• Tidak ada hasil yang ditemukan

NKT 6 Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting Untuk Identitas Budaya

8 Identifikasi NKT

8.6 NKT 6 Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting Untuk Identitas Budaya

Identitas Budaya Komunitas Lokal

NKT 6 menunj ukkan kawasan yang mempunyai f ungsi pent ing unt uk i dent it as budaya t radisi onal / khas komunit as l okal, dimana kawasan t ersebut diperl ukan unt uk memenuhi kebut uhan budaya mer eka. Ket er kai t an komuni t as dengan kaw asan diwuj udkan dengan adanya ide- ide,gagasan-gagasan, norma-norma, nil ai-nilai, akt ivit as dan pola t indakan, sert a lingkungan/ sumberdaya alam/ benda-benda, yang mendasari perilaku kolekt if anggot a komunit as dan yang mengat ur hubungan ant ara komunit as dengan kawasan t ersebut .

Dari sudut pandang skala kawasan, NKT 6 ini bisa diident if ikasi pada t ingkat lansekap yang luas (bent ang alam) dan t ingkat ekosist em at au komponen darinya. Pembedaan skala kawasan ini lebih dari sekedar kepent ingan akademi, karena secara langsung pembedaan ini memberikan inf ormasi

t ent ang kawasan secara keseluruhan sebelum menent ukan j enis pengelolaan dalam rangka memelihara at au meningkat kan nilai t ersebut . NKT 6 pada t ingkat lansekap sebagai cont oh dapat dilihat masyarakat Baduy, Jawa Barat dan Suku Anak Dalam, Riau dimana masyarakat memiliki at uran dan t at a cara t ersendiri yang mengat ur hubungan ant ara manusia dan lansekap mereka. Pada t ingkat ekosist em at au komponennya, NKT 6 bisa dilihat kepent ingan budaya kelompok at au individu masyarakat , sepert i hut an keramat , kuburan nenek moyang, lokasi mengadakan upacara adat dan sebagainya.

8.6.1 Pengambilan Data Sekunder

Penilaian at au ident if ikasi awal ini merupakan kegiat an unt uk mengumpulkan dat a yang t el ah ada sebel umnya at au dat a dari inf ormasi sekunder , sepert i l aporan i nst ansi pemer int ahan, LSM at au hasil penel it i an yang ber sif at akademis. Dar i pengumpul an dat a sekunder dan anal i si s awal dapat menghasi l kan suat u i nf or masi ber upa l okasi at au kawasan yang berpot ensi mempunyai f ungsi at au nil ai pent ing unt uk ident it as budaya t radisional / khas komunit as lokal.

121

Tabel 8.6.1. Ident if ikasi awal kawasan yang mempunyai f ungsi pent ing unt uk ident it as budaya komunit as lokal

Langkah Tugas Petunjuk

1

Ident if ikasi apakah ada suat u kawasan hut an yang dianggap oleh masyarakat sebagai kawasan adat mereka.

Ciri spesif ik dari komunit as ini diant aranya:

a. Komunit as yang t erisol asi (komunit as yang t inggal di daerah dengan akses j al an dan t el ekomunikasi yang t erbat as dan sulit ; komunit as yang hampir j arang sekali berhubungan dengan komunit as dari luar)

b. Komunit as yang mempunyai mat a pencaharian

t ergant ung pada hut an;

c. Komunit as yang memiliki regul asi (at uran main)

sendiri dal am mengat ur sumberdaya hut an yang menj adi sumber pemenuhan kebut uhan hidupnya

Komunit as lokal yang sudah sej ak lama mendiami suat u t empat t ert ent u dal am lingkungan kawasan hut an biasanya merupakan komunit as adat . Komunit as adat biasanya memililki ket ergant ungan dengan kawasan dan sumberdaya al am di sekit arnya. Mereka memil iki norma at au at uran main dalam memanf aat kan sumber daya al am. Ket ergant ungan komunit as adat dengan lingkungannya menj adikan adanya kawasan hut an adat at au ekosist em lain yang memiliki pengat uran dan norma lokal yang t el ah t urun t emurun.

Sumber inf ormasi:

Inf ormasi sebaiknya diperoleh mel alui konsult asi dengan pihak- pihak berkepent ingan sepert i:

a. Tokoh komunit as lokal/ t okoh kel ompok adat

b. Organisasi swadaya masyarakat yang secara khusus berkecimpung dalam kaj ian/ kegiat an masyarakat adat sepert i WARSI, Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN), Yayasan Masyarakat Suku Dani dan lain-lain.

c. Lembaga pemerintah daerah (seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Sosial, Pemerintah Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota).

Setelah teridentifikasi kemungkinan adanya komunitas dimaksud dalam langkah 1, maka diteruskan ke langkah 2

2 Ident if ikasi lokasi (daerah) dalam kawasan hut an dimana komunit as l okal yang memiliki ket erkait an dengan kawasan

Inf ormasi ini dapat diakses melalui komunit as lokal, pemerint ah daerah, lembaga swadaya masyarakat , universit as,

122

Langkah Tugas Petunjuk

t ersebut t inggal lembaga penelit ian.

Ant ara lain daf t ar awal komunit as dimaksud sepert i: - Jawa Barat : komunit as Badui, Kasepuhan, Naga - Jawa Tengah: komunit as Samin

- Jawa Timur: Komunit as Tengger

- Sumat era: Komunit as Anak Dal am, Ment awai, Orang Rimba, komunit as Perant au Bugis-Makasar, Jawa, Sunda, Bali; Madura;

- Kalimant an: Komunit as basap Bat u, Punun, Penan, Iban, berbagai suku Dayak;

- Papua: komunit as Asmat , Dani;

- Sulawesi: komunit as Wana, Kamba, Tori;

Set elah t erident if ikasi adanya komunit as dimaksud sepert i langkah 2, maka dilanj ut kan dengan langkah 3

3

Mengkompilasi semua inf ormasi yang t elah t erkumpul dari hasil langkah 1 & 2

Menandai dalam pet a awal daerah l okasi komunit as sepert i dimaksud l angkah 1 dan 2, sehingga mul ai t erident if ikasi kawasan pot ensial yang pent ing unt uk ident it as budaya khas. Apabila t el ah t erident if ikasi adanya kawasan yang diindikasikan merupakan daerah ulayat suat u komunit as lokal, maka perlu diadakan penilaian selanj ut nya dalam t ahap Penilaian Menyeluruh unt uk menent ukan apakah merupakan NKT 6.

Pendekat an semacam ini akan meningkat kan obyekt ivit as dalam penilaian dimana banyak dat a kualit at if yang digunakan akan dikelola secara sist emat is.

8.6.2 Pengambilan Data Primer

Penilaian secara menyeluruh t erhadap NKT 6 perlu dilakukan apabil a dari hasil ident if ikasi awal t ernyat a dit emukan inf ormasi komunit as yang memiliki ket ergant ungan t erhadap sumberdaya hut an, dan adanya kawasan yang diperkirakan merupakan daerah ulayat suat u komunit as lokal , besert a inf ormasi lokasi dimana komunit as t ersebut t inggal. Berdasarkan i nf or masi awal t er sebut per l u di l akukan penilaian unt uk memast ikan apakah memang t erdapat NKT 6 pada t ingkat lansekap, ekosist em at au kompnonnya yang pent ing unt uk ident it as budaya khas.

Unt uk menj amin obyekt if it as penilaian, sebaiknya pengambilan dat a dilakukan dengan menggunakan konsep t riangulasi yang set idaknya t erdiri dari t iga j enis sumber dat a dan met ode pengumpulannya. Sumber dat a dalam penilaian NKT 6 paling t idak mencakup: a) inf ormasi dari subyek komunit as lokal yait u t okoh adat set empat dan masyarakat sendiri, b) inf ormasi dari dokumen hasil penelit ian, dokumen sej arah, dan dokumen lainnya yang ada, dan c) inf ormasi dari t enaga ahli yang memahami budaya lokal. Kunci ut ama dari penilaian NKT 6 adalah konsult asi dengan masyarakat lokal secara mendalam sehingga dapat menj amin part isipasi akt if dari mereka.

Dat a pr i mer di kumpul kan dengan car a mengi dent i f i kasi dan meni l ai seber apa j auh sebar an w i l ayah ul ayat at au sebaran sumberdaya hut an yang t erkait komunit as lokal dalam pemenuhan kebut uhan budaya mereka. Ident if ikasi dit ekankan pada sebaran sumberdaya hut an dalam suat u kawasan yang ber kai t an dengan per i l aku kol ekt i f dan i ndi vi du dar i komuni t as l okal dal am memenuhi kebut uhan budayanya.

Beber apa i ndi kat or yang mencer mi nkan sebar an w i l ayah ul ayat at au sebar an sumberdaya hut an yang berhubungan dengan perilaku kolekt if dan individu dari komunit as lokal unt uk memenuhi kebut uhan budayanya, misalnya:

Zonasi yang di buat ber dasar kan at ur an budaya t er t ent u. Mi sal nya pembagian per unt ukan w i l ayah kampung di dal am kawasan hut an menj adi beber apa bagi an misalnya : lahan unt uk l adang/ huma; lahan bekas l adang unt uk t anaman buah; hut an khusus sumber bahan bangunan dan per kakas; hut an khusus unt uk hasi l hut an sepert i r ot an, damar, sarang burung, l ebah madu; hut an l indung dan hut an bebas sebagaimana pada masyarakat Dayak Benuaq di Mencimai, Kut ai Barat .

Sebar an si t us ar keol ogi . Misal nya sebaran t empat -t empat pada l okasi hut an yang memi l i ki i kat an kesej ar ahan dengan komuni t as l okal t er t ent u (mi sal nya adanya kuburan nenek moyangnya, Kampung t ua, t anah ulen, lokasi perlindungan t radisional, lokasi dengan nilai sej arah t ert ent u, candi, t empat keramat dll. ).

Sebar an dar i kegi at an r i t ual bagi komuni t as l okal . Mi sal nya adanya suat u kaw asan yang di akui sebagai hut an adat ol eh komuni t as l okal unt uk di gunakan sebagai t empat bert apa dan t empat persediaan bahan- bahan yang diperlukan unt uk mel aksanakan upacar a adat mi sal nya suku Dayak Benuaq di Menci mai , Mel ak, Kut ai Barat .

Sebar an sumber daya al am hayat i unt uk pemenuhan kebut uhan budaya. Misalnya sebaran areal t anaman t ahunan yang t erkait dengan kegiat an upacar a r i t ual unt uk menent ukan ar eal t anam t ahunan di Sul awesi Ut ar a, adat Bahuma unt uk membuka l ahan pert anian bagi suku Dayak Kanayat n di Sidas Jaya, Kalbar. Sebaran dalam pengert ian indikat or ini yait u sebaran dari sumberdaya alam hayat i yang dibut uhkan komunit as lokal unt uk pemenuhan kebut uhan t ersebut .

Penilaian pada langkah ini t ent u dilakukan oleh pihak penilai dan dapat j uga melibat kan pihak manaj emen UP, bersama t enaga ahl i dari l uar j i ka per l u. Sebagai manapun bent uk Ti m Peni l ai an NKT 6 konsul t asi dengan t okoh-t okoh masyar akat l okal / t okoh adat menj adi syar at ut ama.

Tuj uan penambi l an dat a pr i mer adal ah unt uk memper ol eh dat a aw al apakah memang masi h t er dapat suat u kawasan yang diakui berupa wilayah adat sebagaimana indikat or-indikat or yang di susun. Sel ai n keber adaan suat u i ndi kat or j uga di gal i seber apa l uasan at au sebaran dari indikat or t ersebut , misalnya dengan t iga skala yait u rendah, sedang dan t inggi. Selanj ut nya j uga dit anyakan kepada t okoh komunit as lokal it u seberapa pent ing makna dari indikat or t erhadap kehidupan komunit as l okal . Dat a dan inf ormasi yang t erkumpul digunakan sebagai bahan penilaian pada langkah selanj ut nya.

Hasil ident if ikasi peril aku kol ekt if / individu dari komunit as pada l angkah i ni akan menghasi l kan beber apa j eni s i ndikat or l ansekap at au ekosi st em dan komponennya yang pent ing unt uk ident it as budaya khas yang dij umpai pada suat u areal pengelolaan hut an. Hasi l i dent i f i kasi di t uangkan dal am Tabel 8. 8. 2 sebagai berikut :

Tabel 8.6.2 Sebar an w i l ayah ul ayat at au sebar an sumber daya hut an, bai k di t i ngkat l ansekap at au ekosi st em, yang t er kai t komunit as lokal dalam pemenuhan kebut uhan budaya.

Indikator / Sub Indikator * Keberadaan ** Kualitas / keluasan *** Tingkat kepentingan atau Fungsi Utama ****

•Zonasi yang dibuat berdasarkan at uran budaya t ert ent u :

- lahan huma

- lahan t anaman buah

- ladang sumber kayu perkakas

- lahan unt uk hasil hut an

• Masih ada / t idak • Rendah, sedang t inggi

Rendah, sedang, t inggi

Indikator / Sub Indikator * Keberadaan ** Kualitas / keluasan *** Tingkat kepentingan atau Fungsi Utama **** - hut an lindung

set empat , mis t embawang

• Sebaran sit us arkeologi :

- sebaran kuburan nenek moyang - sebaran candi-candi - sebaran t empat keramat - dll

• Sebaran kegiat an rit ual :

- hut an adat unt uk bert apa

- hut an unt uk upacara

- dll

• Sebaran sumberdaya

alam hayat i unt uk pemenuhan kebut uhan budaya:

- sebaran spesies babi unt uk upacara - sebaran burung enggang sebagai simbol budaya - dll. Ket erangan:

* Cont oh-cont oh indikat or dari perilaku kolekt if anggot a komuni t as sekit ar hut an perlu dicari kondisi yang riil ada di l apangan. Penilaian dil akukan t erhadap aspek keberadaan. ** Suat u indikat or dilihat dari hasil analisis isi, hasil konf irmasi/ wawancara dengan t okoh-t okoh komunit as lokal / t okoh adat , dan didukung pendapat t enaga ahli, apakah memang masih ada di l apangan. Jawaban yang diharapkan yait u ada at au t idak. Penilaian dilakukan t erhadap aspek kualit as.

*** Dari indikat or bersumber dari analisis isi, pendapat t okoh komunit as l okal/ t okoh adat sej auhmana sebaran dari indikat or yang diamat i, dan pendapat t enaga ahli. Kualit as mel iput i rendah, sedang dan t inggi at au sempit , sedang dan meluas. Peni l ai an di l akukan t er hadap aspek t i ngkat kepent i ngan.

**** Suat u i ndi kat or mer upakan sej auh mana makna dari indikat or dinil ai pent ing unt uk kehidupan komunit as lokal. Penilaian bersumber dari analisis isi wawancar a dengan t okoh set empat dan pendapat t enaga ahli.

Secara lebih spesif ik, NKT 6 pada t ingkat ekosist em – yang dilakukan pada UP - bisa diperinci sebagaimana dalam Tabel 8. 6. 3 berikut .

Tabel 8.6.3. Peril aku kolekt if komunit as lokal yang berhubungan dengan sumberdaya alam hut an yang t erkait dengan komponen ekosist em yang membent uk ident it as budaya khas bagi komunit as lokal.

Indikator / Sub Indikator * Perilaku Kolektif / Individu

Indikator / Sub Indikator * Perilaku Kolektif / Individu

Obyek Persepsi ** Keterangan

Tempat

•Tempat upacara / rit ual yang dilakukan komunit as l okal t erkait dengan al am

Cont oh

• Kegiat an upacara

menent ukan areal t anaman t ahunan di Sulawesi.

• Upacara rit ual Ser en t aun

set elah panen oleh komunit as Adat Kasepuhan – Bant en.

• dll

• Tempat sit us budaya lokal / candi-candi, peninggalan nenek moyang

Cont oh

• Kegiat an upacara / rit ual pada candi peninggalan nenek moyang

• dll Benda

• Bat u, candi, benda keramat

• dll

Cont oh

• Kegiat an rit ual t erkait dengan benda-benda dal am kawasan

Spesies

• Pohon t ert ent u, babi hut an, burung enggang, yang bernilai khusus

• dll

Cont oh

• Kegiat an memanf aat kan kuku dan t aring binat ang unt uk pakaian (Dayak)

• Kegiat an memanf aat kan t anduk sebagai ekspresi st at us sosial (Toraj a & Bada).

• Kebanggaan memanf aat kan kulit kayu, asesoris bij i- bij ian sebagai pakaian adat (Suku Bada)

• dll. Ket erangan:

* Cont oh-cont oh indikat or dari komponen ekosist em yang t erkait dengan kehidupan komunit as sekit ar hut an perlu dicari kondisi yang riil ada di lapangan.

**) Dari set iap indikat or/ sub-indikat or, perl u dij abarkan perilaku kolekt if apa yang dilakukan oleh komunit as lokal yang t erkait dengan komponen ekosist em t ert ent u. Perilaku kol ekt if t ersebut di pandang sebagai obyek per sepsi yang nant i akan di ni l ai ol eh anggot a komuni t as pada l angkah ke-3 (Li hat Tabel 8. 81).

8.6.3 Analisis Data

NKT 6 dapat di i dent i f i kasi dal am suat u UP apabila berdasarkan hasil yang dit uangkan dalam Tabel 8. 5. 1 diperoleh sat u at au lebih indikat or berikut :

• Komunit as lokal masih mengakui adanya pembagian wilayah hut an di seki t ar kampungnya ber dasar kan f ungsi nya pada komuni t as, seper t i dal am komuni t as Badui : Leuw eng aw i san (hut an cadangan), l euw eung t ut upan (hut an yang di l i ndungi ), l euw eung t i t i pan (hut an yang har us di j aga), dan l euweung gar apan (hut an unt uk diusahakan).

• Secara nyat a masih ada sebaran dal am lansekap at aupun ekosist em dari kawasan yang diakui sebagai kaw asan adat t er sebut , bai k sebar annya r endah, sedang at au t i nggi . Ar t i nya kual i t as sebar an dar i kaw asan adat hanya sebagai i nf or masi t ambahan unt uk memet akan kawasan t ersebut t erkait dengan perlakuan oleh UP.

• Tingkat kepent ingan dari kawasan yang diakui oleh masyarakat masih memberikan makna kepent i ngan t erhadap komunit as l okal t ersebut , baik makna yang rendah, sedang at au t inggi.

Anal i si s dat a dan i nf or masi NKT 6 i ni – bai k di t i ngkat l ansekap at aupun ekosi st em dan komponennya – ber si f at kual i t at i f . Ol eh kar enanya pendekat an dan met ode yang di gunakan j uga mendukung anal i si s kual i t at i f . Penent uan ambang bat as at au t r eshol d menj adi t i dak ber makna ket i ka pr i nsi p kehat i - hat i an di t er apkan pada penent uan NKT 6. Set i ap kebut uhan budaya adal ah hak set i ap manusi a, dan ket i ka hanya ada sej uml ah keci l kel ompok yang masi h menganut budaya t er t ent u, maka kaw asan yang memi l i ki nya t et ap akan ber ni l ai NKT.

8.6.4 Pemetaan

Kawasan yang memiliki nilai pent ing dan t idak t ergant ikan bagi ident it as budaya lokal hendaknya dipet akan dengan menggunakan pet a t emat ik yang memiliki koordinat dan melibat kan masyarakat dalam penent uan lokasinya diat as pet a/ pemet aan part isipat if . Penggunaan pet a t emat ik yang sudah dilengkapi dengan koordinat dalam pemet aan part isipat if akan memperkecil bias yang dapat t erj adi.

8.6.5 Tantangan dan Peluang di Masa yang Akan Datang

Kawasan yang memiliki nilai pent ing dan t idak t ergant ikan bagi ident it as budaya masyarakat lokal t erkadang t idak menj adi hal yang dipert imbangkan dalam pemanf aat an kawasan. Seringkali kit a mendengar konf lik ant ara masyarakat dengan perusahaan karena adanya kawasan yang dipergunakan masyarakat berada di areal kerj a perusahaan dan sebaliknya. Selain it u, kehadiran perusahaan j uga cenderung menggeser budaya masyarakat kearah modernisasi dan cenderung komsumt if . Oeh karenanya dalam Panduan ini delineasi dan perlindungan t erhadap

kawasan NKT 6 dianggap hal waj ib oleh Tim Penilaian dan harus dit angani oleh pihak UP dengan serius.

8.6.6 Saran Tindak Pengelolaan

Mirip dengan NKT 5, kawasan yang digunakan oleh masyarakat lokal unt uk memenuhi kebut uhan budayanya sering t erabaikan oleh prakt ek-prakt ek pengelolaan sumberdaya alam oleh pihak lain yang dat ang pada kawasan t ersebut . Oleh karenanya kepent ingan ant ara masyarakat lokal dan kepent ingan pengelola sumberdaya alam sering berbent uran yang akhirnya menj adi konf lik berkepanj angan. Mengambil pelaj aran dari kasus-kasus konf lik selama ini, ident if ikasi NKT yang bisa memenuhi kebut uhan budaya masyarakat lokal menj adi sangat pent ing. Nilai-nilai ini bisa kit a t emukan pada kawasan hut an alam yang menj adi t empat dilakukannya acara-acara budaya dan kepercayaan mereka – misalnya sepert i hut an adat , kawasan keramat , kuburan t ua dan peninggalan-peninggalan lain dari nenek moyang mereka.

Akhir-akhir ini sering dit emukan bahwa modernit as t elah masuk ke dalam kehidupan masyarakat adat at au masyarakat lokal sehingga rit ual-rit ual sepert i ini t elah j arang dilakukan. Namun hal ini t idak berart i bahwa mereka t idak lagi membut uhkan kawasan-kawasan t ersebut , karena pada kenyat aannya mereka masih menerapkannya meskipun j arang at au hampir t idak pernah sama sekali dalam hidup mereka.

Kehat i-hat ian dalam pengelolaan kawasan j elas akan sangat diperlukan j ika t uj uan dari unit pengelolaan adalah unt uk mengkonversi lahan-lahan hut an yang selama ini t elah menj adi t empat pemenuhan kebut uhan budaya. Unit pengelolaan harus berkomunikasi dan berkonsult asi secara int ensif dengan masyarakat lokal sebagai pengguna ut ama kawasan t ersebut dan j uga dengan st akeholder lain yang relevan sebelum mewuj udkan konversi sebagai t uj uan pengelolaan kawasan.

Sumber Pustaka NKT

Bryman, Alan. 2004. Soci al Resear ch Met hod. 2nd ed. New York : Oxf ord Universit y Press.

Carry, Lee J. 1970. Communi t y Devel opment As a Pr ocess. Columbia : Universit y of missouri Press.

Dove, Michael. 1985. Per anan Kebudayaan Tr adi si onal Indonesi a dal am

Dokumen terkait