• Tidak ada hasil yang ditemukan

NERACA PER 31 DESEMBER TAHUN 2011 DAN 2012

Neraca (Balance Sheet): laporan sistematis tentang harta (aset), hutang

serta modal suatu perusahaan dengan tujuan menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada penutupan buku di akhir tahun kalender atau tahun fiskal.

ASET

Rincian 1: Kas.

yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Pengertian kas adalah termasuk mata uang rupiah dan valuta asing yang ditarik dari peredaran dan yang masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia. Sementara itu, pengertian kas tersebut tidak termasuk emas batangan dan uang logam yang diterbitkan untuk memperingati peristiwa nasional (commemorative coin).

Rincian 2: Giro pada Bank Indonesia.

Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing di Bank Indonesia.

Rincian 3: Giro pada bank lain.

Simpanan pada bank lain, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran atau pemindahbukuan.

Rincian 4: Penempatan pada Bank Indonesia.

Penempatan pada Bank Indonesia adalah penempatan/tagihan bank baik dalam rupiah maupun valuta asing kepada Bank Indonesia.

Jenis penempatan pada Bank Indonesia meliputi:

a) Fine Tune Operation (FTO) yaitu transaksi dalam rangka Operasi Pasar Terbuka (OPT) untuk menyerap likuiditas perbankan yang dilakukan sewaktu-waktu oleh BI apabila diperlukan untuk mempengaruhi likuiditas perbankan secara jangka pendek dengan waktu, jumlah, dan harga transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

b) Fasbi (Fasilitas Diskonto Bank Indonesia) yaitu Fasilitas penempatan dana rupiah bank peserta Pasar Uang Antar Bank (PUAB) pada Bank Indonesia dengan jangka waktu tertentu, dan suku bunga tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c) Lainnya, yaitu selain jenis diatas dan memenuhi kriteria penempatan pada Bank Indonesia.

Rincian 5: Penempatan pada bank lain.

Penempatan pada bank lain adalah penempatan/tagihan atau simpanan milik bank dalam rupiah dan atau valuta asing pada bank lain, baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun luar Indonesia baik untuk menunjang kelancaran transaksi antar-bank maupun sebagai secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.

Jenis penempatan pada bank lain meliputi interbank call money, tabungan,

deposit on call, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin deposit, setoran

jaminan dalam rangka transaksi perdagangan, dana pelunasan obligasi, serta lainnya yang memenuhi kriteria penempatan pada bank lain.

Nilai tercatat penempatan pada bank lain adalah nilai penempatan pada bank lain neto pada tanggal pelaporan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Rincian 6: Efek-efek.

Efek adalah surat berharga, yaitu surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek.

Rincian 7: Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo).

Efek atau surat berharga yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali dari pembeli dengan harga yang telah disepakati pada awal transaksi.

Rincian 8: Tagihan derivatif.

Tagihan atas potensi keuntungan dari suatu perjanjian/kontrak transaksi derivatif (selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi derivatif pada tanggal laporan), termasuk potensi keuntungan karena mark to market dari transaksi spot yang masih berjalan.

Rincian 9: Kredit yang diberikan.

Semua realisasi pemberian kredit oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank, termasuk kredit kepada pegawai bank sendiri.

Rincian 10: Tagihan akseptasi.

Akseptasi: janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan

tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata ”akseptasi” atau dengan cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila telah diakseptasi, wesel ini menjadi sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo.

Tagihan akseptasi: tagihan yang timbul sebagai akibat akseptasi yang dilakukan

Rincian 11: Obligasi pemerintah.

Yaitu surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah dan dibeli atau dimiliki bank pelapor.

Rincian 12: Penyertaan saham.

Penyertaan saham adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham baik dalam rupiah maupun valuta asing pada bank atau perusahaan lembaga keuangan bukan bank untuk tujuan investasi jangka panjang dan tidak untuk diperjualbelikan. Termasuk dalam cakupan penyertaan adalah penyertaan modal sementara.

Penyertaan saham disajikan sebesar biaya perolehan, harga wajar melalui ekuitas atau metode ekuitas setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Rincian 13: Aset tetap dan akumulasi penyusutan. Aset tetap adalah aset berwujud yang:

a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

b) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu

aset selama umur manfaatnya.

Aset tetap disajikan sebesar julmah tercatat (carrying amount), yaitu nilai yang disajikan dalam neraca setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Rincian 14: Aset pajak tangguhan.

Aset pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya:

a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan b) sisa kompensasi kerugian.

Rincian 15: Biaya dibayar dimuka.

Biaya-biaya berjangka waktu kurang dari satu tahun yang telah dibayarkan oleh bank pelapor tetapi belum menjadi beban periode yang bersangkutan.

Rincian 16: Aset lain-lain.

Saldo rekening aset lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari rincian 1 s.d 15.

KEWAJIBAN DAN EKUITAS A. KEWAJIBAN

Rincian 1: Kewajiban segera.

Kewajiban segera adalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Contoh: kiriman uang, deposito yang sudah jatuh tempo tetapi belum diambil nasabah.

Rincian 2: Simpanan.

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Bentuk-bentuk simpanan berupa:

a) Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

b) Tabungan adalah simpanan-simpanan dalam rupiah dari pihak ketiga bukan bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.

c) Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

d) Sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan.

e) Lainnya: bentuk yang dipersamakan dengan bentuk simpanan.

Rincian 3: Simpanan dari bank lain.

Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call

money, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis.

Rincian 4: Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali.

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah surat pengakuan utang jangka pendek dan jangka panjang yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali dari pembeli dengan harga yang telah disepakati pada awal transaksi.

Kewajiban derivatif adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian berdasarkan proses valuasi atas perjanjian/kontrak derivatif yang mencerminkan selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi derivatif pada tanggal laporan.

Rincian 6: Kewajiban akseptasi. Cukup jelas. Rincian 7: Surat berharga yang diterbitkan.

Surat pengakuan utang, wesel, saham obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang yang diterbitkan oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank.

Rincian 8: Pinjaman yang diterima.

Pinjaman yang diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman subordinasi dan simpanan dari masyarakat tidak termasuk dalam pengertian ini.

Rincian 9: Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi.

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah taksiran kerugian akibat tidak dipenuhinya komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.

Rincian 10: Kewajiban pajak tangguhan.

Kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liabilities) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

Rincian 11: Beban yang masih harus dibayar.

Semua beban dalam rupiah yang secara efektif telah menjadi kewajiban bank dan dapat ditagih oleh pemiliknya.

Rincian 12: Kewajiban lain-lain.

Saldo rekening kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari rincian 1 s/d. 11.

Rincian 13: Pinjaman subordinasi.

B. HAK MINORITAS

Hak minoritas adalah bagian hasil usaha dan bagian aset neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh induk perusahaan. Bagian pemegang saham minoritas atas perubahan ekuitas yang terjadi sejak tanggal penggabungan usaha sampai dengan tanggal laporan.

C. EKUITAS

Rincian 1: Modal saham.

Modal saham terdiri dari modal dasar dan modal disetor.

Modal dasar: seluruh nilai nominal saham sesuai dengan Anggaran Dasar.

Modal disetor: modal yang telah ditempatkan dan disetor secara penuh yang

dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah.

Rincian 2: Tambahan modal disetor.

Tambahan modal disetor terdiri dari berbagai macam unsur penambah modal, seperti agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga lebih rendah daripada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor (untuk jenis saham yang diatur dalam mata uang asing dalam akta pendiriannya), kompensasi berbasis saham, modal sumbangan, dan lain sebagainya.

Agio: selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga

saham yang melebihi nilai nominalnya.

Disagio: selisih kurang setoran modal yang diterima oleh bank pada saat

penerbitan saham karena harga pasar saham lebih rendah dari nilai nominal.

Rincian 3: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan.

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan adalah selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan kantor cabang atau perusahaan anak di luar negeri yang termasuk dalam kriteria entitas asing.

Rincian 4: Selisih penilaian kembali aset tetap.

Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aset tetap dibukukan dalam kelompok modal di antara tambahan modal disetor dan saldo laba dengan nama akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap”.

Rincian 5: Laba (rugi) yg belum direalisasi dari surat berharga. Cukup jelas. Rincian 6: Pendapatan komprehensif lainnya.

Pendapatan komprehensif lainnya, adalah pos-pos keuntungan dan kerugian (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laporan laba rugi. Termasuk dalam pendapatan komprehensif lain adalah:

a) Perubahan ekuitas yang berasal dari peningkatan/penurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia dijual;

b) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), dan transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hegde).

Rincian 7: Saldo laba (rugi).

Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba-rugi periode lalu, serta tidak dibagikan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) para pemegang saham.

SALDO LABA (RUGI) PADA BLOK VI.2 RINCIAN C.7 = SALDO LABA (RUGI) AKHIR TAHUN PADA BLOK V RINCIAN M

UNTUK MASING-MASING TAHUN 2011 & 2012

TOTAL ASET = TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

3.3.2.2. PERBANKAN SYARIAH BLOK II: KETERANGAN USAHA Rincian 4: Jenis Bank.

Bank Syariah: kegiatan perbankan yang kegiatan utamanya menghimpun dana

masyarakat dalam bentuk tabungan dan syirkah yang aturannya mengikuti syariat Islam, serta menyalurkan kembali dananya dalam bentuk pemberian kredit.

BPR Syariah: kegiatan perbankan yang hanya menerima simpanan dalam bentuk

tabungan syirkah serta memberi kredit berskala kecil dalam jangka pendek kepada masyarakat dengan mengikuti syariat Islam.

Contoh: PT. BPRS Artha Fisabilillah, PT. BPRS Artha Surya Barokah.

Rincian 5: Khusus Kantor Pusat/Induk.

Tuliskan banyaknya Kantor Cabang yang dimiliki oleh Kantor Pusat/Induk.

Kantor Cabang: unit usaha dari suatu bank yang diperkenankan menjalankan

semua jenis usaha bank dan menyelenggarakan tata usaha/pembukuan tersendiri, tetapi dalam mengatur usahanya itu tunduk pada segala ketentuan yang diberlakukan oleh kantor pusat bank tersebut.

Kantor Cabang Pembantu: kantor di bawah kantor cabang yang kegiatan

usahanya membantu kantor cabang induknya, dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana kantor cabang pembantu tersebut melakukan usahanya.

Kantor Kas/Unit Pembantu: kantor bank yang melakukan kegiatan pelayanan

kas dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana kantor kas tersebut melakukan usahanya, termasuk memberikan pelayanan kepada nasabah baru.

Anjungan Tunai Mandiri (ATM): merupakan salah satu perangkat perbankan

elektronis yang kegiatannya meliputi pelayanan kas atau non kas yang dilakukan dengan menggunakan sarana mesin elektronis yang berlokasi baik di dalam maupun di luar kantor bank, yang dapat melakukan pelayanan antara lain penarikan atau penyetoran secara tunai, pembayaran melalui pemindahbukuan, transfer antar bank dan/atau memperoleh informasi mengenai saldo/mutasi rekening nasabah.

Rincian 6: Jenis produk Bank Syariah.

Tuliskan banyaknya nasabah dan nilai dari jenis produk bank.

Rincian 6.a: Usaha Pendanaan.

Pendanaan: dana yang dipercayakan oleh masyarakat berdasarkan perjanjian

penyimpanan.

Simpanan terdiri dari:

1) Giro: Simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan.

2) Tabungan: Simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan

yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

3) Deposito: Investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah.

Rincian 6.b: Usaha Jasa.

Jumlah pemegang kartu ATM: banyaknya nasabah yang terdaftar sebagai

pengguna kartu ATM.

Rincian 6.c: Usaha Pembiayaan

Pembiayaan: penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu.

Pembiayaan terdiri dari:

1) Mudharabah: pembiayaan kerjasama suatu usaha antara pihak pertama (malik,

shahibul mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak

kedua (‘amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

2) Murabahah: Akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.

3) Istishna’: Akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang

tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni’) dan penjual atau pembuat (shani’).

4) Musyarakah: Pembiayaan kerjasama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

5) Salam: Akad pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dan

pembayaran harga yang dilakukan terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati.

6) Pembiayaan Qardh: Akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan

bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.

7) Pembiayaan Rahn: pembiayaan yang menggunakan prinsip gadai syariah. Rincian 7: Ikhtisar Keuangan

Adalah ringkasan keuangan yang berasal dari laporan Laba/Rugi dan Neraca yang meliputi:

a. Total Aset

b. Total Aktiva Produktif

Aktiva Produktif meliputi penanaman dana bank dalam bentuk pembiayaan, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, dan lainnya yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank.

c. Total Ekuitas

d. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib e. Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

f. Pendapatan Operasional (termasuk Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib)

g. Beban Operasional (termasuk Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer)

h. Laba Sebelum Pajak i. Laba Setelah Pajak

Rincian 8: Rasio Keuangan

Rasio keuangan bank meliputi: a. Permodalan

CAR: Perbandingan antara Modal dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko). b. Kualitas Aktiva

NPF: Perbandingan antara Pembiayaan yang Bermasalah dengan Total Pembiayaan. c. Rentabilitas

ROA: Perbandingan antara Laba Sebelum Pajak dengan Total Aset. ROE: Perbandingan antara Laba Setelah Pajak dengan Total Ekuitas.

BOPO: Perbandingan antara Total Beban Operasional dengan Total Pendapatan Operasional.

d. Likuiditas

FDR: Perbandingan antara Pembiayaan yang Diberikan dengan Dana Pihak Ketiga yang dihimpun bank.

BLOK V: LAPORAN LABA RUGI BANK SYARIAH TAHUN 2011-2012

Dokumen terkait