• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Unilever Indonesia Tbk. memegang enam nilai dalam menjalankan usaha bisnisnya, nilai-nilai tersebut yaitu fokus pada pelanggan, konsumen dan masyarakat, kerja sama, integritas, mewujudkan sesuatu terjadi, berbagi kebahagiaan serta kesempurnaan. Ke enam nilai ini selalu berusaha ditanamkan dan diterapkan di lingkungan kerja perusahaan setiap harinya.

Unilever memiliki prinsip bisnis yang menjabarkan standar operasional yang harus dilaksanakan oleh semua karyawan Unilever di seluruh dunia. Prinsip bisnis Unilever ini meliputi standar perilaku, kepatuhan hukum perusahaan Unilever dan karyawan di setiap negara, lingkungan karyawan Unilever, cara memperlakukan konsumen, menjalin hubungan dengan pemegang saham dan mitra dagang, keterlibatan pada masyarakat dan lingkungan, cara menghadapai inovasi dan persaingan, menjaga integritas bisnis, cara menghadapi benturan kepentingan, serta bentuk kepatuhan, pemantauan dan pelaporan.

Standar perilaku dalam melaksanakan segala kegiatan bisnis Unilever adalah bersikap jujur, berintegritas dan terbuka dengan tetap menghormati hak asasi manusia, menjaga kepentingan para karyawan dan menghormati kepentingan sah relasi perusahaan. Semua perusahaan Unilever dan para karyawannya berkewajiban mematuhi ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat mereka melaksanakan usaha bisnisnya.

Standar lingkungan kerja pada Unilever adalah suasana yang saling percaya dan menghormati sehingga semua memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan. Perusahaan merekrut, mempekerjakan dan mengembangakan para karyawannya hanya atas dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan. Unilever memiliki komitmen untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat. Unilever tidak akan menggunakan sarana kerja apa pun yang bersifat memaksa atau seperti mempekerjakan anak. Sebaliknya, perusahaan bekerja dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat keterampilan dan kemampuan setiap individu. Perusahaan menghargai martabat dan hak individu untuk kebebasan bergabung dalam suatu asosiasi. Perusahaan juga

selalu memelihara terjalinnya komunikasi yang baik dengan para karyawan melalui informasi dari perusahaan dan proses konsultasi.

Unilever memiliki komitmen untuk menyediakan produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas serta aman bagi tujuan pemakaiannya. Produk-produk dan pelayanan-pelayanan yang diberikan Unilever akan diberi label, disampaikan melalui iklan-iklan dan dikomunikasikan secara tepat dan semestinya. Unilever melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan bertaraf internasional. Selain itu, Unilever menyediakan informasi atas kegiatan yang dilakukan, struktur dan situasi finansial serta kinerja kepada pemegang saham secara teratur dan benar. Hubungan Unilever dengan para pemasok, pelanggan dan mitra usaha selalu dijalin dengan asas saling bermanfaat. Unilever berupaya menjadi perusahaan yang dapat diandalkan dan sebagai bagian integral dari masyarakat serta memenuhi kewajiban terhadap masyarakat dan komunitas setempat.

Perusahaan Unilever diharapkan untuk menggerakkan dan membela kepentingan bisnisnya yang sah. Unilever akan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya, baik secara langsung maupun melalui asosiasi-asosiasi dalam rangka mengembangkan usulan legislasi dan peraturan lainnya yang mungkin mempengaruhi kepentingan bisnis. Unilever tidak mendukung partai politik ataupun memberi sumbangan yang dapat membiayai kelompok-kelompok tertentu yang kegiatannya diperkirakan akan mendukung kepentingan partai.

Unilever memiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka panjang untuk mengembangkan suatu bisnis yang berdaya tahan. Unilever akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebarluaskan budaya karya yang baik.

Dalam upaya melaksanakan inovasi ilmiah demi memenuhi kebutuhan konsumen, Unilever senantiasa merujuk pada keinginan konsumen dan masyarakat. Unilever akan bekerja keras atas dasar ilmu yang tepat dan

menerapkan standar keamanan produk secara ketat. Dalam rangka menghadapi persaingan, Unilever beserta karyawannya akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan prinsip persaingan sehat dan mengikuti semua peraturan yang berlaku.

Bentuk dari integritas bisnis Unilever adalah tidak menerima ataupun memberi, entah secara langsung dan tidak langsung, suapan atau keuntungan lainnya yang tidak pantas demi keuntungan bisnis ataupun finansial. Tidak satu pun karyawan Unilever yang boleh menawarkan, memberi ataupun menerima hadiah atau pembayaran yang merupakan, atau dapat diartikan sebagai sarana suap. Catatan akuntansi Unilever beserta dokumen pendukungnya harus secara tepat menjelaskan dan mencerminkan kondisi transaksinya.

Dalam menghadapi benturan kepentingan, semua karyawan Unilever diharapkan menghindarkan diri dari kegiatan pribadi dan kepentingan finansial yang dapat bertentangan dengan tanggung jawab mereka terhadap perusahaan. Para karyawan Unilever tidak dibenarkan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau bagi orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.

Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini merupakan unsur utama dalam meraih keberhasilan bisnis Unilever. Direksi Unilever bertanggung jawab agar prinsip ini dikomunikasikan, dipahami dan dipatuhi oleh seluruh karyawan. Tanggung jawab harian didelegasikan kepada semua manajemen senior di perusahaan. Mereka bertanggung jawab menerapkan prinsip ini, bila perlu melalui pengarahan yang rinci, yang disesuaikan dengan keperluan setempat. Jaminan kepatuhan diberi dan dipantau setiap tahun. Kepatuhan terhadap prinsip bisnis ini didukung dengan penelaahan dari Dewan Komisaris dan Direksi yang dibantu oleh Komite Audit beserta para eksekutif Unilever.

Pelanggaran prinsip apa pun harus dilaporkan sesuai dengan prosedur yang digariskan oleh Unilever. Direksi Unilever tidak akan menyalahkan manajemen atas kehilangan bisnis akibat kepatuhan terhadap prinsip ini dan terhadap kebijakan serta instruksi wajib lainnya. Direksi Unilever

learning culture, proses belajar yang diterapkan dalam Unilever memiliki rumus atau filosofi 70-20-10, yaitu 70 persen belajar dengan metode on the job training, 20 persen coaching with line manager, dan 10 persen training. Filosofi tersebut juga merupakan salah satu strategi pengembangan sumber daya manusia yang didokumentasikan di dalam sistem Performance Development Plan (PDP) secara online. PDP merupakan rencana pengembangan setiap karyawan yang disesuaikan dengan job description setiap posisi yang menjadi indikator keberhasilan kinerja karyawan selama tahun berjalan.

Konsep pembuatan PDP ini adalah “You Create Your Own

Destiny”, yaitu setiap karyawan diberikan kebebasan untuk membuat Key Performance Indicator (KPI) mereka masing-masing. Kebebasan karyawan dalam membuat KPI senantiasa disesuaikan dan harus sejalan dengan tujuan atau target perusahaan. Target dan tujuan perusahaan dirumuskan secara global, kemudian diturunkan menjadi tujuan regional, country, direktur, manajer sampai karyawan, sehingga setiap karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab dan peranan yang penting dalam berkontribusi mewujudkan target dan tujuan global Unilever. Karyawan juga diberikan kewenangan untuk menentukan jenis pelatihan yang dirasa perlu untuk diikuti. Bentuk pelatihan yang diberikan ULI terbagi ke dalam tiga jenis pelatihan yaitu leadership training, general training, dan professional skill training. Leadership training merupakan pelatihan dasar mengenai kepemimpinan dan kerja tim yang diberikan kepada karyawan. General training merupakan pelatihan yang bersifat umum dan semua karyawan dapat mengikutinya. Jenis pelatihan yang diberikan yaitu seperti pelatihan negosiasi, problem solving, teknik presentasi, dan lain sebagainya. Professional skill training merupakan pelatihan yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sehubungan dengan profesi atau jabatan karyawan.

PDP yang telah dibuat oleh karyawan ini kemudian diusulkan dan didiskusikan ke atasan masing-masing untuk disetujui bersama. Atasan juga dapat memberikan masukan secara online, termasuk setuju atau

Learning Award, yaitu penghargaan bagi manajemen dan karyawan yang berkontribusi aktif dalam berbagi pengetahuan dan pengalamannya.

Restropect, yaitu berupa program berbagi pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dari pengalamannya ketika terlibat dalam menjalankan suatu proyek kegiatan. Hasil dari berbagi pengalaman ini kemudian dirangkum dan dipublikasikan di situs internal departemen mereka. Program ini mendorong para karyawan untuk berinisiatif dalam berbagi pengetahuan serta mendukung proses transformasi pengetahuan individu menjadi pengetahuan organisasi. Program Restropect ini diluncurkan pada tahun 2003.SOLAR (Share of learning and discussion), merupakan ajang

berbagi pengetahuan antara karyawan dengan karyawan atau ULI dengan organisasi lain. Kegiatan berbagi pengetahuan ULI dengan organisasi lain dilakukan dengan mengundang pimpinan dari luar ULI untuk datang sebagai narasumber dan berbagi pengetahuan.  Good Idea, merupakan inisiatif yang memfasilitasi semua

karyawan dari berbagai tingkatan untuk menyampaikan ide sederhana yang memiliki dampak besar bagi organisasi. Good Idea dapat diakses secara online sehingga karyawan dapat lebih mudah dalam menyalurkan ide-ide kreatif mereka. Inisiatif ini sangat bagus karena dapat memicu karyawan untuk mendapatkan pengetahuan baru.

4.3.3 Pengetahuan Stakeholder sebagai Sumber Pengetahuan

Pengetahuan bersifat sangat dinamis dan dapat diperoleh dari mana saja. PT Unilever Indonesia (ULI) menyadari akan sifat pengetahuan tersebut, oleh karena itu ULI membuka kemungkinan belajar dari seluruh stakeholdernya, seperti customer, supplier, mitra kerja, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan bisnis ULI. Bentuk kegiatan yang dilakukan ULI untuk mendapatkan pengetahuan dari stakeholdernya misalnya dengan melakukan survey dan studi shopper understanding dengan pihak retail dan perusahaan marketing research. Hasil analisa survey tersebut dipakai sebagai acuan

dalam pengembangan produk. Selain itu, ULI juga selalu mendengar kritik dan saran para konsumennya melalui suara konsumen Unilever. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan merupakan bentuk kepedulian dan perhatian ULI terhadap kebutuhan dan keinginan para stakeholdernya.

4.3.4 Edukasi Masyarakat

PT Unilever Indonesia (ULI) menjadikan konsumen sebagai salah satu sumber pengetahuannya, ULI pun bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan kepada konsumen. Sebagai bentuk pertangguangjawaban ULI dalam mengedukasi konsumennya, beberapa program diselenggarakan dalam rangka berbagi pengetahuan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik di bidang kesehatan masyarakat, sanitasi lingkungan dan pengembangan ekonomi.

Program Unilever dalam rangka mengedukasi masyarakat terhadap perbaikan kesehatan adalah melalui program “Pepsodent sikat gigi pagi dan malam”. Program ini merupakan sebuah kampanye yang dirancang untuk membuat ritual menyikat gigi sebagai sebuah pengalaman yang mendidik dan menyenangkan bagi anak-anak dan orang tua. PT Unilever Indonesia berbagi pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya sikat gigi pada pagi dan malam hari serta berbagi pengalaman yang menyenangkan mengenai cara mengajak anak-anak sejak dini untuk mulai membiasakan menyikat gigi di pagi dan malam hari.

Selain program sikat gigi pagi dan malam, ULI juga mengadakan beberapa kampanye yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terbiasa hidup sehat, diantaranya yaitu melalui kampanye Lifebouy Berbagi Sehat, Bekalmu untuk Bekali Sekolahku, dan program Stop Drugs Violation, HIV and AIDS among Teenagers. Program Lifebuoy Berbagi Sehat merupakan kampanye untuk mengedukasi masyarakat terutama anak-anak agar membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah melakukan pekerjaan di luar rumah dan setelah buang air besar maupun buang air kecil. Dalam program ini, ULI juga membangun fasilitas sanitasi bagi masyarakat di beberapa daerah.

Kampanye Bekalmu untuk Bekali Sekolahku merupakan bentuk kepedulian ULI terhadap masalah kekurangan pangan dan gizi di Dunia. Melalui program Bekalmu untuk Bekali Sekolahku, Unilever memberi solusi bagi para orang tua dalam hal memberikan edukasi makanan sehat, bergizi, serta terjamin kebersihannya. Program ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya kelaparan dan kekurangan gizi pada anak-anak dan bagaimana pencegahannya. Pada program ini, Unilever menggalang dana untuk memberi bantuan pangan bagi anak-anak tersebut dan menyumbang 1 milyar rupiah untuk program school meal selama 3 tahun berturut-turut yang ditujukan bagi anak-anak malnutrisi di NTT dan NTB.

Stop Drugs Violation, HIV, and AIDS among Teenagers merupakan program peningkatan pengetahuan mengenai penyalahgunaan narkoba serta bahaya HIV dan AIDS di kalangan remaja. Pada penyelenggaraan program ini Unilever bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta didukung oleh Close Up untuk menyukseskan program ini melalui kampanye “Brani Ngomong Brani Buktiin”, “Speak Up”, serta “Jakarta Stop

AIDS” dan “Surabaya Stop AIDS”. Kegiatan ini melibatkan para remaja Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah ke Atas.

Bentuk kegiatan edukasi Unilever terhadap konsumen di bidang sanitasi lingkungan diantaranya yaitu Unilever Green and Clean dan Shopping with Care. Program Unilever Green and Clean merupakan program yang menitikberatkan pada masalah persampahan, penghijauan dan resapan yang telah dimulai sejak tahun 2001 di beberapa kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Medan, Yogyakarta, Makassar, Bandung, Banjarmasin, dan Balikpapan. Program Shopping with Care merupakan bentuk edukasi Unilever kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik ketika berbelanja. Program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menggunakan Trashion Bags sebagai shopping bags menggantikan penggunaan kantong plastik, sehingga masyarakat turut berkontribusi dalam mengurangi dampak sampah plastik. Trashion Bags merupakan tas kreasi yang berasal dari hasil olahan kemasan plastik bekas produk.

Unilever senantiasa mendukung program pemerintah dalam bidang pengembangan ekonomi masyarakat yaitu dengan mendukung terciptanya jiwa entrepreneur di kalangan masyarakat. Unilever melatih keterampilan ibu-ibu untuk menjadikan kemasan plastik bekas produk menjadi barang yang bernilai ekonomi seperti payung, sendal, dompet dan tas belanja. Produk-produk yang berasal dari kemasan plastik bekas produk ini dinamakan Trashion, yaitu berasal dari kata trash dan fashion. Unilever memberikan pelatihan, bantuan finansial dan menyumbangkan mesin jahit kepada ibu-ibu rumah tangga sebagai modal untuk memulai bisnis Trashion. Sejak awal berdiri sampai sekarang dan selanjutnya, PT Unilever Indonesia akan terus menjalankan komitmennya dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Unilever Indonesia Foundation melakukan program Green and Clean di beberapa kota besar seperti Jakarta, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta. Program ini merupakan salah satu bentuk corporate social responsibility (CSR) dari ULI yang berfokus kepada tanggung jawab terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu mengedukasi masyarakat mengenai bagaiamana menjaga lingkungan agar bersih dan asri melalui manajemen sampah dan penghijauan.

4.3.5 Fasilitas Pendukung Manajemen Pengetahuan

Implementasi manajemen pengetahuan pada ULI membutuhkan sarana dan fasilitas yang mendukung guna terciptanya manajemen pengetahuan yang efektif. Beberapa sarana dan fasilitas pendukung yang dibangun oleh ULI antara lain:

Fasilitas belajar berupa Learning Centre di Mega Mendung, Puncak. Learning Centre ini merupakan tempat pelatihan yang dilengkapi dengan akomodasi yang dibutuhkan selama pelatihan dan pelayanan yang disamakan dengan hotel berbintang. Learning Centre di Mega Mendung ini hanya merupakan salah satu tempat utama dalam melakukan pelatihan bagi para karyawan ULI, selain di sana pelatihan juga biasa dilakukan di Hotel dan gedung-gedung pertemuan lainnya.

Knowledge Club Online atau Online Library, merupakan database pengetahuan yang ada di organisasi berupa perpustakaan online. Setiap karyawan dapat mengakses pengetahuan yang mereka butuhkan di mana pun mereka berada. Online Library ini dikelola oleh Learning Departement, Direktorat HR & Corporate Relation.Intranet, merupakan akses internal yang berisi semua aktivitas dan

informasi organisasi, termasuk di dalamnya adalah scoreboard yang berisi progress pencapaian kinerja organisasi. Beberapa scoreboard tertentu hanya dapat diakses oleh sekelompok orang yang berkepentingan karena hal ini terkait dengan keamanan data internal organisasi.

 Kegiatan informal yang meningkatkan hubungan antar karyawan dan antar karyawan dengan pimpinan seperti SOJ (Sharing of Joy), Family Day dan POR (Pekan Olahraga). Kegiatan informal ini dilakukan setiap setahun sekali.

Kondisi ruangan kerja yang dibuat open space, yaitu mengurangi batas antar para karyawan, maupun antar karyawan dengan pimpinan, sehingga komunikasi dan interaksi dapat lebih terjalin dengan intensif, efektif dan efisien. Selain itu, setiap divisi diberikan kebebasan untuk menata ruangan kerjanya, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, misalnya di ruang kerja HR ada living room, perpustakaan, Televisi, Play station, dan fasilitas lainnya yang dapat mendukung suasana kerja yang nyaman.

Dokumen terkait