• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

RINGKASAN

NOVIA INDRIATI. Indeks dan Tingkat Bahaya Erosi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi. Dibimbing oleh HENDRAYANTO.

Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan kawasan yang didominasi lahan berhutan. Aliran air sungai yang berada di kawasan HPGW tidak keruh ketika hujan turun, yang menunjukkan erosi aktual di kawasan HPGW kecil. Namun demikian, kondisi fisik kawasan (tanah dan morfologi) bervariasi yang diduga memiliki erosi potensial tinggi.

Pemetaan indeks bahaya erosi potensial dan tingkat bahaya erosi aktual di kawasan HPGW penting dilakukan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam kegiatan perencanaan penggunaan kawasan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi dari suatu penggunaan lahan di kawasan HPGW.

Tingkat bahaya erosi diklasifikasikan berdasarkan laju erosi aktual, sedangkan indeks bahaya erosi diklasifikasikan berdasarkan rasio laju erosi potensial terhadap erosi yang diperbolehkan. Erosi aktual diduga dengan menggunakan indeks erosivitas hujan, erodibilitas lahan, panjang dan kemiringan lereng, penutupan lahan, serta tindakan konservasi tanah dalam persamaan umum kehilangan tanah (Universal Soil Loss Equation, USLE). Erosi potensial diduga dengan menggunakan indeks yang sama dengan pendugaan erosi aktual namun tanpa memasukkan indeks penggunaan lahan (penutupan lahan dan konservasi tanah). Nisbah pelepasan sedimen (Sediment Delivery Ratio, SDR) di sub DAS di HPGW diduga dengan persamaan Auerswald (2002) yang merupakan fungsi dari luas sub DAS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan HPGW didominasi oleh kelas indeks bahaya erosi (IBE) sangat tinggi (92 %), dengan laju erosi potensial tertinggi sebesar 482.170,7 ton/ha/tahun (40.180,9 mm/tahun), dan total erosi potensial sebesar 13.195.922 ton/tahun. Namun demikian, tingkat bahaya erosi (TBE) aktual kawasan HPGW umumnya tergolong ke dalam kelas sangat ringan (59 %), dengan laju erosi aktual tertinggi sebesar 2.147,1 ton/ha/tahun (178,9 mm/tahun), dan total erosi aktual sebesar 39.643 ton/tahun. Nilai Sediment Delivery Ratio di HPGW di setiap sub DAS kurang dari 0,2.

Erosi potensial di sebagian besar kawasan HPGW tergolong sangat tinggi yang menunjukkan bahwa kawasan HPGW tersebut sensitif terhadap kejadian erosi, namun karena penutupan lahan hampir seluruhnya berupa hutan dengan tumbuhan bawah yang rapat, erosi aktualnya tergolong sangat ringan. Di beberapa tempat yang lahannya kosong, erosi aktualnya tergolong sangat berat. Berdasarkan hasil tersebut, penutupan lahan berupa hutan perlu dipertahankan terutama di wilayah yang memiliki IBE tinggi – sangat tinggi, sedangkan di wilayah dengan IBE sedang, perubahan penutupan lahan dimungkinkan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi tanah.

SUMMARY

NOVIA INDRIATI. Index and Level of Erosion Hazard Gunung Walat University Forest, District Sukabumi. Under supervision ofHENDRAYANTO.

Gunung Walat Education Forest (GWEF) is dominated by forest (Google Earth Image 2010). The river flowing within GWEF show less sediment load when the rainy days, that indicate the actual erosion of GWEF land is low. However, the physical conditions (soil and land morphology) of GWEF are dominated by the physical characteritics of land that potentially high erosion.

Mapping of potential and actual erosion hazard in the region of GWEF are necessary and important for land use planning to reduce the negative impacts of land management of GWEF. The actual erosion is predicted by using indexes of USLE, i.e rainfall erosivity, soil erodibility, length and slope, land cover, and soil conservation measures indexes. Potential erosion is predicted also by using those indexes except the indexes of land cover and soil conservation measure.

The results show that GWEF area is dominated by the very high potential erosion hazard index (92 %). The highest potential erosion is about 482,170.7 tons/ha/year (40,180.9 mm/year) and total potential erosion is 13,195,922 tons/year. Nevertheless, the actual erosion in GWEF area is mostly very low (59 %). The highest actual erosion is about 2,147.1 tons/ha/year (178.9 mm/year) and the total actual erosion is about 39,643 tons/year. Sediment Delivery Ratio in HPGW of sub watersheds is less than 0.2.

Potential erosion in most areas of GWEF is very high, that indicate the most areas of GWEF is sensitive to erosion, but actual erosion of GWEF mostly is low. This phenomena is caused the area of GWEF is dominated by dense forest and forest floor. In the bare land, the actual erosion is very high. Based on these results, forested land should be maintained, especially in areas where potential erosion hazard index high until very high. In the areas where potential erosion hazard index is low – medium, forest land cover change is possible with consider the soil conservation measures.

Key words: Actual erosion, Potential Erosion, Sediment, Soil and Water Conservation.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Indeks dan Tingkat Bahaya Erosi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal dan dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Judul Skripsi : Indeks dan Tingkat Bahaya Erosi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi

Nama : Novia Indriati NIM : E14070089 Departemen : Manajemen Hutan

Menyetujui: Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Hendrayanto, MAgr. NIP 19611126 1986011 001

Mengetahui :

Ketua Departemen Manajemen Hutan,

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS NIP. 19630401 1994031 001

Dokumen terkait