• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

DAFTAR PUSTAKA

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Pedoman Praktis Terapi Gizi Medis. Jakarta: Depkes RI.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes RI.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi).Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2007a. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 747/Menkes/SK/VI/2007 Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2007b. Pedoman Pendampingan Keluarga Menuju Kadarzi. Jakarta: Departemen Kesehatan.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2007c. Pedoman Strategi KIE Keluarga Menuju Kadarzi. Jakarta: Departemen Kesehatan.

[Dinkes] Dinas Kesehatan DKI Jakarta. 2002. Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi). http://gizi.net [14 Februari 2011].

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

BPS. 2010. Berita Resmi Statistik.http://www.bps.go.id [10 Maret 2011].

Gabriel A. 2008. Perilaku keluarga sadar gizi (kadarzi) serta hidup bersih dan sehat ibu kaitannya dengan status gizi dan kesehatan balita di Desa Cikarawang, Bogor [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

GAKY. 2007. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). http://www.info.php.htm [14 Februari 2011].

Gibney MJ, Margetts BM, Kearney JM, Arab L. 2009.Gizi Kesehatan Masyarakat. Hartono A, penerjemah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Public Health Nutrition.

Hardinsyah & Martianto D. 1988. Menaksir Kecukupan Energi dan Protein serta Mutu Gizi Konsumsi Pangan. Jakarta: Wirasari.

Hastuti D. 2008.Pengasuhan: Teori dan Prinsip serta Aplikasinya di Indonesia.

Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Hidayat A. 2004. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Surabaya: Direktorat Jenderal.

Hurlock EB. 1998. Perkembangan Anak Jilid 2. M. Tjandrasa, M. Zajarsih, penerjemah. Jakarta: Erlangga.

Jellife & Jellife. 1989. Community Nutritional Assessment. New York: Oxford University Press.

Khomsan A. 2007. Teknik Pengukuran pengetahuan Gizi. Bogor: Departemen Gizi masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Khomsan dkk.2009. Studi Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu dan Kader Posyandu Serta Perbaikan Gizi Balita. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Lemeshow S, David WH & Janelle K. 1997.Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Pramoni D, penerjemah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Madanijah S. 2003. Model pendidikan “GI-PSI-SEHAT” bagi ibu serta dampaknya terhadap perilaku ibu, lingkungan pembelajaran, konsumsi pangan dan status gizi anak usia dini [Disertasi]. Bogor: Program Pasca sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Notoatmodjo S. 2005. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2007a. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Papalia DE and SW Old. 1986. Human Development. USA: Mac Graw-Hill.

Rahmawati D. 2006.Status gizi dan perkembangan anak di Taman Pendidikan Karakter Semai Benih Bangsa Utera Alam, Desa Sukamantri Kecamatan Taman Sari Bogor.[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Riyadi H. 2003. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri. Departemen Gizi Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Rokhana NA. 2005. Hubungan antara pendapatan keluarga dan pola asuh gizi dengan status gizi anak balita di Betokan Demak. [Skripsi]. Semarang: Fakultas ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Sajogyo et al. 1994.Menuju Gizi Baik yang Merata di Pedesaan dan di Kota. Yogyakarta: UGM Press.

Sarwono Waspadji dkk.2003. Pengkajian Status Gizi Studi Epidemiologi. Jakarta: FKUI.

Sediaoetama AD. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat.

Singarimbun M. & Effendy. 1985. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Sjahmien Moehji. 2002. Ilmu Gizi (Pengetahuan Dasar ilmu Gizi). Jakarta : PT. Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : PT. Soekirman.2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat.

Jakarta: Direktorat jenderal pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Stalker P. 2008. Millennium Development Goals (MDGs).

www.undp.or.id/pubs/docs/Let%20Speak%20Out%20for%20MDGs%20-%20ID.pdf [2 Februari 2011].

Suhardjo dkk. 1988. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Suhardjo.1989a. Sosial Budaya Gizi. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB.

Suhardjo.1989b. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Suhardjo.2008. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukarni M. 1989. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Supariasa dkk.2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

WHO. World Health Organization. 2006. WHO Anthro 2005 for personals computers manual: software for assessing growth and development of the world’s children. http:/who.int/childgrowth/software/ [11 Februari 2011].

Lampiran 1Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN GIZI IBU, PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI

KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI BALITA

Nama sheet : Coverld

Identitas keluarga

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

1. Tanggal kunjungan :………..

2. No. Ibu balita :………..

3. Alamat desa :………..

4. Nama ibu balita :………..

A Nama Sheet : Sosekkel

A. SOSIAL EKONOMI KELUARGA BALITA

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7

No Nama Posisi dalam keluarga

JK Umur pendidikan Pekerjaan

(A3) posisi dalam keluarga : 1=suami (ayah), 2= istri (ibu), 3= anak, 4=saudara lainnya, 5= kakek/nenek

(A4) jenis kelamin : 1= laki-laki, 2= perempuan (A5) umur : dalam tahun

(A6) Pendidikan :

1. Tidak pernah sekolah 5. SLTA/Sederajat, 2. Tidak tamat SD 6. Akademik/Diploma 3. SD/ sederajat 7. Universitas/sarjana 4. SLTP/Sederajat 8. Pascasarjana/S2/S3 (A7) Pekerjaan

1. Tidak bekerja 5. Supir

2. Petani 6. Pegawai swasta

3. Pedagang 7.bibi cuci

4. PNS 8. Lain-lain

(A8) Pendapatan

Ayah :……….. Ibu :……… Anggota keluarga yang lain :………

B. Nama Sheet : Karba B. KARAKTERISTIK BALITA

B1 Nama lengkap balita B2 Anak ke-

B3 Usia …….tahun………bulan

B4 Tempat,tanggal lahir

B5 Jenis kelamin 1. laki-laki 2. Perempuan

B6 Berat badan lahir ………kg

B7 Panjang badan lahir …………..cm

B8 Berat badan sekarang …………...kg

B9 Tinggi badan sekarang …………..cm

C. Nama Sheet :Pengizbu C. PENGETAHUAN GIZI IBU

No Pertanyaan Pilihn jawaban Skor

1 2 3

C1 Kalsium dan fosfor banyak terdapat pada: Daun singkong, kangkung Daging ayam, telur Susu, keju C2 Sumber protein hewani adalah : Ikan, telur, tahu Tempe, kacang, tahu

Susu, ikan ,telur

C3 Fungsi zat besi adalah: Supaya tubuh kuat Pembentukan darah Pembentukan tulang dan gigi C4 Makanan yang kita

konsumsi harus bergizi dan: Mengandung banyak lemak Beraneka ragam Mahal harganya

C5 Sumber zat besi banyak terdapat pada :

Ikan teri, hati, daun singkong Telur, buncis, wotel Daging ayam, pare, telur C6 Anjuran untuk mengkomsumsi garam beryodium untuk mencegah : Rabun (sakit mata)

Gondok Busung lapar

C7 Kekurangan vitamin A dapat

menimbulkan:

Sariawan Anemia Rabun (sakit mata) C8 Yang termasuk

masalah gizi kurang di Indonesia : Kurang energi protein Kurang vitamin C Kurang vitamin D C9 Penyebab anak kurang gizi adalah :

Kurang makan dan infeksi Infeksi dan banyak bermain Kurang makan dan banyak bermain C10 Konsumsi tablet besi selama kehamilan bertujuan untuk mencegah :

Anemia Kegemukan Keguguran

C11 Makanan pendamping ASI (MP-ASI) yag dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga

sebaiknya mengandung sumber zat pembangun yaitu : C12 Yag dimaksud cairan kolostrum : Cairan bening kekuningan Cairan kental, keruh kekuningan Cairan kental berwarna putih C13 Anak sebaiknya

mulai diberi ASI pada usia :

Sejak lahir 7 hari 6 bulan

C14 Anak sebaiknya diber ASI saja tanpa tambahan makanan lain sampai usia:

2 bulan 6 bulan 9 bulan

C15 Menurut ibu ASI sebaiknya diberikan sampai usia :

6 bulan 1 tahun 2 tahun

C16 Manfaat garam beryodium adalah untuk : Mencegah gondok Sumber zat pembangun Sumber vitamin C17 Untuk mencegah dehidrasi berapa banyak sebaiknya minum air setiap hari :

3 gelas 5 gelas 8 gelas

C18 Menurut ibu mafaat kalsium adalah untuk :

Pertumbuhan tulang dan gigi

Mencegah gondok Mencegah sariawan C19 Menurut ibu, makanan dan minuman yang tidak bersih dapat

mengakibatkan penyakit :

Cacar Malaria Diare

C20 Zat gizi untuk mendukung pertumbuhan anak adalah :

D. Nama Sheet : KadarziBu D. PERILAKU KADARZI

No Pertanyaan Skor Jawaban

D1 Apakah ibu melakukan penimbangan berat badan saat hamil di Posyandu/puskesmas?

a. selalu (tiap bulan

b. kadang-kadang (tidak tiap bulan c. tidak pernah

D2 Berapa kali ibu membawa anak balita ibu

menimbang di Posyandu dalam 6 bulan terakhir? a. 6 kali

b. <6 kali c. tidak pernah

D3 Apakah ibu melihat ulang KMS anak ibu setelah menimbang di Posyandu 6 bulan terakhir? a. selalu (6 kali)

b. kadang-kadang (<6 kali) c. tidak pernah

D4 Apakah ibu membawa anggota keluarga ke

bidan/dokter/puskesmas ketika sakit untuk mendapat pertolongan?

a. selalu b.kadang c.tidak pernah

D5 Berapa kali ibu makan dalam sehari? a. 3 kali sehari

b. 2-3 kali sehari c. 1-2 kali sehari

D6 Berapa kali ayah makan dalam sehari? a. 3 kali sehari

b. 2-3 kali sehari c. 1-2 kali sehari

D7 Berapa kali balita makan dalam sehari? a. 3 kali sehari

b. 2-3 kali sehari c. tidak tentu

D8 Apakah ibu menyediakan menu sayuran setiap hari untuk keluarga?

a. selalu (setiap waktu makan)

b. kadang-kadang (tidak setiap waktu makan) c. tidak pernah

D9 Apakah ibu menyediakan buah-buahan di rumah untuk dikonsumsi keluarga setiap hari?

a. selalu (setiap hari

b. kadang-kadang (tidak setiap hari) c. tidak pernah

D10 Apakah ibu mengkonsumsi buah-buahan di rumah untuk dikonsumsi keluarga setiap hari?

a. selalu (setiap hari

b. kadang-kadang (tidak setiap hari) c. tidak pernah

D11 Apakah ibu memperhatikan dan memilih garam beryodium ketika membeli garam?

a. selalu (setiap membeli)

b. kadang-kadang (pernagh tidak memperhatikan) c. tidak pernah

D12 Apakah ibu menggunakan garam beryodium setiap kali masak?

a. selalu (setiap kali masak)

b. kadang-kadang (pernah tidak menggunakan) c. tidak pernah

D13 Bagaimana persediaan garam beryodium di rumah? a. selalu ada

b. kadang-kadang ada c. tidak pernah ada

D14 Apakah ibu memberikan ASI eksklusif sampai usia anak balita ibu 6 bulan?

a. memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan b. memberikan ASI saja sampai usia bayi < 6 bulan c. tidak pernah memberikan ASI saja

D15 Berapa kali ibu memberikan ASI dalam sehari? a. 8-12 kali

b. <8 kali c. tidak pernah

D16 Apakah ibu mendapatkan tablet besi dari posyandu/bidan saat hamil?

a. selalu (tiap periksa >4 bulan kehamilan) b. tidak selalu mendapat ketika periksa kehamilan c. tidak pernah

D17 Apakah ibu mengkonsumsi tablet besi mulai usia kehamilan >4 bulan?

Sesuai anjuran bidan b. tidak sesuai anjuran c. tidak pernah

D18 Apakah ibu mendapat kapsul vitamin A ketika masa nifas?

a. mendapat 2 kali (setelah melahirkan dan <28 hari) b. mendapat 1 kali ( setelah melahirkan atau <28 hari)

c. tidak pernah mengkonsumsi

D19 Apakah ibu mengkonsumsi kapsul vitamin A ketika masa nifas?

a. mengkonsumsi 2 kali (setelah melahirkan dan <28 hari)

b.mengkonsumsi 1 kali ( setelah melahirkan atau <28 hari)

c. tidak pernah mengkonsumsi

D20 Apakah anak balita ibu mendapatkan kapsul vitamin A (merah) dari Posyandu

a. selalu (setiap bulan vitamin A) b. Tidak.selalu mendapat c. tidak pernah

D21 Apakah ibu memberikan kapsul vitamin A kepada anak balita ibu?

a. selalu (setiap mendapat kapsul vitamin A) b. tidak selalu dikonsumsi

Lampiran 2 Perilaku Kadarzi

Pertanyaan baik sedang Rendah total

n % n % n % N %

Penimbangan berat

badan

Penimbangan ibu hamil 33 60.0 20 36.4 2 3.6 55 100.0 Penimbangan balita 21 38.2 34 61.8 0 0.0 55 100.0 Pengecekan KMS 15 27.3 34 61.8 6 10.9 55 100.0 Pemeriksaan kesehatan 42 76.4 13 23.6 0 0.0 55 100.0 Konsumsi makanan beragam Konsumsi ibu 40 72.7 14 25.5 1 1.8 55 100.0 Konsumsi ayah 41 74.5 13 23.6 1 1.8 55 100.0 Konsumsi balita 29 52.7 12 21.8 14 25.5 55 100.0 Ketersediaan sayuran 17 30.9 37 67.3 1 1.8 55 100.0 Ketersediaan buah-buahan 5 9.1 44 80.0 6 10.9 55 100.0 Konsumsi buah-buahan 8 14.5 43 78.2 4 7.3 55 100.0 Konsumsi garam beryodium Pemilihan garam beryodium 50 90.9 4 7.3 1 1.8 55 100.0 Penggunaan garam beryodium 50 90.9 5 9.1 0 0.0 55 100.0 Ketersediaan garam beryodium 50 90.9 5 9.1 0 0.0 55 100.0

Air susu ibu

Pemberian ASI

eksklusif 46 83.6 7 12.7 2 3.6 55 100.0 Pemberian ASI dalam

sehari 43 78.2 10 18.2 2 3.6 55 100.0 Suplementasi zat gizi

pada balita dan ibu

hamil/nifas

Pemberian tablet besi

pada masa kehamilan 32 58.2 17 30.9 6 10.9 55 100.0 Konsum tablet besi

pada masa kehamilan 37 67.3 7 12.7 11 20.0 55 100.0 Pemberian kapsul

vitamin A pada masa

nifas 18 32.7 22 40.0 15 27.3 55 100.0 Konsumsi vitamin A

pada masa nifas 14 25.5 24 43.6 17 30.9 55 100.0 Pemberian vitamin A

pada balita 36 65.5 19 34.5 0 0.0 55 100.0 Konsumsi vitamin A

Lampiran 3 Pengetahuan Gizi

Pertanyaan Benar Salah Total

n % n % n %

Sumber dan jenis zat gizi

Sumber kalsium dan fosfor 32 58.2 23 41.8 55 100 Sumber protein hewani 40 72.7 15 27.3 55 100

Menu3b 36 65.5 19 34.5 55 100

Sumber zat besi 22 40.0 33 60.0 55 100

Sumber zat pembangun 4 7.3 51 92.7 55 100

Zat gizi pendukung pertumbuhan anak 29 52.7 26 47.3 55 100 Manfaat dan akibat kekurangan zat gizi

Manfaat zat gizi 20.0 36.4 35.0 63.6 55 55

Akibat kekurangan yodium 52.0 94.5 3.0 5.5 55 55 Akibat kekurangan vitamin A 45.0 81.8 10.0 18.2 55 55 Masalah gizi kurang diindonesia 38.0 69.1 17.0 30.9 55 55 Penyebab anak kurang gizi 35.0 63.6 20.0 36.4 55 55 Manfaat konsumsi tablet besi selama masa

kehamilan 33.0 60.0 22.0 40.0 55 55

Manfaat garam beryodium 51.0 92.7 4.0 7.3 55 55 Pencegah dehidrasi 47.0 85.5 8.0 14.5 55 55

Manfaat kalsium 53.0 96.4 2.0 3.6 55 55

Akibat makanan dan minuman tidak bersih 53.0 96.4 2.0 3.6 55 55

Air susu ibu

Cairan kolostrum 27.0 49.1 28.0 50.9 55 55

Usia awal pemberian ASI 49.0 89.1 6.0 10.9 55 55 Periode ASI eksklusif 47.0 85.5 8.0 14.5 55 55 Periode pemberian ASI 44.0 80.0 11.0 20.0 55 55

Lampiran 4 Hasil uji statistik

Hubungan pendidikan ibu dengan pengetahuan gizi ibu

Hubungan pengertahuan gizi dengan perilaku keluarga sadar gizi

Correlations

pengis kadarzi

Spearman's rho pengis Correlation Coefficient 1.000 .278*

Sig. (2-tailed) . .040

N 55 55

kadarzi Correlation Coefficient .278* 1.000

Sig. (2-tailed) .040 .

N 55 55

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hubungan pengetahuan gizi dengan status gizi balita

Correlations

pengis statusgizBBU

Spearman' s rho

pengis Correlation Coefficient 1.000 -.117

Sig. (2-tailed) . .401

N 54 54

statusgizBBU Correlation Coefficient -.117 1.000

Sig. (2-tailed) .401 .

N 54 54

Correlations

pengis pendidikan

Spearman's rho pengis Correlation Coefficient 1.000 .427**

Sig. (2-tailed) . .001

N 55 55

pendidikan Correlation Coefficient .427** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 55 55

Correlations

pengis statusgizTBU

Spearman' s rho

pengis Correlation Coefficient 1.000 .152

Sig. (2-tailed) . .268

N 55 55

statusgizTBU Correlation Coefficient .152 1.000

Sig. (2-tailed) .268 . N 55 55 Correlations pengis statusgizBB TB Spearman' s rho

pengis Correlation Coefficient 1.000 -.242

Sig. (2-tailed) . .078

N 54 54

statusgizBBTB Correlation Coefficient -.242 1.000

Sig. (2-tailed) .078 .

N 54 54

Hubungan perilaku Kadarzi dengan status gizi balita

Correlations

kadarzi statusgizBBU

Spearman' s rho

kadarzi Correlation Coefficient 1.000 -.018

Sig. (2-tailed) . .898

N 54 54

statusgizBBU Correlation Coefficient -.018 1.000

Sig. (2-tailed) .898 .

Correlations

kadarzi statusgizTBU

Spearman' s rho

kadarzi Correlation Coefficient 1.000 -.226

Sig. (2-tailed) . .098

N 55 55

statusgizTBU Correlation Coefficient -.226 1.000

Sig. (2-tailed) .098 . N 55 55 Correlations kadarzi statusgizBB TB Spearman' s rho

kadarzi Correlation Coefficient 1.000 .038

Sig. (2-tailed) . .786

N 54 54

statusgizBBTB Correlation Coefficient .038 1.000

Sig. (2-tailed) .786 .

Dokumen terkait