• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added/EVA)

Dalam dokumen 304323671 Buku Manajemen Keuangan (Halaman 50-85)

Jika MVA mengukur pengaruh tindakan manajerial sejak pendirian perusahaan, maka nilai tambah ekonomi (economic valueadded/EVA) memfokuskan pada efektifitas manajerial dalam satu tahun tertentu.

EVA menunjukkan semua laba setelah semua biaya modal termasuk modal ekuitas dikurangkan. Jadi EVA adalah suatu laba ekonomis yang sesungguhnya dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat berbeda dengan laba akuntansi.

EVA dapat diformulasikan sebagai berikut :

EVA = Laba operasi setelah pajak - biaya modal setelah pajak

= EBIT (1-tarif pajak) – (Total Modal) (Biaya modal setelah pajak)

Total modal mencakup hutang jangka panjang, saham preferen dan ekuitas saham biasa.

Kesimpulan :

1. Untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kineja keuangan, analisis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan adalah yang menghubungkan dua angka akuntansi dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

2. Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasikewajibannya yang sudah jatuh tempo.

3. Rasio Aktivitas mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya. 4. Rasio Rentabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan.

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

6. Analisis rasio bisa dilakukan dengan melakukan perbandingan internal (analisis trend) dan analisis eksternal (analisis industri).

7. Market Value Added/MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor. Economic Value Added/ EVA adalah suatu laba ekonomis yang sesungguhnya dalam tahun berjalan

Contoh Soal Dan Penyelesaian

1. Pada tahun 2009 perusahan :Budi Jaya” telah bekerja dengan modal sebesar Rp 20.000.000,- yang terdiri dari modal sendiri sebesar 75 % sedangkan sisanya modal asing dengan tingkat bunga 10%. Pada tahun 2010 direncanakan pertambahan modal sebesar Rp 7.500.000,- sehingga tingkat penjualan dapat dinaikkan menjadi Rp 30.000.000,- harga pokok penjualan sebesar Rp 20.000.000,- biaya operasi sebesar Rp 5.000.000,-. Pajak perseroan yang harus dibayar sebesar 50% dari data-data diatas hitunglah :

a. Earning Power tahun 2010 b. Profit margin tahun 2010

c. Total assets turn over tahun 2010

d. Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal sendiri dan Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal asing.

PENYELESAIAN

a. Mencari Earning power Pertama harus dicari EBIT

Sales HPP Rp 30.000.000,- Rp 20.000.000,- Gross Profit Operating expense Rp 10.000.000,- Rp 5.000.000,-

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar EBIT Rp 5.000.000,- Tatal assets = 20.000.000 + 7.500.000 = Rp 27.500.000,- Earning power = 000 . 500 . 27 000 . 000 . 5 x 100 % =18,18 % b. Profit margin = 000 . 000 . 30 000 . 000 . 5 x 100% = 16,67 % c. Total assets turn over =

000 . 500 . 27 000 . 000 . 30 = 1,09 x d. Rate of return on net worth

Tambahan Modal Asing Tambahan Modal Sendiri EBIT Bunga 5.000.000 1.250.000 5.000.000 500.000 EBT Pajak 3.750.000 1.875.000 4.500.000 2.250.000 EAT Modal sendiri 1.875.000 15.000.000 2.250.000 22.500.000 ROE = 000 . 000 . 15 000 . 875 . 1 = 12,5 % 000 . 500 . 22 000 . 250 . 2 = 10 % Kesimpulan lebih baik tambahan dana dipenuhi dengan modal asing karena ROE nya lebih tinggi yakni 12,5 %

2. Berikut ini adalah financial statement dari “Yuris & Brother Corporasion” pada tahun 2010.

Balance Sheet 31 – 12 – 2010 Cash

Account receivable Inventories

Property and Equipment Depreciation Rp Rp 600.000.000 170.000.000 Rp Rp Rp 90.000.000 200.000.000 150.000.000 Rp 430.000.000

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Account payable Notes Payable Accruals liabilities Income tax liabilities First Moretgage 6 % Bond Second Moretgage 6 % Bond Common stock

Capital surpus

Reserve for planet expansion Retained earning Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 870.000.000 94.000.000 24.000.000 17.000.000 21.000.000 150.000.000 50.000.000 250.000.000 25.000.000 65.000.000 174.000.000 Rp 870.000.000 Income statement 31 – 12 – 2010 Sales

Cost of goods sold

Rp Rp 1.072.000.000 771.000.000 Gross profit Operating expense Rp Rp 301.000.000 233.000.000 Net operating income

Interest Rp Rp 68.000.000 11.000.000 EBT Income taxes Rp Rp 57.000.000 21.000.000

Net Income (EAT) Rp 36.000.000

Dari data-data finasial di atas hitunglah rasio-rasio di bawah ini : a. Current Rasio

b. Acid test rasio

c. Average collection periode d. Inventory turn over

e. Debt to net worth rasio f. Time interest earned rasio g. Profit margin

h. Operating assets turn over i. Earning power

j. Rate of return on net worth k. Operating ratio

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar PEMBAHASAN a. Current Ratio = 000 . 000 . 156 000 . 000 . 440 x 100 % = 282 %

b. Acid test ratio

000 . 000 . 156 000 . 000 . 290 x 100 % = 186 %

c. Average collection periode =

000 . 000 . 072 . 1 360 000 . 000 . 200 x = 67,16 hari

d. Inventory turn over =

000 . 000 . 150 000 . 000 . 711 = 5,14 x

e. Debt to net worth ratio =

000 . 000 . 524 000 . 000 . 356 x 100 % = 69,26 %

f. Time interest earned ratio =

000 . 000 . 11 000 . 000 . 36 = 3,27 x g. Profit margin = 000 . 000 . 072 . 1 000 . 000 . 68 x 100 % = 6,34 %

h. Operating assets turn over =

000 . 000 . 870 000 . 000 . 072 . 1 = 1,23 x i. Earning power = 000 . 000 . 870 000 . 000 . 68 x 100 % = 7,82 %

j. Rate of return on net worth =

000 . 000 . 514 000 . 000 . 36 x 100 % = 7 % k. Operating ratio = 000 . 000 . 072 . 1 000 . 000 . 233 000 . 000 . 771  x 100 % = 93,65 %

3. Lengkapi neraca dan informasi penjualan “PT makmur” dalam tabel berikut dengan menggunakan data financial berikut ini :

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Rasio hutang (rasio leverage) = 50 % Quick ratio = 80 %

Total seets turn over = 1,5 x

Average collection period = 36 hari Gross profit margin = 25 %

Inventori turn over = 5x

Neraca

Kas ……… Hutang dagang ………

Piutang Dagang ……… Utang jangka panjang 60 juta

Persediaan ……… Saham biasa ………

Aktiva Tetap ……… Laba ditahan 97,5 juta

Total Aktiva 300 Juta Total kewajiban dan ekuitas ………

Penjualan ………

Harga ………

Penyelesaian

1. Rasio leverage = hutang / total assets = 50 % (0,5)

Karena total asset = Rp 300 juta, maka total hutang = Rp 150 juta

Diketahui hutang jangka panjang Rp 60 juta, maka hutang dagang dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

Total hutang = hutang dagang + hutang jangka panjang

Rp 150 juta = hutang dagang + Rp 60 juta, maka hutang dagang = Rp 90 juta 2. Total kewajiban dan ekuitas = total aktiva = Rp 300 juta

Karena total hutang = Rp 150 juta, dan laba ditahan Rp 97,5 juta maka saham biasa dapat dicari dengan cara berikut :

Total kewajiban dan equitas = total hutang + saham biasa + laba ditahan Rp 300 juta = Rp 150 juta + saham biasa + Rp 97,5 juta

Maka saham biasa = Rp 52,5 juta

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 80 % = (kas + piutang) / hutang lancar Maka (kas + piutang) = Rp 42 juta

4. Total assets turn over = 1,5 x = penjualan / total assets 1,5 x = penjualan / Rp 300 juta Maka penjualan = Rp 450 juta

5. Average collection periode = 36 hari = piutang x 360 / Rp 450 juta Maka piutang = Rp 12,5 juta

Karena (kas + piutang) = Rp 52,5 juta Maka kas = Rp 52, 5 juta - Rp 12,5 juta

= Rp 40 juta

6. Gross profit margin = gross profit / sales = 25 %

Maka gross profit = 25 % x Rp 450 juta = Rp 112,5 juta HPP = sales – gross profit

= Rp 450 juta – Rp 112,5 juta = Rp 337,5 juta

7. Inventory turn over = 5 x = HPP / persediaan

5x = Rp 337,5 juta / persediaan Maka persediaan = Rp 67,5 Juta

8. total aktiva = kas + piutang + persediaan + aktiva tetap

Rp 300 juta = Rp 40 juta + Rp 12,5 juta + Rp 67,5 juta + aktiva tetap Maka aktiva tetap = Rp 180 juta

Umpan Balik :

1. Pada tahun 2011 perusahan : Makkah Madinah” telah bekerja dengan modal sebesar Rp 40.000.000,- yang terdiri dari modal sendiri sebesar 65 % sedangkan sisanya modal asing dengan tingkat bunga 15%. Pada tahun 2012 direncanakan pertambahan

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

modal sebesar Rp 7.500.000,- sehingga tingkat penjualan dapat dinaikkan menjadi Rp 50.000.000,- harga pokok penjualan sebesar Rp 30.000.000,- biaya operasi sebesar Rp 5.000.000,-. Pajak perseroan yang harus dibayar sebesar 30% dari data-data diatas hitunglah :

a. Earning Power tahun 2012

b. Operating Profit margin tahun 2012 c. Total assets turn over tahun 2012

d. Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal sendiri dan Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal asing.

2. Ambil salah satu laporan keuangan perusahaan yang sudah go public, cari laporan untuk periode tahun 2010, unduh lewat web site : www.idx.co.id . Lakukan analisis rasio likuiditas, aktivitas, rasio leverage, rasio rentabilitas dan rasio pasar.

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

BAB V

RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN

Standar Kompetensi

Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan

Kompetensi Dasar

1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep risiko dan tingkat pengembalian 2. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran-ukuran risiko

3. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran risk dan return aktiva yang berdiri sendiri 4. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran risk dan return aktiva dalam portfolio 5. Mahasiswa mampu menjelaskan beta sebagai ukuran risiko

6. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara risk dan return

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Secara umum risiko dapat ditangkap sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan. Menurut salah satu definisi, risiko (risk) adalah sama dengan ketidakpastian (uncertainty). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.

Beberapa pengertian return yang lain :

1. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.

2. Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi dividen. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran. 3. Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan

membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.

4. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.

5. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.

6. Return on networth atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya. 7. Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk

menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.

8. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

9. Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.

10. Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return- return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.

11. Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.

Risiko dapat di definisikan sebagai peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak menguntungkan akan terjadi.

Distribusi Probabilitas adalah daftar dari semua hasil (outcomes ) atau peristiwa yang mungkin akan terjadi dengan disertai probabilitas atau kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut.

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Tingkat pengembalian yang diharapkan akan direalisasi dari investasi: rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas atas hasil yang mungkin.

Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan

Jika kita mengalikan setiap hasil yang mungkin dengan probablitas terjadinya dan kemudian menjumlahkan hasil perkalian tersebut, sebagaimana terlihat pada tabel 5.2, maka kita mempunyai rata-rata tertimbang hasil. Bobot adalah probabilitas, dan rata-rata tertimbang adalah tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) atau yang disebut “k-bertopi”.

Tingkat Pengembalian yang Diharapkan = P1 k1 + P2 k2 + . . . + Pn kn

=

Di sini ki , adalah hasil yang mungkin ke i, dan Pi adalah probabilitas hasil ke i, dan n adalah jumlah hasil yang mungkin. Jadi k adalah rata-rata tertimbang dari hasil yang mungkin (nilai k).

Mengukur Risiko Yang Berdiri Sendiri (Stand-Alone Risk): Deviasi Standar

Risiko merupakan konsep yang sulit untuk dipegang, dan banyak sekali kontroversi yang telah me usaha untuk mengukur dan mendefinisikannya. Akan tetapi definisi umum, dan yang memuaskan untuk berbagai tujuan, dinyatakan dalam istilah distribusi probabilitas yang menyatakan bahwa Semakin rapat distribusi probabilitas pengembalian yang diharapkan di masa depan, semakin kecil risiko investasi.menurut definisi ini, U.S. Electric memiliki risiko yang lebih kecil daripada Martin Product karena ada peluang

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

yang lebih kecil bahwa pengembalian aktual akan jauh dibawah pengembalian yang diharapkan.

Agar menjadi sangat bermanfaat, setiap ukuran risiko harus mempunyai nilai definitif – maka perlu ukuran yang ketat atas distribusi probabilitas. Salah satu ukuran seperti itu adalah deviasi standar, dimana simbol adalah σ, yang dinyatakan dengan “sigma”. Semakin kecil deviasi standar, semakin ketat distribusi probabilitas, dan sesuai dengan itu, semakin rendah risiko saham. Untuk menghitung deviasi standar kita mencarinya dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Hitunglah tingkat pengembalian yang diharapkan :

Tingkat pengembalian =

Untuk Martin kita sebelumnya mengetahui = 15%

2. Kurangi tingkat pengembalian yang diharapkan ( ) dari setiap hasil yang mungkin ( ) untuk memperoleh deviasi sebagaimana diperlihatkan dalam kolom 1 :

Deviasi i = –

3. Kuadratkan setiap deviasi kemudian kalikan hasilnya dengan probabilitas terjadinya untuk setiap hasil yang berkaitan,, lalu jumlahkan hasil tersebut untuk memperoleh varians distribusi probabilitas sebagaimana terlihat pada kolom 2 dan 2 tabel :

Varians = σ2 = (5.2)

4. Akhirnya, cari akar kuadrat dari varians untuk memperoleh deviasi standar :

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Dengan demikian, deviasi standar adalah rata-rata tertimbang diviasi dari nilai yang diharapkan, dan ini memberikan ide seberapa jauh nilai aktual berada di atas atau di bawah nilai yang diharapkan.

Mengukur Risiko Yang Berdiri Sendiri (Stand – Alone Risk) : Koefisien Variasi Deviasi standar dibagi dengan pengembalian yang diharapkan :

Koevisien variasi = CV = σ (5.4)

Koevisien variasi menunjukkan risiko per unit pengembalian, dan menghasilkan dasar yang lebih berarti untuk perbandingan apabila pengembalian yang diharapkan atas dua alternatif adalah tidak sama.

Risiko yang Ditolak (Risk Aversion)

Investor yang menolak risiko tidak menyukai risiko dan meminta tingkat pengembalian yang lebih tinggi jika membeli sekuritas yang lebih berisiko.

Premi Risiko (RP)

Perbedaan antara tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva tertentu yang berisiko dengan aktiva yang kurang berisiko

Pengembalian Portofolio

Pengembalian yang Diharapkan atas Portofolio, P, (expected return on a portfolio), adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan atas aktiva individu dalam Portofolio, dengan bobot menjadi pecahan dari total portofolio yang diinvestasikan dalam setiap aktiva:

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Di sini i adalah pengembalian yang diharapkan atas saham individu, wi' adalah bobot. dan n terdapat saham dalam portofolio. Perhatikan (1) bahwa w, adalah pecahan dari nilai dolar portofolio yang diinvestasikan dalam Saham i (yaitu, nilai investasi dalam Saham i dibagi dengan total nilai portofolio) dan (2) bahwa jumlah wi harus sama dengan 1,0.

Tingkat Pengembalian yang Direalisasi,

Pengembalian yang secara aktual diperoleh selama beberapa pcriode yang lalu. Pengemhalian aktual ( ) biasanya berbeda dari pengembalian yang diharapkan ( ) Risiko Portofollo

Pengembalian yang diharapkan atas portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan atas aktiva individu dalam portofolio. Akan tetapi

tidak seperti pengembalian, risiko portofolio, σP. Peda umumnya bukan merupakan rata-rata terimbang deviasi standar dari aktiva individu dalarn portofolio: risiko portofolio akan lebih kecil dari rata-rata terimbang aktiva σs,. Pada kenyataannya, secara teoritis adalah mungkin untuk menggabungkan saham yang secara individu sedikit berisiko seperti diukur oleh deviasi standar dan untuk membentuk portotolio

yang betul betul tidak berisiko, dengan σP = 0.

Untuk mengilustrasikan pengaruh penggabungan aktiva ini, mari kita pertimbangkan situasi dalam Gambar. Bagian bawah memberikan data mengenai tingkat pengembalian Saham W dan M secara individu, dan juga untuk portofolio yang diinvestasikan 50 persen dalam setiap saham. Tiga grafik paling atas menunjukkan

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

bidang data dalam format time series, dan grafik paling bawah menunjukkan distribusi probabilitas pengembalian. dengan asumsi bahwa di masa depan diperkirakan sama seperti waktu lampau. Kedua saham ini mungkin agak berisiko jika keduanya disimpan tersendiri, tetapi bila keduanya digabungkan dalam bentuk Portofolio WM, maka keduanya tidak berisiko sama sekali. (Catatan: Kedua saham ini disebut W dan M karena grafik pengembaliannya dalam Gambar mirip huruf W dan M).

Alasan mengapa saham W dan M dapat digabungkan menjadi bentuk portofolio yang kurang berisiko adalah bahwa pengembaliannya bergerak berlawanan satu sama lain-apabila pengembalian W turun, maka pengembalian M naik, dan begitu sebaliknya. Kecenderungan dua variabel ini bergerak bersama disebut korelasi, dan koefisien korelasi, r, mengukur kecenderungan ini. Dalam istilah statistik, kita katakan bahwa pengembalian atas Saham W dan M adalah berkorelusi secara negatif sempurna, dengan r = -1.0

Kebalikan dari korelasi negatif sempurna, dengan r = -1,0, adalah korelasi positif sempurna, dengan r = + l,0. Pengembalian atas kedua saham yang berkorelasi positif sempurna (M dan M’) akan bergerak naik dan turun bersama, dan portofolio yang terdiri dari dua saham seperti itu akan berisiko sama seperti saham individu. Deviasi standar portololio adalah sama seperti saham individu. Jadi diversifikasi tidak mengurangi risiko jika portofolio terdiri dari saham-saham yang berkorelasi positif sempurna.

Apabila saham berkorelasi negatif sempurna (r = -1,0). maka semua risiko dapat didiversifikasikan, tetapi bila saham berkorelasi positif sempurna (r = +l.l), diversitikasi tidak akan berguna. Dalam kenyataannya. kebanyakan saham berkorelasi positif. tetapi tidak secara sempurna. Secara rata-rata. koelisien korelasi untuk pengembalian atas dua saham yang dipilih secara acak adalah +0.6. dan untuk kebanyakan pasangan saham. r akan terletak dalam rentang +0.5 sampai +0.7.

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Menurut kondisi seperti itu. menggabungkan saham-saham ke dalam portofolio mengurangi risiko tetapi tidak mengeliminasinya secara keseluruhan. Dengan kedua saham memiliki koefisien korelasi sebesar r = +0.67. Rata-rata pengemhalian portofolio adalah 15 persen. yang tepat sama dengan pengembalian rata- rata untuk masing-masing dari kedua saham, tetapi deviasi standarnya adalah 20.6%, yang lebih rendah daripada deviasi standar salah satu saham. Jadi, risiko portotiolio bukan merupakan rata-rata risiko dari saham individu-diversifikasi telah mengurangi - tetapi tidak mengeliminasi, risiko.

Dari contoh dua portofolio saham tersehut. kita telah melihat bahwa dalam salah satu kasus yang ekstrim (r = -l.0), risiko benar-benar dapat dieliminasi. sementara dalam kasus (r = +1.0), diversifihasi tidak dapat membatasi risiko. Di antara kedua kasus ekstrim ini, kombinasi kedua saham menjadi portofolio hanya mengurangi dan bukan mengeliminasi risiko yang melekat dalam saham individu.

Apa yang akan terjadi jika kita melibatkan lebih dari dua saham dalam portofolio? Sesuai peruturan, risiko portofolio akan menurun jika jumlah saham dalam portofolio meningkat. Jika kita menambahkan sejumlah saham yang berkorelasi sebagian, dapatkah kita mengeliminasi risiko? pada umumnya. jawabannya adalah tidak. tetapi penambahan saham ke portofolio dapat mengurangi risiko tergantung pada tingkat korelasi di antara saham-saham tersebut: Semakin kecil koefisien korelasi yang positif, semakin rendah risiko dalam, portofolio yang besar. Jika kita akan mencari satu set saham yang korelasinya adalah nol atau negatif. maka semua risiko dapat dieliminttsi. Dalam dunia nyata, di mana korelasi di antara saham-saham individu pada umumnya adalah positif tetapi lebih kecil dari +1,0, beberapa, tetapi tidak semua, risiko dapat dieliminasi.

Bagian risiko saham yang dapat dieliminasi disebut risiko yang dapat didiversifikasi, sementara bagian yang tidak dapat dieliminasi disebut risiko pasar. Kenyataan bahwa sebagian besar dari risiko setiap saham individu dapat dieliminasi sebenarnya adalah penting.

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Risiko yang dapat didiversifikasi disebabkan oleh kejadian acak seperti perkara hukum, pemogokan, program pemasaran yang sukses dan tidak sukses, kalah atau menang kontrak, serta kejadian unik lainnya pada perusahaan tertentu. Karena kejadian- kejadian ini terjadi secara acak, maka pengaruhnya terhadap portofolio dapat dieliminasi oleh diversifikasi-kejadian buruk dalam satu perusahaan akan diimbangi oleh kejadian yang baik lainnya. Risiko pasar, di sisi lain. berasal dari faktor-faktor yang secara sistematis mempengaruhi sebagian besar perusahaan: perang, inflasi, resesi, dan suku bunga yang tinggi. Karena kebanyakan saham cenderung dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor ini, maka risiko pasar tidak dapat dieliminasi oleh diversifikasi.

Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar

Konsep Beta

Kecenderungan saham untuk bergerak naik atau turun dalam pasar tercermin dalam koefisien beta, , yang merupakan unsur kunci dari CAPM. Beta adalah unsur kunci dari CAPM. Rata-rata risiko saham didefinisikan sebagai saham yang cenderung bergerak naik dan turun sejalan dengan pasar umum yang diukur oleh beberapa indeks seperti Dow Jones Industrials, S&P 500, atau New York Stock Exchange. Menurut definisinya, saham ini akan mempunyai beta, b, sebesar 1.0. yang mengindikasikan bahwa secara umum jika pasar bergerak ke atas 10 persen. maka saham juga akan naik sebesar 10 persen, sementara jika pasar turun 10 persen, maka saham juga akan turun sebesar 10 persen. Portofolio saham dengan b = 1,0 akan bergerak naik dan turun sesuai dengan rata-rata pasar. dan akan memiliki risiko yang sama dengan rata-rata pasar. Jika b = 0.5, maka perubahan saham hanya separuh dari perubahan pasar-saham itu akan naik dan turun hanya separuhnya dan portofolio saham seperti ini akan memiliki setengah risiko portofolio b = 1,0. Di samping itu, jika b = 2,0, maka perubahan saham akan dua kali lipat dari perubahan rata-rata saham.

Koefisien Beta Fortofolio

Sebuah portofolio yang terdiri dari sekuritas vang rendah betanya akan mempumai beta portfolio yang rendah, karena beta portofolio adalah rata-rata tertimbang dari

Dalam dokumen 304323671 Buku Manajemen Keuangan (Halaman 50-85)

Dokumen terkait