• Tidak ada hasil yang ditemukan

Novel Backstreet Aja Bagian Kedua (halaman, 63-65)

BAB II AMPLIFIKASI DALAM CIRI-CIRI KONTEKS

2.2 Hubungan Amplifikasi dengan Ciri-ciri Konteks

2.2.3 Novel Backstreet Aja Bab Ketiga (halaman, 48-58)

2.2.4.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua (halaman, 63-65)

Setting : Mayang lagi di rumahnya dan untuk mengisi waktu

luanganya dia menelpon Rista. Participant :

Pembicara (Rista) : ”Halo?”

Rista : ”Gue ikut kalo ikut.”

Mayang : ”Gue ikut kok! Soalnya Ariel ikut! Terus dia bakalan nembak anak kelas satu yang udah ditaksirnya dari dulu...” Rista : ”Oya? Cieee...ada yang jadian di Cibubur nih!

Mayang : ”Ah, Rista.Gue malu nihhh…”

Rista : ”Santai aja,Yang. Lo cepatan tidur deh.Biar bisa mimpiin Ariel terusss..”

Mayang : ”Tunggu nih.Gue mau nanya. Hhmm, bisa aja kan anak

kelas satunya tuh gue, Ta?”

Rista : ”Bisa dong.”

Mayang (1) : ”Gue juga ngerasa gitu, Ta. Pikirin deh, gue sama dia kan udah sering jalan, walaupun bertiga sama Mas Genta sih...tapi, bisa aja kan?”

Rista (1) : ”Bisa, bisa. Pokoknya bisa.Anything is possible, gitu lho.”

End : Pembicaraan mengenai Ariel yang menurut Mayang, Ariel

suka sama dia.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur ilokusi karena ujaran Rista mengandung pujian terhadap Mayang.

2.2.4.3 Novel Backstreet Aja Bagian Ketiga (halaman, 69)

Setting : Koridor sekolah penuh dengan murid SMA Camar tepat jam delapan pagi di hari Sabtu.Enam puluh siswa yang ikut ke acara istemewa itu membawa tas gede-gede.Ada juga yang membawa tas lebih dari satu. Bu Daura akan segera berjalan berkeliling membawa kotak kecil berisi lipatan kertasyang diambil oleh masing-masing anak. Ketika giliran Mayang mengambil, jantungnya langsung deg- degan.

Participant :

Pembicara (Rista ) : ” Mayaaaang!!! Yang, lo dikelompok mana?”

Mayang : ”Ta,gue sama Ariel beda kelompok ...sedih... Lo di

kelompok mana,Ta?” Rista ( 1) : ”HILMAN...”

Mayang : ” HILMAN?? SERIUS LO?”(Mayang setengah berteriak). (Backstreet

Aja, hal.69, brs.9-10)

Rista : ”Dua rius malah.”

Mayang : ”Itu kan kelompoknya Ariel! Kok bisa sih lo dapet Hilman juga…”

End : Pembicaraan mengenai pembagian kelompok kemah yang akan diadakan di Cibubur.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena Mayang merasa kaget.

2.2.5 Novel Backstreet Aja Bab Kelima (halaman, 75 -95)

2.2.5.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama (halaman, 76)

Setting : Dega dan Mayang sedang duduk-duduk dekat kem mereka karena kebetulan mereka satu kelompok yaitu Asma Nadia. Mereka kelihatan sangat asyik sambil menghirup udara pagi Cibubur.

Participant :

Pembicara (Mayang ) : Jadi gini lho, Ga ...Aiel kan kenal ama kakak gue. Nah, kakak gue cerita, Ariel lagi naksir cewek kelas satu, Ga. Dan Ariel nembak tuh cewek pas di sini, di Cibubur Ehm...bukannya GR, tapi gue rasa cewek yang dimaksud

tuh gue. Coba deh, gue kan udah sering ditraktir sama Ariel.. Makanya gue dari tadi nggak tenang

mikirin kapan dia nyatainnya. Sekarang, Rista sama Ariel pasti udah mulai akrabYang gue takutin, Ariel bakal berpindah hati....”.

Dega (1) : ”Yang, setau gue, Ariel tuh bukan orang yang gampang berpindah hati.Dan lo jangan GR dong! Menurut feeling gue, Ariel nggak bakalan nembak lo.”

Mayang : ”Ga, dari gaya bicara lo, kayaknya lo deket sama Ariel. Kok bisa- bisanya yakin Ariel ngggak bakalan nembak gue?” (Mayang mengerutkan alisnya). (Backstreet Aja, hal.76, brs.12-14).

End : Pembicaraan mengenai cewek yang akan dipilih Ariel saat berkemah di Cibubur.

Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Dega

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Dega dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Dega (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena dengan ucapan Dega, Mayang pun akhirnya kecewa dan agak marah.

2.2.5.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua (halaman, 77)

Setting : Di perkemahan Rista sama Ariel duduk sama-sama.Begitu kelihatan akrab dan kompak. Pada saat itu Mayang tak ada bersama mereka berdua sehingga tak ada sesustu yang perlu ditakuti.

Participant :

Pembicara (Ariel 1) : ”Arista,gue serius. Asal lo tau, selama ini gue dekat sama Mayang, Mayang bersedia nyomblangin gue sama lo.Tapi, ternyata, sekitar seminggu yang lalu gue dikasih tahu Dega kalo Mayang suka sama gue.Katanya, Dega dikasih tau elo, Ta. Gue langsung nggak enak hati sama Mayang. Akhirnya minat gue buat minta dicomblangin sama lo batal deh. Kasian kan Mayang.Bisa broken heart. Akhirnya gue mutusin buat ngomong langsung aja sama lo kalo gue...”

Pendengar (Rista) : “Ar, ada hubungan apa lo sama Dega?”. (Sambil memotong pembicaran). (Backstreet Aja, hal.77, brs.13).

Ariel : “Rista, Dega tuh adik gue. Dia tahu gue suka BANGET

sama lo. Dia tahu hari ini gue mau nembak lo. Dia tahu semua tentang gue.

End : Pembicaraan mengenai ungkapan perasaan Ariel kepada Rista yang selama ini masih dipendam.

Act : Ariel melanjutkan pembicaraan setelah Rista meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Ariel dan Rista.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Lokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Ariel (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena tidak menimbulkan reaksi dan daya (pujian, keluhan, dan ejekan).

2.2.5.3 Novel Backstreet Aja Bagian Ketiga (halaman, 79-80)

Setting : Sore hari Rista dan Ariel duduk bersama-sama.Waktu yang kucup lalam itu mereka gunakan untuk mengulas lagi masalah yang lagi dihadapi Memang waktu yang saat tepat buat mereka berdua karena kawan-kawan satu kem mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hal ini membuat Rista jadi makin bingung dalam menentukan pilihan yang terbaik.Rista juga suka sama Ariel tetapi, apabila kehendak hati diperturutkan sama saja pagar makan tanaman.

Pembicara (Ariel) (1) : ”Ta, kok diem? Ta, gue serius. Cuma elo yang bisa duduk di singgasana hati gue,nggak bisa digantiiin lagi.”

Pendengar (Rista) : ”Emang sih, Mayang pernah bilang ke gue kalo dia suka sama lo, tapi sebenarnya dari dulu gue juga ...Juga.” (Rista menghela napas). (Backstreet Aja, hal.79, brs.17-19).

Ariel : ”Itu tandanya lo nerima, kan? Iya, kan? Nggak usah

dilanjutin omongan lo.Gue ngerti kok.”

Rista : ”Ar, nggak semudah itu! Apa kata Mayang nanti? Dia

bakal Mayang terhadap gue.”

Rista (1) : ”Ar, gue punya syarat kalo lo emang pingin sama gue. Kita

nggak boleh keliatan kayak pasangan pada umumnya. Lo harus tetap ngajak Mayang sama kayaknya jalan, nganteri Mayang pulang, pokoknya seperti biasa.”

Ariel : ”Berarti gue nggak akan pernah jalan sama lo dong...?” (Backstreet Aja, hal.80, brs.9-10).

Rista : ”Tenang, Ar, Kita tetep jalan kok, asal nggak ketahuan sama Mayang atau anak-anak lain.”

End : Pembicaraan mengenai trik-trik pacaran antara Ariel sama Rista.

Act : Ariel melanjutkan pembicaraan setelah Rista meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Genre : Percakapan nonformal/santai Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Ariel (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena membuat Rista kecewa.

Ilokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur Ilokusi karena ujaran Rista menimbulkan daya keluhan.

2.2.5.4 Novel Backstreet Aja Bagian Keempat (halaman, 83)

Setting : Ariel menghiasi wajahnya dengan senyuman manis. Rista menarik napas.Anak-anak berbaris rapi di dalam pendopo untuk mengambil santapan makan malam. Perut memang sudah keroncongan dari tadi.Makannanya enak-enak ada spageti, lasagna, nasi goreng, dan yang lainnya. Tak lama lagi acara makan bersama pun siap.

Participant :

Pembicara (Rista) : ”Lo suka sama Ariel darimananya sih?”

Pendengar(Mayang)(1) : Gue sendiri nggak tau, gue suka Ariel dari mananya, dari apanya. Pokoknya suka aja.

End : Pembicaraan antara Mayang dan Rista tentang hal-hal yang disukai Mayang dari Ariel.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Ilokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena tidak menimbulkan daya pujian. 2.2.5.5 Novel Backstreet Aja Bagian Kelima (halaman, 84-85)

Setting : Acara api unggun berlangsung setengah jam kemudian, tepat pukul setengah sepuluh malam. Semua duduk berjejer menurut kelompok, melingkari api unggun. Acara ini dilakukan setiap kali menjelang tidur api unggun menyala terang membuat gelapnya malam menjadi cerah. Namun, tak bisa dihindari, nyalanya membuat para siswa kepanasan.

Participant :

Pembicara (Rista) : ”Um...kenapa ih lo sebegitu berharapnya? Bukannya gue ngelarang tapi,...”

Pendengar (Mayang) : ”Lo nggak pengen gue agresif kayak gini karena lo takut gue patah hati kalo ceweknya ternyata bukan gue,itu kan yang lo pengen bilang,Ta? ”Nyantai dong Ta. Kalo ternyata

ceweknya bukan gue,gue juga nggak bakalan nangis darah kok.”

Rista : ”B...be....Benaran?”

Mayang (1) : ”Iya, yang ada, Gue bakal tambah semangat ngerebut Ariel.”

Rista : ”Hah.Masa sih? Walaupun dia udah punya cewek?” (Rista menggenggam tangan Mayang erat-erat). (Backstreet Aja, hal.85, brs.7- 9).

Mayang : ”Iya.”

Rista : ”Yang, lo pikir cowok Cuma Ariel doang ? Kan nggak?” Mayang (2) : ”Emang ngggak. Tapi cowok paling oke tuh ya Ariel”.

End : Pembicaraan mengenai keinginan Mayang untuk

mendapatkan Ariel sebagai laki-laki yang diidam-idamkan Mayang.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena dengan ujaran Mayang membuat Rista kecewa.

2.2.5.6 Novel Backstreet Aja Bagian Keenam (halaman, 91)

Setting : Akhirnya, waktu tidur tiba.Saat itu pukul 23.00, dan anak- anak mulai berisik memilih mau tidur di tenda mana. Participant :

Pembicara (Serra) : ”Mayang !!! Kita satu tenda, ya!!

Mayang (pendengar) : ”Nggak satu tenda dengan kak Rocha, kan? Gue mau cari selamat.”

Serra : ”Kenapa? Lo takut ya sama kak Rocha?”

Mayang : ”Bukannya gitu, Ra, tapi gue malas aja kalo setenda sama dia. Kasian kan anak-anak, sepanjang malam harus denger suara-suara orang berantem....”

Serra (1) : ”Benar juga lo. Kita nggak setenda sama kak Rocha. Lagian gue juga takut sama dia. Serem banget, mukanya cantik tapi, sifatnya monster.”

End : Pembicaraan tentang seorang perempuan bernama Rocha

yang wataknya kasar dan judes.

Act : Serra melanjutkan pembicaraan setelah Mayang

meresponnya.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Serra dan Mayang. Genre : Percakapan nonformal/santai

Ilokusi

Berdasarkan konteks ini adanya ujaran amplifikasi oleh Serra menimbulkan tindak tutur ilokusi karena menimbulkan ejekan.

2.2.5.7 Novel Backstret Aja Bagian Ketujuh (halaman, 95)

Setting : Anak–anak dengan asyiknya menyalakan api unggun.

Mayang duduk di sebelah Rista. Mereka semuanya tampak senang dengan acara ini tetapi, lain halnya dengan Mayang dia kelihatan kecewa.

Participant :

Pembicara (Rista) : ”Yang, lo marah sama gue ya?” Pendengar (Mayang) : ”Marah? Karena apa?”

Rista : ”Karena... gue duduk di sebelah Ariel.”

Mayang : ”Nggak tau.”

Rista (1) : ”Yang, lo marah ato nggak, gue tetep minta maaf. Gue janji deh, gue nggak bakal duduk di sebelah Ariel lagi .Tapi lo jangan suka marahan sama kak Rocha..”

Mayang : ”Makasih janji lo, Ta.” (Mayang langsung merangkul leher Rista). (Backstreet Aja, hal.95, brs.17-18).

End : Pembicaraan mengenai perasaan Mayang ketika Rista duduk bersama dengan Ariel.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena dengan ucapan Rista, Mayang merasa senang.

2.2.6 Novel Backstreet Aja Bab Keenam (halaman, 96-111)

Dokumen terkait