• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang Terdapat Dalam Surat Al-Hujaraat ayat 9,10,11 dan 12

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-HUJURAAT AYAT 9,10,11 DAN 12

B. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Yang Terdapat Dalam Surat Al-Hujaraat ayat 9,10,11 dan 12

Setelah diketahui penafsiran surat Al-Hujuraat ayat 9, 10,11 dan 12 yang telah dikemukakan oleh para ahli tafsir (Ibnu Katsir dan

aspek pendidikan akhlak yang ada di dalamnya, maka

ayat tersebut di atas mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak, sebagai berikut: 1. Pada ayat 9 dan 10 surat Al-Hujuraat

Menurut Ibnu Katsir, bahwa dua ayat tersebut akhlak yang terpuji, antara lain :

Al-Maraghi) serta aspek- secara garis besar dalam

mengandung nilai-nilai

a. Mendamaikan dua golongan orang-orang mukmin yang sedang dilanda pertikaian atau pertengkaran.

b. Menolong saudara, baik yang berbuat dhalim, (dengan cara mencegahnya, menasehatinya atau dengan memeranginya kalau hal itu sangat diperlukan. Hal ini dilakukan supaya ia kembali ke jalan Allah dan Rasul-Nya serta mendengar kebenaran dan mentaatinya) atau saudara yang di dhalimi. c. Bersikap adil dan bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan yang

diperselisihkan antara dua golongan mukmin.

d. Menjaga persaudaraan antara kaum mukmin karena orang-orang mukmin yang satu dengan lainnya seperti anggota badan satu sama lainnya.

e. Takut kepada Allah dalam segala urusan yang dihadapinya.

Sedangkan menurut Al-Maraghi, bahwa ayat 9 dan 10 surat Al-Hujuraat mengandung nilai-nilai akhlak yang terpuji, antara lain :

a. Mendamaikan dua golongan orang mukmin yang sedang dilanda pertengkaran dan kadang-kadang menyebabkan peperangan, karena akibat berita yang dibawa oleh orang fasik.

b. Memerangi salah satu dari dua golongan orang mukmin yang berbuat aniaya, dengan kata lain menolong saudara yang

didhalimi.

c. Berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan perkara yang sedang dipertengkarkan.

d. Menjalin dan menjaga persaudaraan di antara orang-orang mukmin. e. Bertakwa kepada Allah && dalam segala hal.

Sedangkan menurut mufashir yang lain persaudaraan ini sebagaimana yang telah Allah tetapkan dalam ayat untuk orang-orang mukmin yang satu dengan yang lainnya adalah persaudaraan dalam agama bukan nasab (keturunan) sebagaimana Allah telah menerangkan persaudaraan yang penting adalah dalam agama karena persaudaraan dalam agama itu lebih utama dan lebih kuat dari pada persaudaraan dari keturunan76. Dalam firman-Nya :

© C ?-*$ i j } I o j i

“Dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka. Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama. ” (QS. Al-Ahzab : 5)

2. Pada ayat 11 surat Al-Hujuraat

Menurut Ibnu Katsir, bahwa ayat tersebut mengandung nilai-nilai akhlak yang harus dihindari oleh setiap muslim, antara lain :

a. Mencela dan menghina manusia. Karena terkadang orang yang dihina lebih terhormat di sisi Allah dan bahkan lebih dicintai-Nya daripada yang menghina.

b. Mencela diri sendiri, maksudnya ialah menikam sebagian kalian dengan sebagian yang lain.

c. Memanggil nama orang dengan panggilan atau kata lain panggilan yang tidak enak didengar. d. Berbuat zhalim terhadap manusia.

gelar yang buruk, dengan

76 Muhammad Amin bin Muhammad Al-Mukhtar : Adwaul Bayan Fi I'dhokhi Al-Qur ’an bil Qur'an, Da’ar Ihyaut Thuras Al-Arabiy, Bairut 19%. him. 167

Sedangkan menurut Al-Maraghi, bahwa ayat 11 surat Al-Hujuraat mengandung nilai-nilai akhlak yang tercela yang harus dijauhi oleh setiap muslim, antara la in :

a. Mengolok-olok atau menyebut-nyebut aib dan kekurangan orang lain dengan cara yang menimbulkan tawa.

b. Mencela diri sendiri yakni mencela sebagian kalian dengan sebagian yang lain, baik dengan ucapan atau isyarat secara tersembunyi.

c. Memanggil sebagian yang lain dengan gelar yang menyakiti dan tidak di sukai.

d. Berbuat aniaya terhadap diri sendiri.

Mufassir lain mengatakan dalam ayat ini larangan untuk saling menghina dan mancaci, karena Allah telah melarang dalam ayat ini, dan Allah akan memberi balasan bagi pelaku (orang yang selalu menghina) dengan hukuman yang pantas77, sebagaimana dalam firman-Nya:

'J c « - $ U r o i v S y f r

«y

. . r - g g - - . ^ t f <t I ' ' o \ ' . S , » ' * * - '1 ' 9 *

(JgJ) ^ f v ?

“(orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yangped h. ” (QS. At-Taubah : 76) 3. Pada ayat 12 surat Al-Hujuraat

Menurut Ibnu Katsir, bahwa ayat tersebut mengandung nilai-nilai akhlak yang tercela dan akhlak terpuji, antara lain :

77

a. Akhlak yang tercela yaitu :

1) . Berprasangka buruk terhadap orang, yaitu dengan melakukan tuduhan dan penghianatan terhadap keluarga dan kaum kerabat serta umat manusia secara keseluruhan yang tidak pada tempatnya, karena sebagian dari prasangka itu menjadi perbuatan dosa.

2) . Mencari-cari kesalahan orang atau aib orang lain.

3) . Ghibah, yaitu menceritakan perihal orang lain yang tidak disukainya. b. Akhlak yang terpuji yaitu :

1) . Takut kepada Allah & yakni dalam segala perintah dan larangan-Nya. 2) . Bertaubat kepada-Nya, karena sesungguhnya Al ah Maha Pengampun bagi

orang-orang yang bertaubat kepada-Nya dan Maha Penyayang bagi orang yang kembali dan bersandar kepada-Nya.

Sedangkan menurut Al-Maraghi, bahwa aya 12 surat Al-Hujuraat mengandung nilai-nilai akhlak yang tercela dan terpuji,

a. Akhlak tercela yaitu:

1) Banyak berprasangka buruk terhadap orang muslim yang taat kepada Allah Adapun orang yang mempertontonkan diri sebagai orang yang gemar melakukan dosa, seperti orang yang masuk ke

atau berteman dengan penyanyi-penyanyi diharamkan berburuk sangka terhadapnya.

2) Mencari-cari rahasia orang lain untuk mengetahui cacatnya atau aibnya. 3) Ghibah, yaitu kamu berkata-kata mengenai saudaramu tentang hal-hal yang

ada pada dia.

antara la in :

tempat-tempat pelacuran cabul, maka tidaklah

b. Akhlak terpuji yaitu :

1) Bertakwa kepada Allah & tentang apa-apa yang diperintahkan-Nya dan dilarang oleh-Nya.

Bertaubat kepada-Nya dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya.

Dokumen terkait