• Tidak ada hasil yang ditemukan

NTP Perkebunan Rakyat 105, 46 106, 50 109, 58 108, 34 106, 38 0,

KONTRIBUSI PERKEBUNAN TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL

7 NTP Perkebunan Rakyat 105, 46 106, 50 109, 58 108, 34 106, 38 0,

Cat at an: *) angka sement ar a

3. 1. 1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Nilai PDB sub sekt or perkebunan at as dasar harga berlaku, selama kurun 5 (lima) t ahun t erakhir, mengalami pert umbuhan

rat a-rat a 12, 19% per tahun at au meningkat sebesar 57, 28% dari Rp

111, 42 t riliun pada t ahun 2009 menj adi Rp 175, 25 t riliun pada t ahun 2013. Apabila dibandingkan dengan t ahun 2012, PDB sub sekt or

perkebunan mengalami peningkat an sebesar 9, 70%.

Sement ara it u, berdasarkan har ga konst an t ahun 2000

selama kurun wakt u t ahun 2009 - 2013 mengalami kenaikan rat a-

rat a 4, 78%per tahun dari Rp 45, 56 t riliun t ahun 2009 menj adi Rp

54, 90 t riliun pada t ahun 2013. Nilai PDB t ersebut mengalami

peningkat an sebesar 6, 07% dibandingkan t ahun 2012.

3. 1. 2.Kesempatan Kerj a di Sektor Perkebunan

Laj u rat a-rat a pert umbuhan unt uk ket erlibat an t enaga kerj a

dalam lima t ahun t erakhir sebesar 0, 98% per tahun at au meningkat

sebesar 3, 96% dari 20, 47 j ut a KK pada t ahun 2009 menj adi 21, 28 j ut a KK pada t ahun 2013. Apabila dibandingkan dengan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) t ahun 2013 yang dit arget kan berj umlah 20, 90 j ut a KK, maka realisasi ket erlibat an t enaga kerj a di sub sekt or perkebunan mencapai 101, 82%. Capaian t ersebut j uga mengalami

peningkat an 0, 76% j ika dibandingkan t ahun 2012.

3. 1. 3.Investasi Pembangunan Perkebunan

Perkembangan nilai invest asi sekt or perkebunan selama 5 t ahun t erakhir dari 2009-2013 mengalami pert umbuhan sebesar 22, 33% per t ahun at au meningkat sebesar 118, 69% dari nilai invest asi sebesar Rp 35, 32 t riliun pada t ahun 2009 menj adi Rp 77, 24 t riliun pada t ahun 2013. Apabila dibandingkan dengan RKT t ahun 2013 sebesar Rp 62, 90 t riliun maka realisasi invest asi t ahun 2013 mencapai 122, 80%. Capaian t ersebut j uga mengalami peningkat an sebesar 2, 37% j ika dibandingkan t ahun 2012.

3. 1. 4. Neraca Perdagangan Komoditas Perkebunan

Pada umumnya komodit i perkebunan merupakan komodit i unt uk ekspor, neraca perdagangan komodit as unggulan perkebunan selama t ahun 2009-2013 mengalami pert umbuhan sebesar 0, 99% per t ahun akan t et api mengalami penurunan sebesar 0, 57% dari t ahun 2009 sebesar US $22, 87 mil yar menj adi Rp US$ 22, 74% mil yar pada

t ahun 2013. Nilai t ersebut lebih rendah j ika dibandingkan dengan neraca perdagangan komodit i perkebunan t ahun 2012 yang besarnya US$25, 77 milyar, at au mengalami penurunan 11, 76% akibat lesunya perekonomian dunia yang dipicu oleh krisis ekonomi di benua Eropa.

3. 1. 5. Nilai ekspor

Nilai ekspor komodit as perkebunan selama kurun wakt u 5 t ahun (2009-2013) mengalami laj u pert umbuhan rat a-rat a sebesar

14, 61% per tahun at au meningkat sebesar 36, 65% dari nilai ekspor pada t ahun 2009 sebesar US$ 16, 99 milyar meningkat menj adi US$ 26, 82 milyar pada t ahun 2013. Namun j ika dibandingkan dengan nilai ekspor komodit i perkebunan t ahun 2012, mengalami penurunan sebesar 10, 48%.

3. 1. 6. Nilai Tukar Petani (NTP) Perkebunan Rakyat

Nilai t ukar pet ani (NTP) perkebunan rakyat merupakan salah sat u indikat or yang dapat dij adikan sebagai ukuran t ingkat kesej aht eraan pet ani. Dalam kurun wakt u 5 t ahun (2009-2013) laj u

pert umbuhan nilai t ukar pet ani rat a-rat a sebesar 0, 23% per t ahun

at au meningkat sebesar 0, 87% dari 105, 46 pada t ahun 2009 menj adi 106, 38 pada t ahun 2013. Dalam Rencana Kinerj a Tahunan (RKT) Direkt orat Jenderal Perkebunan 2013 dit arget kan sebesar 107, 13

dan t erealisasi sebesar 106, 38 at au capaiannya 99, 30%. Jika

dibandingkan dengan t ahun 2012 mengalami penurunan sebesar

1, 81%.

3. 1. 7. Pendapatan Pekebun

Indikat or lain unt uk mengukur kesej aht eraan pet ani adalah pendapat an pekebun, dalam rencana kinerj a t ahunan Direkt orat Jenderal Perkebunan 2013 dit et apkan sebesar US$1. 780 per kepala keluarga, realisasi pendapat an pekebun sampai dengan akhir

Desember 2013 sebesar US$1. 886 (105, 96%) dan j ika dibandingkan

dengan t ahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2, 95%. Dalam

kurun wakt u 5 t ahun (2009-2013) pendapat an pekebun mengalami

kenaikan rat a-rat a 4, 96% per tahun.

3. 2. Indikator Mikro Pembangunan Perkebunan

Capaian indikat or mikro lebih dif okuskan pada luas areal, produksi dan produkt ivit as unt uk 15 komodit as unggulan nasional yang meliput i karet , kelapa, kelapa sawit , kopi, t eh, lada, cengkeh, kakao, j ambu met e, t ebu, t embakau, kapas, j arak pagar, nilam dan kemiri sunan/ minyak.

3. 2. 1. Luas Areal

Secara umum luas areal komodit as perkebunan selama t ahun

2009-2013 mengalami peningkat an set iap t ahunnya rat a-rat a 3, 10%

at au meningkat 12, 98% dari 20, 05 j ut a hekt ar pada t ahun 2009 menj adi 22, 65 j ut a hekt ar pada t ahun 2013. Jika dibandingkan dengan RKT t ahun 2013 yang nilainya 21, 29 j ut a hekt ar, maka capaiannya sebesar 106, 39%.

Sedangkan apabila dibandingkan dengan t ahun 2012, luas areal perkebunan mengalami peningkat an sebesar 2, 70% dari 22, 05 j ut a hekt ar menj adi 22, 65 j ut a hekt ar unt uk t ahun 2013. Terhadap t arget Renst ra 2010-2014 yang besarnya 21, 61 j ut a ha, maka kinerj a t ahun 2013 sudah mencapai 104, 81%. Rincian luas areal per komodit i sebagaimana Tabel 2.

Tabel 2. Perkembangan Luas Areal Komodit as Perkebunan Tahun 2009 - 2013

No Komodit i

Capaian luas areal (ha) Laj u Pert umb. Per t h (%) 2009 2010 2011 2012 2013 *) 1 Karet 3. 435. 270 3. 445. 415 3. 456. 127 3. 506. 359 3. 555. 764 0, 87 2 Kelapa 3. 799. 125 3. 739. 350 3. 767. 704 3. 781. 649 3. 787. 283 -0, 07 3 Kelapa Sawit 7. 873. 294 8. 385. 394 8. 992. 824 9. 572. 715 10. 010. 824 6, 19 4 Kopi 1. 266. 235 1. 210. 365 1. 233. 698 1. 235. 289 1. 240. 919 -0, 47 5 Teh 123. 506 122. 898 123. 938 122. 206 122. 545 -0, 19 6 Lada 185. 941 179. 318 177. 490 177. 787 178. 251 -1, 04 7 Cengkeh 467. 403 470. 041 485. 191 493. 888 494. 462 1, 42 8 Kakao 1. 587. 136 1. 650. 621 1. 732. 408 1. 774. 463 1. 852. 944 3, 95 9 Jambu Met e 572. 114 570. 930 575. 841 575. 920 576. 181 0, 18 10 Tebu 441. 440 454. 111 450. 469 451. 255 469. 277 1, 56 11 Tembakau 204. 218 216. 271 228. 770 270. 290 270. 232 7, 45 12 Kapas 12. 622 10. 194 10. 238 10. 901 11. 152 -2, 51 13 Jarak Pagar 52. 722 50. 106 47. 676 44. 677 42. 924 -5, 01 14 Nilam 24. 498 24. 472 28. 008 33. 255 33. 507 8, 46 15 Kemiri Sunan 779 918 944 995 995 6, 52 Jumlah 20. 046. 303 20. 530. 404 21. 311. 326 22. 051. 649 22. 647. 260 3, 10

Cat at an: *) angka sement ar a

Beberapa komodit i unggulan ut ama selama 5 t ahun t erakhir mengalami peningkat an luas areal yang cukup signif ikan yait u nilam sebesar 8, 46%, t embakau 7, 45%, kemiri sunan 6, 52%, kelapa sawit 6, 16%, kakao 3, 95% dan t ebu 1, 56%. Namun sebaliknya beberapa komodit i mengalami penurunan luas areal sepert i j arak pagar (5, 01%), kapas (2, 51%), lada (1, 04%), kopi (0, 47%) dan t eh (0, 19%).

3. 2. 2. Produksi

Produksi komodit as ut ama perkebunan selama 5 t ahun (2009–2013) mengalami kenaikan yang cukup signif ikan yait u sebesar 30, 14% dari 29, 95 j ut a t on pada t ahun 2009 menj adi 38, 97 j ut a t on t ahun 2013 dengan laj u pert umbuhan produksi rat a-rat a sebesar 6, 83% per t ahun.

Dibandingkan dengan t ahun 2012, produksi komodit i perkebunan mengalami peningkat an sebesar 5, 07% dari 37, 09 j ut a t on menj adi 38, 97 j ut a t on unt uk t ahun 2013. Terhadap t arget Renst ra 2010-2014 yang besarnya 40, 60 j ut a t on, maka kinerj a t ahun 2013 sudah mencapai 95, 98%. Rincian produksi per komodit i sebagaimana Tabel 2.

Meskipun perubahan iklim mengakibat kan int ensit as serangan OPT meningkat , mengganggu j adwal dan pelaksanaan panen dan menurunkan rendemen yang selanj ut nya berdampak pada penurunan produksi, beberapa komodit i unggulan ut ama selama 5 t ahun t erakhir mengalami pert umbuhan produksi per t ahun yang cukup signif ikan yait u t embakau 14, 11%, kelapa sawit 9, 53%,

cengkeh 8, 13%, karet 6, 33%, nilam 1, 82% dan lada 1, 73% dan kapas 1, 40%. Namun sebaliknya beberapa komodit i mengalami penurunan produksi yang cukup serius yait u j ambu met e (4, 95%), j arak pagar (2, 28%), t eh (1, 65%), dan t ebu (0, 06%) bahkan kemiri sunan sudah t idak produksi lagi. Rincian produksi per komodit i sebagaimana Tabel 3.

Tabel 3. Perkembangan Produksi Komodit as Perkebunan Tahun 2009 - 2013

No Komodit i

Capaian produksi (t on) Laj u Pert umb. Per t h (%) 2009 2010 2011 2012 2013*) 1 Karet 2. 440. 347 2. 734. 854 2. 990. 184 3. 012. 881 3. 107. 544 6, 33 2 Kelapa 3. 257. 702 3. 166. 666 3. 174. 379 3. 189. 897 3. 228. 110 -0, 22 3 Kelapa Sawit 19. 324. 294 21. 958. 120 23. 096. 541 26. 015. 518 27. 746. 125 9, 53 4 Kopi 685. 170 686. 921 638. 647 691. 163 698. 887 0, 64 5 T e h 156. 901 156. 604 150. 776 145. 575 146. 682 -1, 65 6 Lada 82. 834 83. 663 87. 089 87. 841 88. 675 1, 73 7 Cengkeh 82. 032 98. 386 72. 207 99. 890 100. 725 8, 13 8 Kakao 820. 496 837. 918 936. 266 740. 513 777. 539 -0, 51 9 Jambu Met e 147. 403 115. 149 114. 789 116. 915 117. 538 -4, 95 10 Tebu 2. 624. 068 2. 214. 488 2. 228. 259 2. 591. 687 2. 550. 991 -0, 06 11 Tembakau 176. 186 135. 678 214. 524 260. 818 260. 183 14, 11 12 Kapas 3. 145 3. 174 2. 275 2. 978 3. 029 1, 30 13 Jarak Pagar 6. 851 7. 081 6. 576 6. 652 6. 219 -2, 28 14 Nilam 138. 800 110. 300 143. 281 125. 700 138. 500 1, 82 15 Kemiri Sunan - 4. 800 4. 800 0 0 0, 00 Jumlah 29. 946. 229 32. 313. 802 33. 860. 591 37. 089. 948 38. 970. 747 6, 83

Cat at an : *) Angka Sement ar a

Dukungan swasembada gula nasional. swasembada gula pada t ahun 2013 merupakan bagian dari t arget yang t elah

dit uangkan dalam Roadmap swasembada gula t ahun 2010-2014 yang

bert uj uan unt uk pemenuhan kebut uhan gula dalam negeri, baik konsumsi langsung rumah t angga maupun indust ri sekaligus mengurangi def isit neraca perdagangan gula nasional. Dalam rangka mendukung program priorit as pembangunan pert anian, khususnya pencapaian swasembada dan swasembada berkelanj ut an, Direkt orat Jenderal Perkebunan diberikan amanah unt uk swasembada gula pada t ahun 2014. Upaya Peningkat an produksi dan produkt ivit as t ebu dalam rangka mencapai swasembada gula t elah dilakukan sej ak t ahun 2004 melalui Akselerasi Peningkat an Produkt ivit as Gula Nasional berupa kegiat an bongkar rat oon (t anaman keprasan) dengan penggant ian t anaman dengan bibit unggul, perbaikan irigasi sederhana dan pengadaan alat dan mesin pert anian. Sesuai dengan Roadmap Swasembada Gula Tahun 2010-2014 t arget produksi gula t ahun 2013 adalah sebesar 4, 93 j ut a t on akan t erpenuhi apabila penyediaan lahan minimal seluas 350. 000 ha, invest asi pembangunan PG baru dan revit alisasi Pabrik Gula berj alan sesuai dengan rencana. Namun karena permasalahan ut ama t ersebut belum t erat asi secara t unt as, maka t arget dikoreksi menj adi 2, 816 j ut a t on sesuai pot ensi sumberdaya yang dapat dikendalikan oleh Kement erian Pert anian dengan harapan masih dapat memenuhi kebut uhan gula unt uk konsumsi rumah t angga. Sampai dengan akhir t ahun 2013 produksi gula mencapai 2, 551 j ut a t on at au 90, 59% dari

t arget . Namun capaian t ersebut belum opt imal t erut ama

diakibat kan oleh dampak perubahan iklim dan serangan OPT di

beberapa sent ra produksi. Permasalahan lainnya di t ingkat on f ar m

adalah sulit nya pengembangan areal baru dan mempert ahankan Laporan Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2013

32

lahan yang sudah ada, ket erbat asan inf rast rukt ur t erut ama unt uk wilayah pengembangan di luar Pulau Jawa, kurangnya sarana irigasi dan penyediaan agroinput yang belum t epat j umlah, wakt u, harga

dan mut u. Sedangkan di t ingkat of f f ar m meliput i t ingkat ef isiensi

PG yang dibawah st andar, biaya produksi yang masih relat if t inggi, kualit as gula yang relat if rendah dan belum berkembangnya diversif ikasi produk berbasis t ebu.

Pengembangan t anaman t ebu di Indonesia hingga Tahun 2013 t elah mencapai 469. 228 hekt ar dengan produksi 2. 551. 024 t on

gula, yang t ersebar di 9 provinsi. Jumlah pet ani yang t erlibat dalam

usaha t ebu mencakup 1. 045. 959 (kepala kel uarga dan t enaga kerj a). Ekspor komodit as t ebu mencapai nilai US$ 67, 60 j ut a dengan volume 518. 300 t on molases, sedangkan impor t ebu mencapai nilai US$1. 720, 90 j ut a dengan volume 3, 324 j ut a t on gula hablur pada Tahun 2013. Jika dibandingkan dengan t ahun 2012, impor gula mengalami peningkat an sebesar 15, 92% dari 2, 872 j ut a t on menj adi 3, 328 j ut a t on pada t ahun 2013. Pada t ahun 2014 luas areal t anaman t ebu diperkirakan mencapai 456. 297 ha, dengan produksi mencapai 3, 103 j ut a t on gula hablur.

Kebij akan dalam mendukung peningkat an produksi, produkt ivit as dan mut u t anaman semusim, khususnya swasembada gula nasional adalah melalui int ensif ikasi, ekst ensif ikasi dan diversif ikasi yang didukung oleh penyediaan benih bermut u, sarana produksi, perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha sert a pelayanan organisasi secara opt imal.

3. 2. 3 Produktivitas

Produkt ivit as komodit as ut ama perkebunan selama 5 t ahun t erakhir (2009– 2013) cenderung mengalami penurunan dengan laj u rat a-rat a sebesar 2, 40% per t ahun akibat anomali iklim yang semakin ekst rim. Sedangkan apabila dibandingkan dengan t ahun 2012, produkt ivit as komodit i perkebunan secara umum mengalami penurunan sebesar 13, 35%. Dibalik penurunan produkt ivit as secara umum, t ernyat a beberapa komodit i masih mengalami peningkat an produkt ivit as yang cukup menggembirakan yait u cengkeh (7, 21%), t embakau (6, 99%), karet (4, 64%), kakao (2, 82%), kelapa sawit (2, 63%), kapas (2, 14%), dan lada (1, 76%). Rincian produkt ivit as per komodit i sebagaimana Tabel 5.

Tabel 4. Perkembangan Produktivitas Perkebunan Tahun 2009-2013

No Komoditi Capaian Produktivitas (kg/ ha)

Laj u Pert umb. Per t h (%) 2009 2010 2011 2012 2013* 1 Karet 901 986 1. 106 1. 048 1. 071 4, 64 2 Kelapa 1. 175 1. 159 1. 168 1. 157 1170 -0, 10 3 Kelapa Sawit 3. 487 3. 595 3. 450 3. 722 3. 855 2, 63 4 Kopi 737 779 777 745 755 0, 67 5 T e h 1. 571 1. 553 1. 552 1. 467 1. 475 -1, 54 6 Lada 729 756 702 771 776 1, 76 7 Cengkeh 268 322 248 325 327 7, 21 8 Kakao 834 854 668 850 879 2, 82 9 Jambu Met e 468 371 393 364 365 -5, 48 10 Tebu 5. 952 5. 292 5. 191 5. 770 5. 473 -1, 75 11 Tembakau 867 760 625 1. 009 975 6, 99 12 Kapas 297 380 356 306 309 2, 14 13 Jarak Pagar 468 462 434 353 346 -7, 00 14 Nilam 160 119 132 104 111 -7, 30 15 Kemiri Sunan - 667 667 0 0

BAB IV

KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN