah yang telah menikah atau setara dengan 46% dari jumlah responden. Sedangkan yang belum menikah, hidup, dan cerai-mati, masing-masing berjumlah 19 nasabah, 6 nasabah, dan 2 nasabah.

4) Agama Responden

Tabel 4.4 Agama Responden

Agama Jumlah Persentase

Islam 47 94% Protestan 1 2% Katolik 2 4% Hindu 0 0% Budha 0 0% Lain-lain 0 0% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan Table 4.4 menyatakan bahwa agama dari responden mayoritas beragama Islam, dengan jumlah sebanyak 47 nasabah atau setara dengan 94% dari jumlah responden. Sisanya adalah menganut agama protestan dan katolik masing-masing

sebanyak 1 nasabah atau setara dengan 2% dan 2 nasabah atau setara dengan 4% dari jumlah responden.

5) Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 4.5

Pendidikan Responden

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

SD 2 4%

SMP 5 10%

SMA 15 30%

Perguruan Tinggi 28 56%

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 menggambarkan bahwa mayoritas dari responden memiliki pendidikan terakhir perguruan tinggi dengan jumlah sebanyak 28 nasabah setara dengan 56% dari jumlah responden. Sedangkan untuk SMA,SMP, dan SD masing-masing berjumlah 15 nasabah atau setara dengan 30%, 5 nasabah atau setara dengan 10%, dan 2 nasabah atau setara dengan 4% dari jumlah responden.

6) Profesi Responden

Tabel 4.6 Profesi Responden

Profesi Jumlah Persentase

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 18 36%

Tentara Nasional Indonesia

(TNI) 1 2%

Dokter 3 6%

Wiraswasta 15 30%

Lain-lain ( Kontraktor, Insinyur, musisi dan lain-lain)

13 26%

54

Berdasarkan Tabel 4.6 menggambarkan bahwa mayoritas dari responden berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjumlah 18 nasabah setara dengan 36% dari jumlah responden. Selanjutnya kebanyakan dari nasabah berprofesi sebagai wiraswasta, sebanyak 15 nasabah atau setara dengan 30% dan berprofesi sebagai dibidang lain-lain sebanyak 13 nasabah atau setara dengan 26% dari jumlah responden.

7) Penghasilan Rata-rata Perbulan Responden

Tabel 4.7

Pengahasilan Rata-rata Perbulan Penghasilan Rata-rata

perbulan Jumlah Persentase

Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 0 0% Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 6 12% Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 13 26% Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 1 2% Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000 11 2% >Rp. 5.000.000 19 38% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 menggambarkan bahwa mayoritas dari responden berpenghasilan rata-rata perbulan >Rp. 5.000.000 ( lebih dari lima juta rupiah ) dengan jumlah sebanyak 19 nasabah setara dengan 38% dari jumlah responden.

b. Pengetahuan Responden dalam Menentukan Pilihan Kepada Bank Syariah

1) Aspek Kehalalan

Tabel 4.8

Sebelum memilih jasa perbankan, wajib melihat aspek kehalalannya

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 44 88%

Setuju 6 12%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Tahu 0 0%

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.8 menggambarkan bahwa sebanyak 44 nasabah atau setara dengan 88% dan sebanyak 6 nasabah atau setara dengan 12% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa sebelum memilih jasa perbankan, nasabah wajib melihat aspek kehalalan dari suatu lembaga perbankan terlebih dahulu. Sedangkan, keterangan lain, tidak ada responden yang menjawab.

Tabel 4.9

Setiap muslim wajib bertransaksi ekonomi ditempat yang betul-betul menjamin kehalalannya

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 27 54% Setuju 9 18% Tidak Setuju 6 12% Sangat Tidak Setuju 0 0% Tidak Tahu 8 16% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.9 menggambarkan bahwa sebanyak 27 nasabah atau setara dengan 54% dan sebanyak 9 nasabah atau setara dengan 18% menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa setiap

56

muslim wajib bertransaksi ekonomi ditempat yang menjamin kehalalannya. Sedangkan sebanyak 6 nasabah atau setara dengan 12% menyatakan tidak setuju, dan 8 nasabah atau 16 % dari responden menyatakan tidak tahu.

Tabel 4.10

Dalam melakukan kegiatan muamalah atau bertransaksi ekonomi, harus menghindari praktek riba

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 42 84%

Setuju 8 16%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Tahu 0 0%

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.10 menggambarkan bahwa sebanyak 42 nasabah atau setara dengan 84% dan sebanyak 8 nasabah atau setara dengan 16% menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa dalam melakukan kegiatan muamalah atau bertransaksi ekonomi, harus menghindari praktek riba. Sedangkan keterangan yang lain, responden tidak menjawab.

Tabel 4.11

Apapun alasannya, saya tidak mau memilih perbankan yang diragukan kehalalannya

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 36 72%

Setuju 5 10%

Tidak Setuju 9 18%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Tahu 0 0%

Berdasarkan tabel 4.11 menggambarkan bahwa sebanyak 36 nasabah atau setara dengan 72% dan sebanyak 5 nasabah atau setara dengan 10% menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa Apapun alasannya, saya tidak mau memilih perbankan yang diragukan kehalalannya. Sedangkan 9 nasabah atau setara dengan 18% menjawab tidak setuju.

2) Aspek Keagamaan Responden

Tabel 4.12

Saya memilih Bank Syariah karena sesuai dengan ajaran agama yang saya anut

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 47 94%

Setuju 1 2%

Tidak Setuju 2 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Tahu 0 0%

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.12 menggambarkan bahwa sebanyak 47 nasabah atau setara dengan 94 % dari responden dan 1 nasabah atau setara dengan 2% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa mereka memilih Bank Syariah karena sesuai dengan agama yang mereka anut. Sedangkan sebanyak 2 nasabah atau setara dengan 4% menjawab tidak setuju.

58

Tabel 4.13

Saya memilih Bank Syariah karena berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dalam menjalankan bisinisnya

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 47 94% Setuju 2 4% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Tidak Tahu 1 2% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.13 menggambarkan bahwa sebanyak 47 nasabah atau setara dengan 94 % dari responden dan 2 nasabah atau setara dengan 4% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju,

bahwa mereka memilih Bank Syariah karena berdasarkan Al-Qur’an

dan Hadist dalam menjalankan bisnisnya . Sedangkan sebanyak 1 nasabah atau setara dengan 2% menjawab tidak tahu.

Tabel 4.14

Saya memilih Bank Syariah karena saya ingin berekonomi yang sesuai prinsip syariah

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 46 92%

Setuju 1 2%

Tidak Setuju 0 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Tahu 3 6%

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.14 menggambarkan bahwa sebanyak 46 nasabah atau setara dengan 92 % dari responden dan 1 nasabah atau setara dengan 2% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa mereka memilih Bank Syariah karena ingin berekonomi yang

sesuai prinsip syariah. Sedangkan sebanyak 3 nasabah atau setara dengan 6% menjawab tidak tahu.

3) Aspek Pencantuman Label “Syariah” Pada Lembaga Perbankan Tabel 4.15

Saya memilih jasa perbankan harus yang berlabel “syariah” walaupun keuntungannya lebih kecil dari bunga Bank

Konvensional

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 43 86%

Setuju 4 8%

Tidak Setuju 2 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Tidak Tahu 1 2%

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.15 menggambarkan bahwa sebanyak 43 nasabah atau setara dengan 86 % dari responden dan 4 nasabah atau setara dengan 8% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju, bahwa mereka memilih jasa perbankan harus yang berlabel “syariah” walaupun kentungannya tidak sebesar bunga Bank Konvensional. Sedangkan sebanyak 2 nasabah atau setara dengan 4% dan 1 nasabah atau setara dengan 2% menyatakan tidak setuju dan tidak tahu.

Tabel 4.16

Saya memilih Bank Syariah karena berlabel “syariah”

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 45 90% Setuju 2 4% Tidak Setuju 3 6% Sangat Tidak Setuju 0 0% Tidak Tahu 0 0% JUMLAH 50 100%

60

Berdasarkan tabel 4.16 menggambarkan bahwa sebanyak 45 nasabah atau setara dengan 90% dan 2 nasabah atau setara dengan 4% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa mereka

memilih bank syariah karena berlabel “syariah”. Sedangkan, sebanyak

3 nasabah atau setara dengan 6% dari responden menyatakan tidak setuju.

Tabel 4.17

Perbankan yang tidak berlabel “syariah” harus dihindari

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 42 84% Setuju 4 8% Tidak Setuju 3 6% Sangat Tidak Setuju 0 0% Tidak Tahu 1 2% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.17 menggambarkan bahwa sebanyak 42 nasabah atau setara dengan 84% dan 4 nasabah atau setara dengan 8% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju mengenai perbankan yang tidak berlabel “syariah” harus dihindari. Sedangkan, sebanyak 3 nasabah atau setara dengan 6% dari responden menyatakan tidak setuju.

4) Aspek Keuntungan

Tabel 4.18

Saya memilih Bank Syariah karena keuntungannya besar

Keterangan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 36 72% Setuju 2 4% Tidak Setuju 12 24% Sangat Tidak Setuju 0 0% Tidak Tahu 0 0% JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.18 menggambarkan bahwa sebanyak 36 nasabah atau setara dengan 72% dan 2 nasabah atau setara dengan 4% dari responden menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa mereka memilih bank syariah karena keuntungannya besar. Sedangkan, sebanyak 12 nasabah atau setara dengan 24% dari responden menyatakan tidak setuju.

c. Prioritas Responden dalam Memilih Bank Syariah

Dibawah ini akan disajikan hasil penelitian yang menyatakan prioritas dari beberapa alasan para responden dalam memilih Bank Syariah.

Tabel 4.19

Prioritas responden dalam memilih Bank Syariah

Peringkat Aspek Pertimbangan Jumlah Persentase

1 Aspek Label “syariah” 29 58%

2 Aspek keagamaan 9 18%

3 Aspek keuntungan 7 14%

4 Aspek kehalalan 3 6%

62

aman, nyaman, dan lain-lain

JUMLAH 50 100%

Berdasarkan tabel 4.19 menggambarkan bahwa aspek

pencantuman label “syariah” pada nama suatu Bank yang berprinsip

syariah atau pada produk atau jasanya, berada diperingkat pertama, dengan 29 nasabah atau setara dengan 58% dari responden memilih aspek tersebut. Selanjutnya diperingkat kedua adalah aspek keagamaan seseorang yang menjadi alasan untuk memilih bank syariah, dengan pemilih sebanyak 9 nasabah atau setara dengan 18%. Diperingkat ketiga, keempat adalah aspek keuntungan dan aspek kehalalan yang menjadi alasan responden memilih bank syariah dengan masing-masing pemilih sebanyak 7 nasabah atau setara dengan 14% dan 3 nasabah atau setara dengan 6%. Sedangkan, untuk aspek pelayanan,aman, dan lain-lain berada diperingkat terakhir dengan 2 nasabah atau setara dengan 4% karena hal tersebut bukan menjadi faktor penting melainkan faktor pendukung dalam memilih suatu bank syariah bagi nasabah.

Sesuai dengan data-data diatas, dapat dianalisa bahwa responden berjumlah 50 orang. Terdiri dari 25 responden laki-laki dan 25 responden perempuan, dengan hampir seluruhnya beragama Islam, yakni sebanyak 47 responden atau setara dengan 94% dari responden. Mayoritas dari responden berusia 26-30 tahun, yakni berjumlah

21 responden atau setara dengan 42%. Serta mayoritas berstatus menikah dengan jumlah 23 responden.Hal tersebut menggambarkan, bahwa para responden berada dalam usia yang produktif dalam peningkatan karir dan taraf hidupnya baik dirinya maupun keluarganya. Responden juga sebagian besar berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan wiraswasta yakni berjumlah 18 responden dan 18 responden, dengan rata-rata penghasilan perbulan lebih dari Rp.5.000.000. Sehingga sangatlah tepat jika para responden menempatkan dana mereka kepada Bank Syariah.

Melalui data-data diatas, penulis juga dapat menggambarkan bahwa dalam memilih jasa suatu perbankan, para responden juga memperhatikan beberapa aspek sebelum memilih. Aspek-aspek tersebut antara lain, aspek kehalalan, aspek keuntungan, aspek keagamaan, dan aspek yang berkaitan dengan skripsi ini adalah aspek pencantuman label “syariah” pada lembaga perbankan. Melalui pertimbangan aspek-aspek tersebut, para responden akhirnya dapat memutuskan untuk memilih Bank Syariah atau tidak. Dapat terlihat pada tabel 4.19 bahwa aspek pencantuman label “syariah” pada nama suatu Bank yang berprinsip syariah berada diperingkat pertama, dengan 29 nasabah atau setara dengan 58% dari responden memilih aspek tersebut. Selanjutnya diperingkat kedua adalah aspek keagamaan seseorang yang menjadi alasan untuk memilih bank syariah, dengan pemilih sebanyak 9 nasabah atau setara dengan 18%. Diperingkat ketiga, keempat adalah aspek keuntungan dan aspek kehalalan yang menjadi alasan responden memilih bank syariah dengan masing-masing pemilih sebanyak 7 nasabah atau setara dengan 14% dan 3 nasabah atau

64

setara dengan 6%. Sedangkan, untuk aspek pelayanan,aman, dan lain-lain berada diperingkat terakhir dengan 2 nasabah atau setara dengan 4%.

Melalui peringkat tersebut, terbukti bahwa respon nasabah terhadap label “syariah” sangat besar, serta menimbulkan respon yang positif dan signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa pencantuman label “syariah” pada suatu lembaga perbankan mampu menarik atau mempengaruhi masyarakat untuk memilih jasa Bank

Syariah. Melalui kata “syariah” yang tercantum pada nama lembaga suatu bank,

masyarakat khususnya yang beragama Islam sangat mudah mengartikan bahwa Bank tersebut menjalankan prinsip-prinsip yang sesuai ajaran agama Islam dalam bisnisnya. Dari hasil penelitian diatas, aspek keagamaan seseorang memiliki peran yang cukup besar dalam pengambilan keputusan seorang nasabah, dalam hal ini adalah keputusan untuk memilih jasa Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan yang tercantum pada tabel 4.19, bahwa responden lebih mengedepankan aspek keagamaan mereka ketimbang aspek keuntungan dari suatu bisnis perbankan itu sendiri. Artinya, responden memiliki pola berpikir yang sesuai emosionalnya, bahwa berbisnis bukan hanya mencari keuntungan semata, tetapi harus sesuai dengan ajaran agama Islam.

Seperti, menghindari hal-hal yang mengandung unsur ribawi, maysir, dan gharar.

Tidak mungkin dalam suatu bank syariah menjanjikan keuntungan yang besar tetapi diluar ketentuan syariah. Hal tersebut tidak ada bedanya dengan bank konvensional jika dilakukan. Jadi, sangatlah wajar jika nasabah bank syariah lebih mengutamakan aspek keagamaan mereka untuk memilih bank syariah.

B. Pengaruh Label “Syariah” Terhadap Jumlah Nasabah BNI Syariah Jakarta Selatan Dalam kaitannya dengan pengaruh label “syariah” terhadap jumlah nasabah BNI Syariah Jakarta Selatan penulis menganalisa melalui data Tabel 4.19 Prioritas responden dalam memilih Bank Syariah dan data Tabel 3.1 Peningkatan Jumlah Periode 2006-2010 Nasabah BNI Syariah Jakarta Selatan. Melalui data dari tabel diatas penulis dapat menggambarkan korelasi antara label “syariah” dengan jumlah nasabah BNI syariah Jakarta Selatan.

Tabel 4.19

Prioritas responden dalam memilih Bank Syariah

Peringkat Aspek Pertimbangan Jumlah Persentase

1 Aspek Label “syariah” 29 58%

2 Aspek keagamaan 9 18%

3 Aspek keuntungan 7 14%

4 Aspek kehalalan 3 6%

5

Aspek pelayanan, aman, nyaman, dan lain-lain

2 4%

JUMLAH 50 100%

Dari data diatas telah dijelaskan bahwa urutan nasabah memilih BNI Syariah Jakarta Selatan karena aspek label “syariah” sebagai faktor utama dalam memilih, baik dalam segi nama bank maupun produk atau jasanya.

Tabel 3.1

Peningkatan Jumlah Nasabah Periode 2006-2010 BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan

No Periode Jumlah Nasabah Pertumbuhan

1. Des 2006 9.491 -

2. Des 2007 13.330 3.839

66

Dari data diatas dijelaskan bahwa pada setiap tahunnya jumlah nasabah BNI syariah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan yang berkaitan dengan kebutuhan skripsi ini, penulis mencoba mengkaitkan data hasil kuesioner mengenai alasan nasabah memilih Bank Syariah dengan data peningkatan jumlah nasabah BNI Syariah Jakarta Selatan.

Dari data diatas penulis mendapatkan adanya korelasi yang positif antara label “syariah” terhadap jumlah nasabah BNI syariah Jakarta Selatan. Bahwa label “syariah” mempunyai pengaruh terhadap jumlah nasabah BNI syariah Jakrta Selatan. Melalui tabel 4.19 digambarkan bahwa nasabah memilih BNI Syariah Jakarta Selatan aspek yang pertama dilihat adalah aspek label “syariah” sebagai pembeda dengan Bank Konvensional. Dengan demikian keberadaan label “syariah” sangat penting, karena selain sebagai pembeda dengan Bank

Konvensional juga sebagai bagian dari strategi branding dalam hal pemasaran.

Kaitannya adalah untuk merebut segmentasi pasar nasabah bertipikal emosional. Sehingga jika dibuat urutan ilustrasinya sebagai berikut, seorang calon nasabah ingin menggunakan jasa suatu perbankan sudah tentu ia melihat nama

atau label “syariah” dari suatu bank terlebih dahulu sebagai pembeda dengan

bank konvensional. Setelah itu, barulah faktor keagamaan, keuntungan, kehalalan, dan kenyamanan, keamanan dan lain-lain, menjadi pertimbangan

4. Des 2009 24.963 6.399

selanjutnya. Jadi kata “syariah” memiliki korelasi dalam peningkatan jumlah nasabah BNI Syariah, dengan adanya label “ syariah” pada nama suatu bank, calon nasabah ingin mengetahui, memilih dengan pertimbangan faktor-faktor yang telah disebutkan diatas dan pada akhirnya jumlah nasabah suatu bank meningkat.

68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan serta uraian-uraian sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Respon nasabah terhadap label “syariah” positif dan signifikan. Dapat

terlihat bahwa aspek pencantuman label “syariah” pada nama suatu Bank

yang berprinsip syariah berada diperingkat pertama, dengan 29 nasabah atau setara dengan 58% dari responden memilih aspek tersebut. Artinya, nasabah dalam memilih suatu lembaga keuangan, terlebih dahulu

merespon label “syariah”, dan sebagai respon awal yaitu sebagai pembeda

dengan bank konvensional. Sehingga jelas tergambar bahwa label

“syariah” yang tercantum pada nama suatu lembaga keuangan mampu

direspon nasabah dalam mengambil keputusan memilih suatu lembaga keuangan.

2. Label “syariah” memiliki pengaruh terhadap jumlah nasabah BNI Syariah Jakarta Selatan. Terbukti pada jumlah nasabah yang meningkat signifikan setiap tahunnya dari tahun 2006 berjumlah 9.491 nasabah sampai desember 2010 menjadi 33.798 nasabah. Serta dapat terlihat korelasinya

bahwa alasan aspek pencantuman label “syariah” pada nama suatu Bank

yang berprinsip syariah berada diperingkat pertama, dengan 29 nasabah atau setara dengan 58% dari responden memilih aspek tersebut. Sehingga

dari data-data diatas menggambarkan bahwa label “syariah” memiliki korelasi dalam peningkatan jumlah nasabah BNI Syariah, dengan adanya

label “ syariah”, calon nasabah ingin mengetahui, kemudian memilih

dengan pertimbangan faktor-faktor yang telah disebutkan diatas dan akhirnya jumlah nasabah suatu bank meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba untuk memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi lembaga syariah tersebut diantaranya :

1. Dalam penggunaan label “syariah” pada suatu Bank Syariah diupayakan agar label “syariah” bukan hanya sekedar menjadi slogan atau pembeda dengan bank konvensional, tetapi pihak bank

harus mampu mewujudkannya secara kaffah.

2. Para praktisi perbankan syariah harus mampu memanfaatkan

peluang pasar dengan maksimal, dengan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam para praktisi harus mampu menyentuh aspek emosional dan didukung juga oleh aspek rasional yang memadai sehingga terciptalah kegiatan bermuamalah yang menguntungkan di dunia dan akhirat. Serta secara tidak langsung perkembangan perbankan syariah di Indonesia akan meningkat dengan baik.

70

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan As-Sunnah

Aaker , David A. Managing Brand Equity : Capitalizing on The Value of Brand \

Name. New York: The Free Press, 1991

Al Arif , M. Nur Rianto. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta,

2010

Bank Indonesia. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia 2009. Jakarta :

Bank Indonesia, 2009.

Faisal, Sanapsiah. Format-format Penelitian Sosial. Bandung : Rajawali Press,1922.

Gunara ,Thorik dan Utus Hardiono S. Marketing Muhammad saw. Bandung :

Madania Prima, 2007

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan. Undang-Undang Perbankan Syariah Dan Surat Berharga Syariah Negara. Jakarta : Fokusmedia, 2008

Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2004

Kotler, Philip. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta : PT Prenhalindo, 1987

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Perencanaan, implementasi dan

pengendalian. Jakarta : Edisi kesembilan, Jilid 1 dan Jilid 2, Penerbit: PT. Prenhallindo, 2002.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo, 2002.

Kotler, Philip dan AB Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta :

Salemba Empat, 2000

Molan. Jakarta: Indeks, 2007

Kotler, Pilihp dan Waldemar Pfoertsch. B2B Brand Management, alih bahasa Natalia

Sihandrini. Jakarta : BIP, 2006

Lupiyoadi,Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat, 2001

Mc Daniel, Lamb Hair. Manajemen pemasaran. Jakarta: Salemba Empat, 2001

Rangkuti, Fredddy. The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan

Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2002.

Rochaety,Ety.dkk. Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra

Wacana Media, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta, 2003.

Sula, Muhammad Syakir dan Hermawan Kertajaya. Syariah Marketing. Jakarta:

Mizan, 2005

Tim Penulis Fakultas Syariah & Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta :

Fakultas Syariah & Hukum, 2007.

Tjiptono, Fandi. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi,1997.

Umar, Husein. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama,2000.

Mukhlis, “ Trik Membuat Merek yang Menjual” artikel diakses pada 20 april 2011 dari http://abangadek-adv.com

Sriwijaya Post. “Strategi Pemasaran dalam Islam” artikel diakses pada 20 april 2011

dari http://palembang.tribunnews.com

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

PETUNJUK PENGISIAN

Cara menjawab dengan memberi tanda √ ( contreng ) atau X ( silang ) pada nomor pilihan jawaban yang tersedia, atau dengan mengisi tempat kosong yang tersedia.

Mohon jawaban diberikan secara obyektif.

I. Identitas Interviewee

1. Jenis kelamin:

(1) Laki-laki (2) Perempuan

2. Usia Bapak/Ibu/Sdr/i sekarang?

(1) 20-25 tahun (3) 31-35 tahun (5) 41-45 tahun

(2) 26-30 tahun (4) 36-40 tahun (6) > 45 tahun

3. Status Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini?

(1) Belum menikah (3) Pisah Ranjang/rumah (5) Cerai-mati

(2) Menikah (4) Cerai-hidup

4. Agama yang Bapak/Ibu/Sdr/i anut?

(1) Islam (3) katolik (5) Budha

(2) Protestan (4) Hindu (6) lain-lain

(………..)

5. Suku asal Bapak/Ibu/Sdr/i ( jawa, betawi, batak, dll )?

(1) Jawa (3) Batak (5) Ambon

(2) Betawi (4) Sunda (6) lain-lain

(………….)

6. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr/i ?

(1) SD (3) SMA

(2) SMP (4) Perguruan Tinggi

II. Faktor Ekonomi

7. Pekerjaan utama Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini?

(2) TNI (4) Wiraswasta

8. Rata-rata penghasilan bulanan Bapak/Ibu/Sdr/i ?

(1) Rp.500.000 – Rp.1.000.000 (4) Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000

(2) Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 (5) Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000

(3) Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 (6) > Rp. 5.000.000

9. Jumlah yang ditabung Bapak/Ibu/Sdr/i per 3 bulan?

(1) < Rp. 500.000 (4) Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000

(2) Rp. 500.000 – Rp 1.000.000 (5) Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000

(3) Rp. 1.000.000 – Rp 2.000.000 (6) > Rp 4.000.000

10.Bagaimana status tempat tinggal Bapak/Ibu/Sdr/i sekarang?

Dokumen terkait