• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Simpulan dan Saran

3.2 Saran

Bahasa merupakan instrumen yang penting dalam kehidupan manusia karena dengan adanya bahasa manusia dapat menyalurkan inspirasi, ide, dan gagasannya pada orang lain. Perlu diketahui bahwa dalam proses penyampaiannya dibutuhkan inspirasi, ide, dan gagasan yang koherensi atau dengan kata lain mampu membentuk topik pembicaraan yang teksturnya apik dan padu. Hal ini sering diabaikan karena faktor keterbatasan pengetahuan dan wawasan manusia mengenai dunia linguistik salah satunya amplifikasi tetapi dengan adanya penelitian tentang amplifikasi, maka diketahui bahwa amplifikasi ternyata sering diucapkan/diujarkan ketika berlangsungnya peristiwa tindak tutur. Topik pembicaraan yang didengar dari pihak penutur atau pembicara sering diragukan atau bahkan sama sekali tidak dipercayai, maka untuk itu perlu diamplifikasi.

Penulis berharap dengan adanya penelitian tentang amplifikasi ini yang tertuang dalam ciri-ciri konteks dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dengan demikian amplifikasi bukan suatu fatamorgana atau hal yang baru lagi di bidang linguisik terlebih-lebih di bidang wacana.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Martutik ,dan Rani.2001. Analisis Wacana. Malang: Bayu Media Publishing. Brown dan Yule. 1996. Analsis Wacana. Terjemahan: Soetikno. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, Anggota IKAPI..

Cher, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Halliday dan Hasan. 1976. Cohesion and English. London: Longman. Hasan. 1993. Analisis Wacana Pragmatik.Bandung: Penerbit Angkasa.

Kridalaksana, Harimurti. 1978. Keutuhan Wacana. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Partana, Paina, dan Sumarsono. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA.

Pemil. 2006. Peristiwa Tutur Pada Seminar Tradisi Lisan Indonesia-Malaysia (Skripsi) Fakultas Sastra.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa Pengantar Penulisan Wahana

Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wahana University Pers.

Sugihastuti. 2000. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI ).

Tarigan, Henry Guntur. 1987 Wacana. Pengajaran. Bandung: Penerbit Angkasa.

Novel

Bestari, Gisantia. April 2005. Backstreet Aja. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Kamus

Indrawan. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media. Satti, Rosna.2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka Dua.

LAMPIRAN

Data Penelitian :

2.1. Fungsi Amplifikasi dalam Ciri-Ciri Konteks pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari.

Novel Backstreet Aja Bab Pertama (halaman, 1-23)

” Aduh, Mayang, ini bukan gosip.Tapi fakta!” (Backstreet Aja, hal.8, brs.28).

”Aduh, Yang, yang kurus itu lho,yang sekretaris OSIS. Keren banget ya…? Kok bisa sih orang selucu itu? Udah baik, pintar, baby face, terus gaul banget, lagi! Ih, mana tahan gue!” (Backstreet Aja, hal.9, brs.10-14).

”Tau dong.Waktu MOS kan dia bilang namanya Fajri.” (Backstreet Aja, hal.9, brs.22- 23).

”Eh, tuh dia!” (Backstreet Aja, hal.14, brs.10).

”Itu lho, yang pake ransel item, yang megang fruit tea…” (Backstreet Aja, hal.14, brs.14-15).

”Rista....Oh my God, Rista…Keren banget! Aa..cute abis! Astaga Rista, cakep, lucu, sumpah! Gue nggak nyesel bisa jadi adik kelasnya! Hidungnya mancung, matanya bulet,aaaah bisa gila gue!” (Backstreet Aja, hal.18, brs.26-30).

Oke, gue tes! (Backstreet Aja, hal.19, brs.14).

”Yang kemaren itu lo ... yang di ruang guru.. (Backstreet Aja, hal.19, brs.23-24).

Novel Backstreet Aja Bab Kedua (halaman, 24-22)

Eh, Yang, gue juga senang ngobrol sama lo.” (Backstreet Aja, hal.28, brs.15-16). “Gue benci sama lo! Lo nyari kesempatan dalam kesempitan ya?? Atau sengaja ngerusak salah satu hal terindah gue???” (Backstreet Aja, hal.29, brs.1-3).

”Oke, gue bisa percaya tapi, gue heran aja, kok kayaknya Ariel lebih tertarik sama elo. Sampe nanyain jelas segala.” ???” (Backstreet Aja, hal.29, brs.17-19).

”Gue nggak bermaksud bikin lo marah, lagi Yang. Gue nggak bermaksud ngerusak acara lo. Mungkin sebenarnya Ariel mau nanyain kelas ke elo, tapi dia malu. Makanya dia nanya gue, sebagai gantinya.” ???” (Backstreet Aja, hal.29, brs.127- 31).

”Karena dia suka sama lo!” ???” (Backstreet Aja, hal.29, brs.34).

Novel Backstreet Aja Bab Ketiga (halaman, 45-58)

”Ya, ampun Mayang. Nggak mungkinlah gue bilang-bilang segala. Lo nggak percayaan banget sih sama gue. Sadar dong, Yang Gue tuh Rista.Rista! Please deh!”

???” (Backstreet Aja, hal.48, brs.24-28).

”Lo pasti ada rasa.” ???” (Backstreet Aja, hal.55, brs.9).

Novel Backstreet Aja Bab Keempat (halaman, 59-74)

”Hhmm..gimana ya? Gue sih mau ikut kalo dia ikut juga.” ???” (Backstreet Aja, hal.62, brs.28-29).

”Gue juga ngerasa gitu,Ta.Pikirin deh, gue sama dia kan udah sering jalan, walaupun bertiga sama Mas Genta sih...tapi, bisa aja kan?” ???” (Backstreet Aja, hal.66, brs.29 dan hal. 66, brs. 1-2).

”Bisa, bisa. Pokoknya bisa. Anything is possible, gitu lho.” ???” (Backstreet Aja, hal.66, brs.3-4).

Novel Backstreet Aja Bab Kelima (halaman, 75-95)

”Yang, setau gue, Ariel tuh bukan orang yang gampang berpindah hati.Dan lo jangan GR dong! Menurut feeling gue,Ariel nggak bakalan nembak lo.” ???” (Backstreet

Aja, hal.76, brs.8-11).

”Arista, gue serius. Asal lo tau ,selama ini gue dekat sama Mayang, Mayang bersedia nyomblangin gue sama lo.Tapi, ternyata,sekitar seminggu yang lalu gue dikasih tahu Dega kalo Mayang suka sama gue. Katanya, Dega dikasih tau elo, Ta.Gue langsung nggak enak hati sama Mayang. Akhirnya minat gue buat minta dicomblangin sama lo batal deh. Kasian kan Mayang. Bisa broken heart. Akhirnya gue mutusin buat ngomong langsung aja sama lo kalo gue...” ???” (Backstreet Aja, hal.77, brs.2-11). ”Ta, kok diem? Ta, gue serius.Cuma elo yang bisa duduk di singgasana hati gue, nggak bisa digantiiin lagi.” (Backstreet Aja, hal.79, brs.7-9)

”Ar, gue punya syarat kalo lo emang pingin sama gue. Kita nggak boleh keliatan kayak pasangan pada umumnya. Lo harus tetap ngajak Mayang sama kayaknya jalan,nganteri Mayang pulang, pokoknya seperti biasa.” (Backstreet Aja, hal.80, brs.4-8)

Gue sendiri nggak tau, gue suka Ariel darimananya,dari apanya. Pokoknya suka aja.

(Backstreet Aja, hal.84, brs.1-2)

”Iya, yang ada, Gue bakal tambah semangat ngerebut Ariel.” (Backstreet Aja, hal.85, brs.5-6)

”Emang ngggak. Tapi cowok paling oke tuh ya Ariel”. (Backstreet Aja, hal.85, brs.27- 28)

”Benar juga lo. Kita nggak setenda sama kak Rocha. Lagian gue juga takut sama dia. Serem banget, mukanya cantik tapi, sifatnya monster.” (Backstreet Aja, hal.91, brs.18-21)

”Yang, lo marah ato nggak, gue tetep minta maaf. Gue janji deh, gue nggak bakal duduk di sebelah Ariel lagi.Tapi lo jangan suka marahan sama kak Rocha..”

(Backstreet Aja, hal.95, brs.11-15)

Novel Backstreet Aja Bab Keenam (halaman, 96-111)

”Ar, sumpah, lo nggak bisa dibilangin. Lo kan udah tau ini sembunyi-sembunyi. Rista kan yang minta? Lo jalanin aja deh, Ar. Percaya sama gue,nggak selamanya lo berdua harus begini. Suatu saat nanti, Mayang bakal tahu.” (Backstreet Aja, hal.110, brs.19-23).

”Ariel ...Ta. Dia ngagak nembak gue, dasar Mas Genta ngibul! ”Awas aja, gue bunuh nanti!” (Backstreet Aja, hal.103, brs.25-28)

”Kenapa sih adik gue, Ar? Pasti ada kejadian di Cibubur yang bikin dia sebel.”

(Backstreet Aja, hal.107, brs.24-26)

”Gen, rencana itu berhasil.Gue diterima.” (Backstreet Aja, hal.108, brs.11)

”Emang jarang tapi, sekalinya jahat tuh nyakitin banget sampe ke hati! Aku nggak ngelebih-lebihin. Kenapa Mas Genta waktu itu mau sok-sok bikin aku seneng? Bikin aku terus inget-inget? Asal tau aja, itu sama sekali nggak lucu. Kelewatan.”

(Backstreet Aja, hal.109, brs.26 dan hal.110, brs. 1-6)

Novel Backstreet Aja Bab Ketujuh (halaman, 112-133)

Rocha temen? Yang paling pantas buat Kak Rocha tuh makhluk asing dari planet asing.” (Backstreet Aja, hal.114, brs.1-6)

”Tahu. Gue tahu dari Ariel.” (Backstreet Aja, hal.116, brs.18) ”Pokoknya aku bakal bilang!” (Backstreet Aja, hal.124, brs.11) ”Aku yang bilang.” (Backstreet Aja, hal.124, brs.11)

”Bener.” (Backstreet Aja, hal.124, brs.26-27)

”Nggak mungkin. Mayang pasti musuhin aku selama-lamanya. Aku nggak bisa jauh- jauh dari Mayang. Dia teman terbaik yang pernah aku kenal.” (Backstreet Aja, hal.131, brs.6-7)

Novel Backstreet Aja Bab Kedelapan (halaman, 134-149)

”Yang, sekarang kita janji, ya, kita jangan pernah musuhan lagi.Gue nggak pernah bisa tenang kalo musuhan sama lo.”

Novel Backstreet Aja Bab Kesembilan (halaman, 150-164)

”Maksud gue…berarti kan udah jelas Ariel suka sama gue, eh, bukannya gue GR, tapi…mungkin aja kan? Tapi kenapa sampai sekarang dia belom juga nyatain perasaanya…Kenapa??” (Backstreet Aja, hal.156, brs.10-13)

”ROCHA!! Apa-apaan sih lo? Kalo lo ngomongin hal ini, ngomongnya ke gue! Jangan ke Rista! Rista nggak tahu apa-apa sama sekali, lo main tuduh aja. Sekarang denger gue. Gue nggak pacaran sama Rista. Jelas?” (Backstreet Aja, hal.161, brs.25- 28 dan hal. 162, brs.1-3)

Novel Backstreet Aja Bab Kesepuluh (halaman, 165-178)

”Ya udah.Ayo, mau taruhan berapa? Lima ratus juta? Gue sih berani – berani aja.”

”Larey kecelakaan,Yang.” (Backstreet Aja, hal.177, brs.5)

Novel Backstreet Aja Bab Kesebelas (halaman, 179-196)

”Sebenarnya dia udah meninggal sejak tadi pagi. Sore ini dia mau dimakamkan.

(Backstreet Aja, hal.185, brs.10-12)

”Cha, biar gue jelasin. Lareshia pacar gue.” (Backstreet Aja, hal.189, brs.16-17)

Novel Backstreet Aja Bab Kedua Belas (halaman, 197-212)

”Heh, lo jangan sok suci ya! Jangan mentang-mentang akhir-akhir ini kita nggak pernah ketemuan lagi ,lo jadi nyeleweng sama cewek lain! Lo jahat, Ar! Lo jahat! Kalo lo emang udah jenuh sama hubungan kita dan pengen putus, gue bisa terima, tapi nggak gini caranya! Nggak gini, Ar! (Backstreet Aja, hal.202, brs.14-20)

”Gue liat pake mata gue sendiri, Ar! Di mal kan, di restoran!” (Backstreet Aja, hal.203, brs.11-12)

”Yang, beneran deh, gue merasa bersalaaaah banget sama lo. Gue mengkhianati lo, sobat gue sendiri, demi mendapatkan seseorang yang ternyata nggak tahu diri, nyebelin, dan ngeselin kayak Ariel. Setelah semua kejadian ini, gue baru sadar lo orang terbaik yang pernah gue miliki, orang yang nggak pantes gue tusuk dari belakang.Gue nyesal,Yang.” (Backstreet Aja, hal.211, brs.15-23)

2.2. Hubungan Amplifikasi dengan Ciri-Ciri Konteks pada Novel Backstreet Aja

Karya Gisantia Bestari

Novel Backstreet Aja Bab Pertama (halaman, 1-23)

“Ah… Gue maunya gosip bisa bebas ngomong.” (Mayang sedikit kecewa). (Backstreet Aja, hal.9, brs.1-2).

”Ya ampun…” (memukul dahinya). (Backstreet Aja, hal.9, brs.24). “Yang mana? Kan banyak,Yang!” (Backstreet Aja, hal.14, brs.13) “Oh, Ariel. (Backstreet Aja, hal.14, brs.16)

”Dasar!” (Backstreet Aja, hal.17, brs.12)

“Iya, iya, gue tahu kok,Yang.Tapi jangan bikin gue budeg dong! (wajah mayang merah padam). (Backstreet Aja, hal.18, brs.4-5)

“Tes gimana maksud lo?” (tidak digubris Mayang). (Backstreet Aja, hal.19, brs.16) ”Oh, ya. (langsung pergi tanpa digubris). (Backstreet Aja, hal.19, brs.25)

Novel Backstreet Aja Bab Kedua (halaman, 24-44)

”Yang, jangan cepat-cepat dong jalannya.” (Backstreet Aja, hal.28, brs.24)

”Lah, kenapa dia mesti malu?” (Mayang kebingungan). (Backstreet Aja, hal.30, brs.5).

”Ah, Rista...” (Backstreet Aja, hal.30, brs.7)

Novel Backstreet Aja Bab Ketiga (halaman, 45-58)

”Huu..enak aja Eh, udah dulu ya.” (Backstreet Aja, hal.55, brs.20-22)

Novel Backstreet Aja Bab Keempat (halaman, 59-74)

”Siapa tuh dia?” (Genta super penasaran). (Backstreet Aja, hal.63, brs.3).

” HILMAN?? SERIUS LO?”(Mayang setengah berteriak). (Backstreet Aja, hal.69, brs.9-10)

Novel Backstreet Aja Bab Kelima (halaman, 75-95)

”Ga, dari gaya bicara lo, kayaknya lo deket sama Ariel. Kok bisa-bisanya yakin Ariel ngggak bakalan nembak gue?” (Mayang mengerutkan alisnya). (Backstreet Aja, hal.76, brs.12-14).

“Ar, ada hubungan apa lo sama Dega?”. (Sambil memotong pembicaran). (Backstreet

Aja, hal.77, brs.13).

”Emang sih, Mayang pernah bilang ke gue kalo dia suka sama lo, tapi sebenarnya dari dulu gue juga ...Juga.” (Rista menghela napas). (Backstreet Aja, hal.79, brs.17- 19).

”Berarti gue nggak akan pernah jalan sama lo dong...?” (Backstreet Aja, hal.80, brs.9- 10).

”Hah.Masa sih? Walaupun dia udah punya cewek?” (Rista menggenggam tangan Mayang erat-erat). (Backstreet Aja, hal.85, brs.7-9).

”Makasih janji lo, Ta.” (Mayang langsung merangkul leher Rista). (Backstreet Aja, hal.95, brs.17-18).

Novel Backstreet Aja Bab Keenam (halaman, 96-111)

”Tapi sampai kapan, Bay?? Hari kedua aja gue udah nggak tahan. Gue nggak bisa begini terus.Gue nggak sanggup!”. (Ariel menyentakan kaki). (Backstreet Aja, hal.101, brs.24-26).

”Nggak nembak elo? Masa sih? Padahal kan dia udah keliatan banget suka sama lo! (Rista berusaha setengah mati untuk kelihatan terkejut). (Backstreet Aja, hal.104, brs.1-4).

”Mana gue tahu.” (Backstreet Aja, hal.108, brs.2).

”WAOW!” (Genta membelalak dan berbinar-binar). (Backstreet Aja, hal.108, brs.12). ”Kamu ngomong apa sih?” (Backstreet Aja, hal.110, brs.7).

Novel Backstreet Aja Bab Ketujuh (halaman, 112-133)

”Iya, Kak Rocha tuh nggak jelas asal-usulnya...” (Backstreet Aja, hal.114, brs.8). ”Mas Genta...Mas Genta...” (Rista takut-takut). (Backstreet Aja, hal.116, brs.20-21). ”Jangan! Aku bilang jangan!” (Tatapan Rista memelas). (Backstreet Aja, hal.124, brs.7).

”Kapan?” (Senyum tipis tersungging di bibir Ariel). (Backstreet Aja, hal.124, brs.28). ”Oke, oke aku ngerti.Kita bisa atur nanti. Pulang yuk” (Backstreet Aja, hal.131, brs.11-12).

Novel Backstreet Aja Bab Kedelapan (halaman, 134-149)

”Eh, Ariel udah dateng! Ariel!!.” (Mayang senang ketika dilihatnya Ariel berjalan sendiri melewati kelas mereka). (Backstreet Aja, hal.148, brs.4).

Novel Backstreet Aja Bab Kesembilan (halaman, 150-164)

”Yaahh,mungkin aja dia belum nemuin saat yang tepat.” (Backstreet Aja, hal.157, brs.3-4).

”Kalo gitu, yang gue liat di depan kamar mandi waktu itu siapa sama siapa dong?” (Rocha bingung). (Backstreet Aja, hal.162, brs.4-6).

Novel Backstreet Aja Bab Kesepuluh (halaman, 165-178)

”Waah...segitu yakinnya!” (Backstreet Aja, hal.169, brs.12).

”Ya ampun…kok bisa? Kenapa, Mas?” (Mayang mengeluarkan air mata). (Backstreet

Aja, hal.177, brs.8).

Novel Backstreet Aja Bab Kesebelas (halaman, 179-196)

”Kenapa keluarganya baru nelepon sekarang?” (Mayang tampak marah). (Backstreet

Novel Backstreet Aja Bab Kedua Belas (halaman, 197-212)

”Pacar lo? Kok bisa?” (Rocha terbelak. Wajahnya merah). (Backstreet Aja, hal.189, brs.18-19).

”Lo jangan ngomong kacau dong, Ta!” (Backstreet Aja, hal.202, brs.23-24).

”Oke, kemaren aku memang ke mal sama Rocha. Tapi Cuma curhat sama aku. Kamu tahu kan kalo dua bulan lalu kakaknya meninggal? Sejak itu dia sering cerita-cerita sama aku. Soal apa aja. Soal kakaknya, soal kehidupannya, dia pengen aku jadi sahabatnya...” (Backstreet Aja, hal.203, brs.13-18).

”Udalah, Ta.Gue maafin lo kok. (Mayang mengelus-ngelus punggung Rista dengan sayang). (Backstreet Aja, hal.211, brs.25).

Dokumen terkait