• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-Plus

Teorema 3.7.3 Jika suatu jaringan proyek dengan waktu aktifitas tegas mempunyai n titik, maka vektor saat-penyelesaian paling lambat untuk semua kegiatan yang

4.1 Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-Plus

Terlebih dulu akan dibahas kembali konsep aljabar max-plus dan graf, terutama yang terkait dengan pembahasan nilai eigen dan vektor eigen max-plus.

Berikut didefinisikan suatu matriks yang graf bobotnya terhubung kuat.

Definisi 4.1.1 (Irredusibilitas, Schutter,1996)

Suatu matriks A  Rnxnmax dikatakan irredusibel jika graf bobotnya terhubung kuat.

Teorema berikut memberikan syarat perlu dan cukup matriks irredusibel.

Teorema 4.1.2

Matriks A  Rnxnmax irredusibel jika dan hanya jika (A  A2  ...  An1)ij   untuk setiap i, j dengan i  j.

Bukti: () Jika A irredusibel maka G(A) = (V, A) dengan V = {1, 2, , ... , n}

terhubung kuat, yaitu untuk setiap i, j  V , i  j , terdapat suatu lintasan dari i ke j . Hal ini berarti untuk setiap i, j  V, i  j terdapat k dengan 1  k  n1 sehingga (Ak )ij . Akibatnya (A  A2  ...  An1)ij   untuk setiap i, j dengan i  j.

() Jika (A  A2  ...  An1)ij   untuk setiap i, j dengan i  j, maka terdapat k dengan 1  k  n1 sehingga (Ak )ij  . Hal ini berarti dalam graf bobot G(A) = (V, A) dengan V = {1, 2, , ... , n}, untuk setiap i, j  V , i  j

terdapat suatu lintasan dari i ke j. Akibatnya G(A) terhubung kuat, yang berarti bahwa A irredusibel.

Contoh 4.1.3

Diperhatikan matriks A dalam Contoh 3.5.7. Matriks A tersebut irredusibel, karena

A A2 =

Sedangkan matriks A dalam Contoh 3.5.4 tidak irredusibel, karena A  A2 =

Dalam graf pada Gambar 3.5.2 terlihat bahwa dalam G(A)-nya tidak ada lintasan dari titik 1 ke titik 2.

Berikut dibahas konsep nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks dalam aljabar max-plus.

Definisi 4.1.4 (Nilai eigen dan vektor eigen max-plus, Schutter,1996)

Diberikan A Rnmaxn . Skalar   Rmax disebut nilai eigen max-plus matriks A jika terdapat suatu vektor v Rnmax dengan v ε sehingga A n1  v =   v.

Vektor v tersebut disebut vektor eigen max-plus matriks A yang bersesuaian dengan .

Berikut diberikan teorema yang memberikan eksistensi nilai eigen aljabar max-plus untuk setiap A Rnmaxn .

Teorema 4.1.5

Diberikan A Rnmaxn. Skalar max(A), yaitu bobot rata-rata maksimum sirkuit elementer dalam G(A), merupakan suatu nilai eigen max-plus matriks A.

Bukti: Didefinisikan matriks B = max(A)  A, maka

max(B) =

n

k 1

(

k

1 trace(Bk)

)

=

n

k 1

(

k

1 trace((max(A)A)k)

)

=

n

k 1

(

k

1 trace((max(A))kAk)

)

=

n

k 1

(

k

1 ((max(A))k)  trace(Ak)

)

=

n

k 1

(max(A))max(A))

=

n

k 1(0) = 0.

Akibatnya G(B) tidak mempunyai sirkuit dengan bobot positif. Menurut Teorema 3.5.8 dapat diperoleh B* = E  B  ...  Bn1 dan B= B B2...  Bn. Karena max(B) = 0, maka terdapat k  N (= himpunan semua bilangan asli) , k  n dan suatu s  {1, 2, ..., n} sehingga (Bk ) = 0. Akibatnya komponen ke-s dari ss

B.s ( kolom ke-s matriks B ) adalah (Bk ) = 0 yang berarti bahwa ss B.s

n1. Di sisi lain menurut Definisi 3.5.9 B= B B* dan B*= E  B. Karena (E)ss = 0, maka B.s = B . Akibatnya .s* B.s= B B = .s* B atau ( .s* max(A)  A) 

*

B = .s B atau A .s*B = .s*max(A) B . Jadi .s*max(A) merupakan suatu nilai eigen aljabar max-plus matriks A dan B merupakan vektor eigen aljabar max-.s* plus matriks A yang bersesuaian dengan max(A). ■

Karena definisi matriks B = max(A)  A, maka sirkuit kritis 0 dalam G(A) juga merupakan sirkuit kritis dalam G(B). Dari bukti Teorema 4.1.5 di atas, jika titik i menyusun busur dalam sirkuit kritis 0 , maka kolom ke-i matriks B* merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen max(A). Kolom ke-i

matriks B di atas, yang merupakan vektor-vektor eigen max-plus matriks A yang * bersesuaian dengan nilai eigen max(A), disebut vektor eigen max-plus fundamental yang bersesuaian dengan nilai eigen max-plus max(A). Dapat ditunjukkan bahwa kombinasi linear max-plus vektor-vektor eigen max-plus fundamental matriks A juga merupakan vektor eigen max-plus yang bersesuaian dengan max(A).

1  2  1 merupakan sirkuit kritis dalam G(A) maka kolom pertama dan kedua matriks B merupakan vektor eigen yang bersesuian dengan nilai eigen *

Berikut diberikan suatu teorema yang memberikan syarat perlu nilai eigen aljabar max-plus suatu matriks.

Teorema 4.1.7

Diberikan A Rnmaxn . Jika skalar   R, merupakan nilai eigen aljabar max-plus matriks A, maka  merupakan bobot rata-rata suatu sirkuit dalam G(A).

Bukti: Misalkan  adalah nilai eigen max-plus matriks A maka untuk setiap sedemikian hingga

3 operasi “” dalam Rmax bersifat komutatif, maka diperoleh

(Ail,il1  . . .  diberikan lemma yang menyatakan bahwa untuk matriks irredusibel semua komponen vektor eigen max-plusnya berupa bilangan real. Lemma 4.1.8 berikut juga akan digunakan untuk membuktikan Teorema 4.1.9.

Lemma 4.1.8

Jika matriks irredusibel A Rnmaxn mempunyai nilai eigen aljabar max-plus dengan x vektor eigen aljabar max-plus yang bersesuaian dengan , maka x   i untuk setiap i  {1, 2, ..., n}.

Bukti: Misalkan terdapat dengan tunggal s  {1, 2, ..., n} sehingga xs =  . Akibatnya (A  x) =  s x =  atau s As,ixi =  untuk setiap i  {1, 2, ..., n}.

Karena x   untuk setiap i i  s, maka As,i=  . Hal ini berarti tidak ada busur dari setiap titik i  s ke titik s. Akibatnya G(A) tidak terhubung kuat atau A tidak irredusibel. Jika terdapat lebih dari satu komponen yang sama dengan  , bukti seperti di atas sehingga akan diperoleh kesimpulan A tidak irredusibel. ■

Matriks irredusibel mempunyai nilai eigen aljabar max-plus tunggal seperti diberikan dalam teorema berikut.

Teorema 4.1.9

Jika matriks A Rnmaxn irredusibel, maka A mempunyai nilai eigen aljabar max-plus tunggal.

Bukti:. Eksistensi nilai eigen aljabar max-plus matriks A telah diberikan dalam Teorema 4.1.5 Misalkan  adalah sebarang nilai eigen aljabar max-plus matriks A dengan x adalah vektor eigen aljabar max-plus yang bersesuaian dengan .

Karena A irredusibel maka menurut Lemma 4.1.8, x   untuk setiap i  {1, 2, i ..., n}. Diambil sebarang sirkuit , misalkan sirkuit  adalah (i1,i2), (i2 , i ) , ... , 3 (i ,p i1) dalam G(A). Karena  adalah nilai eigen aljabar max-plus matriks A, maka

2 1

1

2 i i i

i x λ x

A ,    , 

p p

p

p i i i

i x λ x

A , 11   , Ai1, ipxipλxi1.

Dari bukti Teorema 4.1.7, didapat bahwa  lebih besar atau sama dengan rata-rata bobot  , untuk setiap sirkuit  dalam G(A). Jadi  = max(A), yang berarti nilai eigen aljabar max-plus matriks A tunggal. ■

Berikut diberikan list program MATLAB untuk menghitung nilai eigen dan vektor eigen max-plus.

% Program Matlab Menghitung NILAI EIGEN MAX-PLUS Maksimum dan VEKTOR EIGEN

% yang bersesuaian untuk suatu Matriks max-plus A

% Oleh: M. Andy Rudhito FKIP Universitas Sanata Dharma

% input: matriks max-plus Anxn

% output: irredusibel/ tak irredusibel matriks A

% nilai eigen max-plus maximum

% vektor eigen yang bersesuaian function hasilkali = eigmax

disp(' ')

disp(' NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MAX-PLUS MATRIKS') disp(' ---') disp(' ')

A = input(' Matriks yang dihitung A = ');

disp(' ') disp(' HASIL PERHITUNGAN :') disp(' ===================') disp(' Matriks A = '), disp(A)

% Menghitung A pangkat , trace/pangkat dan nilai eigen maksimum [m, n]= size(A);

if m==n if n==2

for i = 1: n for j=1: n if i==j

A(i,j) = 0;

end;

end;

end;

A0 = min(A);

A00 = min(A0);

if A00 == -Inf

disp(' Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL') else

disp(' Matriks A IRREDUSIBEL') end;

end;

trace = max(diag(A));

D=A;

for r=1:n-1 r+1;

for i = 1: m for j = 1: n

C(i, j) = -Inf;

for p = 1: n

C(i, j) = max( C(i, j) , A(i, p) + D(p, j) );

end;

end;

end;

A_plus = max(D, C);

D=C;

trace_perpk(r) = max(diag(D)./(r+1));

lambmax = max(trace_perpk);

end;

lambmaxmat = max(trace, lambmax);

for r=1:n-2 r+1;

for i = 1: m for j = 1: n

C(i, j) = -Inf;

for p = 1: n

C(i, j) = max( C(i, j) , A(i, p) + D(p, j) );

end;

end;

end;

A_plus1 = max(D, C);

D=C;

end;

if n>2

for i = 1 : n for j = 1 : n if i==j

A_plus1(i,j) = 0;

end;

end;

end;

A0_plus1 = min(A_plus1);

A00_plus1 = min(A0_plus1);

if A00_plus1 == -Inf

disp(' Matriks A TIDAK IRREDUSIBEL') else

disp(' Matriks A IRREDUSIBEL') end;

end;

disp('NILAI EIGEN max-plus maksimum matriks A

=’),disp(lambmaxmat)

% Menghitung matriks normal B, B pangkat dan B+

B = A-lambmaxmat;

disp(' ') G=B;

for s=1:n-1 s+1;

for i = 1: m for j = 1: n

F(i, j) = -Inf;

for p = 1: n

F(i, j) = max( F(i, j) , B(i, p) + G(p, j) );

end;

end;

end;

B_plus = max(G, F);

G = F;

end;

% Menghitung matriks E dan B*

for i = 1 : n for j = 1 : n if i ~= j

E(i,j) = -Inf;

end;

end;

end;

B_star= max(E, B_plus);

% Menentukan vektor eigen yang bersesuaian

disp(' VEKTOR EIGEN max-plus yang bersesuaian =') x= diag(B_plus);

for t = 1 : n if x(t)>=0

VE = B_star(:,t); disp(VE) end;

end;

% Perhatian jika yang diinputkan bukan matriks nxn else

disp(' ') disp(' P E R H A T I A N ! ! !') disp('BUKAN matriks bujursangkar, nilai eigen tidak didefinisikan')

end;

Gambar 4.1.1 List Program MATLAB untuk nilai dan vektor eigen max-plus.

Dengan menggunakan program di atas dapat ditentukan nilai eigen maksimum dan vektor eigen yang bersesuaian untuk matriks seperti dalam contoh berikut.

Contoh 4.1.10

Untuk matriks A =





1 2

1 1

1 3 2

 dapat diperoleh bahwa vektor eigen

maksimumnya max(A) = 2 dengan vektor-vektor eigen max-plus fundamentalnya adalah v1 = [0, 1, 1]T dan v2 = [1, 0, 0]T .