• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Bab ini berisikan penetapan indikator kinerja daerah

USAHA TENAGA

2. Tingkat Ketergantungan

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

3.1.2. Neraca Daerah

DAERAH

2.1 Pembentukan Dana

Cadangan 16.874.049.000

2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah 1.000.000.000 750.000.000 2.300.000.000 1.706.669.000 1.600.000.000 864,000,000 20.72 2.3 Pembayaran Pokok

Utang 12.423.950 18.998.100 1.000.000.000 12.015.645.276 1.000.000.000 1,600,000,000 4.2 2.4 Pemberian pinjaman

daerah 750.000.000

D PEMBIAYAAN NETTO 22.625.660.501 48.552.379.716 99.815.231.057,00 208.809.649.294 295.480.751.190 143.613.016.303 25.7

E

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

49.031.377.815 103.115.231.057 239.382.925.713 279.206.659.811 136.077.016.303 102.378.899.539

3.1.2. Neraca Daerah

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Pemerintah Kota Tasikmalaya menyusun laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, neraca, dan catatan atas laporan keuangan.

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada waktu tertentu. Aset daerah merupakan aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai pemerintah daerah, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang. Kewajiban, baik Jangka Pendek maupun Jangka Panjang, memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. Ekuitas Dana yang meliputi Dana Lancar, dan Dana Investasi, merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah daerah. Untuk lebih mengetahui tentang perkembangan neraca daerah Kota Tasikmalaya tersaji pada tabel 3.3. berikut :

Tabel 3.3.

Neraca Pemerintah Kota Tasikmalaya Per 31 Desember Tahun 2012-2016

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

A ASET

1 ASET LANCAR 73.908.814.245 179.793.563.704 273.212.089.128 337.450.180.352 194.976.511.317

1.1 Kas 49.031.377.816 103.131.560.293 239.406.647.690 281.475.099.218 137.298.826.085

1.2 Piutang 17.431.114.652 44.386.224.891 20.801.699.001 42.225.753.346 42.225.753.347

1.3 Persediaan 7.200.439.567 31.724.453.090 12.307.843.189 13.232.527.279 14.658.051.815

1.4 Biaya Dibayar di Muka 245.882.210 551.325.430 695.899.248 516.800.509 793.880.070

2 ASET TETAP 2.284.171.508.780 3.079.224.639.776 3.407.227.680.315 2.395.970.937.700 2.551.123.718.092

2.1 Tanah 387.585.662.990 888.957.981.653 974.149.411.234 1.008.536.874.369 1.188.428.324.791

2.2 Peralatan dan mesin 314.641.520.574 324.111.732.234 364.460.275.157 452.035.171.121 539.374.126.350 2.3 Gedung dan bangunan 450.145.116.426 557.608.226.320 569.905.632.321 640.488.169.996 686.200.633.542 2.4 Jalan, irigasi, dan jaringan 1.089.424.158.355 1.253.055.859.604 1.400.931.837.094 1.547.150.367.883 1.762.548.337.418 2.5 Aset tetap lainnya 41.131.830.932 46.380.293.504 58.503.455.095 75.308.673.232 89.775.513.415 2.6 Konstruksi dalam

pengerjaan 1.243.219.504 9.110.546.461 39.277.069.413 35.206.240.047 13.312.330.036

2.7 Akumulasi Penyusutan (1.362.754.558.949) (1.728.515.547.461)

3 ASET LAINNYA 10.040.701.232 14.030.677.647 37.614.626.686 63.374.858.560 45.171.227.356 3.1 Tagihan penjualan

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 angsuran

3.2 Tagihan tuntutan ganti

kerugian daerah 77.305.500 69.955.500 67.705.500 442.105.500 -

3.3 Kemitraan dengan pihak

kedua - - - - -

3.4 Aset tak berwujud 9.627.395.732 5.329.447.000 24.570.873.522 30.797.278.079 8.739.915.988

3.5 Tuntutan Perbendaharaan 336.000.000 327.600.000 326.900.000 326.900.000 -

3.6 Aset Lain-Lain - 8.303.675.147 12.649.147.664 31.808.574.981 36.104.005.768

3.7 Tagihan Jangka Panjang - - - - 327.305.600

4 INVESTASI JANGKA

PANJANG 69.137.457.722 83.282.382.722 81.542.079.670 66.096.442.349 69.705.223.094

4.1 Dana Bergulir

13.394.925.000 6.780.293.482 2.181.320.182 6.590.963.990 4.2 Penyertaan Modal

Pemerintah Daerah 69.137.457.722 69.887.457.722 74.761.786.188 63.915.122.166 63.114.259.104

5 DANA CADANGAN - - - 16.874.049.000 -

5 Dana Cadangan - - - 16.874.049.000 -

JUMLAH ASET DAERAH 2.437.258.481.980 3.356.331.263.849 3.799.596.475.800 2.879.766.467.961 2.860.976.679.859

B KEWAJIBAN 14.230.836.366 24.247.177.962 11.747.343.083 40.109.048.599 41.610.333.349

1 KEWAJIBAN JANGKA

PENDEK 14.230.836.366 24.247.177.962 11.747.343.083 40.109.048.599 41.610.333.349

1.1 Utang perhitungan pihak

ketiga - 16.329.236 635.120 - 232.210.111

1.2 Uang muka dari kas

daerah - - - - -

1.3 Pendapatan diterima

dimuka - - - 935.263.334 943.992.629

No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 1.4 Utang Jangka Pendek

Lainnya 14.230.836.366 24.230.848.726 11.746.707.963 13.783.508.765 6.303.736.720

1.5 Utang Belanja - - - 25.390.276.500 -

1.6 Utang Beban - - - - 34.130.393.889

C EKUITAS DANA 2.423.027.645.614 3.332.084.085.887 3.787.849.132.717 2.839.657.419.362 2.840.644.681.011 1 EKUITAS DANA LANCAR 59.677.977.879

1 SILPA 49.031.377.816

2 Cadangan piutang 17.676.996.862

3 Cadangan persediaan 7.200.439.567

4

Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

(14.230.836.366)

2 EKUITAS DANA

INVESTASI 2.363.349.667.735 - - - -

1 Diinvestasikan dalam aset

tetap 2.284.171.508.780

2 Diinvestasikan dalam aset

lainnya 10.040.701.232

3 Diinvestasikan dalam

Investasi Jangka Panjang 69.137.457.722 JUMLAH KEWAJIBAN

DAN EKUITAS DANA 2.437.258.481.980 3.356.331.263.849 3.799.596.475.800 2.879.766.467.961 2.882.255.014.360

Dari tabel 3.3, rata-rata pertumbuhan aktiva atau aset Pemerintah Kota Tasikmalaya dari tahun 2012-2016 sebesar 6,69% yang menandakan bahwa jumlah aktiva/aset Pemerintah Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan. Aset tersebut terdiri atas aset lancar, aset tetap, aset lainnya, investasi jangka panjang, dan dana cadangan. Namun dari tahun 2014 ke 2015 total aset mengalami penurunan. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan di aset tetap dan investasi jangka panjang.

Aset lancar yang terdiri atas kas, piutang, dan persediaan tetap tumbuh cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhannya 45,70%. Aset tetap yang terdiri atas tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan;

jalan, irigasi dan jaringan; aset tetap lainnya; dan konstruksi dalam pengerjaan rata-rata pertumbuhannya mencapai 5,56%. Aset lainnya berupa tuntutan ganti rugi, aset tak berwujud, tuntutan perbendaharaan dan aset lain-lain rata-rata pertumbuhannya mencapai 61,90%. Kemudian Investasi jangka panjang berupa dana bergulir dan penyertaan modal pemerintah daerah rata-rata tumbuh sebesar 1,22%.

Prinsip neraca menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan menunjukkan keseimbangan prinsip dari tiga unsur yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam rumus persamaan (aset = kewajiban + ekuitas dana) atau (aktiva = pasiva). Rata-rata pertumbuhan pasiva berupa kewajiban dan ekuitas dana Pemerintah Kota Tasikmalaya tahun 2012-2016 sebesar 6,70%.

Rata-rata pertumbuhan kewajiban Pemerintah Kota Tasikmalaya sebesar 66% yang terdiri atas kewajiban/utang jangka pendek. Sedangkan rata-rata pertumbuhan ekuitas dana Pemerintah Kota Tasikmalaya yang terdiri atas ekuitas dana lancar dan ekuitas dana investasi mencapai 6,55%.

Selain analisis di atas, analisis neraca daerah yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah dapat dilakukan melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio likuiditas yang digunakan antara lain rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Rasio lancar digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya, rumusnya yaitu aktiva lancar dibagi kewajiban jangka pendek. Rasio cepat merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid, rumusnya yaitu aktiva lancar dikurangi persediaan, hasilnya dibagi kewajiban jangka pendek.

Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan pemerintah daerah dalam membayar kewajiban jangka panjang. Jenis rasio solvabilitas yang digunakan pemerintah daerah antara lain rasio total hutang terhadap total aset (total debt to total asset ratio) dan rasio hutang terhadap ekuitas (total debt to equity ratio).

Rasio total hutang terhadap total aset, mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam menjamin hutangnya dengan aktiva/aset yang dimilikinya, rumusnya total hutang dibagi total aset. Sedangkan rasio hutang terhadap ekuitas mengukur seberapa jauh aset pemerintah daerah dibelanjai pihak kreditur dan modal sendiri (ekuitas), rumusnya total hutang dibagi total ekuitas. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kecil dana yang diambil dari luar dan sebaliknya.

Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan pelayanan pemerintah daerah. Rasio aktivitas juga dimaknai merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif dan efisien pemerintah daerah dalam pendayagunaan aktiva yang dimiliki dan dalam pengelolaan sumber-sumber dananya.

Jenis rasio aktivitas yang digunakan untuk pemerintah daerah antara lain rata-rata umur piutang, yaitu rasio untuk melihat berapa lama, hari yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas). Semakin besar periode rata-rata, semakin besar risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang dan sebaliknya. Cara perhitungan rata-rata umur piutang adalah 365 dibagi perputaran piutang, dimana perputaran piutang sendiri adalah pendapatan daerah dibagi rata-rata piutang pendapatan daerah. Sedangkan, rata-rata piutang pendapatan daerah adalah saldo awal piutang ditambah saldo akhir piutang kemudian dibagi dua.

Rata-rata umur persediaan, yaitu rasio untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan (menggunakan persediaan untuk memberi pelayanan publik). Semakin besar periode rata-rata, semakin besar risiko kemungkinan persediaan berada di gudang dan sebaliknya.

Cara menghitung rata-rata umur persediaan adalah 365 dibagi perputaran persediaan, dimana perputaran persediaan adalah nilai persediaan yang digunakan dalam satu tahun dibagi rata-rata nilai persediaan. Sedangkan, rata-rata nilai persediaan adalah saldo awal persediaan ditambah saldo akhir persediaan lalu hasilnya dibagi dua.

Tabel 3.4.

Rasio Keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya Tahun 2012-2016

No. Uraian 2012 2013 2014 2015 2016

1 Rasio likuiditas

Rasio lancar (current ratio) 5,19 7,42 23,26 8,41 5,20

Rasio cepat (quick ratio) 4,69 6,11 22,21 8,08 4,84 2 Rasio solvabilitas

▪ Rasio total hutang terhadap

total aset 0,01 0,01 0,00 0,01 0,01

▪ Rasio hutang terhadap

modal 0,01 0,01 0,00 0,01 0,01

3 Rasio aktivitas

▪ Rata-rata umur piutang 1,57 8,26 7,46 7,17 12,01

▪ Rata-rata umur persediaan 15,34 14,36 20,36 16,00 15,29

Dari tabel 3.2 di atas menunjukan bahwa rasio lancar Pemerintah Kota Tasikmalaya berfluktuasi, dari 5,19 pada tahun 2012 menjadi 7,42 pada tahun 2013, naik lagi menjadi 23,26 pada tahun 2014, kemudian turun menjadi 8,41 pada tahun 201. Pada tahun 2016, rasio lancar Pemerintah Kota Tasikmalaya sebesar 5,20 artinya setiap Rp. 1 kewajiban jangka pendek/hutang lancar Pemerintah Kota Tasikmalaya dijamin oleh aktiva lancarnya sebesar Rp. 5,20. Fluktuasi rasio cepat Pemerintah Kota Tasikmalaya polanya sama dengan rasio lancar, yang secara implisit berarti Pemerintah Kota Tasikmalaya mampu membayar kewajiban jangka pendeknya.

Sedangkan rasio solvabilitas terutama untuk rasio total hutang terhadap total aset Pemerintah Kota Tasikmalaya tahun 2012 sampai dengan 2016 berkisar maksimal pada 0,01.Rrasio total hutang terhadap total aset Pemerintah Kota Tasikmalaya pada tahun 2016 sebesar 0,01 artinya sebesar Rp.0,01 dari setiap Rp.1,00 total aktiva merupakan pendanaan dari hutang, atau aktiva Pemerintah Kota Tasikmalaya yang didanai oleh hutang sebesar 0,01%, sisanya dari modal sendiri (ekuitas).

Untuk rasio hutang terhadap modal, memiliki rasio yang sama dengan rasio total hutang terhadap total aset Pemerintah Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2016, rasio hutang terhadap modal sebesar 0,01 menunjukkan bahwa Rp.0,01 dari setiap Rp.1,00 modal sendiri menjadi jaminan hutang, dengan kata lain menunjukkan tingginya modal sendiri dari Pemerintah Kota Tasikmalaya (dibelanjai pihak sendiri).

Adapun rasio aktivitas menunjukan bahwa rata-rata umur piutang Pemerintah Kota Tasikmalaya cukup singkat, artinya Pemerintah Kota Tasikmalaya memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menagih piutang atau merubah piutang menjadi kas, yaitu dalam tempo hanya 1,57 dan 8,26 hari pada tahun 2012 dan 2013, kemudian 7,46 dan 7,17 hari pada tahun 2014 dan 2015, serta 12,01 hari pada tahun 2016.

Berdasar tabel 3.2 bahwa rata-rata umur persediaan Pemerintah Kota Tasikmalaya sebesar 15,34 hari pada tahun 2007; 14,36 hari pada tahun 2008; meningkat menjadi 20,36 hari pada tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2010, sebesar 16,00 hari dan 15,29 hari pada tahun 2011.

Data tersebut bermakna bahwa dana tertanam dalam bentuk persediaan hanya bertahan sekitar setengah bulanan.