• Tidak ada hasil yang ditemukan

Norma dan Prinsip ASEAN Sebagai Organisasi Internasional …27

Menurut Amitav Acharya adapun yang menjadi landasan pembentukan norma organisasi regional seperti ASEAN, terdapat dua sumber nilai. Pertama, sebuah organisasi seperti ASEAN dapat belajar dari organisasi regional lain atau organisasi dunia yang ada.

Kedua, sumber juga bisa didapatkan dari nilai-nilai sosial, politik dan budaya setempat. 27

Perjanjian Persahabatan Dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation) yang

ditandatangani pada pertemuan puncak ASEAN pertama di Bali tahun 1976 sering disebut sebagai wujud dari nilai-nilai global yang mendasari pembentukan organisasi regional. Dalam pertemuan tersebut negara-negara ASEAN sepakat untuk (1) saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah semua bangsa, (2) setiap negara berhak memelihara keberadaannya dari campur tangan, subversi, kekerasan dari kekuatan luar, (3) tidak mencampuri urusan dalam negara lain, (4) menyelesaikan perbedaan pendapat dan

pertikaian dengan jalan damai, (5) menolak ancaman penggunaan kekerasan.28

Kejelasan mengenai prinsip maupun norma ASEAN dalam mewujudkan tujuan organisasi regional ini, terlihat setelah berhasilnya dibentuk piagam ASEAN oleh para petinggi negara-negara anggota pada November tahun 2007silam. Pada pasal 2, piagam

ASEAN tercantum mengenai prinsi-prinsip ASEAN, yaitu 29

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas

nasional seluruh Negara-Negara Anggota ASEAN. :

2. Memiliki bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian,

keamanan, dan kemakmuran di kawasan.

3. Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan-tindakan lainnya

dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional;

4. Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai.

5. Memegang teguh prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara

Anggota ASEAN.

6. Menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas

dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan.

27

Amitav Acharya, Constructing a security Community in South-East Asia: ASEAN and the problem of regional order, London and New York, Routledge, 2001 , hal 45.

28

Bambang Cipto Op cit, hal. 23

29

7. Meningkatkan konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius mempengaruhi kepentingan bersama ASEAN.

8. Memegang teguh pada aturan hukum, tata kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip

demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.

9. Menghormati kebebasan fundamental, pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia,

dan pemajuan keadilan sosial.

10.Menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,

termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh Negara-Negara Anggota ASEAN.

11.Memegang teguh prinsip tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun,

termasuk penggunaan wilayahnya, yang dilakukan oleh Negara Anggota ASEAN atau Negara non-ASEAN atau subjek non-negara mana pun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN.

12.Menghormati perbedaan budaya, bahasa, dan agama yang dianut oleh rakyat ASEAN

dengan menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman.

13.Mengutamakan sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal di bidang politik,

ekonomi, sosial dan budaya, dengan tetap berperan aktif, berpandangan ke luar, inklusif dan nondiskriminatif.

14.Memegang teguh prinsip berpegang teguh pada aturan perdagangan multilateral dan

rezim yang didasarkan padaaturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen ekonomi secara efektif dan mengurangi secara progresif ke arah penghapusan semua jenis hambatan menuju integrasi ekonomi kawasan dalam ekonomi yang digerakkan oleh pasar.

D. Hubungan Kerjasama ASEAN Sebagai Subjek hukum Internasional dengan Subjek Hukum Internasional Lainnya

ASEAN sebagai subjek hukum internasional mempunyai kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan subjek hukum internasional lainnya. Suatu organisasi internasional dapat melakukan hubungan dengan negara anggotanya atau yang disebut dengan hubungan intern. Selain itu organisasi internasional dapat mengadakan hubungan dengan negara yang bukan anggota atau dengan organisasi lainnya yang disebut dengan

hubungan eksternal30

Pada Paragraf 7 Deklarasi Bangkok, ASEAN memiliki tujuan untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi kawasan dan internasional yang mempunyai kesamaan tujuan. ASEAN sejak berdiri telah menunjukkan sikap berpandangan ke luar dan

.

30

keinginan untuk aktif menjalin hubungan dengan pihak-pihak di luar ASEAN. Sesuai semangat tersebut, ASEAN telah menjalin hubungan dengan berbagai negara baik di kawasan

Asia, Pasifik, Amerika, dan Eropa.31

1. Hubungan eksternal

Secara umum gambaran hubungan kerjasama ASEAN dibagi menjadi dua bidang, yaitu eksternal dan internal.

Sesuai dengan pasal 41 Piagam ASEAN pelaksanaan hubungan eksternal ASEAN bertujuan untuk mengembangkan hubungan yang bersahabat dan dialog,kerja sama, dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara-negara,dan organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga sub-kawasan, kawasan, dan internasional dengan memegang teguh tujuan-tujuan serta prinsip sebagaimana dinyatakan dalam Piagam ASEAN. Dalam melaksanakan hubungan eksternal ASEAN, Pertemuan paraMenteri Luar Negeri ASEAN dapat memberikan suatu status formal kepadapihak eksternal sebagai Mitra Wicara, Mitra Wicara Sektoral, MitraPembangunan, Pengamat Khusus, Tamu, atau status lainnya yang

dapatditetapkan selanjutnya.32

Mekanisme hubungan ASEAN dengan Mitra Wicara dilaksanakan melalui beberapa

tahapan, yaitu33

a. Pada tingkat Kepala Negara dilakukan melalui KTT ASEAN dan KTT terkait

lainnya. :

b. Pada tingkat Menteri dilakukan melalui pertemuan tingkat menteri ASEAN

(ASEAN Ministerial Meeting/AMM), pertemuan dengan mitra wicara (Post Ministerial Conference/PMC), dan pertemuan tingkat menteri di luar rangkaian PMC.

c. Pada tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (Senior Officials Meeting/SOM), mitra

wicara, dan pertemuan di luar rangkaian SOM seperti Senior Officials

Consultations/SOC, Forum, dan Consultation among Senior Officials.

31

Sekretariat Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN edisi ke-19, Ibid, hal. 159

32

Pasal 44 Piagam ASEAN

33

d. Pada tingkat Direktur Jenderal seperti Working Group/WG, Joint Cooperation Committee/JCC, Joint Planning Committee/JPC, dan Japan-ASEAN Integration Fund /JAIF Management Committee/JMC.

e. Pada tingkat kelompok ahli

f. Pada tingkat sektoral

g. Pada tingkat Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent

Representatives/CPR.

Dalam situs resmi ASEAN, adapun yang menjadi mitra wicara resmi ASEAN dalam

hubungan kerjasama eksternalnya, antara lain:34

a. ASEAN-Australia, Australia adalah negara pertama yang secara resmi menjadi mitra

wicara ASEAN yaitu sejak tahun 1974 dengan pembentukan ASEAN-Australia

Consultative Meetings (AACM). Hubungan kerjasama antara ASEAN-Australia meliputi berbagai bidang. Pada bidang keamanan, ASEAN dan Australia sepakat untuk

bekerjasama melawan terorisme melalui penandatanganan ASEAN-Australia Joint

Declaration on Counter Terrorismoleh kedua belah pihak. Aksesi Australia kedalam Treaty of Amity Cooperation pada tahun 2005 juga menjadi tahapan penting kerjasama ASEAN dengan Australia. Selain itu, ASEAN dan Australia juga menjalin kerjasama di bidang ekonomi. Kemajuan kerja sama ekonomi ASEAN-Australia ditandai dengan ditandatanganinya Persetujuan Pasar Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru atau ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) pada bulan Februari 2009 dan mulai berlaku sejak pada tanggal 1 Januari 2010.Berikut adalah persetujuan dan deklarasi yang sudah ditandatangani oleh ASEAN dan Australia;

1) Plan of Action to Implement the ASEAN-Australia Comprehensive Partnership (2015-2019)

2) Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area, Cha-am, Thailand, 27 February 2009

34

http//www.asean.org , dijelaskan dalam buku Asean Selayang Pandang edisi ke-19. Kementerian Luar Negeri Indonesia, 2010.

3) Annexes to the Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area, Cha-am, Thailand, 27 February 2009

4) Implementing Arrangement for the ASEAN-Australia-Australia-New Zealand Free Trade Area Economic Co-Operation Work Programme Pursuant to Chapter 12 (Economic Co-Operation) of the Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area

5) Understanding on Article 1 (Reduction And/Or Elimination of Customs Duties) of Chapter 2 (Trade in Goods) of the Agreement Establishing the ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area

6) MOU on ASEAN Australia Development Cooperation Program (AADCP) II 7) Plan of Action to Implement the Joint Declaration on ASEAN-Australia

Comprehensive Partnership

8) Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Kuala Lumpur, 10 December 2005

9) Instrument of Extension of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Kuala Lumpur, 10 December 2005

10) Declaration of Intention to Accede to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Vientiane, 28 July 2005

11) ASEAN Declaration of Consent to the Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Australia, Vientiane, 28 July 2005

12) Co-Chairs Statement 19th ASEAN-Australia Forum Bandar Seri Begawan, 8-9 May 2003

13) Ministerial Declaration on the AFTA-CER Closer Economic Partnership, Bandar Seri Begawan, 14 September 2002

15) Memorandum of Understanding between the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast AsiaNations and the Government of Australia on the ASEAN-Australia Economic Cooperation Programme (AAECP) Phase IIIn Bangkok, Thailand, 27 July 1994

b. ASEAN-Kanada,

1) ASEAN-Canada Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Kuala Lumpur, 28 July 2006

Pertemuan formal ASEAN-Kanada pertama kali dilakukan pada

Februari 1977 melalui pertemuan ASEAN Standing Committee (ASC). Pada pertemuan itu

Kanada menyampaikan komitmen untuk memberikan bantuan kepada ASEAN dalam program pembangunan. Untuk bidang politik dan keamanan ASEAN dan Kanada telah menjalin kesepakatan untuk memerangi terorisme internasional yang dituangkan dalam ASEAN-Canada Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism yang ditandatangani pada tanggal 28 Juli 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada tahun 2007 bertepatan dengan 30 tahun hubungan ASEAN-Kanada ditandai dengan Pengesahan

2�� ASEAN-Canada Joint Cooperation Workplan 2007-2010 (ACJCWP).Pada pertemuan

ASEAN PMC ke-42 tanggal 22 Juli 2009 di Phuket, Thailand, telah diadopsi Joint

Declaration on ASEAN-Canada Enhanced Partnership. Pada pertemuan tersebut juga disepakati bahwa penanda-tanganan aksesi TAC Kanada akan dilakukan pada pertemuan ASEAN PMC ke-43 dengan syarat Kanada menyertakan surat pernyataan resmi untuk

menyetujui 3�� Protocol Amendment. Berikut adalah kesepakatan-kesepakatan yang

sudah ditandatangani ASEAN dan Kanada ;

2) Joint Declaration on the ASEAN-Canada Enhanced Partnership

3) Joint Declaration Between ASEAN and Canada on Trade and Investment, October 2012.

4) Plan of Action to Implement the Joint Declaration on ASEAN-Canada Enhanced Partnership 2010-2015

c. ASEAN – Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Hubungan kerja sama ASEAN-RRT telah

dimulai secara informal pada tahun 1991. RRT dikukuhkan menjadi mitra wicara penuh

ASEAN pada ASEAN Ministerial Meeting ke-29 di Jakarta tahun 1996. Sebelas Bidang

Prioritas Kerjasama ASEAN-RRT meliputi: pertanian, energi, informasi dan teknologi

komunikasi (ICT), sumber daya manusia (SDM), mutual investment, Mekong

development, transportasi, budaya, pariwisata, kesehatan publik dan lingkungan

hidup.35

1) Memorandum of Understanding Between the Association of Southeast Asian Nations and the Government of the People's Republic of China on Strengthening Sanitary and Phytosanitary Cooperation, Singapore, 20 November 2007

Beberapa deklarasi dan kesepakatan penting yang pernah disepakati oleh ASEAN maupun RRT, antara lain:

2) Declaration on The Conduct of Parties in The South China Sea

3) Memorandum of Understanding between the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Secretariat and the Ministry of Agriculture of the People's Republic of China on Agricultural Cooperation, Cebu, Philippines, 14 January 2007

4) Plan of Action to Implement the Beijing Declaration on ASEAN-China ICT Cooperative Partnership for Common Development, Cebu, Philippines, 14 January 2007

5) Agreement on Trade in Goods of the Framework Agreement on

Comprehensive Economic Co-operation between the Association of Southeast

35

Asian Nations and the People's Republic of China, Vientiane, 29 November 2004

6) ANNEX I. Modality for Tariff Reduction and Elimination for Tariff Lines Placed in the Normal Track

7) ANNEX II. Modality for Tariff Reduction/ Elimination for Tariff Lines Placed in the Sensitive Track

8) ANNEX III. Rules of Origin for the ASEAN-China Free Trade Area

9) Agreement on Dispute Settlement Mechanism of the Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between the Association of Southeast Asian Nations and the People's Republic of China, Vientiane, 29 November 2004

10)The Second Consultation Between The ASEAN Economic Ministers and The Minister of Commerce of The People's Republic of China (AEM-MOFCOM), 3 September 2003 Phnom Penh Cambodia

11)Protocol to Amend the Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between the Association of South East Asian Nations and the People's Republic of China, Bali, 6 October 2003

12)Protocol to Amend The Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-operation Between The Association of South East Asian Nations and The People's Republic of China

13)Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between ASEAN and the People's Republic of China, Phnom Penh, 4 November 2002 14)Joint Declaration of ASEAN and China on Cooperation in the Field of

15)Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between ASEAN and the People's Republic of China Phnom Penh, 4 November 2002 16)Memorandum of Understanding Between the Association of Southeast Asian

Nations (ASEAN) Secretariat and the Ministry of Agriculture of the People’s Republic of China on Agricultural Cooperation

17)Memorandum of Understanding Between The Association of Southeast Asian Nations and The People's Republic of China on Cooperation in information and Communications Technology

d. ASEAN – India , India menjadi Mitra Wicara penuh ASEAN pada saat KTT ke-5

ASEAN di Bangkok tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra

wicara sektoral sejak 1992.ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared

Prosperity dan Plan of Action merupakan dua dokumen inti kemitraan

ASEAN-India.Pada bidang ekonomi, ASEAN dan India telah menandatangani ASEAN-India

Trade in Goods Agreement yang berlaku pada 1 Januari 2010 di Bangkok tanggal 13 Agustus 2009. Berikut adalah deklarasi dan kesepakatan yang pernah disepakati oleh ASEAN dan India;

1) Agreement on Investment under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Association of Southeast Asian Nations and The Republic of India.

2) Agreement on Trade in Services under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Association of Southeast Asian Nations and The Republic of India.

3) ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity, Vientiane, 30 November 2004

4) The Second ASEAN Economic Ministers and The Minister of India Consultation (AEM-India), 3 September 2003, Phnom Penh, Cambodia

5) Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Republic of India and the Association of Southeast Asian Nations, Bali, Indonesia, 8 October 2003

6) ASEAN - India Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Bali, Indonesia, 8 October 2003

7) Plan of Action to Implement the ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity

8) Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by India

9) ASEAN India Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Bali, Indonesia, October 2003

10)Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between the Republic of India and the Association of Southeast Asian Nation, Ocotber 2003

e. ASEAN – Jepang , mulai melakukan dialog informal pada tahun 1973 dan hubungan

formal mulai terbentuk dengan terwujudnya Forum ASEAN-Jepang pada bulan Maret 1977 dimana pada awalnya hubungan kerjasama hanya ditekankan pada hubungan kerja sama ekonomi. Sampai saat ini ASEAN dan Jepang tercatat telah menjalin banyak hubungan kerjasama di berbagai bidang seperti : kemitraan ekonomi; lingkungan hidup dan perubahan iklim; penanganan bencana alam, kontra terorisme, kesehatan dan kesejahteraan; keamanan maritim termasuk penanganan pembajakan laut; dan pertukaran masyarakat. Berikut adalah beberapa deklarasi maupun instrument kesepakatan yang disepakati oleh ASEAN dan Jepang:

1) ASEAN-Japan Joint Declaration for Cooperation to Combat International Terrorism, Vientiane, 30 November 2004

2) Instrument of Extension of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan, Jakarta, 2 July 2004

3) Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southest Asia by Japan, Jakarta, 2 July 2004

4) Declaration on Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan

5) ASEAN Declaration of Consent to the Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan

6) Tokyo Declaration for the Dynamic and Enduring ASEAN-Japan Partnership in the New Millenium, Tokyo, 12 December 2003

7) Framework for Comprehensive Economic Partnership Between the Association of Southeast Asian Nations and Japan, Bali, 8 October 2003

8) Framework for Comprehensive Economic Partnership between the Association of Southeast Asian Nations and Japan, Bali, Indonesia, 8 October 2003

9) Joint Declaration of the Leaders of ASEAN and Japan on the Comprehensive Economic Partnership, Phnom Penh, 5 November 2002

10)ASEAN Declaration of Consent to The Accession to The Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan

11)ASEAN Declaration of Consent to The Accession to The Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Japan

f. ASEAN-Republik of Korea, Kemitraan ASEAN dan Republik Korea (ROK) pertama kali terjalin pada bulan November 1989. ROK selanjutnya menjadi mitra dialog penuh saat

diselenggarakan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-24 bulan Juli 1991 di Kuala

Lumpur. Arah kerja sama ASEAN-ROK saat ini berlandaskan pada Joint Declaration on

Comprehensive Cooperation Partnership yang disahkan melalui KTT ASEAN-ROK ke-8 di Vientiane, tanggal 30 November 2004.

1) Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Services Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea

2) Annexes to the Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Services Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the ROK

3) Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea

4) Annexes to the Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea

5) Annexes to the Protocol on the Accession of the Kingdom of Thailand to the Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the ASEAN and the Republic of Korea

6) Agreement on Trade in Goods Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea

7) Agreement on Dispute Settlement Mechanism Under the Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea, Kuala Lumpur, 13 December

8) Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Among the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea, Kuala Lumpur, 13 December 2005

9) Annex : Economic Cooperation

10)Joint Declaration on Comprehensive Cooperation Partnership between the Association of Southeast Asian Nations and the Republic of Korea, Vientiane, 30 November 2004

11)ANNEX: Core Elements of the Framework Agreement for ASEAN-Korea Free Trade Area

12)Instrument of Extension of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Republic of Korea

13)Instrument of Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia by Republic of Korea

g. ASEAN- Selandia Baru (New Zealand) , Hubungan kerjasama antara ASEAN dengan

Selandia Baru mulai dijajaki sejak 1974. Pembentukan ASEAN-New Zealand Dialogue

Relationspada tahun 1975 menjadi awal dimulainya hubungan kerjasama.

2)Ministerial Declaration on the AFTA-CER Closer Economic Partnership, Bandar Seri Begawan, 14 September 2002

3)Plan of Action to Implement the Joint Declaration on an ASEAN-New Zealand Comprehensive Partnership 2010-2015

h. ASEAN – Russia , Kerja sama ASEAN-Rusia telah dimulai sejak tahun 1991. Rusia

secara resmi menjadi mitra wicara ASEAN pada pertemuan ke-29 AMM/PMC di Jakarta pada bulan Juli 1996.

1) Agreement between the Governments of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Government of the Russian Federation on Economic and Development Cooperation, Kuala Lumpur, 10 December 2005

2) Joint Declaration of the Foreign Ministers of the Russian Federation and ASEAN on Partnership for Peace and Security, and Prosperity and Development in the Asia-Pacific Region

3) Joint Declaration of the Heads of State/Government of the Member Countries of the Association of Southeast Asian Nations and the Head of State of the Russian Federation on Progressive and Comprehensive Partnership, Kuala

Dokumen terkait