• Tidak ada hasil yang ditemukan

Novel Backstreet Aja Bagian Pertama (halaman, 101)

BAB II AMPLIFIKASI DALAM CIRI-CIRI KONTEKS

2.2 Hubungan Amplifikasi dengan Ciri-ciri Konteks

2.2.3 Novel Backstreet Aja Bab Ketiga (halaman, 48-58)

2.2.6.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama (halaman, 101)

Setting : Anak-anak mulai menguap ketika pukul 06.30 datang lagi untuk kesekian kalinya dalam dunia tercinta ini. Mereka pun sibuk dengan aktivitas masing-masing sambil menuggu sarapan.Tak lama lagi sarapan telah siap.Wah, makananya menggiurkan. Seperti semalam, ditambah agar-agar kenyal. Siap sarapan semuanya langsung begegas. Ariel sama Bayu asyik membahas suatu masalah yang lagi dihadapi Ariel sahabatnya itu.

Participant :

Pembicara (Bayu) : ”Ar, muka lo kusut amat.Kenapa sih?”

Pendengar (Ariel) : ”Gue nggak pernah bisa ketemu dia dengan nyaman. Mesti di balik pohon. Kalo di sekolah kan pohonnya nggak bisa

buat sembunyi,soalnya kecil. Bisa-bisa ketemuan di belakang gedung, trus di balik tiang, lama-lama di kolong

meja.

Bayu (1) : ”Ar, sumpah, lo nggak bisa dibilangin. Lo kan udah tau ini sembunyi-sembunyi.Rista kan yang minta? Lo jalanin aja deh, Ar. Percaya sama gue, nggak selamanya lo berdua harus begini. Suatu saat nanti, Mayang bakal tahu.”

Ariel : ”Tapi sampai kapan, Bay?? Hari kedua aja gue udah nggak tahan. Gue nggak bisa begini terus.Gue nggak sanggup!”. (Ariel

menyentakan kaki). (Backstreet Aja, hal.101, brs.24-26).

End : Pembicaraan antara Bayu dan Ariel mengenai trik-trik

pacaran Rista dengan Ariel suatu saat pasti diketahui oleh Mayang.

Act : Bayu melanjutkan pembicaraan setelah Ariel meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Bayu dan Ariel.

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Bayu (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena dengan ujaran Bayu, Ariel merasa kecewa dan marah.

2.2.6.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua (halaman, 103-104)

Setting : Selasa pagi, anak-anak sibuk mengemasi barang-barang

bawaan mereka, bersiap-siap kembali lagi ke sekolah. Kini saatnya menuju bus.Anak-anak membentuk barisan sesuai

dengan kelompok masing-masing. Selama perjalanan di bus yang berjumlah empat buah, bus untuk laki-laki dan dua untuk perempuan, anak-anak yang berada dalam bus Mayang tidak ada yang berisik. Rupanya kebanyakan capek, masih ngantuk, atau sudah langsunng tidur pulas. Bus sunyi senyap.

Participant :

Pembicara (Mayang) : ”Ta...Gue sebel, benci, kesel sama acara kemah ini !” Pendengar (Rista) : ”Nggak salah? Seru, kali, Yang.Gue sih menikmati banget! Mayang (1) : ”Ariel ...Ta.Dia nggak nembak gue, dasar Mas Genta

ngibul!”Awas aja, gue bunuh nanti!”

Rista : ”Nggak nembak elo? Masa sih? Padahal kan dia udah keliatan banget suka sama lo! (Rista berusaha setengah mati untuk

End : Pembicaraan tentang kekecewaan dan rasa kesal yang dialami oleh Mayang saat berkemah di Cibubur.

Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Rista

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena dengan adanya ujaran Mayang tersebut Rista menjadi kaget.

2.2.6.3 Novel Backstreet Aja Bagian Ketiga (halaman, 107-108)

Setting : Genta membuka pintu gerbang rumahnya. Saat itulah

muncul Ariel dan Mayang karena pada waktu itu Ariel mengantar Mayang pulang dengan sedan milik Ariel. Mereka bertiga pun masuk ke rumah.

Perticipant :

Pembicara (Genta) : ”Halo…Yang. Halo, Ar....Gimana kemahnya?” Pendengar (Ariel) : ”Seru. Gue main ya Gen…

Genta (1) : ”Kenapa sih adik gue, Ar? Pasti ada kejadian di Cibubur yang bikin dia sebel.”

Ariel : ”Mana gue tahu.” (Backstreet Aja, hal.108, brs.2).

Genta : ”Ar, gimana tentang rencana lepas peluru lo itu?” Ariel (1) : ”Gen, rencana itu berhasil.Gue diterima.”

Genta : ”WAOW!” (Genta membelalak dan berbinar-binar). (Backstreet Aja, hal.108, brs.12).

End : Pembicaraan antara Genta dan Ariel tentang kesan-kesan berkemah waktu di Cibubur.

Act : Genta melanjutkan pembicaraan setelah Ariel

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Ariel.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Lokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Genta (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena ujaran Genta tidak menimbulkan reaksi dan daya (keluhan, pujian, dan ejekan).

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Ariel (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena ujaran Ariel membuat Genta senang dan ceria.

2.2.6.4 Novel Backstreet Aja Bagian Keempat (halaman, 109-110)

Setting : Malam itu Mayang membuka pintu kamar Genta.Saat itu Genta menautkan alisnya menatap Mayang yang lagi menunduk suram.

Participant :

Pembicara (Mayang) : ”Mas Genta! Mas Genta jahat!”

Pendengar (Genta) : ”Kok kamu masuk-masuk langsung nuduh Mas Genta jahat sih? Kapan Mas Genta ngejahatin kamu? Kapan???!!” Mayang (1) : ”Emang jarang tapi, sekalinya jahat tuh nyakitin banget

sampe ke hati! Aku nggak ngelebih-lebihin. Kenapa Mas Genta waktu itu mau sok-sok bikin aku seneng? Bikin aku terus inget-inget. Asal tau aja,itu sama sekali nggak lucu. Kelewatan.”

Genta : ”Kamu ngomong apa sih?” (Backstreet Aja, hal.110, brs.7).

Mayang : ”Ariel nggak nembak aku waktu di Cibubur!!!!”

End : Pembicaraan tentang rasa kesal dan kekecewaan Mayang

terhadap Genta abangnya..

Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Genta

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Ilokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur ilokusi karena menimbulkan daya keluhan.

2.2.7 Novel Backstreet Aja Bab Ketujuh (halaman, 112-133)

2.2.7.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama (halaman, 113-114)

Setting : Rista dan Mayang duduk di kursi koridor saat jam istirahat. Mereka melihat sebuah pemandangan yang tak mengenakkan bagi mereka berdua karena mereka melihat Ariel dan Rocha duduk bersama di kantin sekolah.

Participant :

Pembicara (Mayang) : ’Ta, sumpah, gue gerah ngeliat pemandangan nggak enak di kantin.”

Pendengar (Rista) : ”Ya udah, nggak usah liat kalo gerah.”

Mayang : ”Bisa banget ngomongnya! Gue nggak terima nih! Bisa

sakit mata gue.”

Rista (1) : ”Emang nyebelin tu Kak Rocha.Dia pikir dia siapanya Ariel sih? Pacar jelas bukan, tapi dibilang teman kayaknya Ariel nggak setuju tuh.Mana mau dia nganggap Kak Rocha temen?Yang paling pantas buat Kak Rocha tuh makhluk asing dari planet asing.”

Mayang : ”Iya, Kak Rocha tuh nggak jelas asal-usulnya...” (Backstreet Aja, hal.114, brs.8).

End : Pembicaraan antara Rista dan Mayang tentang Rocha yang selalu mengejar-ngejar ariel yang membuat mereka kesal.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Ilokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur ilokusi karena tidak menimbulkan daya ejekan.

2.2.7.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua (halaman, 116)

Setting : Pulang sekolah Rista langsung ke rumah Mayang.Sebentar kemudian Mayang pergi ke dapur membuat minuman. Tiba-tiba terdengar suara langakah kaki seseorang yang turun dari lantai atas.Ternyata Genta.

Participant : Pembicara (Genta) : ”Eh ada elo, Ris.

Pendengar (Rista) : ”Eh, halo, Mas Genta...”

Genta : ”Cie, ada yang jadian sama Ariel di Cibubur ...” Rista : ”Jadi Mas Genta tau tentang....”

Rista : ”Mas Genta...Mas Genta...” (Rista takut-takut). (Backstreet Aja, hal.116, brs.20-21).

Genta : ”Nggak, gue nggak marah.Gue sama sekali ngggak marah sama lo. Gue bisa ngerti kebingungan lo, Ta.Antara Mayang dan Ariel.”

End : Pembicaraan antara Rista dan Genta tentang hubungan

Rista dan Ariel sewaktu berkemah di Cibubur.

Act : Genta melanjutkan pembicaraan setelah Rista

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Rista

Genre : Percakapan nonformal/santai

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Genta (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena membuat Rista cemas dan merasa takut.

2.2.7.3 Novel Backstreet Aja Bagian Ketiga (halaman, 124-125)

Setting : Ketika jam istirahat Ariel dan Rista bertemu di belakang sekolah dekat dengan kamar mandi. Wajahnya Rista tampak kebingungan soalnya Mayang masih menunggu di kelas. Rista takut ketahuan dia lagi sama Ariel yang masih

sibuk membicarakan soal hubungan yang tak jelas statusnya itu.

Participant :

Pembicara (Ariel) : ”Bilang kalo kita udah jadian!”

Pendengar (Rista) : ”Jangan, Ariel, aku mohon, jangan....Jangan...” Ariel (1) : ”Pokoknya aku bakal bilang!”

Rista : ”Jangan! Aku bilang jangan!” (Tatapan Rista memelas). (Backstreet

Aja, hal.124, brs.7).

Ariel : ”Ya udah, kalo gitu kamu yang bilang.”

Rista : ”Nggak!”

Ariel : ”Kalo gitu aku! Setuju?”

Rista : ”Diantara kita berdua nggak boleh ada yang bilang!”

Ariel : ”Harus ada!Aku yang bilang!”

Rista (1) : ”Aku yang bilang.”

Ariel : ”Kapan?” (Senyum tipis tersungging di bibir Ariel). (Backstreet Aja, hal.124, brs.28).

Rista : ”Eh…hhmm…secepatnya.”

Ariel : ”Bener?”

Rista (2) : ”Bener.”

End : Pembicaraan mengenai keinginan Ariel untuk membuka

rahasia pacaran mereka pada Mayang.

Act : Ariel melanjutkan pembicaraan setelah Rista meresponnya.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Ariel dan Rista.

Genre : Percakapan nonformal/santai

Ilokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Ariel (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur Ilokusi karena menimbulkan daya keluhan. Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena membuat Ariel menjadi senang.

2.2.7.4 Novel Backstreet Aja Bagian Keempat (halaman, 130-131)

Setting : Bel pulang berbunyi di siang bolong. Pada hari-hari

biasanya,Mayang dan Rista keluar kelas bersama-sama. Namun hari ini mereka tidak bersama lagi. Dengan cueknya Mayang berjalan ke luar kelas meninggalkan Rista yang masih sibuk memasukkan buku-buku ke dalam tas. Rista berniat mengejar Mayang yang telah berlari meninggalkannya, namun ia sadar usaha itu tak akan ada gunanya. Tanpa basa-basi Rista langsung berjalan kea rah gedung sekolah, Ariel mengikuti dari belakang.

Pembicara (Rista) : ”Kamu selalu aja nganggap enteng masalah.Kamu tahu nggak? Sekarang aku diincar-incar Kak Rocha”

Pendengar (Ariel) : ”Kalo soal itu, biar aku yang ngurus. Ngabisi Rocha itu mah kecil.”

Rista : ”Terserah deh. Hhmm, Ar, aku pengen bikin Mayang

nggak percaya kalo kita pacaran.”

Ariel : ”Kok begitu sih?Udah bagus kan dia tahu? Lama-lama

pasti dia baikan sama kamu. Percaya deh.”

Rista (1) : ”Nggak mungkin. Mayang pasti musuhin aku selama – lamanya.Aku nggak bisa jauh-jauh dari Mayang. Dia teman terbaik yang pernah aku kenal.”

Ariel : ”Oke, oke aku ngerti.Kita bisa atur nanti. Pulang yuk” (Backstreet Aja, hal.131, brs.11-12).

End : Pembicaraan mengenai penolakan Rista tentang hasrat

Ariel yang ingin memberitahukan hubungan dengan Mayang.

Act : Ariel melanjutkan pembicaraan setelah Rista meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Ariel dan Rista. Genre : Percakapan nonformal/santai

Lokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena tidak menimbulkan daya (ejekan, keluhan, dan pujian.)

2.2.8 Novel Backstreet Aja Bab Kedelapan (halaman, 134-149)

2.2.8.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama (halaman, 147-148)

Setting : Waktu pagi di sekolah Rista bertemu dengan Mayang.

Mayang merangkul leher Rista dari belakang ketika Rista menaruh tas di bangkunya.Soalnya sudah lama mareka tak bertemu karena libur semester. Jadi, hari ini adalah hari pertama mereka kembali masuk sekolah setelah libur semester pertama SMA Camar.

Participant :

Pembicara (Mayang) : ”Ristaaaa! Ta, gue benar-benar kangen sama lo!!!”

Pendengar Rista (1) : ”Yang, sekarang kita janji, ya,kita jangan pernah musuhan lagi.Gue nggak pernah bisa tenang kalo musuhan sama lo.”

Mayang : ”Eh, Ariel udah dateng! Ariel!!.” (Mayang senang ketika dilihatnya Ariel berjalan sendiri melewati kelas mereka). (Backstreet Aja, hal.148, brs.4).

End : Pembicaraan mengenai jalinan persahabatan antara Mayang dan Rista yang sempat bermusuhan.

Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang. Genre : Percakapan nonformal/santai

Perlokusi

Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Rista (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena membuat Mayang senang.

2.2.9 Novel Backstreet Aja Bab Kesembilan (halaman, 150-164)

2.2.9.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama (halaman, 155-156)

Setting : Ting! Tong! Bel rumah berbunyi. Sambil setengah berlari Mayang menuju gerbang dan membukakanya. Ternyata Rista sudah tiba di rumah Mayang karena Rista sudah janji akan datang ke rumah sahabatnya itu sore ini. Akhirnya Mayang mengajak Rista ke kamar serba pinknya untuk memulai cerita-cerita mereka tentang Ariel.

Participant :

Pembicara (Mayang) : ”Ta, tapi lo janji sama gue...” Pendengar (Rista) : ”Janji apaan?”

Mayang : ”Ya gimana, gitu...” Masa sih lo nggak punya ide, gitu.”

Rista : ”Gue nggak tahu ya.”

Mayang : ”Rista mah begitu.”

Rista : ”Aduh, Yang, lagian kenapa sih comblang – comblangin segala?”

Mayang : ”Yah, gimana ya? Masalahnya, gue lagi bingung berat nih, Ta.Gue sama Ariel kan udah akrab banget, dia sering main ke rumah gue…pokoknya …akrab deh…!”

Rista : ”Terus?”

Mayang (1) : ”Maksud gue…berarti kan udah jelas Ariel suka sama gue,eh. bukannya gue GR, tapi…mungkin aja kan?Tapi kenapa sampai sekarang dia belom juga nyatain perasaanya…Kenapa??”

Rista : ”Yaahh,mungkin aja dia belum nemuin saat yang tepat.” (Backstreet

Aja, hal.157, brs.3-4).

End : Pembicaraan mengenai perasaan Mayang terhadap Ariel

dan berharap Ariel segera menyatakan perasaannya. .

Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Rista

meresponnya.

Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta.

Instrument : secara lisan.

Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang.

Lokusi

Berdasarkan konteks ini adanya ujaran Mayang (1) yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena tidak menimbulkan daya (ejekan, keluhan, dan pujian.)

Dokumen terkait